Selasa, 27 Januari 2009

Aktivitas Akhir Tahun 2008 ....

Di penghujung tahun 2008, aktivitasku cukup berjibun dan saling susul menyusul ....
Sampai2 untuk bercerita dan mengambil sarinya saja ga cukup waktu, dan baru bisa kurangkum pada saat ini ... dan tentu saja banyak peristiwa dan renungan yang terlewat ....

Diawali menjadi fasilitator Pelatihan Kepemimpinan Lembaga Kemahasiswaan Universitas Ma Chung, 7-9 November di Baung Camp, belakang Kebun Raya Purwodadi - Pasuruan.
Rencana menjadi fasilitator berdua dengan temanku (Hari Kris) tetapi karena ada tugas mendampingi mahasiswa untuk lamba di Surabaya, jadinya aku dech sendirian memfasilitasi semua materi pelatihan, tentu saja kecuali outboound.
Tempat baru yang asyik, walau fasilitas masih kurang memadai tetapi cukup asyik untuk pelatihan dan kalau outboundnya jangan ditanya, lengkap dan alami. Sayangnya karenat tidak seketat tahun sebelumnya, konsentrasi anak2 terpecah dengan SMS sana dan SMS sini selama pealtihan. Jadinya seraasa kurang greget dan kurang menggigit seperti tahun sebelumnya. Belum lagi karena "tragedi" (bagiku sich biasa aja), karena firewalk banyak yang melepuh dan dijadikan alasan tidak ikut latihan lapangan .... dasar anak2 manja .....
Apapun yang terjadi, pelatihan tetap harus berjalan. Sampai pulang tidak ada peristiwa lain yang terjadi, kecuali aku ada sedikit kecelakaan saat outbound. Aku salah bersandar dan akhirnya malah dikerubungi semut, sialnya karena itu aku ga bisa menyelesaikan outbound highroofku ... sial sial sial .....
Udahlah .. apapun yang terjadi, semoga apa yang kuberikan bisa bermanfaat untuk anak2 LK UMC ... dan berguna bagi mereka secara pribadi pada tahun2 mendatang .... walau aku tidak berharap banyak ......

Selanjutnya, aku pergi ke luar negeri (lagi) pada awal Desember (6-14 desember tepatnya) ..... ke Laos lewat Bangkok. Nyaris ga jadi berangkat karena di Bangkok sedang terjadi demo besar2an anti pemerintah. Kurang 3 hari baru dipastikan kami bisa berangkat. Sesampai di Bangkok ... ampun ... kami kaget2 karena Bandara Swarnabhumi seperti tidak ada kejadian apa2 walau 3 hari sebelumnya diduduki pendemo selama 2 minggu .... semua bersih tidak ada yang rusak atau kotor .....
Hebat .. hebat ... hebat .... coba kalau di Indonesia ... udah berantakan dan dijarah habis itu bandara ......... ternyata demonstrasi bagi rakyat Thailand adalah mogok dan pendudukan saja, kalau di Indonesia artinya anarki, perusakan dan penjarahan ..... arti demokrasi bagi Thailand dan Indonesia ternyata berbeda ...... kebebasan berpendapat dan bertindak (semaunya dan seenaknya) hanyalah arti demokrasi yang hanya ada di kamus Indonesia.
Semalam nginep di Bangkok, di kantor HomeNet Thailand, terus ke Laos naik kereta api malam ke perbatasan. Kantor HNT memang kantor beneran, jadinya kami tidur hanya di kursi dan lantai ... coba kalau di Indonesia, kantor khan plus rumah singgah hehehehehe .... Udah gitu di tengah kota bener .... ga kayak di HNI yang nyelempit hehehehehe ..... Ohya kereta api Bangkok-Laos bagus lho, kita bisa tidur malem disana dan ga pake asongan keliling seperti di Indonesia, ternyata kita memang jauh .... jauh, jauh banget ... disiplin, ketertiban .. jauh banget ... bahkan dengan Laos sekalipun ....
Gilanya lagi, masuk Laos kami kena Visa, padahal negara2 lain tidak menggunakan Visa untuk masuk Laos... ada apa dengan Indonesia? apakah kita ini bukan sesama negara ASEAN? atau Indonesia dianggap negara yang kurang punya sesuatu hingga tidak semua negara ASEAN memperlakukan Indonesia seperti anggota kelas 2? Ternyata Indonesia-ku cuman besar jumlah penduduknya tetapi tidak benar2 besar di mata negara2 lain, bahkan sesama ASEAN sekalipun.
Belum berhenti keheranan kami, ternyata kami dibuaat lebih heran lagi. Laos yang nilai tukarnya hampir sama dengan Indonesia, ternyata lebih makmur ketimbang Indonesia secara rata2. Bukan hanya masalah mobil mewah yang berkeliaran, bukan hanya fasilitas umum yang nyaris serba gratis, tetapi pendapatan pekerja (rumahan) yang terkecil di Indonesia merupakan kelompok pekerja dengan pendapatan terendah, mereka mendapatkannya 4x pendapatan di Indonesia dengan jam kerja 1/3 dari yang kita lakukan.
Kalau udah begini, jangan2 negara2 sosialis lebih makmur dari negara2 kapitalis. Paling tidak secara umum, untuk semua orang. Tidak seperti negara kapitalis apalagi yang ultra kapitalis seperti Indonesia ini, yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin miskin. Ternyata bagi negara kapitalis, kemakmuran hanya untuk segelintir orang, bukan untuk segenap rakyat Indonesia.
Walau secara presentasi Indonesia paling membanggakan, paling lengkap pendekatannya, bukan karena kami paling pinter, tetapi ternyata Indonesia masalahnya paling kompleks dan tanpa dukungan Pemerintah sama sekali. Kalau yang lain, jangan tanya, pemerintahnya sangat memperhatikan gerakan untuk rakyat miskin. Di Indonesia? masalah dimusuhin yang ada. Dianggap pengganggu program pemerintah, program sekedar program dengan program dasar bagi2 duit untuk para aparat keparat itu, jelas aja kami adalah pengganggu.
Kami pulang dengan dengan berjuta pertanyaan, bagaimana nasib bangsa ini di masa mendatang? satu hal yang pasti, si kaya akan tetap kaya bahkan semakin kaya, dan si miskin akan bertambah miskin, dan kami yang bekerja dan berjuang untuk mereka tetaplah dianggap menjadi penganggu dan perusuh .... terus kapan Indonesia Adil dan Makmur untuk segenap rakyat Indonesia .... ya kapan kapan dech .....

Akhir Desember, dikala banyak teman mulai memikirkan atau bahkan ada yang berangkat berlibur ... eh mulai 21-24 Desember aku malah kerja, ngaudit proyeknya Praxis, Teater Sandekala namanya. Wah wah wah ... kerja seperti orang tahanan, 4 hari 3 malam aku tidak melihat dunia luar, kerja, kerja, dan kerja ..... maklum harus selesai sebelum tanggal 24 sore. Walau dengan load kerja tinggi akhir bisa kuselesaikan juga, dan lumayanlah hasilnya untuk nambah tabungan. Sekalin tentu saja promosi untuk mendapatkan kerjaan2 selanjutnya. Sayangnya waktuku tidak sefleksibel dulu2 ..... semoga aja kerjaan2 audit yang lain bisa diatur2 gitu ... hehehe ..... lumayan untuk tambah pengalaman dan tentu saja tambah tabungan .... Asal ga kerja rodi lagi seperti ini lagi aja ......

Renungan akhir tahun ....
Aku ini udah kerja di sebuah perguruan tinggi yang ketat, kerja 8 jam sehari dan 5 hari kerja, dengan penghasilan yang lumayan tinggi, cukup untuk keluarga. Tetapi sisi idealismeku masih mengharuskanku kerja di dunia pendampingan dan kebetulan bertemu dengan lembaga pendampingan pada pekerja rumahan, penghasilan tidak seberapa tetapi kesempatan untuk berjuang dan bepergian ke luar kota, luar pulau, bahkan luar negeri ada disana, idealis dan juga beraktualisasi. Belum puas juga, dari sisi profesioanal aku ga mau pengetahuanku dan pendidikan sebagai akuntan terbuang percuma, aku juga jadi konsultan dan auditor independen, lumayan untuk pengalaman dan tentu saja menambah tabungan.
Pertanyaan dan renunganku .....
aku ini banyak kerjaan atau bekerja terlalu banyak ya ..... to much work or work to much ....????
karena ada harga yang harus kubayar ..... aku jadi jarang olah raga, jadi jarang jalan2 (tracking, offroading, dan camping plus wild animal watching) juga jadi jarang ke Porong lagi ..... dan tentu saja keluarga ..... apa yang harus kulakukan?
Udahlah .... kujalani aja ... apa adanya ...... kalau memang harus mati kecapekan .... kujalani aja ... mumpung masih ada waktu dan kesempatan .....
Kusambut tahun 2009 dengan semangat seperti air mengalir .... hambayu milih ......
mengalir dan mengalir saja, sambil membasahi tanah yang kulewati dan memberi kehidupan di manapun aku berada .... semoga .... seperti air .... mengalir, mengalir, dan mengalir lah .......