Kamis, 11 Agustus 2016

KEPEMIMPINAN DENGAN TELADAN


Roosevelt, Presiden Amerika Serikat menyatakan bahwa kepemimpinan adalah merumuskan konsep tujuan dan memilih oleh yang tepat untuk melakukannya.  Sedangkan Goethe menyatakan bahwa kepemimpinan adalah memberdayakan orang-orang berbakat dan diberi kesempatan sebesar-besarnya tanpa pembatasan.

Pengantar
Human Capital adalah penentuk keberhasilan sebuah institusi.  Tidak ada rumusan baku atau linier terhadap keberhasilan atau kegagalan perusahaan.

“Employees are the most valuable assests of an institutions”.

Sedangkan kiat Sampoerna adalah “fahami hasil dan biarkan faktor-faktor yang terlibat pada tempat yang tepat.  Laksanakan apa yang diucapkan, karena pemimpin adalah teladan.”

Nilai yang dipegang oleh Sampoerna adalah “ikuti aturan dan hargai karyawan.”

Tantangan baru yang akan muncul di masa depan oleh karena perkembangan jaman (cahos theory) harus dihadapi dengan mempersiapkan bawahan (juga mahasiswa) untuk pekerjaan-pekerjaan baru yang belum pernah ada dan teknologi baru yang belum tercipta.

Beberapa catatan yang haru diperhatikan:
1.       Paradox Benchmarking, tidak akan menjadi juara bila hanya mengekor sang juara.
2.       It’s better slighty different than slighty better.
3.       The Hands Phylosopy: (1) perokok dewasa; (2) karyawan dan mitra (kompensasi dan kondisi yang baik serta masa depan cerah); (3) sumbangsih pada masyarakat dan ikuti aturan yang ada.

Pada tahun 2004 di Indonesia ada kurang lebih 5.000 pabrik rokok dalam berbagai ukuran perusahaan.  Pada tahun 2008 menjadi hanya 2.600 pabrik rokok saja.  Persaingan usaha menjadi ajang seleksi yang kejam.


Talent Management Framework
Human capability or capacity: Kemampuan melaksanakan tugas pada tingkat tertinggi dengan pemahaman tertinggi terhadap permasalahan.

Open your mind: setiap orang dapat berada dan bekerja di mana saja dan menjadi apa saja.  Tidak terpaku pada bidang yang dipelajari si bangku sekolah (narrow minded).  Walaupun setiap orang juga harus tahu batasan kemampuannya.  Keberhasilan masa lalu bukan jaminan bagi keberhasilan di masa depan.  Masa depan perlu perencanaan dan strategi.

Talent management: managing (talent) and appreising performance (review).  Periods an integrated approach to performance management and career development.

Menilai talent: ukur à konfirmasi à formulasi.

Main advantages: (1) broader outlook and talent; (2) increased transparancy; (3) more targeted development.

Complexity of mental processing: perbedaan (gap) antara pimpinan dan anak buah.  Butuhbreak down yang terincik sesuai kebutuhan masing-masing tingkatan untuk mengatasinya.  Higher Level: abstract and conceptual.  Lowest level: technical and rigid explanation.

“The destination is important, but the journey is more meaningfull.  If we not reach the destination, at least we enjoy the journey”



Dirangkum dari:
Seminar Kepemimpinan oleh Yos Ginting Ph.D. (External Relations, Communications, and Contibutions Director PT HM Sampoerna). Kampus Ma Chung University Malang, 22 Januari 2010.

Tidak ada komentar: