INTERNATIONAL PEACE
DAY (IPD) 2017: WOMEN FOR SOCIAL COHESSION
PONDOK PESANTREN
ANNUQOYAH SUMENEP, 07—08 OKTOBER 2017
WAHID FOUNDATION,
JAPAN FOUNDATION, & UN WOMEN
PENGANTAR (WAHID
FOUNDATION)
Peran perempuan berjuang untuk menjaga perdamaian. Menjaga perdamaian dengan pendekatan yang
lemah lembut dan berdasar kasih sayang.
Wahid Foundation hadir untuk memperkuat peran perempuan
sebagai agen perubahan melalui jalan damai dengan belajar bersama. Mempromosikan nilai-nilai perdamaian melalui
usaha ekonomi dengan penguatan manajemen, promosi online, dan penguatan
permodalan.
Program: Kampung Damai – Perempuan Berdaya untuk Perdamaian.
Bila pemberdayaan ekonomi perempuan tinggià ekonomi keluarga
meningkat à
meningkatkan peran dalam komunitas à
dukungan pemerintah lokal meningkat à
peran menjaga perdamaian juga akan meningkat.
Sumber dana dari Japan Foundation for Anti Violence yang
dikelolakan pada UN Women dan dilaksanakan oleh Wahid Foundation.
Area dampingan (Korwil): Depok, Bogor, Solo Raya, Malang
Raya, dan Sumenep.
Focus Group Discussion (FGD) dilakukan perwilayah, dengan
tujuan (1) pemahaman mengenai konsep Kampung Damai; (2) persyarakat Kampung
Damai; (2) gambaran untuk mewujudkan Kampung Damai; (4) strategi & instrumen
pemberdayaan ekonomi untuk mewujudkan Kampung Damai berbais komunitas.
Nilai-Nilai Gus Dur yang diinternalisasi (1) religiusitas;
(20 kemanusiaan; (3) keadilan; (4) kesetaraan; (5) pembebasan; (6) kesederhanaan.
Analisis: (1) keluhan atau masalah dan harapan; (2) pohon
masalah; (3) aktor dan peran (multi
stakeholder dan pemerintah lokal – kebijakan dan anggaran); (4) rencana
tindak lanjut; (5) manajemen konflik – pencegahan dengan berperan dalam
komunitas, penyelesaian dan advokasi langsung, rehabilitasi dan integrasi
sosial.
Prinsip: Akademisi – Birokrat – Community – Donor/Developmentalis
– Enterprise
Wahid Foundation berusaha untuk membangun perdamaian dengan
pendekatan pemberdayaan ekonomi berbasis komunitas dalam bentuk Kampung Damai
Focus Group
Discussion
Ciri-Ciri Kampung Damai: aman, tidak ada kekerasan, tidak
ada diskriminasi, tidak ada saling sengketa, tidak ada kemiskinan dan
pengangguran, tidak ada kekerasan dalam rumah tangga.
Faktor-Faktor Kampung Damai: pilkades/pilkada,
perselingkuhan, pendidikan rendah, aparat yang tidak amanah, utang.
Aktor-Aktor: lembaga adat, toga & tomas, pendidikan
perdamaian, peran perempuan.
Aksi untuk Kampung Damai: (1) mencegah konflik berbasis
keluarga dan komunitas; (2) peran pemerintah lokal; (3) Kebijakan pemerintah
lokal untuk pendidikan perdamaian serta politik anggaran desa; (4) pemberdayaan
ekonomi untuk mengurangi kemiskinan; (5) kepemimpinan yang kuat dan cerdas; (6)
pemenuhan hak-hak rakyat.
PEMBUKAAN PERINGATAN
Pimpinan Ponpes
Annuqoyah
Hubul Waton diciptakan pada tahun 1914. Dengan sengaja diciptakan dalam Bahasa Arab
untuk membinggungkan Penjajah Belanda.
Sudah ada kata “Indonesia” dalam lagu tersebut.
PP Annuqoyah saat ini mengasuh kurang lebih 8.000
santri. Presiden Jokowi adalah Presiden
kedua yang ke PP Annuqoyah setelah Gus Dur.
PP Annuqoyah menerapkan Pesantren sebagai pusat perubahan. Bukan hanya belajar tetapi juga melakukan
advokasi di Pesisir Utara Madura yang terancam land grabbing.
Direktur Wahid
Foundation (Yenny Wahid)
Wanita sebagai sumber perubahan. Tetap bekerja dan merawat anak tetapi
memiliki aktivitas produktif untuk membantu ekonomi keluarga.
Direktur UN Women
Banyak tokoh perempuan Indonesia yang menjadi penggerak
perdamaian. Baru saja Menteri Luar
Negeri Indonesia mendapat penghargaan untuk usaha perdamaian di Myanmar. Seperti juga halnya Wahid Foundation bekerja
sama dengan komunitas dengan pendekatan usaha bersama untuk meningkatkan
kesejahteraan keluarga dan menjadi agen perubahan.
Presiden Republik
Indonesia (Joko Widodo)
Indonesia negara besar dengan 34 Provinsi, 516 Kabupaten
& Kota, 714 Suku Bangsa, kurang lebih 1.100 bahasa lokal. Memiliki keberagaman dan kekayaan yang bisa
menjadi potensi tetapi juga bisa menjadi sumber perpecahan.
Afganistan hanya terdiri dari 7 suku bangsa, sudah terlibat
perang saudara lebih dari 25 tahun. Sulit
untuk dipersatukan lagi. Meminta peran
Indonesia untuk aktif berperan menjaga perdamaian dunia.
Perempuan adalah salah satu agen penjaga perdamaian. Melalu keluarga sebagai komunitas terkecil,
di masyarakat, dan negara yang akan juga berpengaruh pada perdamaian dunia.
SARASEHAN
Konjen Jepang
Wahid Foundation menginisiasi women for social cohession project yang didanai oleh Japan
Foundation melalui UN Women. Merupakan
apresiasi terhadap gerakan multi kulturalisme guna menjaga perdamaian.
Isu terorisme dan hak asasi manusia menjadi perhatian, dengan menggunakan pendekatan pembangunan
komunitas dibangunlah perdamaian.
Promosi perdamaian di Indonesia akan berpengaruh ke Jepang karena
Indonesia adalah episentrum (pusat) dari ASEAN.
Yenny Wahid (Wahid Foundation)
Perempuan Indonesia punya banyak kemudahan dibanding
perempuan di beberapa negara (mulim) lain.
Ponpes Annuqoyah
Perempuan Madura adalah perempuan yang selalu mendukung
suami dan anak. Perempuan Madura
mendidik anak-anaknya tanpa kekerasan.
Perempuan Madura adalah penjaga keharmonisan keluarga dan komunitas.
Ulfah (Muslimat MU)
Ibu adalah episentrum keluarga muslimat. Muslimat adalah organisasi untuk perempuan NU
yang telah menikah atau berumur lebih dari 30 tahun. Bertujuan untuk menjunjung akhlak dan
mengajarkannya pada perempuan. Saat ini
memiliki anggota kurang lebih dari 30 juta jiwa. Jumlah besar perempuan-perempuan yang menjadi
agen penjaga perdamaian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar