BEDAH BUKU: INDONESIA
TIDAK HADIR DI BUMI MANUSIA (MAX LANE)
Kafe Pustaka,
November 2017
Tetralogi adalah sejarah perjalanan Indonesia.
Indonesia bukan gabungan budaya-budaya Nusantara tetapi
adalah “mkahluk baru’ di Bumi Manusia.
Minke adalah proses menjadi Indonesia
1.
Kaum Priyayi
Melalui Sarekat Priyayi. Terdidik tetapi tunduk pada belanda. Hanya makan gaji saja.
2.
Kaum Pedagang
Melalui Sarekat Dagang. Menjadi Sang Pemula. Tetapi tidak dapat menyelesaikan dengan tutas
karena kepemimpinan. Walau bebas tetapi kalah dengan hukuman Belanda. Ditandai dengan munculnya Tirto Adisuryo dan
Nyai Ontosoroh.
3.
Kelas Pekerja
Pekerja Rel Kereta Api. Meruju pada revolusi Eropa. Ditandai dengan munculnya
Mas Marco, Siti Sundari, Haji Misbach.
Catatan Tambahan
Pram sangat mengidolakan Kartini dan perempuan-perempuan
pejuang.
Pram sangat terinspirasi oleh Renaisance (Enlightment). Sangat humanis, mengandalkan budi pekerti dan
ilmu pengetahuan.
Pram setelah pulang dari Pulau Buru mengalami writers broke. Tidak mampu melakukan otokritik terhadap
kegagalan sosialisme ala Indonesia.
Beliau menyerahkannya pada generasi muda selanjutnya.
Arok Dedes dan Arus Balik adalah prequel dari Tetralogi.
Menceritakan tentang awal mula dan dinamika kebangkitan Nusantara.
Pram membahasakan Indonesia sebagai Indonesia yang tak sudah
dan Indonesia yang tak menjelang (unfinished
nation).
Pram mengutuk keras kejahatan kemanusiaan bernama “KORUPSI”,
tertuang dalam Novel “Korupsi”.
Pram mengutuk feodalisme, tertuang dalam Novel “Mangir”.
Pram sangat mengutuk kolonialisme, tertuang dalam Novel “Cerita
Dari Blora”.
Pram melawan kejahatan kemanusian, pengerdilan akal budi,
dan merendahkan ilmu pengetahuan.
Catatan dari Arok Dedes
Arok dalah Sudra, tetapi mampu menguasai kitab-kitab Brahman
dan Ilmu-Ilmu Kstaria. Sehingga, mampu
memimpin perlawanan kaum Sudra melawan penguasa baik Ksatria maupun Brahmana.
Figur pemimpin Indonesia yang diimpikan oleh Pram. Orang biasa yang berilmu tinggi dan melawan
kekuasaan.
Catatan dari Diskusi
Indonesia dilahirkan dan dibangun oleh SASTRA dan
ORGANISASI. Tetapi, pelajaran sastra
dihilangkan dari pendidikan menengah.
Mengerdilkan daya pikir dan semangat literasi. Indonesia hanya berputar-putar dan jalan di
tempat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar