SARASEHAN KENDURI
POHON 2016: LEMONGAN SEBAGAI
GEOPARK
NARASUMBER:
Eko Teguh (Geolog UPN
Veteran Yogyakarta)
Lemongan adalah Geopark, karena hal-hal berikut ini:
1.
Geo
Heritage (warisan bumi), dengan fenomena geologi berbasis estetika,
kebuayaan, dan keagamaan.
2. Geo Side (tapak bumi)
3. Geo Park (taman bumi), kondisi alam yang
apa adanya.
Gunung Lemongan merupakan bagian dari Lemongan Complex yang sejajar dengan Argopuro Complex, Bromo
Tengger Semeru Complex, dan Dieng Complex.
Luas Lemongan Complex adalah 260 Kilometer Persegi, luar
biasa bila dinilai dari sisi gunung berapi.
Pada tahun 1799—1898 meletus terus menerus: 61 kerucut
sindr, 11 aliran lava, 3 seri rekahan, 2 erupsi, dan 29 mar. Tidak banyak gunung berapi yang memiliki
aktivitas lengkap. Lemongan harus dijaga
ddan dirawat.
Andrianto (Jaringan
Pemantau Independen Kehutanan – JPIK)
Menanam pohon harus
dengan niatan yang baik dan ada ikatan emosional.
Menjadi generasi yang peduli dan dibutuhkan manusia.
Adhi Jombang (Sajogyo
Institue, Bogor)
Membangun relasi manusia dan hutan. Sebagai contoh, Hutan Hamijon (kemenyan) di
Sumatera Utara. Ditanam untuk diwariskan
ke anak – cucu. Hutan adalah ibu, dan
tanaman adalah anak perempuan. Terjadi
alih fungsi oleh perusahaan kertas, harus diberikan mahar karena tidak ada
budaya jual beli hutan dalam budaya Batak.
Akhrnya, terjadi alih fungsi hutan menjadi hutan industri.
Reforestasi Lemongan adalah usaha untuk memelihara Ibu
Bhimi.
Malinan (pohon madu) merupakan pohon yang disakralkan untuk
pengukuhan adat. Tempat lebah bersarang
(menghadap ke timur). Terjadi alih
fungsi menjadi perkebunan kelapa sawit.
Menanam bukan hanya menanam tetapi juga merawat sekaligus
belajar,
DISKUSI:
Fajar Rahmadan
(Kehutanan UMM)
Bagaimana status kawasan Lemongan saat menjadi Geopark? Apa
keistimewaan Sinder dan Mar?
Geopark bersifat lintas batas dan dapat dikelola oleh banyak
pihak.
Proses menjadi Geopark (1) kesepatakan pemerintah lokal dan
provinsi; (2) kesepakatan nasional; dan (3) kesepakatan global.
Lemongan adalah Gunung Berapi Strato (lancip) dengan batuan
andesit. Luar biasa secara geologi,
sehingga harus dijaga dan diinformasikan.
Muzaqqi (Swaungalih,
Kelompok Studi Lingkungan Universitas Yudarta Pasuruan)
Kondisi kehutanan Indonesia menipis karena alih fugsi, apa
solusinya?
Hari ini terjadi pragmatisme, karena menanam untuk dijual
serta penggunaan pupouk dan pestisida yang berlebihan. Padahal menanam (padi) adalah mandat dari
yang Maha Kuasa dan bukan komoditas.
Kearifan lokal.
Sebagai contoh, pesta dan prosesi panen serta lumbung untuk menyimpan
minimal 40 hari.
Penamaan hutan, untuk membangun ikatan emosional antara
masyarakat seputar hutan dengan hutannya.
Undang-Undang 5/1967 tentang Kehutanan menjadikan Hutan sebagai
sumber daya dan komoditas. Terjadi
perubahan cara pandang paradigma pemerintah dan masyarakat terhadap hutan.
Jadi, harus kembali memaknai Gunung dan Hutan sebagai Ibu.
Ermy (Kampoeng Sinaoe
Sidoarrjo)
Bagaiman cara alih fungsi dan memanfaatakan hutan yang
lestari?
Manusia dan alam sebagai satu kesatuan ekosistem. Ada ketentuan dan persyaratan untuk membangun
di kawasan hutan. Kreativitas untuk
menarik kembali minat anak muda untuk bertani dan menjaga hutan perlu
dikembangkan.
Alih fungsi lahan untuk pembangunan seringkali bersifat
politis. Walau ada peraturan, tetapi seringkali dilewati untuk kepentingan
penguasa sesaat.
Sebagai contoh, di Majalengka, ada kondlik alih lahan sawah
menjadi Bandar udara. Di Cimahi, sawah dialihfungsikan menjadi kawasan
industri.
Apakah warga setempat berkepentingan dengan pengalihfungsian
tersebut? Warga setempat harus berani
bertahan dan melawan. Jangan sampai
tertipu oleh pergeseran kebutuhan.
Mengembalikan semangat pemuda kembali bertani dan menjaga
identitsa petani serta menghargai kerja-kerja petani harus digelorakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar