Rabu, 04 Oktober 2017

SECUIL CATATAN TENTANG PENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT



Disarikan dari Researh Week Universitas Ma Chung 2017, 01—03 Agustus 2017-10-03

PEMBUKAAN OLEH REKTOR UNIVERSITAS MA CHUNG
Riset adalah tuntutan dari Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti).  Bukan saja untuk kemajuan bangsa tetapi juga untuk peningkatan kesejahteraan dosen serta penilaian kinerja dosen untuk karier.  Perlu kolaborasi antar Dosen bahkan dengan lembaga lain untuk meningkatkan daya saing riset dan publikasi.  Kinerja Riset akan menjadi salah satu pilar kinerja kampus.

PERAN PERGURUAN TINGGI UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING BANGSA MELALUI PENELITIAN (Dr. Tatas – Universitas Ma Chung)
Indeks daya saing indonesia di posisi 41 dunia yang dinilai berdasar 12 pilar inovasi.  Terdiri antara alin: (1) publikasi dan paten; (2) sumberdaya manusia; (3) porduk; (4) kolaborasi perguruan tinggi dan industri; (5) kolaborai industri dengan lembaga riset; (6) dan lain-lainnya.
Arah Kemenristekdikti Terkait dengan Daya Saing
Akademisi dan Periset harus dapat berelasi dengan dunia usaha.  Indikasi keberhasilan riset (1) publikasi; (2) hak kekayaan intelektual; (3) prototype (laboratoium dan industri).
Rerangka kerja logis dan program kemenristekdikti:
Teaching University à Research University à Entrepreneur University.
Menyiapkan mahasiwa menjadi entrepreneur yang kreatif dan inovatif.
Jumlah Dosen dan Periset di Indonesia saat ini 151.055 orang, seharusnya jumlah publikasi tinggi. Pusat Unggulan IPTEK di Indonesia saat ini telah ada 20 PUI dan PUI di Universitas Ma Chung adalah satu-satunya PUI di Perguruan Tinggi Swasta.  
Rencana Induk Riset Nasional (RIRN)
Sesuai dengan Permenku 106, Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Riset terdiri dari 7 bidang riset yang diturunkan menjadi 10 Bidang Fokus.  Standar Nasional Penelitian sebagai indikator kinerja penelitian Perguruan Tinggi terdiri dari 8 standar, yang antara lain adalah (1) standar hasil; (2) standar pengelolaan; (3) standar sarana dan prasarana; (4) dan standar-standar lainnya.


Hal-Hal yang Harus Diperhatikan oleh Periset
1.       Perhatikan pada Panduan Edisi XI dan PMK 106.
2.       Kualitas Proposal dan luaran.
3.       Track Record (research profile).
4.       Peta jalan penelitian (focus of your record).
5.       Belajar berkolaborasi.
6.       Membentuk kelompok riset.
7.       Belajar pada yang berpengalaman.

PERAN PERGURUAN TINGGI DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING BANGSA (Chandra A.A., ST., MT. – Ketua LPPM Universitas Widya Gama)
Kampus harus melaksanakan Tri Dharma (Pengajaran, Penelitian, dan Pengabdian) secara berimbang sesuai dengan Undang-Undang 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, khususunya pada Pasal 20 Ayat 2.  Tri Dharma bukan saja dilaksanakan oleh lembaga tetapi juga seluruh Dosen sesuai dengan Undang-Undang 14/2005 tentang Guru dan Dosen, khususnya Pasal 60.
Landasan filosofis Tri Dharma adalah (1) tanggung jawab akademik. Sosial, dan etik; (2) sejahtera, bermartabat, dan beradab.  Khususnya Pengabdian masyarakat yang dapat berdampak langsung pada masyarakat.
Pemahaman Pengabdian Pada Masyarakat (PPM):
1.       PPM pada masa lalu:  (1) masih dikonotasikan dengan tanpa pamrih dan menjadikan masyarakat sebagai obyek; (2) bukan investasi produktif; (3) kurang penghargaan; (3) kegiatan parsial seperti penyuluhan, pendampingan, dan pembangunan fisik. 
2.       PPM pada saat ini: (1) masyarakat sebagai mitra; (2) sinergi berkelanjutan; (3) dana invstasi jangka panjang; (4) gabungan inovasi; (5) insentif publikasi; (6) peluang bagi mitra untuk investasi seperti BUMDes. 
3.       PPM pada masa depan haruslah (1) mendukung kemandirian bangsa; (2) sinergi implementasi Tri Dharma; (3) nilai tambah luaran berbagai PPM; (4) peluang kerjasama nasional dan internasional.
Prinsip dasar PPM:
1.       Berbasis kewilayahan.
2.       Berdasarkan permasalahan, kebutuhan, dan tantangan masyarakat.
3.       Sinergi, multi disiplin, dan bermitra.
4.       Kegiatan terstruktur, target luaran jelas, dan terstruktur.
5.       Berkelanjutan dan tuntas.
Permasalahan dalam PPM:
1.       Angka kredit PPM kecil, hanya 10%
2.       Rendahnya minat dosen melakukan PPM, kurang dari 5% dosen se Indonesia.
3.       Belum ada standarisasi media atau wahana diseminasi hasil PPM.
Jumlah dosen se Indonesia lebih dari200.000 orang, PPM yang terdanai hanya sekitar 3.000 orang pertahun.
Kluster Perguruan Tinggi Pelaksana PPM:
1.       Unggul
2.       Sangat Bagus
3.       Memuaskan
4.       Kurang (Marjinal)
Rasio Riset dan PPM pada tahun 2016
1.       Jumlah Proposal: 15.000 proposal riset berbanding 3.000 proposal PPM.
2.       Jumlah Anggaran: 1 Trilyun berbanding dengan 180 Milyar.
Panduan Edisi XI (2017)
1.       Ikuti format dalam panduan
Review administrasi di LPPM untuk memastikan kelengkapan.
2.       Mitra harus jelas (komunitas, UMKM, dan lain-lainnya).  Minimal 2 mitra.
3.       Data Mitra (kuantitatif dan analisis situasi).
80% proposal mitra yang didanai adalah kelompok usaha (UMKM).  Menceritakan kondisi mitra sedetail mungkin dan dilengkapai dengan data kuantitatif.
4.       Lengkapi dengan foto terbaru (mitra, mitra dengan pengusul, dan produk).
5.       Permasalahan dan solusi minimal 2 bidang (proses produksi dan manajemen).
6.       Permasalahan yang benar-benar muncul di mitra.
7.       Solusi permasalahan dengan skala prioritas.
8.       Target luaran terukur dan terkuantifikasi dengan spesifik.
9.       Jenis kepakaran tim pengusul (rinci dan tertabulasi).
10.   Metode pelaksanaan dengan tahapan yang sistematis sesuai dengan target.
11.   Biaya dan jadwal yang sesuai dengan rencana.
Tahapan pembuatan proposal:
1.       LPPM dan fakultas mendistribusikan data mitra sebagai calon mitra.
2.       Dosen membuat proposal.
3.       Proposal di-review substansinya oleh reviewer internal.
4.       Proposal di-review administrasi oleh LPPM.
5.       Proposal diunggah (upload) secara lengkap.
Kinerja LPPM tertera di website DP2M, terdiri dari:
1.       Publikasi ilmiah.
2.       Publikasi media massa.
3.       Laporan Teknologi Tepat Guna.
4.       Produk terstandarisasi (sertifikasi, SIUP, dan lain-lainnya).
5.       Buku.
6.       Jumlah Dosen yang terlibat.

VALIDITAS PENELITIAN (Prof. Solimun – Universitas Brawijaya)
External & Internal Validity
Referensi Fraendel & Wallen (1993); Davis & Cosenza (1993); dan Sastroasmoro & Ismael (1995)
Bila hasil penelitian berbeda dengan teori, harus mencari informasi tambahan dan penjelasan tambahan untuk menemukan pembenaran kontekstual.  Teori tetap berlaku tetapi kondisi anonali bisa menjadi peluang untuk memunculkan teori baru melalui confirmatory research.
Penelitian (re-search) dilakukan untuk menemukan (1) konsep & teori; (2) metode (cara & prosedur); (3) teknologi; (4) informasi.  Riset berawal dari ide (gagasan baru) yang memenuh kaidah-kaidah sebagai berikut:
1.       Novelty (state of the art): originality & scientific content.
2.       Usefulness: kontrinusi pada perubahan keilmuan.
3.       Methods: validity & reliability.
4.       Parsimony (mudah): literatur review; data collecting, data processing.
Filasat Ilmu dalam Penelitian
1.       Kegiatan konstruksi melalui penelitian kualitatif.
2.       Kegiatan rekonstruksi melalui penelitian kuantitatif.
3.       Kegiatan dekonstruksi melalui penelitian kritis.
Penelitian yang baik bukanlah penelitian yang rumit tetapi penelitian yang memenuhi kaidah-kaidah riset, murah (tidak menghabiskan sumber dana yang besar), serta sumberdaya waktu yang memadai.
Jenis-Jenis Penelitian
1.       Eksploratori: menggali informasi dan memaparkannya.
2.       Deskriptif: menggambarkan karakterisik dan fenomena.
3.       Eksplanatori: menganalisis sifat hubungan atau perbedaan antar kelompok untuk dijelaskan sengan penggujian hipotesis.
Latar belakang masalah untuk menemukan research gap atau research problem:
1.       Fenomena: data kuantitatif.
2.       Konteks: paparan kualitatif.
3.       Keunikan dan keprihatinan.
4.       Keingintahuan.
Ranah Penellitian
Menyidik + eksplorasi + ekspalanasi dari perilakukan sistem.
Kuantitatif ditetapkan di awal sebagai latar belakang, Kualitatif untuk dicari dan dirumuskan.  Unsur atau karakteristik akan menjadi variabel atau konsep.  Relasi menjadi hipotesis atau proposisi.  Tujuan menjadi model penelitian. 
Research Gap atau Research Problem
Ketertarikan dan Keunikan
Analisis Teori                                                      Anomali, pengujian empiris, ketaksonsitenan

Vaiabel                                 Hubungan antar vaiabel                                                Model/teori/konsep

Ekploratori/Deskriptif                    Konfirmatori/Eksploratori            Konfirmatori/Modifikasi

Penelitian
Kualitatif
Kuantitaif
Eksploratori & Deskriptif
Konfrimatori & Eksplanatori
Konteks
Teori
Mengonstruksi dan mendeskripsikan teori
Hasil penelitian empiris
Memperbaiki konstruksidan menambah perspektif teori
Menjelaskan konsep

Note:
Fenomena (empirical problem) menjadi dasar dari lahirnya research problem yang memunculkan fokus, tujuan, dan manfaat penelitian.  Juga menjadi dasar dari keterbaruan (novelty) penelitian dan efek disrupsi.  Efek disrupsi adalah, bahwa riset bersifat peramalan sehingga tidak boleh terjebak pada masalah, hipotesis, dan teori saja.
Penelitian untuk Strata 1
Merupakan ajang latihan penelitian (research training).  Sehingga, hal yang terpenting adalah pada proses (1) prosedur penelitian; (2) memilih model penelitian dengan benar; (3) melakukan penelitian dengan tahapan yang benar.


Tidak ada komentar: