Kamis Pagi, 12 Januari 2023 di Balai Pertiwi Universitas Ma Chung
Peringatan
Haul Gus Dur ke 13: “Gus Dur Pulang, Bukan Pergi….”
Penyelenggara:
Tugu Media Grup: Tugu Malang & Tuga
Jawa Timur
Universitas Ma Chung Kabupaten Malang
Pembukaan:
Pranata Cara:
Gus Dur adalah tokoh pluralisme sekaligus tokoh
demokrasi & kemanusiaan.
Tugu Media Grup telah menyelenggarakan
Peringatan Haul Gus Dur untuk yang ketiga kalinya.
Doa Pembukaan: Berdoa menurut iman &
kepercayaan masing-masing.
Lagu Kebangsaan: Indonesia Raya.
Sambutan-Sambutan:
1.
Irham Thoriq (CEO Tugu Malang)
Gus Dur menggeluarkan Keputusan Presiden
(Keppres) yang mengijinkan budaya Tionghoa diperingati & dirayakan. Keppres
yang menganulir Peraturan yang dibuat oleh Presiden Suharto semasa berkuasa.
Universitas Ma Chung merupakan representasi
Komunitas Tionghoa sehingga sangat pas untuk dijadikan tempat untuk
memperingati Haul Gus Dus yang ke 13.
Gus Dur adalah Tokoh Besar bukan hanya
pemikiran & karyanya saja bahkan Makam beliaupun masih menjadi jujugan
banyak orang sampai saat ini.
2.
Prof. Dr. Mupin Sembiring
Gus Dur adalah Tokoh Pluralis lintas iman
& lintas suku.
Universitas Ma Chung (UMC) telah menjalin
beberapa MoU dengan Pemeritah Provinsi (Pemprov), khususnya dalam bisang
UMKM. Demikian juga kerjasama dengan
Komunitas Gusdurian.
UMC merupakan lembaga pendidikan tinggi
yang didirikan oleh Alumni Sekolah Ma Chung yang ditutup oleh Pemerintah pada
tahun 1965, yang sejak awal didirikan bukan hanya untuk Komunitas Tionghoa
tetapi untuk Indonesia. Civitas Akademika UMC, baik Dosen, Tenaga Pendidikan
maupun mahasiswa sangat beragam dari berbagai agama & suku. Bahkan kurang
lebih 45% adalah muslim sedangkan sisanya adalah non muslim dari berbagai latar
belakang agama dan berbagai macam suku.
3.
Dr. H. Ahmad Jazuli (Asisten
Bidang Administrasi & Umum Pemprov Jatim)
Mewakili Gubernur Jawa Timur yang pada saat
bersaman memperoleh undangan untuk hadir pada 5 agenda.
Gus Dur sangat menjunjung tinggi
keberagaman. Haul Gus Dur adalah
peringatan untuk membangkitkan kembali dan merayakan semangat keberagaman dan
nilai-nilai Gus Dur.
Gus Dur adalah Guru Bangsa yang Multi
Talenta dan dapat diterima oleh semua pihak & elemen bangsa. Gus Dur mungkin tidak dapat melihat (tuna
netra) tetapi Gus Dur memiliki Mata Hati yang dapat melihat dengan tajam
permasalahan bangsa sekaligus menemukan jawabannya.
Seminnar
Nasional:
Moderator: Herianto (Wartawan)
Tujuan Haul: Menggelorakan gagasan &
pemikiran Gus Dur
1.
Gus Adit (Rektor IAI Al
Khaalam): KeNUan & Kepesantranen
2.
Dr. Ngatawi (Asisten Pribadi
Gus Dur): Keseharian Gus Dur
3.
Romo Hendrikus O.Carm:
Pluralisme
1.
Gus Adit
Berasal dari
kultur yang sama dengan Gus Dus, Kultur Pesantren. Ginealogis Pemikiran Gus Dur
berbasis Pesantren. Kemudian belajar dari 2 kutub besar, Timur Tengah &
Eropa.
Basis Pemikiran Gus Dur:
Metodologi Pemikiran Gus Dur:
è Teguh terhadap Nilai tetapi Dinamis
Ideologi Pemikiran Gus Dur
è Dasar Tulisan, Pemikiran & Gerakan Gus Dur
Gus Dur sebagai
Bapak Pluralis & Guru Bangsa: Islam + Indonesia + Kemanusiaan
Satu-satunya Haul
yang diperingati oleh Lintas Iman, Lintas Komunitas dan bahkan Lintas Generasi.
Modal Gus Dur:
1.
Sumber bacaan
2.
Multi bahasa
3.
Jaringan
4.
Daya jelajah
5.
Modal kultural
è Mengawinkan
Pemikiran & Gagasan dengan Tindakan & Gerakan
Tantagan: Merawat
nilai, pemikiran & gerakan Gus Dur di masa mendatang.1
1.
Rumusan pemikiran & gerakan
Gus Dur sesuai dengan zaman melalui platform digital.
2.
Menggelorakan pemikiran &
gerakan Gus Dur melalui multi media & multi aktivitas/kegiatan.
2.
Dr. Ngatawi
Gus Dur adalah tukang
jahit yang merajut berbagai perbedaan & keberagaman serta selalu tekun
dalam menjalankan tugas & kewajiban.
Gus Dur adalah
oase yang menjadi titik temu dari berbagai mata air jernih yang airnya bisa
dinikmati oleh siapapun.
Gus Dur tidak
memisahkan antara ilmu (pemikiran & pengetahuan) dengan laku (gerakan) à Ilmu, Ngilmu & kaweruh à
Ngilmu Laku. Kognitif + Afektif + Psikomotorik dalam satu kesatuan.
Proses Belajar
Gus Dur:
1.
Internalisasi: Masa-masa kecil
di Pesantren sebagai masa habituasi.
Saat di Pesantren Gus Du
2.
Eksplorasi: Saat GD di Timur
Tengah & Eropa
Gus Dur belajar dari berbagai pemikiran & dari
berbagai sumber asli.
3.
Rekonstruksi: Saat kembali ke
Indonesia
Gus Dur merekonstruksi berbagai pemikiran berdasar
konteks Indonesia menjadi pemikiran orisinal sendiri.
4.
Aktualisasi: Saat membangun
berbagai gerakan dengan berbagai jaringan.
Contoh:
Gus Dur
merekonstruksi Demokrasi ala Barat yang berbasis pada Humanisme Liberal menjadi
Demokrasi ala Indonesia.
Gus Dur
melakukannya seperti saat Wali Songo merekonstruksi Wayang yang berbasis Hindu
menjadi Wayang berbasis Nusantara untuk dakwah.
Gus Dur juga
menyinergikan rasionalitas & spiritualitas sebagai strategi kebudayaan.
Demikian pula mempertemukan antara tradisionalitas (spiritualitas) dengan
modernitas (rasionalitas).
Bagi Gus Dur sejarah
& tradisi adalah konsekuensi bukan sekadar kronologi masa lalu dalam
membangun keberadaban. Sejarah adalah:
1.
Referensi hidup
2.
Rekonstruksi pemikiran dari
akar tradisi sebagai referensi.
Gus Dur memiliki imunitas kultural yang
dapat bertahan di tengah perubahan jaman.
3.
Romo Hendrikus, O.Carm.
Gus Dur besar
karena memanusiakan manusia sebagai manusia.
Tidak pernah
berjumpa dengan Gus Dur tetapi mengagumi pemikiran & gagasan Gus Dur yang
tampak jelas dari aktivitas bersama dengan Komunitas Gusdurian Malang.
Pendapat Warga
Katolik pada Gus Dur:
1.
Gus Dur adalah Bapak Politik
Pluralitas bukan Identitas.
2.
Gus Dur menjadi berkat bagi
banyak umat Katolik bahkan bagi banyak umat.
Mgr. Sugiyopranoto: 100% Indonesia 100%
Katolik, sehingga:
1.
Berkatolik tidak boleh
eksklusif.
2.
Berkatolik bukan untuk
membaptis orang, karena itu urusan Roh Kudus tetapi harus mampu berbuat baik
untuk sesame & bangsa.
Pluralisme:
1.
Keberagaman & Perjumpaan.
2.
Bukan sekadar toleransi tetapi
saling sapa.
3.
Bukan relativisme tetapi tetap
berkomitmen pada iman masing-masing.
4.
Berbasis proses dialog:
a.
Dialog berkehidupan bersama.
b.
Dialog karya
c.
Dialog teologis
d.
Dialog pengalaman religious
è dialog harus dilakukan terus menerus & sehari-hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar