ALBERTINA WIDIANA S., FANNY RASTITI., VINCENTIUS RENO B., & DANIEL SUGAMA STEPHANUS
MAKALAH
PENGAUDITAN
PROGRAM STUDI AKUNTANSI - FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MA CHUNG – KABUPATEN MALANG
2014
ABSTRAK
Proposal ini
membahas tentang audit terhadap kegiatan HMP
Akuntansi Ma Chung yaitu Accounting
League perioda 2012/2013. Audit merupakan suatu proses sistematik yang digunakan untuk memperoleh
dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang
kegiatan dan kejadian ekonomi, dengan tujuan untuk menetapkan tingkat
kesesuaian antara pernyataan-pernyataan tersebut dengan kriteria yang
ditetapkan. Proses audit terdiri dari empat bagian yaitu penerimaan perikatan
audit, perencanaan audit, pelaksanaan pengujian audit, dan pelaporan audit.
Dalam melakukan perencanaan audit, terlebih dahulu auditor melakukan survei
terhadap entitas yang akan diaudit. Setelah dilakukannya survei, auditor akan
melakukan sesi wawancara terhadap salah satu pihak terkait yang berada di
entitas tersebut dan memberikan kuesioner mengenai sistem pengendalian internal
entitas tersebut. Auditor juga akan menentukan tingkat materialitas dan risiko
terhadap entitas tersebut. Terdapat empat jenis risiko yaitu risiko bawaan (inherent risk), risiko pengendalian (control risk), risiko deteksi (detection risk), dan risiko audit.
Risiko bawaan merupakan kerentanan suatu saldo akun atau golongan transaksi
terhadap suatu salah saji material. Risiko pengendalian adalah risiko terjadinya
salah saji material dalam suatu asersi yang tidak dapat dicegah atau dideteksi
secara tepat waktu oleh pengendalian internal entitas. Risiko deteksi adalah
risiko sebagai akibat auditor tidak dapat mendeteksi salah saji material yang
terdapat dalam suatu asersi. Risiko audit adalah ukuran kesediaan auditor untuk
menerima bahwa laporan keuangan mungkin mengandung salah saji yang material
setelah audit selesai, dan pendapat wajar tanpa pengecualian telah dikeluarkan.
Risiko bawaan mempunyai hubungan berbanding lurus dengan risiko pengendalian.
Sedangkan risiko bawaan dan risiko pengendalian mempunyai hubungan yang
berbanding terbalik dengan risiko deteksi. Semakin rendah risiko bawaan dan
risiko pengendalian yang dimiliki entitas maka semakin tinggi risiko deteksi
yang dimiliki.
Auditor melakukan proses audit
terhadap laporan pertanggungjawaban atas kegiatan Accounting League perioda 2012/2013. Materialitas yang ditetapkan oleh
auditor terhadap laporan pertanggungjawaban Accounting League perioda 2012/2013 sebesar 0% serta risiko bawaan dan
risiko pengendalian yang dimiliki sedang.
Kata-kata kunci: perencanaan audit, materialitas, risiko
1. PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Lembaga kemahasiswaan yang ada di Universitas Ma Chung
seperti BEMU, UKM, dan HMP banyak mengadakan kegiatan yang ditujukan untuk para
mahasiswa. Kegiatan- kegiatan tersebut dibuat dengan tujuan sebagai tempat
untuk mengasah dan menyalurkan bakat dan minat yang dimiliki para mahasiswa.
Namun, dari kegiatan- kegiatan yang diadakan oleh lembaga kemahasiswaan
tersebut, kebanyakan lebih fokus pada kegiatan yang mengasah intelektual
pesertanya. Sedangkan kegiatan- kegiatan yang lebih mengasah kemampuan di
bidang olahraga masih jarang diadakan. Padahal bakat dan minat yang dimiliki di
bidang olahraga juga sama pentingnya dengan memiliki kemampuan di bidang
intelektual.
Oleh karena masih minimnya kegiatan untuk mahasiswa di
bidang olahraga, HMP Akuntansi Universitas Ma Chung mengadakan acara Accounting League sebagai salah satu
program kerja mereka. Accounting League merupakan salah satu
program kerja Himpunan Program Studi Akuntansi Universitas Ma Chung khususnya divisi
student welfare. Kegiatan accounting league ini merupakan salah
satu kegiatan rutin dari divisi student
welfare HMP Akuntansi yang diadakan setiap tahun.
Kegiatan accounting
league terdiri dari beberapa pertandingan cabang olahraga. Seperti
pertandingan- pertandingan olahraga yang ada, pertandingan dalam accounting league juga diawasi oleh
wasit. Pertandingan ini wajib diikuti oleh perwakilan mahasiswa akuntansi dari
angkatan 2011 hingga angkatan 2013. Setiap angkatan akan bertanding satu sama
lain dalam setiap cabang olahraga untuk memperebutkan juara I- III. Cabang
olahraga yang ada di accounting league
periode tahun 2012 ini terdiri dari basket, futsal, dan bulu tangkis.
Accounting league diharapkan dapat menjadi salah satu wadah bagi mahasiswa khususnya
mahasiswa akuntansi untuk menyalurkan bakat dan minatnya terhadap bidang
olahraga. Selain itu, karena diikuti oleh perwakilan angkatan 2009 hingga 2012 mahasiwa
akuntansi, kegiatan ini juga dapat mengakrabkan hubungan antar mahasiswa
se-akuntansi.
1.2
Struktur Organisasi HMP Akuntansi Perioda 2012-2013
Gambar 1. Struktur
Organisasi HMP Akuntansi Perioda 2012/2013
1.3
Struktur Kepanitiaan
Accounting League Perioda 2012/2013
Gambar 2.
Struktur Kepanitiaan Accounting League
Tahun Perioda 2012/2013
1.4 Tujuan
Kegiatan
Adapun tujuan-tujuan dari
penyelenggaraan kegiatan kompetisi olahraga ini adalah:
a.
Mengembangkan kemampuan mahasiswa
di bidang olahraga khususnya basket, futsal, dan badminton.
b.
Mempererat relasi antar
angkatan mahasiswa program studi Akuntansi.
c.
Mempererat relasi mahasiswa
program studi Akuntansi dengan dosen Akuntansi.
d.
Menjunjung tinggi rasa
solidaritas antar angkatan mahasiswa Akuntansi.
1.5
Manfaat Kegiatan
Adapun
manfaat dari penyelenggaraan kegiatan kompetisi olahraga ini adalah:
a.
Bagi
Universitas
Meningkatkan
keakraban dan kebersamaan dalam prodi Akuntansi sebagai bagian dari 12 karakter
Universitas Ma Chung.
b.
Bagi
Mahasiswa
Dapat mempererat hubungan
antar mahasiswa prodi Akuntansi setiap angkatan.
1.6
Jadwal Kegiatan
No. |
Nama Kegiatan |
Waktu |
Tempat |
1. |
Pertandingan Bulutangkis
|
1 Desember 2012 8
Desember 2012
|
Balai Pertiwi Universitas Ma Chung Malang |
2. |
Pertandingan Basket
|
1 Desember 2012 8
Desember 2012
|
Balai Pertiwi Universitas Ma Chung Malang |
3. |
Pertandingan Futsal |
4 Desember 2012 6 Desember 2012 |
Lapangan Futsal Champion Tidar Bawah |
1.7
Evaluasi Kegiatan
Setelah
susunan kepanitiaan dibentuk, ketua Edbert S. Poniman mengadakan rapat perdana
senagai perkenalan awal antar panitia agar dapat bekerjasama dengan baik
kedepannya. Rapat ini berisi penjelasan job
description masing-masing sie dan BPH, sosialisasi peraturan rapat, dan
perencanaan konsep acara mengenai waktu pelaksanaan kegiatan serta kegiatan
yang akan dilakukan.
|
|
Secara
keseluruhan, perencanaan dan persiapan kegiatan telah dilaksanakan semaksimal
mungkin, walaupun terdapat banyak hambatan yang terjadi. Pada akhirnya acara Accounting League 2012 dapat berlangsung
dengan lancar dan sukses.
1.8
Kegiatan Accounting Camp
1.8.1 Latar
Belakang
|
|
Oleh karena itu, dibutuhkan suatu
kegiatan yang dapat menjadi sarana untuk mahasiswa dapat mengenal lebih baik
mahasiswa antar angkatan dan dosen di Program Studi Akuntansi. Pada tahun 2012,
Accounting Camp dilaksanakan dalam
bentuk live in dengan mengambil tema
“Down to Earth”. Kegiatan ini juga diadakan untuk dapat
membentuk kepribadian mahasiswa agar dapat menyeimbangkan antara ilmu
pengetahuan dan pergaulan dengan sesama, serta dapat melestarikan lingkungan
dan alam agar dapat mengurangi polusi. Pada acara ini juga akan diadakan open forum, di mana mahasiswa dapat
berinteraksi dengan dosen dengan cara mengungkapkan pikiran dan saran kepada
dosen terkait dengan proses pembelajaran ataupun tentang universitas.
1.8.2
Tujuan
Kegiatan
Adapun
tujuan diadakannya kegiatan Accounting Camp
tahun 2012 dalam bentuk live in adalah sebagai berikut:
1.
Menciptakan rasa keakraban dan kebersamaan antar
masing-masing individu dalam Program Studi Akuntansi.
2.
Sebagai sarana untuk saling berinteraksi dan
berkomunikasi antar angkatan dan merekatkan hubungan antar individu yang berada
dalam Program Studi Akuntansi termasuk dosen dengan mahasiswanya.
3.
|
4.
|
5.
Sarana bagi mahasiswa memebrikan umpan balik terhadap
proses belajar mengajar dan kepekaan terhadap lingkungan sosial, serta hal-hal
yang berkaitan dengan Program Studi Akuntansi.
1.8.3
Jadwal
Kegiatan
Kegiatan Accounting Camp 2012 dalam bentuk live in dengan tema “Down to Earth” telah diselenggarakan
pada:
Hari/
Tanggal : Jumat, 23 November 2012-
Minggu, 25 November 2012
Waktu : Pukul 17.00 WIB- selesai (Jumat,
23 November 2012)
Pukul 06.00 WIB- selesai (Sabtu, 24 November
2012)
Pukul 06.00 WIB- selsesai (Minggu, 25
November 2012)
Tempat : Desa Beru, Bumiaji, Batu
1.8.4 Evaluasi
Kegiatan
Sebelum kegiatan Accounting
Camp 2012 dilaksanakan, panitia telah melaksanakan rapat sebanyak 9 kali.
Acara Accounting Camp 2012 dimulai
pada hari Jumat 23 November 2012 pukul 19.00 WIB dan berakhir pada hari Minggu,
25 November 2012 pukul 13.00 WIB.
|
|
2.
SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL
2.1 Sistem Pengendalian Internal
2.1.1 Pengertian Sistem
Pengendalian Internal
Sistem Pengendalian Intern merupakan istilah yang telah umum dan
banyak digunakan berbagai kepentingan. Istilah Pengendalian intern diambil dari
terjemahan istilah “Internal Control”
meskipun demikian penulis menterjemahkan sebagai pengawasan intern, untuk
istilah tersebut hal ini tidaklah menjadi masalah karena tidak mengurangi
pengertian Sistem Pengendalian Intern secara umum.
Sebagaimana diketahui bahwa definisi Pengendalian Intern yang
dikemukakan commite on Auditing Procedur American Institute of Carified Public
Accountant (ICPA) adalah sebagai berikut:
James (1997:155) menyatakan
bahwa,
“Sistem Pengendalian Intern
merupakan istilah yang telah umum dan banyak digunakan berbagai kepentingan.
Istilah Pengendalian intern diambil dari terjemahan istilah “Internal Control” meskipun demikian
penulis menterjemahkan sebagai pengawasan intern, untuk istilah tersebut hal
ini tidaklah menjadi masalah karena tidak mengurangi pengertian Sistem
Pengendalian Intern secara umum. Definisi Pengendalian Intern yang dikemukakan Commite on Auditing Procedur American
Institute of Carified Public Accountant (ICPA) adalah rencana organisasi
dan semua metode serta tindakan yang telah digunakan dalam perusahaan untuk
mengamankan aktivanya, mengecek kecermatan dan keandalan dari data akuntansinya,
memajukan efisiensi operasi, dan mendorong ketaatan pada
kebijaksanaan-kebijaksanaan yang telah ditetapkan pimpinan.”
Menurut Baridwan (1998: 97)
mengatakan,
“Pengendalian Intern adalah
rencana organisasi dan metode serta kebijaksanaan yang terkoordinir dalam suatu
perusahaan untuk mengamankan harta kekayaan, menguji ketepatan dan sampai
berapa jauh data akuntansi dapat dipercayai, menggalakkan efisiensi usaha dan
dapat mendorong ditaatinya kebijaksanaan pimpinan yang telah digaris bawahi.”
Dalam Standar Profesional
Akuntan Publik (SPAP) menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (1998 : 23)
menjelaskan,
“Pengendalian Intern
mendefinisikan Sistem Pengendalian Intern meliputi organisasi serta semua
metode dan ketentuan yang terkoordinasi yang dianut dalam suatu perusahaan
untuk melindungi harta miliknya, mencek kecermatan dan keandalan data
akuntansi, meningkatkan efisiensi usaha, dan mendorong di taatinya kebijakan
manajemen yang telah digariskan. Pengendalian Intern sebagai Manajemen Control (Arti Luas).
Selanjutnya apabila unsur-unsur yang terdapat pada Sistem Pengendalian Intern
yang telah sesuai dengan definisi di kelompokkan dua sub sistem, maka kedua sub
sistem tersebut terdiri dari sub sistem “Pengendalian Administrasi (Administrative Control) dan “Pengendalian
Akuntansi” (Accounting Control).
Pembagian dalam sub sistem ini secara langsung dan lengkap dalam buku Norma
Pemeriksaan Akuntansi, jadi dalam arti yang luas, Sistem Pengendalian Intern
mencakup pengendalian yang dibedakan atas pengendalian Intern yang bersifat
accounting dan administrasi.”
Pengendalian internal mencakup rencana organisasi
dan semua metode serta tindakan yang telah digunakan dalam perusahaan untuk
mengamankan aktivanya, mengecek kecermatan dan keandalan dari data akuntansinya,
memajukan efisiensi operasi, dan mendorong ketaatan pada
kebijaksanaan-kebijaksanaan yang telah ditetapkan pimpinan (Arens dan
Loebbecke, 2003)
2.1.2
Tujuan Sistem
Pengendalian Internal
|
2.1.3 Prinsip-prinsip
Pengendalian Internal
Dalam buku Akuntansi Keuangan (Baridwan, 1998) bahwa penerapan unsur-unsur sistem pengendalian
intern dalam suatu perusahaan tertentu harus mempertimangkan biaya dan
manfaatnya. Suatu Sistem Pengendalian Intern yang baik haruslah bersifat cepat,
murah dan aman, sehingga perusahaan dapat menjalankan operasinya dengan lancar,
terjamin keamanannya dan biaya pengawasan yang dibutuhkan relatif tidak mahal.
Prinsip-prinsip umum Sistem Pengendalian Internal hanya berlaku sebagai
pedoman, bukan merupakan suatu keharusan yang ditetapkan secara baku. Meskipun
demikian, AICPA mengemukakan bahwa suatu Sistem Pengendalian Intern yang
memuaskan akan bergantung sekurang-kurangnya empat unsur Pengendalian Internal. Pertama, suatu
struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tepat. Kedua, suatu sistem
wewenang dan prosedur pembukuan yang baik berguna untuk melakukan pengawasan
akuntansi yang cukup terhadap harta milik, hutang-hutang, pendapatan-pendapatan
dan biaya-biaya. Ketiga, praktek-praktek yang sehat haruslah dijalankan didalam melakukan
tugas-tugas dan fungsi-fungsi setiap bagian dalam organisasi. Keempat, suatu tingkat
kecakapan pegawai yang sesuai dengan tanggung jawab.
2.1.4 Unsur-unsur
Pengendalian Internal
Menurut Mulyadi (2006), unsur-unsur tersebut di atas adalah
sangat penting dan harus diterapkan secara bersama-sama dalam suatu perusahaan,
agar terdapat adanya Sistem Pengendalian Intern yang baik, sebab kelemahan yang
serius dalam salah satu diantaranya, pada umumnya akan merintangi sistem itu
bekerja dengan lancar dan sukses. Selanjutnya akan dibahas satu persatu unsur-unsur Pengendalian
Internal
tersebut.
2.1.4.1 Struktur Organisasi
Struktur Organisasi merupakan salah satu alat bagi manajemen atau
pimpinan perusahaan untuk mengendalikan kegiatannya. Proses pembentukannya
dimulai dengan menetapkan kegiatan-kegiatan yang harus dilaksanakan untuk
mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan.
Setiap kegiatan akan dibagi kedalam unit-unit kegiatan yang lebih
kecil, dengan disertai perincian tugas dari masing-masing karyawan yang
menjalankan tugasnya. Selanjutnya tugas tersebut dibagi-bagi dan ditentukan
bagian-bagian mana yang akan mengerjakan suatu tugas atau kelompok tugas
tertentu. Apabila diperlukan didalam suatu bagian masih bisa dibentuk sub bagian
yang lebih kecil sesuai dengan bentuk bagian yang diperlukan dalam organisasi.
Tahap terakhir adalah menentukan hubungan antara tugas yang satu
dengan tugas yang lain. Penentuan ini agar tercipta kerjasama yang baik dan
terarah diantara bagian-bagian tersebut, untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
Hasilnya adalah merupakan struktur organisasi, yaitu kerangka dari
organisasi yang menunjukkan tugas-tugas, tanggung jawab dan tata hubungan yang
terdapat diantara bagian yang satu dengan lainnya. Struktur organisasi
perusahaan haruslah memungkinkan adanya koordinasi usaha diantara semua satuan
dan jenjang untuk mengambil tindakan-tindakan yang dapat mencapai suatu tujuan
umum. Setiap tujuan organisasi harus di mengerti sehingga tanggung jawab, serta
apakah hubungan dan wewenang satuan kerja yang berhubungan dengan satuan kerja
lain dapat diselenggarakan dengan baik.
Suatu dasar yang berguna dalam menyusun struktur organisasi
perusahaan adalah pertimbangan bahwa organisasi itu harus fleksibel dalam arti
memungkinkan adanya penyesuaian-penyesuaian tanpa harus mengadakan perubahan
total. Selain itu organisasi yang disusun harus dapat menunjukkan garis-garis
wewenag dan tanggung jawab yang jelas, dalam arti jangan sampai terjadi adanya
overlap fungsi masing-masing bagian. Untuk dapat memenuhi syarat bagi adanya
suatu pengawasan yang baik, hendaknya struktur organisasi dapat memisahkan
fungsi-fungsi operasional, penyimpanan dan pencatatan. Pemisahan fungsi-fungsi
ini dapat diharapkan dapat mencegah timbulnya kecurangan-kecurangan dalam
perusahaan.
2.1.4.2 Sistem Wewenang dan
Prosedur Pembukuan
Sistem
wewenang dan prosedur pembukuan dalam suatu perusahaan merupakan alat bagi
manajemen untuk mengadakan pengawasan terhadap operasi dan transaksi-transaksi
yang terjadi dan juga untuk mengklasifikasikan data akuntansi dengan tepat.
Klasifikasi data akuntansi ini dapat dilakukan dalam rekening-rekening buku
besar yang biasanya diberi nomor kode dengan cara tertentu dan dibuatkan buku
pedoman mengenai penggunaan debit dan kredit masing-masing rekening.
|
Prosedur
yang baik adalah prosedur yang mencapai tujuannya dengan cara yang sederhana,
membagi pekerjaan secara logis dan mudah dipahami sehingga bakat karyawan apat
dimanfaatkan sebaik mungkin. Sedangkan prosedur yang efektif adalah prosedur
yang dapat memaksakan kepatuhan.
Kalau
prosedur dirumuskan sebagai tata cara mengerjakan sesuatu, maka prosedur
pembukuan dapat dirumuskan sebagai tata cara pencatatan, pelaporan atas
operasi-operasi yang ada dalam perusahaan.
Dengan
demikian sistem wewenang dan prosedur pembukuan merupakan suatu tata cara
pencatatan, pelaporan, serta pengesahan operasi-operasi dan transaksi-transaksi
perusahaan yang sedemikian rupa sehingga adanya tercipta ke absahan dan
ketelitian pencatatan harta, hutang, modal, penghasilan dan biaya-biaya
perusahaan.
Dalam
pelaksanaan sistem wewenang dan prosedur pembukuan diperlukan adanya alat-alat
untuk pengawasan akuntansi terhadap operasi-operasi dan transaksi-transaksi
yang ada dalam perusahaan serta alat untuk mengklasifikasikan data dalam
struktur rekening yang formal.
|
Alat yang digunakan untuk melaksanakan data disebut
dengan nama daftar susunan rekening (Chart
of Account) yaitu suatu daftar susunan keterangan bagaimana rekening yang
telah tersusun dengan baik akan lebih banyak memberikan kegunaan masing-masing
rekening. (Baridwan, 1998). Rekening-rekening yang telah dipilih beserta urutannya
minimal harus membantu mempermudah penyusunan laporan-laporan keuangan dan
laporan-laporan lainnya dengan ekonomis, meliputi rekening-rekening yang diperlukan untuk
menggambarkan dengan baik dan teliti harta-harta milik, hutang-hutang, pendapatan-pendapatan,
harga pokok dan biaya-biaya yang harus diperinci sehingga memuaskan dan berguna
bagi manajemen di dalam melakukan pengawasan operasi perusahaan. Menguraikan
dengan teliti dan singkat apa yang harus dimuat di dalam setiap rekening. Memberikan batas
sejelas-jelasnya antara pos-pos aktiva, modal, persediaan-persediaan dan
biaya-biaya. Dan membuat rekening-rekening kontrol apabila diperlukan.
2.1.4.3
Praktek-praktek Yang
Sehat
Setelah
struktur organisasi dan sistem wewenang serta prosedur pembukuan disusun dengan
baik, maka diperlukan adanya praktek-praktek yang sehat untuk menjalankannya.
Praktek-praktek yang sehat tersebut akan di bahas lebih lanjut dalam sub bagian
tersendiri.
2.1.4.4
Pegawai Yang Cukup
Cakap
Penulis
baca dalam buku Internal Auditing (Sawyer’s, 2001; 67) yang dimaksud
dengan pegawai yang cukup cakap adalah pegawai yang mampu melaksanakan tugas,
tanggung jawab, dan wewenang yang dibebankan kepadanya, sehingga tujuan
perusahaan dapat dicapai dengan efisien. Pegawai dengan cukup cakap untuk suatu
pekerjaan bukan berarti pegawai yang tingkat pendidikananya tinggi, sehingga
gajinya juga besar tetapi mungkin dengan pendidikan menengah sudah cukup, yang
penting adalah latar belakang pendidikannya cukup memadai untuk
pekerjaan-pekerjaan yang dilakukannya. Hal ini perlu dipertimbangkan agar dapat
diperoleh pegawai yang cukup cakap tetapi juga ekonomis.
Untuk
memperoleh pegawai yang cukup cakap sesuai dengan kebutuhan perusahaan,
diperlukan adanya usaha-usaha yang tepat. Secara umum usaha ini akan mencakup
tiga proses.
Dimulai
semenjak penerimaan pegawai dilanjutkan dengan peningkatan keterampilan melalui
program pendidikan dan latihan yang berkesinambungan dan diakhiri dengan
penilaian atas pelaksanaan pekerjaan dari pegawai. Ketiga proses ini berlangsung
terus menerus, mengingat usaha mendapatkan pegawai yang cukup cakap merupakan
usaha yang selalu berkesinambungan.
|
Proses
peningkatan keterampilan melalui program pendidikan dan latihan yang
berkesinambungan merupakan tahap yang sangat penting dalam setiap usaha
mendapatkan pegawai yang cukup cakap.
Manfaat
yang diperoleh dari program pendidikan dan latihan bagi pegawai antara lain Mengenai kedudukannya di dalam
orgaisasi dan siapa pimpinannya. Mengetahui tugas-tugas yang harus dikerjakan dan
bagaimana mengerjakannya. Mengetahui sampai dimana tanggung jawab dan kekuasaan
mengenai tugasnya serta batas-batas pengambil alihan tugas oleh petugas yang
lain. Mengetahui bagaimana sumbangan kerjanya terhadap perusahaan secara
keseluruhan.
Proses yang terakhir adalah penilaian
pekerjaan ini harus selalu dilakukan untuk mendorong para pegawai bekerja
dengan sungguh-sungguh. Penilaian atas pelaksanaan
pekerjaan dari para pegawai akan menghasilkan informasi-informasi berikut ini.
Tingkat kecakapan yang dicapai oleh masing-masing pegawai. Kebutuhan
pegawai yang bersangkutan akan pendidikan khusus guna mengembangkan lebih
lanjut atas kecakapan yang telah dicapainya. Potensi pegawai serta
arah kariernya diatas tujuan manajemen untuk mendapatkan pegawai yang cukup
cakap akan dapat dicapai.
2.2
AD/ART Organisasi
1.
Anggaran
Rumah Tangga adalah suatu acuan program dalam garis besar
sebagai pernyataan kehendak pimpinan dan anggota
suatu organisasi yang pada intinya berisi Kerangka Umum Program Kerja yang ditetapkan
oleh Rapat Pimpinan dan Anggota Suatu Organisasi.
2.
Kerangka
Umum Program Kerja tersebut merupakan rangkaian program program Kerja yang
menyeluruh, terarah dan terpadu yang berlangsung secara berkesinambungan.
3.
Rangkaian
program-program kerja yang terus-menerus tersebut dimaksudkan tujuan organisasi
seperti termaksud di dalam Anggaran Dasar organisasi.
4.
Anggaran
Rumah Tangga juga merupakan Program Utama Badan Pengurus Organisasi yang
memberikan arah dalam mewujudkan Rencana Kerja Operasional yang lebih
terperinci, setiap tahunnya.
|
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga 1. Bahwa untuk mencapai tujuan
Pembangunan Nasional Indonesia dalam mencerdaskan kehidupan bangsa untuk
mencapai masyarakat yang adil dan makmur yang berlandaskan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945, diperlukan masyarakat Indonesia yang beriman,
berbudaya, dan berpengetahuan dengan menjunjung tinggi nilai kebenaran. 2. Bahwa untuk menunjang pembentukan
lulusan akuntansi yang seutuhnya antara lain dibutuhkan pembinaan dan
pengembangan dalam bidang pendidikan dan pengajaran, penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat sebagaimana tertuang dalam Tri Dharma
Perguruan tinggi. 3. Dalam usaha untuk mencapai tujuan
tersebut, prodi Akuntansi membutuhkan perangkat- perangkat penunjang untuk
mewadahi setiap kegiatan prodi akuntansi yang dilakukan oleh mahasiswa
prodi akuntansi sehingga dapat mendukung tercapainya tujuan prodi akuntansi
secara terarah dan sistematis sesuai dengan visi dan misi prodi akuntansi
itu sendiri dengan tetap berpegang pada visi dan misi universitas. 4 Menyadari akan kedudukan dan
tanggung jawab mahasiswa akuntansi terhadap prodi akuntansi itu sendiri,
maka dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, mahasiswa prodi akuntansi bertekad
memngembangkan profesionalisme mahasiswa prodi Akuntansi dalam organisasi
Himpunan Mahasiswa Program Studi Akuntansi (HMP Akuntansi) yang didirikan
di Malang pada tanggal 21 Juli 2011 dengan Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga sebagai berikut
|
|
2.3
Survey
Survey ini dilakukan dengan memberikan pertanyaan kepada
panitia Accounting League perioda
2012/2013 untuk melihat berbagai kondisi yang terjadi dalam kegiatan Accounting League perioda tahun 2012/2013.
Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan adalah sebagai berikut.
Tabel
2. Survey
LINGKUNGAN PENGENDALIAN
|
Pertanyaan |
Ada |
Tidak |
Keterangan |
|
1 |
Apakah kegiatan ini memiliki: a. Profil kegiatan Accounting League b. Struktur organisasi dan job description Panitia Accounting
League |
√
√ |
|
Tercantum dalam proposal dan laporan pertanggunggjawaban kegiatan Accounting
League perioda 2012/2013 |
|
2 |
Apakah terdapat batasan tanggung jawab yang jelas pada setiap sie dalam kepanitiaan
Accounting League ? |
√
|
|
Batasan tanggung jawab setiap sie sesuai yang ditentukan dalam job description pada laporan
pertanggungjawaban kegiatan Accounting League perioda 2012/2013 |
|
3 |
Apakah ketua panitia terlibat dalam perencanaan dan pengesahan dalam
kegiatan? |
|
|
Ketua panitia bertanggungjawab dalam proses perencanaan dan pengesahan
dari kegiatan tiap sie. |
|
4 |
Apakah pengendalian dipantau secara memadai? |
√
|
|
Pengendalian dipantau secara memadai oleh ketua panitia sebagai pihak
internal dan oleh Steering Committee sebagai
pihak eksternal. |
|
5 |
Apakah terdapat tindak lanjut terhadap penyimpangan dari unsur
pengendalian yang berlaku? |
√
|
|
Apabila terjadi penyimpangan maka sebagai konsekuensinya harus dilaporkan
dalam laporan dan dilakukan pembenaran apabila terdapat koreksi. |
|
6 |
Apakah kegiatan memiliki sistem penyusunan anggaran? |
√
|
|
Setiap sie dalam kegiatan diharuskan membuat anggaran sebelum pelaksanaan
kegiatan dan bendahara bertugas untuk mengumpulkan setiap anggaran lalu
membuat activity budgeting kegiatan
tersebut yang kemudian dilaporkan dalam laporan keuangan dalam proposal. |
|
7 |
Apakah laporan pelaksanaan anggaran dibuat pada waktu yang seharusnya? |
√
|
|
Laporan pelaksanaan anggaran dibuat 3 bulan sebelum kegiatan berlangsung. |
|
8 |
Apakah terdapat tindak lanjut terhadap penyimpangan dari anggaran? |
√
|
|
Penyimpangan dari anggaran tidak ditindaklanjuti lebih lanjut. |
|
9 |
Apakah kebijakan yang bersangkutan dengan anggota panitia dijamin dengan
memadai? (penerimaan, pengawasan, maupun penilaian) |
√
|
|
Ada prosedur untuk melakukan penerimaan anggota berdasarkan penilaian
Direktorat Pengembangan Sumber Daya Manusia terhadap keseharian, karakter,
dan kinerja para anggota panitia |
|
10 |
Apakah terdapat petunjuk bahwa ketua panitia: a. Menginginkan laporan keuangan yang wajar? b. Jujur dalam menanggapi pertanyaan-pertanyaan
dari auditor? c. Memiliki integritas? d. Memiliki kesadaran pengendalian yang kuat? |
√
√
√
|
|
Ketua panitia menginginkan laporan keuangan disajikan secara jujur dan
wajar. Ketua panitia dapat bekerja sama dalam menanggapi setiap pertanyaan
yang diajukan oleh auditor sesuai dengan fakta yang terjadi. Ketua telah
memiliki intregritas dan pengendalian yang kuat dengan pengawasan dan
otorisasi dalam kegiatan setiap sie. |
|
11 |
Apakah laporan keuangan kegiatan sudah diaudit oleh auditor eksternal? |
|
√ |
Laporan Keuangan hanya diverifikasi oleh Direktorat Keuangan. |
PENGAWASAN |
|||||
1 |
Apakah terdapat pengawasan atau monitoring
terhadap kegiatan? |
√
|
|
Pengawasan dan monitoring
terhadap kegiatan dilakukan oleh Steering
Committee. |
|
2 |
Apakah terdapat laporan dari masing-masing sie yang harus diserahkan
setiap perioda waktu tertentu? |
√
|
|
Masing-masing sie wajib menyerahkan LPJ kepada sekretaris. |
|
3 |
Apakah sudah dilakukan pemantauan yang dilaksanakan oleh personel yang
semestinya melakukan pekerjaan tersebut? |
√
|
|
Pemantauan terhadap kegiatan dilakukan oleh Steering Committee. |
|
4 |
Apakah proses pemantauan sudah dilakukan pada waktu yang tepat? |
√
|
|
Pemantauan tersebut dilakukan setiap rapat koordinasi dan dalam
pelaksanaan kegiatan. |
|
PENGENDALIAN INTERNAL |
|||||
1 |
Apakah kepanitiaan memiliki pengendalian pengelolaan informasi dalam hal
pengendalian aplikasi berupa: a. Apakah data transaksi lengkap dan teliti? b. Apakah pengelolaan data transaksi benar dan
sesuai dengan keadaan? c. Apakah hasil pengolahan data dimanfaatkan
untuk tujuan yang telah dapat ditetapkan? d. Apakah aplikasi yang ada dapat terus-menerus
berfungsi? |
√
√
√
√
|
|
Data transaksi kurang lengkap dan kurang teliti dalam mencamtumkan
perincian nominal serta bukti transaksi kurang jelas, pengelolaan data
transaksi telah sesuai dengan keadaan, hasil pengolahan data berupa laporan
digunakan sebagai pertanggungjawaban pada Prodi dan Universitas, dan aplikasi
yang ada dapat terus-menerus berfungsi. |
|
2 |
Apakah kepanitiaan memiliki prosedur otorisasi (pengambilan keputusan)
yang memadai: a. Apakah terdapat otorisasi pada ketua atau
bendahara untuk pengeluaran kas? b. Apakah terdapat otorisasi pada ketua atau
bendahara untuk penerimaan kas? |
√
√
|
|
Otorisasi dilakukan oleh ketua apabila bendahara menjadi PIC, apabila PIC
selain bendahara otorisasi dilakukan oleh bendahara sendiri baik untuk
pengeluaran dan penerimaan kas. |
|
3 |
Apakah kepanitiaan memiliki perancangan dan penggunaan dokumen dan
catatan yang cukup: a. Apakah perancangan dokumen bernomor urut
cetak? b. Apakah pencatatan transaksi sudah dilakukan
pada saat transaksi terjadi? c. Apakah perancangan dokumen dan catatan sudah
dilakukan cukup sederhana sehingga menjamin kemudahan dalam pemahaman? d. Apakah perancangan dokumen yang dilakukan
sedapat mungkin mampu memenuhi berbagai keperluan? e. Apakah perancangan dokumen dan catatan mampu
mendorong pengisian data yang benar? |
√
√
√
√
√
|
|
Bukti-bukti transaksi diurutkan sesuai dengan tanggal terjadinya.
Pencatatan transaksi dilakukan pada saat pembuatan LPK. LPK dan LPJ telah
dibuat sederhana dan mudah dipahami
bagi pihak-pihak yang bersangkutan sehingga memenuhi berbagai keperluan dan
mendorong pengisian data yang benar. |
|
4 |
Apakah kepanitiaan memiliki suatu cara atau sistem pemisahan fungsi yang
memadai: a. Pemisahan fungsi penyimpanan kas dari fungsi
akuntansi? b. Pemisahan fungsi otorisasi dari fungsi
akuntansi? |
√
√
|
|
Tidak ada pemisahan fungsi penyimpanan kas dan fungsi akuntansi serta
tidak ada pemisahan fungsi otorisasi dari fungsi akuntansi. Bendahara juga
berhak mengotorisasi transaksi. |
|
5 |
Apakah kepanitiaan memiliki pengendalian fisik atas: a. Kekayaan (kas)? b. Catatan atau dokumen? |
√ √
|
|
Kas dan dokumen trasaksi disimpan oleh bendahara. Catatan dan dokumen
lain disimpan oleh sekretaris. |
|
6 |
Apakah kepanitian sudah melakukan review
atas kinerja yang mencakup: a. Kinerja sesungguhnya dibandingkan dengan
jumlah menurut anggaran, perkiraan, atau jumlah tahun lalu? b. Hubungan antara serangkaian data, seperti
data keuangan dengan data non keuangan? |
√
√
|
|
Panitia tidak melakukan review
atas kinerja sesungguhnya dengan jumlah menurut anggaran, perkiraan, atau
jumlah tahun lalu, serta panitia tidak melakukan review atas hubungan antara data keuangan dan data non keuangan. |
|
7 |
Apakah terdapat ketentuan-ketentuan untuk pengendalian akses panitia pada
data-data yang tersedia dalam kepanitiaan ini? |
√
|
|
Tidak ada ketentuan-ketentuan khusus dalam pengendalian akses panitia,
namun kebanyakan panitia bersikap acuh terhadap data-data yang ada khususnya
data keuangan. |
|
8 |
Apakah kepanitian membuat laporan keuangan sesuai dengan SOP dan memiliki
metoda tertentu dalam pencatatannya? |
√
|
|
Panitia telah membuat laporan keuangan sesuai dengan SOP dan sesuai
metoda penyusunan laporan. |
Sumber: data diolah, 2014
3.
RISIKO DAN CAKUPAN AUDIT
3.1 Gambaran Umum Risiko Audit
Risiko audit adalah risiko
dimana auditor mungkin tanpa sengaja telah gagal untuk memodifikasi pendapat secara tepat mengenai laporan keuangan yang mengandung
salah saji material. Ada tiga komponen dalam risiko audit yaitu.
1.
Inherent Risk.
Inherent Risk adalah ketentuan saat asersi terhadap salah saji material,
dnegan mengasumsikan tidak terdapat pengendalian. Risiko ini muncul secara
independen dari laporan keuangan. Dalam hal ini Auditor perlu memahami dan
mengerti siklus bisnis kliennya.
2.
Control Risk.
Control Risk adalah salah saji material yang dapat terjadi dalam suatu
asersi tidak akan dapat dicegah atau dideteksi dengan tepat waktu oleh
pengendalian intern entitas. Semakin rendah pengendalian internnya semakin
tinggi Control Risk, tetapi Control Risk tidak pernah 0, di dalam Control Risk auditor juga tidak dapat
mengubah tingkat aktual Control Risk.
Tetapi auditor dapat membuat variasi Control
Risk dengan memodifikasi prosedur yang digunakan untuk memahami
pengendalian internal perusahaan.
3.
Detection Risk.
Detection Risk adalah risiko bahwa auditor tidak akan mendeteksi salah saji
material yang ada di dalam suatu asersi, tidak seperti Inherent Risk dan Control
Risk sebelumnya, actual level
Detection Risk dapat diubah sesuai dengan keadaan, waktu, Extensiveness of substantive test performed
on assertion. Semakin efektif audit prosedur maka Detection Risk akan lebih rendah.
Tabel 3. Penilaian Risiko
PENILAIAN RISIKO |
|||
Apakah pernah terdapat
perubahan konsep kegiatan dari mulai perencanaan hingga kegiatan? |
|
√
|
Konsep telah dibuat oleh Steering Committee dan panitia tidak
berhak mengubahnya, kecuali apabila tiba-tiba ada perubahan acara, misalnya
karena cuaca. |
Apakah terdapat orang atau
panitia baru yang terlibat atau memiliki peran cukup penting bagi kegiatan? |
|
√
|
Tidak diperkenankan menerima
panitia baru setelah panitia yang ada terbentuk karena itu memang sudah
peraturan yang telah ditetapkan. |
Apakah terdapat sistem
informasi akuntansi secara tertulis pada kepanitiaan? |
|
√
|
Sistem informasi akuntansi
tertera dalam SOP yang disusun oleh BPM yang berfungsi sebagai acuan . |
Apakah kepanitiaan ini up to date terhadap sistem
terkomputerisasi? |
|
√
|
Penyusunan laporan kegiatan
telah disusun secara terkomputerisasi (Microsoft
Office 2010). |
Sumber: data diolah, 2014
3.2 Materialitas
Proses audit
atas laporan keuangan yang dilaksanakan oleh auditor melalui empat tahap utama
yaitu: perencanaan, pemahaman, pengujian struktur pengendalian intern serta
penerbitan laporan audit (Mulyadi, 2002). Menurut Standar Profesional Akuntan
Publik (SPAP) SA seksi 312, materialitas merupakan besarnya informasi akuntansi
yang apabila terjadipenghilangan atau salah saji, dilihat dari keadaan yang
melingkupinya, dapat mengubah atau mempengaruhi pertimbangan orang yang
meletakkan kepercayaan terhadap informasi tersebut. FASB (Financial
Accounting Standard Board) menjelaskan konsep materialitas sebagai
penghilangan atau salah saji suatu item dalam laporan keuangan adalah material
jika dalam keadaan tertentu besarnya item tersebut mungkin menyebabkan
pertimbangan orang yang reasonable berdasarkan laporan keuangan tersebut akan
berubah atau terpengaruh oleh adanya pencatuman atau peniadaan informasi
akuntansi tersebut.
Financial Accounting Standard Board (FASB, ....) menjelaskan konsep materialitas sebagai penghilangan atau
salah saji suatu item dalam laporan keuangan
adalah material jika dalam keadaan tertentu besarnya item tersebut mungkin menyebabkan pertimbangan orang yang reasonable berdasarkan laporan keuangan tersebut akan berubah atau terpengaruh oleh adanya
pencatuman atau peniadaan informasi akuntansi
tersebut.
Materialitas adalah
besarnya nilai yang dihilangkan atau salah saji informasi akuntansi, dilihat
dari keadaan yang melingkupinya, yang mungkin dapat mengakibatkan perubahan
pengaruh terhadap pertimbangan orang yang meletakkan kepercayaan atas informasi
tersebut karena adanya penghilangan atau salah saji tersebut (Sukrisno, 1996)
dalam Suryanita, et a.,l (2007). Dari definisi diatas konsep materialitas
dapat digunakan 3 tingkatan dalam mempertimbangkan jenis laporan yang harus
dibuat antara lain :
1.
Jumlah
yang tidak material, jika terdapat salah saji dalam laporan keuangan tetapi
cenderung tidak mempengaruhi keputusan pemakai laporan,
2.
Jumlahnya
material, tetapi tidak mengganggu laporan keuangan secara keseluruhan,
3.
Jumlah
sangat material atau pengaruhnya sangat meluas sehingga kewajaran laporan
keuangan secara keseluruhan diragukan
Standar yang tinggi
dalam praktik akuntansi akan memecahkan masalah yang berkaitan dengan konsep
materialitas. Pedoman materialitas yang beralasan, yang diyakini oleh sebagian
besar anggota profesi akuntan adalah standar yang berkaitan dengan informasi
laporan keuangan bagi para pemakai, akuntan harus menentukan berdasarkan
pertimbangannya tentang besarnya sesuatu/informasi yang dikatakan material.
Dalam penetapan materialitas ada lima langkah yang harus dilakukan antara lain
(Mulyadi, 2001) :
1.
Menetapkan pertimbangan materialitas awal.
2.
Mengalokasikan pertimbangan materialitas awal kesetiap
bagian pengauditan.
3.
Mengestimasikan salah saji total disetiap bagian pengauditan.
4.
Mengestimasikan salah saji gabungan adalah membandingkan
estimasi salah saji gabungan dengan materialitas dalam penilaian awal atau
penilaian yang direvisi.
3.3 Cakupan Audit
Cakupan audit yang dilakukan oleh
auditor berdasarkan pertimbangan atas risiko yang ada adalah secara menyeluruh.
Cakupan audit dilakukan pada laporan pertanggungjawaban kegiatan yang dilakukan
oleh Accounting League perioda 2012/2013. Dari laporan pertanggungjawaban yang
tersedia, auditor memiliki perhatian khusus terutama sumber dana dan penggunaan
dana. Sumber dana dan penggunaan dana
menjadi perhatian paling khusus dikarenakan sumber dana dalam bentuk kas dan
kas itu bersifat likuid sehingga dalam penggunaan dana panitia lebih cepat dan
mudah namun karena kas sangat likuid maka bisa terjadi banyak penyimpangan atau
fraud dalam penggunaan dana.
4.
PROGRAM AUDIT
4.1 Perencanaan Audit
Setelah tahap perikatan audit telah diterima
oleh auditor, maka langkah selanjutnya adalah perencanaan audit. Menurut
Mulyadi (2008), keberhasilan penyelesaian dari perikatan audit ditentukan oleh
kualitas dari perencanaan audit yang dibuat oleh auditor. Dalam membuat menurut
yaitu menurut Mulyadi (2008) terdapat tujuh tahap dalam membuat perencanaan
audit, yaitu :
a.
Memahami bisnis dan
industri klien
b.
Melaksanakan prosedur
analitik
c.
Mempertimbangkan tingkat
materialitas awal
d.
Mempertimbangkan risiko
bawaan
e.
Mempertimbangkan berbagai
faktor yang berpengaruh terhadap saldo awal, jika perikatan dengan klien berupa
audit tahun pertama
f.
Mengembangkan strategi
audit awal terhadap asersi signifikan
g.
Memahami pengendalian
intern klien
4.2 Prosedur Analitis
SA Seksi
329 Prosedur Analitik memberikan
panduan bagi auditor dalam menggunakan prosedur analitik pada tahap perencanaan
audit, pada tahap pengujian dan pada tahap review
menyeluruh terhadap hasil audit. Adapun prosedur analitik meliputi
perbandingan jumlah-jumlah yang tercatat atau ration yang dihitung dari
jumlah–jumlah yang tercatat, dibandingkan dengan harapan yang dikembangkan oleh auditor yang
bertujuan untuk membantu perencanaan sifat, saat dan luas prosedur audit yang
akan digunakan untuk memperoleh bukti tentang saldo akun atau jenis transaksi
tertentu.
Dalam
pelaksanaan audit yang akan dilakukan pada Accounting
League perioda
Perioda 2012/2013 adapun
prosedur analitik yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut.
1.
Mengidentifikasi
perhitungan/perbandingan yang harus dibuat
2.
Mengembangkan harapan
3.
Melaksanakan
perhitungan/perbandingan
4.
Menganalisis data dan
mengidentifikasi perbedaan signifikan
5.
Menyelidiki perbedaan
signifikan yang tidak terduga dan mengevaluasi perbedaan tersebut
6.
Menentukan dampak hasil
prosedur analitik terhadap perencanaan audit
4.3
Program Audit
Tujuan utama dari kegiatan audit adalah untuk membuktikan bahwa
Laporan Keuangan dari kegiatan tersebut sedah sesuai dengan prinsip – prinsip
yang ada dan bebas dari kecurangan. Program audit yang akan dilakukan antara lain
:
1.
Menentukan jumlah personel yang diperlukan dalam pelaksanaan
program audit, diantaranya: Albertina Widiana S sebagai auditor I, Fanny
Rastiti sebagai auditor II, dan Vincentius Reno sebagai auditor III.
2.
Negosiasi untuk menentukan kegiatan organisasi yang akan
diaudit.
3.
Memahami jenis kegiatan yang dilaksanakan oleh Accounting League.
4.
Menganalisis setiap transaksi dari kegiatan baik sumber dana
maupun pengunaan dana.
5.
Menentukan jenis risiko yang dimiliki organisasi seperti
risiko inheren, risiko bawaan, dan risiko deteksi.
6.
Menentukan besarnya materialitas berdasarkan hubungan
materialitas dengan risiko audit (risiko pengendalian).
7.
Menentukan cakupan audit.
8.
Menyususn laporan audit berdasarkan dengan temuan – temuan
audit.
Saldo kas meliputi kas yang ada di tangan dan
kas yang ada di bank. Dalam rangka memeroleh pembuktian
terhadap saldo kas, terlebih dahulu auditor harus merumuskan tujuan audit yang
antara lain adalah sebagai berikut.
1.
Eksistensi
dan Okurensi: catatan saldo kas pada tanggal neraca harus benar-benar ada.
2.
Kesempurnaan:
pencatatan saldo rekening kas meliputi semua transaksi kas beserta pengaruhnya
terhadap peristiwa yang membentuknya.
3.
Hak-hak
dan Kewajiban: semua saldo rekening kas yang disajikan oleh klien pada tanggal
neraca merupakan hak yang secara hukum sah.
4.
Penilaian
atau Alokasi: pencatatan saldo rekening kas direalisasi oleh jumlah-jumlah yang dinyatakan dalam neraca dan telah cocok
dengan daftar pendukungnya.
5.
Penyajian
dan Pengungkapan: saldo rekening kas telah diidentifikasi dan disajikan dalam
neraca dengan layak, pembatas terhadap penggunaan saldo kas yang disajikan
dalam neraca telah disajikan dan diungkapkan dengan selayaknya, saldo-saldo
rekening kompensasi, lines of credit,
dan utang kontinjensi dengan bank telah diungkapkan dengan layak. .
4.4 Hasil
Survei
Profil Klien
Nama Organisasi: Accounting League perioda 2012/2013
Staf Organisasi perioda 2012/2013:
1.
Ketua Panitia :
Nico Agustinus (121110039)
2.
Sekretaris :
Monica Febianni (121110037)
3.
Bendahara :
Shyen Riesca P (121210046)
4.
Sie Acara : Jessica Novia K (
Koordinator )(121210029)
Rosalina
Marteka (121210043)
Kevin (121210033)
Clariska Henny Tanisiwa (121110013)
5.
Sie Perlengkapan : Ozi
Hogiyanto ( Koordinator )(121010023)
Servian Lazuardi
(121110052)
Ricky Adiputra (121210042)
Ali Attibrizi (121010006)
6.
Sie Pubdekdok : Irawati Puspo ( Koordinator ) (121210027)
Skolastika Kirby Lovelyn
(121210047)
7.
Sie
Kesehatan dan keamanan : Ika Caesarina
E (Koordinator)(121210024)
Ibnu Ma’Ruf Nugroho (121210023)
Accounting League perioda 2012/2013 merupakan suatu program kerja HMP
Akuntansi di Universitas Ma Chung yang mengadakan acara accounting league untuk mengakrabkan dan mengembangkan potensi non
akademik mahasiswa/I akuntansi.
Untuk mendapatkan kepastian
mengenai laporan yang telah disusun oleh panitia Accounting League Tahun 2012, tim melakukan wawancara kepada ketua
dan bendahara Accounting League Tahun
2012. Berikut
ini hasil wawancara yang telah dilakukan.
Tabel 4.
Hasil Wawancara
No. |
Pertanyaan |
Ada |
Tidak |
Keterangan |
|
LINGKUNGAN
PENGENDALIAN |
|||||
1 |
Apakah Accounting League Tahun 2012 memiliki: c.
Profil kegiatan d.
Struktur organisasi e.
AD/RT f.
job
description g.
SOP |
√ √ √ √ √ |
|
Job
description berada di dalam AD/RT. Memiliki hanya 1 SOP yaitu mengenai pemilihan ketua himpunan
yang baru |
|
2 |
Apakah terdapat batasan tanggung jawab yang jelas pada
setiap bidang yang terdapat pada Accounting
League Tahun 2012? |
√ |
|
Batasan tanggung jawab pada Accounting League tercantum dalam AD/RT di bagian job description
|
|
3 |
Apakah Ketua Panitia terlibat dalam
perencanaan dan pengesahan dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh Accounting
League Tahun 2012? |
√ |
|
Ketua Panitia ikut terlibat dalam
pengesahan dan perencanaan dalam setiap kegiatan Panitia
terbukti dari dalam setiap kegiatan, ketua
terlibat dalam penandatanganan proposal maupun
laporan pertanggungjawaban kegiatan. Proses perencanaan dilakukan saat diadakan diklat pengurus Panitia. |
|
4 |
Apakah pengendalian dipantau secara
memadai? |
√ |
|
Ketua Panitia ikut memantau proses kegiatan dari awal
hingga akhir yang disusun oleh setiap
masing-masing divisi Panitia Accounting League perioda
2012/2013. |
|
5 |
Apakah setiap kegiatan memiliki sistem penyusunan anggaran? |
√ |
|
Tiap divisi Accounting League perioda 2012/2013 wajib menyusun
anggaran untuk tiap program kerja yang akan dijalankan. |
|
6 |
Apakah laporan pertanggungjawaban keuangan kegiatan
yang telah dilakukan sudah diaudit
oleh auditor eksternal? |
|
√ |
Laporan pertanggungjawaban keuangan
hanya diperiksa oleh auditor internal universitas yaitu oleh Direktorat Keuangan di mana pemeriksaan itu hanyalah proses vouching yang merupakan salah satu bagian
dari proses audit.
|
|
PENILAIAN
RISIKO |
|||||
1 |
Apakah terdapat orang atau panitia baru yang membantu dalam
program kerja setiap bidang? |
√ |
|
Dalam
setiap program kerja yang akan dilaksanakan, Panitia akan membuka bursa
kepanitiaan bagi mahasiswa program studi Akuntansi untuk dapat mengembangkan soft skill
|
|
2 |
Apakah terdapat sistem informasi akuntansi secara tertulis pada kepanitiaan? |
|
√ |
Sampai
saat ini, Accounting League perioda 2012/2013 belum memiliki sistem
informasi akuntansi secara tertulis dalam kepanitiaan. |
|
INFORMASI
DAN KOMUNIKASI |
|||||
1 |
Apakah semua transaksi yang
dimasukkan dalam laporan keuangan tersebut sesuai dengan kaidah yang ada (sah)? |
√ |
|
Semua transaksi yang terjadi telah
dimasukkan dalam laporan pertanggungjawaban keuangan sesuai
dengan standar yang telah ditetapkan oleh Direktorat Kemahasiswaan dan Alumni. |
|
2 |
Apakah semua transaksi telah
dicatat? |
√ |
|
Semua transaski telah tercatat dalam
laporan pertaggungjawaban keuangan dalam setiap kegiatan dan pada akhir perioda akan digabungkan dalam laporan pertanggungjawaban tahunan. |
|
3 |
Apakah terdapat komunikasi berupa
penyampaian informasi kepada semua pengurus Accounting
League tahun 2012? |
√ |
|
Ketua Accounting League perioda
2012/2013 yang mendapatkan informasi dari pihak atasan dan akan
disampaikan kepada pengurus lain dalam rapat rutin Accounting League. |
|
4 |
Apakah dokumen sumber transaksi disimpan? |
√ |
|
Setiap adanya transaksi baik pemasukan dan pengeluaran dana, semua bukti transaksi akan disimpan oleh bendahara Panitia untuk kemudian digunakan sebagai bukti dalam penyusunan laporan pertanggungjawaban keuangan. |
|
PENGAWASAN |
|||||
1 |
Apakah sudah dilakukan pemantauan yang dilaksanakan oleh
ketua panitia? |
√ |
|
Pemantauan dilaksanakan oleh ketua Accounting League kepada setiap kepala divisi berkaitan dengan program kerja yang dijalankan. Kepala divisi bertindak sebagai SC dalam kepantiaan untuk melakukan pengawasan terhadap panitia. |
|
2 |
Apakah sudah dilakukan pemantauan berkaitan dengan
otorisasi pengeluaran dan pemasukan dana? |
√
|
|
Setiap adanya pemasukan dan
pengeluaran harus disertai dengan nota atau kuitansi, serta penggunaan materai untuk nominal di atas 1
juta. Pada nota atau kuitansi juga harus dilengkapi dengan tanda tangan bendahara dan pihak terkait yang melakukan pengeluaran dana. |
|
PENGENDALIAN
INTERNAL |
|||||
1 |
Apakah setiap kegiatan terdapat sistem
pengolahan informasi dalam hal
standar prosedur yang digunakan? |
√
|
|
Prosedur
berdasarkan dengan
acuan AD/RT yang
telah disusun oleh Accounting League perioda
2012/2013. Prosedur keseluruhan
yang diterapkan
masih dalam bentuk
lisan dan belum tertuang
dalam SOP. |
|
2 |
Apakah setiap kegiatan yang
dilakukan oleh Accounting League tahun 2012 sesuai dengan bidang masing-masing
kegiatan? |
√ |
|
Setiap
kegiatan yang dilaksanakan
oleh Accounting League perioda
2012/2013 telah disusun oleh
masing-masing divisi berdasarkan
dari karakteristik
divisi. |
|
3 |
Apakah
setiap bagian memiliki prosedur otorisasi (pengambilan keputusan)? |
√ |
|
Setiap
kepala divisi berhak untuk mengambil keputusan
tetapi keputusan tertinggi dalam organisasi berada
pada ketua Accounting League perioda
2012/2013. Keputusan tertinggi
dalam program studi dipegang oleh kepala program studi. |
|
Sumber: data diolah, 2014
5.
PENUTUP
5.1 Simpulan
Accounting league merupakan salah satu program acara yang diadakan setiap tahunnya
oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMP) Akuntansi Universitas Ma Chung.. Penulis tertarik untuk
melakukan audit pada acara accounting
league karena accounting legaue
merupakan program acara yang diadakan setiap tahun oleh HMP Akuntansi dan
penulis juga merupakan mahasiswa program studi akuntansi, sehingga penulis
tertarik untuk melihat kelayakan dan kewajaran dari laporan keuangan accounting league. Perencanaan audit
dimulai dengan cara melakukan survei pada accounting
league, wawancara dengan para panitia accounting
league untuk mengumpulkan dokumen-dokumen yang diperlukan untuk perencanaan
audit yaitu SOP dan laporan pertanggungjawaban kegiatan accounting league. Panitia accounting
league beranggotakan 15 termasuk BPH organisasi.
Program acara accounting league memilki tujuan yaitu untuk
mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam bidang olahraga, mempererat relasi
antar angkatan mahasiswa akuntansi, mempererat relasi mahasiswa akuntansi dengan
para dosen akuntansi, dan menjunjung tinggi rasa solidaritas antar angkatan
mahasiswa akuntansi.
Dari sistem pengendalian internal yang diidentifikasi dalam acara accounting league ini, dapat ditinjau dari AD/ART HMP Akuntansi dan SOP nya.
Namun dalam beberapa komponen sistem pengendalian internal, masih belum
memiliki sistem informasi akuntansi yang jelas dan tertulis seperti dalam
bentuk flowchart atau Data Flow Diagram.
Berdasarkan hasil survei wawancara yang dilakukan ditemukan risiko-risiko
audit yang terdapat di dalam laporan pertanggungjawaban kegiatan accounting league yaitu risiko bawaan,
risiko pengendalian, risiko deteksi. Risiko yang akan ditemukan kemungkinan
berkaitan dengan kesalahan penginputan data ke dalam sistem, kesalahan dalam
memosting, serta belum adanya kebijakan yang jelas mengenai tindak lanjut yang
akan dilakukan apabila terjadi penyimpangan yang dilakukan anggota dan berbagai
kesalahan human error lainnya yang
mungkin akan terjadi di dalam organisasi accounting
league.
Cakupan audit yang
dilakukan oleh auditor berdasarkan pertimbangan atas risiko yang ada adalah
secara menyeluruh. Dari laporan pertanggungjawaban yang tersedia, auditor
memiliki perhatian khusus terutama sumber dana dan penggunaan dana. Sumber dana dan penggunaan dana menjadi
perhatian paling khusus dikarenakan sumber dana dalam bentuk kas, dan kas itu
bersifat likuid sehingga dalam penggunaan dana panitia lebih cepat dan mudah
namun karena kas sangat likuid maka bisa terjadi banyak penyimpangan atau fraud dalam penggunaan dana.
|
DAFTAR PUSTAKA
Mulyadi. 2008. Auditing. Jakarta : Salemba Empat
|
Lampiran
1. Notulen Rapat
a)
Rapat Koordinasi 1
Hari, tanggal : Kamis,
4
Oktober 2012
Pukul :
15.00 – 16.00 WIB
Tempat : Chlorobium Limicola
Agenda rapat :
-
Pembukaan.
-
Job description oleh Steering Commitee (SC) untuk badan
pengurus harian (BPH) dan tiap-tiap sie.
-
Penjelasan
Tata Tertib Rapat Accounting
League 2012.
-
Membahas anggaran dan pemasukan untuk pelaksanaan acara.
-
BPH membahas isi proposal kegiatan Acoounting League 2012.
Hasil rapat :
-
Untuk pemasukan, panitia sepakat mengeluarkan biaya
kontribusi sebesar Rp 20.000 per panitia. Untuk pemasukan selanjutnya, dari
dana IKAMA dan dana kontribusi peserta.
-
Mengubah isi proposal kegiatan bagian anggaran. Untuk
biaya pendaftaran futsal, yang asalnya dikenakan biaya pendaftaran sebesar Rp
10.000,00 menjadi Rp 15.000,00. Untuk pendaftaran bulutangkis, yang asalnya
dikenakan biaya sebesar Rp 5.000,00 menjadi Rp 7.000,00
b)
Rapat Koordinasi 2
Hari, tanggal : Kamis,
11 Oktober 2012
Pukul :
15.00-16.15 WIB
Tempat : Chlorobium
Limicola
Agenda rapat :
-
Penjelasan peraturan untuk tiap pertandingan dalam Accounting League 2012.
-
Activity Budgeting.
-
Konsep
acara.
-
|
Hasil rapat :
-
Penetapan peraturan untuk pertandingan basket, futsal,
dan bulutangkis oleh sie acara.
-
Penetapan biaya kontribusi untuk peserta. Untuk
pendaftaran futsal, biaya kontribusi sebesar Rp 15.000,00. Pendaftaran basket
dikenakan biaya sebesar Rp 5.000,00. Dan untuk bulutangkis, dikenakan biaya
kontribusi sebesar Rp 7.000,00.
-
Konsep acara berupa pertandingan antar angkatan Prodi
Akuntansi.
-
Koordinasi dari masing-masing panitia terkendala karena
kurangnya komunikasi antar panitia.
c)
Rapat Koordinasi 3
Hari, tanggal : Kamis,
18 Oktober
2012
Pukul :
15.00-16.00 WIB
Tempat : Chlorobium Limicola
Agenda rapat :
-
Penentuan waktu pertandingan.
Hasil rapat :
-
Waktu pertandingan diundur dari waktu yang telah
ditetapkan karena masalah peminjaman Balai Pertiwi.
-
Waktu pertandingan diundur menjadi tanggal 1 Desember
2012.
-
Sie acara akan membuat susunan acara yang baru.
d) Rapat Pleno 4
Hari,
tanggal : 23 Oktober 2012
Pukul : 16.00-18.40 WIB
Tempat : Chlorobium Limicola
Agenda rapat :
-
Perkembangan dari masing-masing sie.
|
-
Sie acara: belum menyelesaikan susunan acara yang baru,
membahas tentang hadiah untuk para pemenang, anggaran pembelian hadiah.
-
Sie pubdekdok: pembuatan rancangan poster kegiatan.
-
Sie kesehatan: pembuatan anggaran untuk obat.
-
Sie perlengkapan: mengurus peminjaman gedung Balai
Pertiwi, survei ke Lapangan Futsal Champion.
e) Rapat Koordinasi 5
Hari, tanggal :
Kamis, 25 Oktober 2012
Pukul :
13.00-15.30 WIB
Tempat : Chlorobium Limicola
Agenda rapat :
-
Membahas hadiah untuk para pemenang.
-
Merinci kembali anggaran pengeluaran.
-
Perubahan ketua menjadi presidium.
-
Menetapkan deadline
masing-masing sie.
-
Pemilihan wasit untuk basket, fursal, dan badminton
Hasil rapat :
-
Hadiah untuk pemenang berupa poin, sertifikat, dan bingkisan.
-
Anggaran pengeluaran dikurangi.
-
Ketua secara resmi diganti menjadi presidium.
-
Wasit futsal: Rico Kristianto, wasit bulutangkis: Vicky
Julianto, Wasit Basket: Mario dan Bisma.
f) Rapat Pleno 6
Hari, tanggal :
Kamis, 1
November 2012
Pukul : 15.00-17.00 WIB
Tempat :
Chlorobium
Limicola
Agenda rapat :
-
Membahas masalah dana.
-
Perencanaan promosi acara.
-
|
-
Surat ijin peminjaman Balai Pertiwi dan perlengkapan
untuk kepentingan acara
-
Surat undangan untuk dosen dan staf Program Studi
Akuntansi.
Hasil rapat :
-
Dana Ikama belum turun, jadi pemasukan diarahkan ke dana
iuran panitia dan dana pendaftaran peserta.
-
Promosi acara melalui poster dan hotmail.
-
Jumlah peserta dari tiap angkatan belum lengkap.
-
Perlengkapan yang akan dipinjam untuk acara adalah bis
(untuk menjemput peserta), galon dua buah, peminjaman Balai Pertiwi beserta
net, bola basket, dan sound system.
g) Rapat Pleno 7
Hari, tanggal :
Kamis, 8 November
2012
Pukul :
13.30-16.20 WIB
Tempat : Chlorobium Limicola
Agenda rapat :
-
Peserta dan kontribusi
-
Piala dan hadiah
-
Survei obat dari Sie Kesehatan
-
Pemesanan Lapangan Futsal Champion Tidar
-
Peraturan-peraturan yang akan digunakan
Hasil rapat :
-
Peserta sudah lengkap untuk setiap angkatan. Tetapi,
masih ada kekurangan peserta pada tim basket putri dan futsal putri untuk
angkatan 2009, 2010, 2011.
-
Uang muka untuk piala sebesar Rp 150.000 akan diberikan
hari itu juga, Kamis, 8 November 2012
-
Survei untuk hadiah pemenang akan dilakukan pada 10
November 2012 oleh Sie Acara.
-
Sie Kesehatan sudah melakukan survei obat.
-
|
-
Peraturan-peraturan yang akan digunakan sudah ditetapkan
oleh Sie Acara dan akan di cetak untuk rapat selanjutnya.
h) Rapat Pleno 8
Hari, tanggal :
Selasa, 20 November 2012
Pukul : 15.00-16.15 WIB
Tempat : Chlorobium Limicola
Agenda rapat :
-
Pembelian hadiah untuk pemenang, serta budgetnya.
-
Technical
Meeting untuk peserta.
-
Penyewaan lapangan futsal.
-
Tanda resmi untuk pemenang
Hasil rapat :
-
Technical
meeting untuk para peserta diadakan pada tanggal 27 November pk.
16.00 di kelas Malus Domestica
-
Untuk lapangan futsal, sie perlengkapan sudah melakukan
pembayaran uang muka.
-
Sie pubdekdok akan membuat desain tanda resmi untuk
pemenang.
i) Rapat Pleno 9
Hari, tanggal : Kamis, 29 November 2012
Pukul :
16.00 – 18.00
WIB
Tempat :
Chlorobium
Limicola
Agenda :
-
Rundown acara yang
baru.
-
Persiapan perlengkapan untuk acara.
-
Pembelian obat.
|
-
Rundown acara yang
baru belum siap. Rundown acara yang baru dibuat ulang karena menyesuaikan
dengan jadwal dosen dan alumni angkatan 2008.
-
Peminjaman perlengkapan untuk acara, seperti galon, net,
bola basket, sound system sudah
dilakukan. Balai Pertiwi sudah dipinjam untuk hari H dan cock untuk badminton sudah dibeli.
-
Sie kesehatan membeli obat “Dewi Bulan” untuk
berjaga-jaga bila ada peserta yang mengalami cedera saat bertanding.
|
|
Kantor
Akuntan Publik
Vincentius
Reno dan Rekan
Jalan
Belitung No.6, Malang
26 November 2014
Kepada Ketua
Accounting
League Tahun 2012
Universitas Ma Chung Malang
Perihal: Surat Penugasan
Dengan Hormat,
Surat ini mengonfirmasikan
mengenai pengaturan untuk Accounting
League untuk laporan pertanggungjawaban keuangan tahun Tahun 2012.
Tujuan penugasan
ini adalah untuk memeriksa laporan pertanggungjawaban keuangan Accounting League untuk tahun 2012 dan
mengevaluasi kewajaran penyajian laporan keuangan tersebut sesuai dengan
standar akuntansi yang berlaku umum.
Kami melakukan
audit sesuai dengan auditing yang
berlaku umum, yang mencakup penelaahan struktur pengendalian internal dan
pengujian atas pengendalian seluas yang kami pandang perlu. Pihak manajemen
memiliki tanggung jawab untuk pencatatan transaksi yang pantas dalam pembukuan,
melindungi aset, dan akurasi laporan keuangan. Laporan keuangan tersebut
merupakan tanggung jawab manajemen.
Saat pelaksanaan
dan penyelesaian dijadwalkan sebagai berikut:
Keterangan |
Mulai |
Selesai |
Survey |
18 November 2013 |
26 November 2013 |
Wawancara |
24 November 2013 |
24 November
2013 |
Pemeriksaan
Internal |
|
|
Komentar atas
struktur pengendalian internal |
|
|
Tutup buku dan
pemeriksaan akhir tahun |
|
|
Pengiriman
laporan |
|
|
Selama
pelaksanaan dan penyelesaian akan didukung oleh panitia Accounting League Tahun 2012. Kelengkapan bukti dan dokumen akan
menunjang kelancaran dari proses pengerjaan auditing
ini. Apabila terjadi suatu hal yang dianggap material atau risiko maka, kami
selaku auditor akan memberitahukan kepada pihak panitia Accounting League Tahun 2012. Dengan surat ini, maka diharapkan
terjadi suatu kerjasama yang baik antara pihak auditor dan panitia Accounting League Tahun 2012. Atas
perhatian Anda kami mengucapkan terimakasih.
|
Lembar Pengesahan
Hormat
Kami,
Auditor
I Auditor II Auditor III
Vincentius Reno Fanny Rastiti Albertina Widiana S.
NIM. 121210060 NIM. 121210012 NIM.121210002
Menyetujui
Ketua Accounting
League Tahun 2012
Nico
Agustinus.
NIM.
121110039
|
Kepada
Ketua Accounting
League Tahun 2012
Saudara telah
meminta kami untuk mengaudit laporan pertanggungjawaban keuangan Accounting League Tahun 2012 tanggal 10
April 2013 untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Surat ini
menegaskan penerimaan kami dan pemahaman kami atas perikatan ini. Audit kami
akan kami laksanakan dengan tujuan untuk menyatakan pendapat kami atas laporan
keuangan tersebut.
Kami akan melaksanakan audit berdasarkan
standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia. Standar tersebut
mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar memperoleh keyakinan
bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi
pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan
pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga akan meliputi penilaian atas
prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh
manajemen, serta penilaian atas penyajian laporan keuangan secara keseluruhan
sesuai dengan ketentuan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang
dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Pendapat kami atas laporan keuangan
tersebut adalah tergantung dari hasil penerapan prosedur-prosedur audit yang
akan kami laksanakan, oleh karena itu, kami tidak memberikan jaminan bahwa kami
dapat memberikan pendapat wajar tanpa pengecualian atas laporan keuangan
tersebut di atas.
Sebagai bagian dari proses audit, kami
akan melakukan permintaan keterangan dari manajemen tentang pernyataan
manajemen yang disajikan dalam laporan keuangan. Kami juga akan meminta
pernyataan tertulis dari manajemen yang menjelaskan bahwa penyajian laporan
keuangan adalah tanggung jawab manajemen dan penegasan tertulis lainnya untuk
mengkonfirmasi beberapa pernyataan yang dibuat oleh manajemen kepada kami
selama proses audit kami. Tanggapan manajemen atas permintaan keterangan kami
dan perolehan pernyataan tertulis dari manajemen diwajibkan oleh standar
auditing sebagai bagian dari bukti audit yang akan kami andalkan sebagai dasar
dalam memberikan pendapat atas laporan keuangan. Karena pentingnya surat
pernyataan manajemen tersebut, entitas setuju untuk membebaskan dan mengganti
rugi kepada Kantor Akuntan Publik Vincentius Reno dan Rekan dan stafnya atas
segala tuntutan, kewajiban, dan biaya-biaya yang akan dikeluarkan sebagai
akibat dari kesalahan pernyataan manajemen berkaitan dengan jasa audit yang
kami berikan sesuai dengan perikatan ini.
|
Audit kami mengandung risiko bawaan bahwa
bila terdapat kekeliruan dan ketidakberesan material, termasuk kecurangan atau
pemalsuan, mungkin tidak akan terdeteksi. Namun, bila kami menemukan adanya
hal-hal tersebut dalam audit kami, informasi tersebut akan kami sampaikan
kepada saudara.
Sebagai
tambahan laporan audit kami atas laporan keuangan, kami akan menyampaikan surat
terpisah tentang kelemahan signifikan pengendalian intern yang kami temukan
dalam audit yang kami lakukan.
Kami
mengingatkan Saudara bahwa tanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan,
termasuk pengungkapan memadai merupakan tanggung jawab manajemen entitas.
Tanggung jawab ini mencakup pula penyelenggaraan catatan akuntansi dan
pengendalian intern memadai, pemilihan dan penerapan kebijakan akuntansi, dan
penjagaan keamanan aktiva perusahaan. Sebagai bagian dari proses audit, kami
akan meminta penegasan tertulis dari Saudara tentang representasi yang Saudara
buat untuk kami dalam rangka audit yang kami laksanakan.
Kami
mengharapkan kerja sama penuh dari staf Saudara dan kami yakin bahwa mereka
akan menyediakan catatan, dokumentasi, dan informasi lain yang kami perlukan
dalam rangka audit kami. Berdasarkan diskusi tentang operasi perusahaan dan
perencanaan audit kami, fee audit kami perkirakan sebesar Rp................ ditambah
direct out of pocket expenses dan Pajak Pertambahan Nilai. Fee tersebut
kami hitung berdasarkan waktu yang diperlukan oleh staf yang kami tugasi untuk
melaksanakan audit ini dan tarif per jam staf yang kami tugasi, yang bervariasi
sesuai dengan tingkat tanggung jawab yang dipikul dan pengalaman serta keahlian
yang diperlukan. Jumlah tersebut akan kami tagih sesuai dengan kemajuan
pekerjaan kami.
Surat perikatan audit ini akan efektif berlaku untuk tahun-tahun
yang akan datang kecuali jika dihentikan, diubah, atau diganti. Silahkan
menandatangai dan mengembalikan copy surat perikatan audit terlampir
yang menunjukkan kesepakatan Saudara atas pengaturan tentang audit atas laporan
keuangan tersebut di atas.
Terima
kasih atas kesempatan yang Saudara berikan kepada kami untuk menyediakan jasa
audit bagi Saudara.
|
Vincentius Reno danRekan
Nico Agustinus Vincentius Reno
|
SURAT
PERNYATAAN ORGANISASI
TENTANG
TANGGUNG
JAWAB LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN
UNTUK
TAHUN YANG BERAKHIR PADA
10
APRIL 2013
ACCOUNTING LEAGUE TAHUN
2012
Kami yang bertanda-tangan dibawah ini:
1.
Nama: Nico Agustinus
Nomor
Induk Mahasiswa: 121110039
Alamat
Organisasi: Villa
Puncak Tidar N-01,
Malang, Jawa Timur
Alamat domisili/sesuai KTP: -
Telepon: -
Jabatan: Ketua Panitia Accounting League perioda 2012/2013
2.
Nama: Shyen Riesca P.
Nomor
Induk Mahasiswa: 121210046
Alamat
Organisasi: Villa
Puncak Tidar N-01,
Malang, Jawa Timur
Alamat
domisili/sesuai KTP: Perum
Banjararum Selatan 8A
Malang, Jawa Timur
Telepon: 087859883988
Jabatan: Bendahara
Accounting League perioda
2012/2013
Menyatakan bahwa:
1.
Bertanggung-jawab atas penyusunan dan penyajian laporan
pertanggungjawaban keuangan Accounting
League Tahun 2012 untuk Tahun yang berakhir 10 April 2013 ;
2.
|
a.
Semua informasi dalam laporan pertanggungjawaban keuangan Accounting League Tahun 2012 telah
disusun secara lengkap dan benar;
b.
Laporan pertanggungjawaban Accounting League Tahun 2012 tidak mengandung informasi atau fakta
material yang tidak benar, dan tidak menghilangkan informasi atau fakta
material;
3.
Bertanggung-jawab atas sistem pengendalian intern dalam HMP Accounting League Tahun 2012
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
Malang, 26 November 2014
Nico Agustinus Shyen Riesca P.
Ketua Accounting
Bendahara Accounting
League
Tahun 2012 League Tahun 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar