NOTULENSI:
RAPAT KOORDINASI PROGRAM PENELITIAN, PENGABDIAN KEPADA
MASYARAKAT, PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA, HKI, DAN PUBLIKASI BAGI PERGURUAN
NEGERI DAN KOPERTIS SE INDONESIA TAHUN 2012
HOTEL SAPHIRE YOGYAKARTA, 20—22 JANUARI 2013
Latar
Belakang
1. Dasar Pemikiran
Untuk menentukan kerangka program
kebijakan pengembangan penelitian, pengabdian kepada masyarakat, kreativitas
mahasiswa, HKI, dan publikasi di Perguruan Tinggi diperlukan data dan informasi
dari lapangan mengenai berbagai permasalahan yang ada. Selain itu adapula tantangan yang dihadapi
yaitu (1) disparitas antar perguruan tinggi dan (2) lemahnya linkage antara perguruan tinggi dengan
Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI).
Pada tahun 2011 diluncurkan
kebijakan Ditjen DIKTI tentang Sistem Pengembangan Kelembagaan Perguruan Tinggi
yang mandiri dan menjalankan fungsinya dengan efektif dan efisien. Sebagai langkah awal dilakukan reposisi dan
reformasi fungsi Dikti dari pembuat dan pelaksana kebijakan di bidang
penelitian menjadi pembuat kebijakan dan pengawas pelaksanaan kebijaksaan baik
untuk local perguruan tinggi maupun secara nasional. Rapat koordinasi ini dilakukan sebagai sarana
komunikasi timbal balik untuk membahas program dan permasalahan yang
dihadapi. Demikian pula untuk bidang
pengabdian kepada masyakarat dan program kreativitas mahasiswa.
2. Tujuan
a.
Menyampaikan
informasi kebijakan Ditjen Dikti khususnya tentang program-program Direktorat
Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (Dit. Litabmas).
b.
Menginformasikan
tentang mekanisma, prosedur, dan tatakelola program dan kegiatan Penelitian dan
Pengabdian Kepada Masyarakat.
c.
Menginvertarisasi
berbagai informasi yang terkati dengan permasalahan dalam pelaksanaan program
Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, PKM, HKI, dan Publikasi.
d.
Menghimpun
isu-isu strategis tentang kegiatan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat.
e.
Melakukan
koordinasi pelaksanaan program Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat,
PKM, HKI, dan Publikasidi masa-masa yang akan datang.
3. Sasaran
a.
Masukan
dari Perguruan Tinggi dan Kopertis tentang pelaksanaan program Dit. Litabmas
berupa rumusan mekanisma, tatakelola pelaksanaan program penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat, PKM, HKI, dan publikasi.
b.
Masukan
untuk penyempurnaan dan pengambangan program pada Dit. Litabmas berdasarkan
hasil kajian dan evaluasi pelaksanaan program sebelumnya.
c.
Penyelarasan
rencana dan program di tingkat Perguruan Tinggi dan Kopertis dengan kebijakan
nasional Ditjen Dikti.
d.
Pemahaman
yang utuh oleh para Pimpinan Lembaga Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat
dan Pembantu Rector bidang kemahasiswaan mengenai program Dit. Litabmas.
4. Agenda Koordinasi
a.
Sidang
Pleno
i.
Kebijakan
Ditjen DIKTI dalam pengembangan Desentralisasi Program Penelitian, Pengabdian
kepada Masyrakat, Kreativitas Mahasiswa, HKI, dan Publikasi.
ii.
Penjelasan
umum tentang kebijakan program Dit. Litabmas.
iii.
Pembicara
program2 di lingkungan Ditjen Dikti yang terkati dengan program penelitian,
pengabdian kepada masyarakat, PKM, HKI, dan Publikasi.
b.
Sidang
Komisi
i.
Komisi
A: Bidang penelitian, HKI, dan Publikasi.
ii.
Komisi
B: Bidang pengabdian kepada masyarakat.
iii.
Komisi
C: Bidang kreativitas mahasiswa.
Waktu,
Tempat, dan Penyelenggara
Waktu: 20—22 Januari 2012
Tempat: Hotel Saphir Yogyakarta
Penyelenggara:
Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat – Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Rincian
Kegiatan
Hari 1, 20 Januari 2012
1.
Pengarahan Direktur Dit. Litabmas dan
Pembukaan.
2.
Penjelasan Teknis Rakor dan Program
Desentralisasi 2012.
3.
Penjelasan Program dan Kegiatan oleh
masing-masing Sub Direktorat
4.
Prospek Hak Kekayaan Intelektual dalam
Menunjang Kegiatan Riset dan Pengembangan.
5.
Peningkatan Daya Saing Perguruan Tinggi
melalui Pengambangan Riset dan Teknologi.
6.
Kebijakan Itjen dalam Pelaksanaan
Pengawasan di Lingkungan Kembdikbud tahun 2012.
Hari 2, 21 Januari 2012
1.
Ekonomi Kreatif dan Peran Pendidikan Tinggi
di dalam Pengembangannya.
2.
Peran Dunia Usaha dalam Pengembangan Riset
dan Teknologi Perguruan Tinggi.
3.
Sidang Komisi:
a.
Komisi A: Bidang Penelitian.
b.
Komisi B: Bidang Pengabdian Kepada
Masyarakat.
c.
Komisi C: Bidang Kreativitas Mahasiswa.
4.
Peran Perguruan Tinggi dalam Peningkatan
Kualitas Sumberdaya Manusia.
5.
Penguatan Kelembagaan dalam Peningkatan
Perguruan Tinggi.
6.
Peran Pendidik dan tenaga Kependidikan
dalam Peningkatan Muru Perguruan Tinggi di Indonesia.
7.
Peran Perguruan Tinggi dalam Peningkatan
Kualitas Pembelajaran dalam Kegiatan Kemahasiswaan.
Hari 3, 22 Januari 2012
1.
Penyampaian Hasil Sidang Komisi
2.
Penutupan
Ringkasan
Materi
PROGRAM
PENELITIAN – DIT. LITABMAS DIKTI
Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (Dit.
Litabmas) memunyai tugas melaksanakan penyusunan bahan perumusan kebijakan,
standarisasi, dan pemberian bimbingan teknis, serta evaluasi di bidang
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Indikator Kinerja Kegiatan:
1. Jumlah dosen yang melakukan
penelitian.
2. Jumlah dosen yang melaksanakan
pengabdian kepada masyarakat.
3. Jumlah dosen yang melakukan
publikasi nasional.
4. Jumlah dosen yang melakukan
publikasi internasional.
5. Jumlah HKI yang didasftarkan.
6. Jumlah mahasiswa yang melaksanakan
program kreativitas mahasiswa.
7. Layanan satuan kerja.
Desentralisasi Penelitian:
1.
Tujuan
a.
Mewujudkan
keunggulan penelitian di perguruan tinggi.
b.
Mewujudkan
daya saing perguruan tinggi di bidang penelitian tingkat nasional dan
internasional.
c.
Meningkatkan
angka partisipasi dosen dalam melaksanakan penelitian bermutu.
d.
Meningkatkan
kapasitas pengelolaan penelitian di peguruan tinggi.
2.
Kewenangan
a.
Menyusun
Rencana Induk Pengembangan (RIP) untuk mencapai tujuan desentralisasi
penelitian.
b.
Menetapkan
indicator kinerja penelitian mengacu pada IKUP yang ditetapkan oleh Dit.
Litabmas.
c.
Menyusun
pedoman pengembangan dan pengelolaan penelitian dengan mengacu pada standar
norma system penjaminan mutu penelitian perguruan tinggi.
d.
Mengembangkan
secara bertahap skema penelitian yang sesuai dengan RIP penelitian.
e.
Mendorong
terbentuknya kelompok peneliti yang berdaya saing nasional dan internasional.
f.
Memanfaatakan
system database penelitian mencakup capaian kinerja penelitian di tingkat
perguruan tinggi.
g.
Melaporkan
kegiatan desentralisasi penelitian kepada Dit. Litabmas dan untuk PTS laporan
hasil kegiatan desentralisasi disampaikan kepada Dit. Litabmas melalui
kopertis.
3.
Prosedur
Operasional Standar (POS)
a.
Perencanaan
penelitian.
b.
Sistem
seleksi proposal penelitian.
c.
Pelaksanaan
kontrak penelitian.
d.
Pemantauan
dan evaluasi.
e.
Pengelolaan
hasil penelitian.
f.
Tindak
lanjut hasil penelitian.
4.
Alokasi
Dana Penelitian
a.
Alokasi
anggaran Perguruan Tinggi diperuntukkan secara proporsional sesuai dengan
kelompok Perguruan Tinggi berdasarkan hasil pemetaan mutu penelitian.
b.
Alokasi
anggaran di setiap Perguruan Tinggi wajib dimanfaatkan untuk pusat keunggulan
dan peningkatan angka partisipasi dosen dalam penelitian.
c.
Alokasi
anggaran untuk pemngembangan satu keunggulan di Perguruan Tinggi dilakukan
secara bertahap sesaui dengan IKU dan IKK Penelitian.
5.
Pemetaan
Kinerja Penelitian
a.
Kelompok
Perguruan Tinggi Mandiri.
b.
Kelompok
Perguruan Tinggi Utama.
c.
Kelompok
Perguruan Tinggi Madya.
d.
Kelompok
Perguruan Tinggi Binaan.
e.
Kelompok
Politeknik.
6.
Program
Penelitian Nasional dan Perguruan Tinggi
a.
Ditjen
Dikti
1)Penelitian Unggulan Strategi Nasional.
2)Hibah Kompetensi.
3)Penelitian Kerjasama Luar Negeri dan Publikasi Internasional.
4)Penelitian Strategis Nasional.
b.
Perguruan
Tinggi
1)
Pebnelitian
Hibah Bersaing.
2)
Penelitian
Fundamental.
3)
Hibah
Penelitian Kerjasama antar Perguruan Tinggi (Pekerti).
4)
Hibah
Penelitian Pascasarjana.
5)
Penelitian
Disertasi Doktor.
6)
Riset
Andalan Pergururan Tinggi dan Industri (RAPIDs)
7)
Penelitian
Kerjasama antar Lembaga dan Perguruan Tinggi.
7.
Mekanisma
Program Desentralisasi
a.
Dosen
mengajukan Proposal (paling lambat 30 Maret)
b.
Pendataan/pemilahan
oleh PTN/Kopertis (Minggu ke 3 April)
c.
Pengusulan
judul sesuai bidang ilmu dan permintaan reviewer (Minggu ke 1 Mei).
d.
Litabmas
menentukan reviewer dan tanggal seleksi (Minggu ke 2 Mei).
e.
PTN/Kopertis
menyiapkan proposal yang akan diseleksi sesuai jumlah reviewer (Minggu ke 2
Mei).
f.
Pelaksanaan
seleksi PTN/Kopertis (Minggu ke 3 Mei—Minggu ke 2 Juni) Ã Desk evaluation dan presentasi.
g.
PTN/Kopertis
menyampaikan hasil ranking ke Litabmas (Minggu ke 3 Juni).
h.
Litabmas
menetapkan judul-judul yang dibiayai (Minggu ke 2 Juli).
i.
Litabmas
menganggarkan melalui APBN ke DIPA PTN/Kopertis untuk monotahun dan multitahun,
sedangkan unggulan strategis melalui DIPA Litabmas (Agustus).
j.
Pelaksanaan
penelitian (Februari—November tahun berikutnya).
k.
Monitoring
dan evaluasi (Minggu 2—3 Agustus tahun berikutnya).
l.
Seminar
terpusat (Minggu ke 3—4 oktober tahun berikutnya).
m.
Pelaporan
( Minggu ke 2 Desember tahun berikutnya).
n.
Seminar
hasil (Minggu ke 3 Maret—April).
Strajaknas Penelitian
Perguruan Tinggi
1.
Tujuan
a.
Mengembangkan
inovasi untuk ipteks sosbud.
b.
Mengelola
dan mengembangkan SDA dan SDM.
c.
Mengurangi
tekonologi dan SDM asing.
d.
Kemampuan
adaptasi ipteks untuk pembangunan.
e.
Mengembangkan
ipteks untuk mendorong industry.
f.
Meningkatkan
kualitas pendidikan, kesehatan, sosbud, dan demokrasi.
2.
Arah
Penelitian Sosial Budaya dan Seni
a.
Mengembangkan
budaya dan memperkuat seni dan budaya bangsa.
b.
Memperkuat
kekayaan ragam dan warisan seni dan budaya.
c.
Membangun
industry kreatif berbasis riset ragam warisan seni budaya untuk pengembangan
citra dan karakter bangsa.
3.
Penjaminan
Mutu Penelitian
a.
Perencanaan
dan pendanaan.
b.
Seleksi,
pelaksanaan, dan monev.
c.
Pengelolaan
Hasil dan HKI.
d.
Memastikan
arah sesuai prioritas nasional.
e.
Menjamin
pengembangan unggulan spesifik.
f.
Sinergisme
antar perguruan tinggi.
g.
Meningkatkan
kualitas research management.
h.
Meningkatkan
kualitas dan relevansi hasil.
i.
Meningkatkan
diseminasi dan perlindungan HKI.
j.
Memastikan
tindak lanjut hasil secara nasional.
k.
Meningkatkan
kompetisi yang sehat.
PROGRAM SUB DIREKTORAT
KREATIVITAS DAN PENGABDIAN KEPADA MASYRAKAT
Program Pengabdian
Kepada Masyarakat
Program Lama
|
Program Baru
|
Ipteks (7,5 juta)
|
Ipteks bagi
Masyarakat (IbM) (50 Juta)
|
Vucer (15 Juta)
|
|
KWU-KKU-MKU (15—30
Juta)
|
Ipteks bagi
Kewirausahaan (IbK) (100 Juta)
|
KBPK-INWUB (50—75
Juta)
|
|
Vucer Multitahun
(100 Juta)
|
Ipteks bagi Produk
Ekspor (IbPE) (100 Juta)
|
U-UJI (100 Juta)
|
Ipteks bagi Inovasi
dan Kreativitas Kampus (IbIKK) (100 Juta)
|
SIBERMAS (100 Juta)
|
Ipteks bagi Wilayah
(IbW) (100 Juta)
|
Ipteks bagi Masyarakat (IbM)
Tujuan:
1.
Membentuk/mengembangkan
sekelompok masyarakat yang mandiri secara ekonomis.
2.
Membantu
menciptakan ketentraman dan kenyamanan dalam kehidupan bermasyarakat.
3.
Meningkatkan
ketrampilan berfikir, membaca dan menulis, atau ketrampilan lain yang
dibutuhkan.
Sasaran:
1.
Sekelompok
masyarakat atau sejumlah pengusaha mikro.
2.
Kegiatan
IbM dilakukan di perkotaan atau pedesaan dari berbagai bidang ilmu, teknologi,
seni dari suatu perguruan tinggi sesuai kebutuhan mitra.
Luaran:
1.
Jasa,
2.
Metoda,
3.
Produk
atau barang,
4.
Paten
yang memberi dampak pada:
a.
Updating
ipteks di masyarakat.
b.
Peningkatkan
produktivitas mitra.
c.
Peningkatan
atensi akademisi terhadap kelompok masyarakat atau industry kecil.
d.
Peningkatan
kegiatan pengembangan ilmu, teknologi dan seni di perguruan tinggi.
Pengusul Program IbM:
1.
Dosen
dari Perguruan Tinggi (S2, S3, dan Guru Besar).
2.
Tim
pelaksana maksimal terdiri dari 4 pelaksana.
3.
Tidak
merangkap sebagai Ketua Peneliti/PPM pada program DP2M lainnya pada tahun yang
sama.
4.
Diutamakan
bagi dosen yang ada relevansinya dengan bidang keilmuan dan matakuliah yang
diampu.
Biaya:
1.
Maksimal
Rp50 Juta.
2.
Dukungan
dana DIPA DP2M Ditjen Dikti dengan jangka waktu pelaksanaan maksimal delapan
bulan.
Ipteks bagi Kewirausahaan (IbK)
Misi:
Memandu Perguruan Tinggi untuk menyelenggarakan unit layanan
kewirausahaan yang professional, mandiri dan berkelanjutan, serta berwawasan
knowledge based economy.
Tujuan:
1.
Menciptakan
wirausaha baru yang mandiri,
2.
Meningkatkan
ketrampilan manajemen usaha bagi masyarakat industry,
3.
Menciptakan
metoda pelatihan kewirausahaan yang cocok bagi mahasiswa (PKMK). Harus mandiri dan berkelanjutan dan
diperlakukan sebagai unit profit.
Sasaran:
Menciptakan wirausaha baru mnadiri, dapat dilaksanakan dalam
bentuk pelatihan kewirausahaan, menempatkan mahasiswa magang pada perusahaan
yang mapan dan memfasilitasi mahasiswa berwirausaha.
Diharapkan dapat bersinergi dengan bidang kemahasiswaan untuk
merekrut mahasiswa yang mendapatkan PKM-K dan peserta kegiatan kewirausahaan
yang didanai oleh Direktorat Kelembagaan Dikti sebagai tenant.
Luaran:
1.
Wirausaha
baru mandiri pertahun yang siap kompetisi di masyarakat.
2.
80%
dari calon wirausaha tahun pertama menjadi wirausaha baru.
Pengusul:
1.
Dosen
(S2, S3, dan Guru Besar).
2.
Tim
pelaksana maksimal 4 orang.
3.
Tidak
merangkap sebagai Ketua Peneliti/PPM pada program DP2M lainnya pada tahun yang
sama.
4.
Diutamakan
bagi dosen yang ada relevansinya dengan bidang keilmuan dan matakuliah yang
diampu.
5.
Memiliki
kemampuan profesimen dan kewirausahaan.
Biaya Program:
Dana maksimum Rp100juta dan Perguruan tinggi yang bersangkutan
minimal Rp20juta, flat selama 3 tahun.
Ipteks bagi Produk Ekspor (IbPE)
Misi:
Meletakkan UMKM pada posisi sains, teknologi, ekonomi yang lebih
tinggi dan kokoh.
Tujuan:
1.
Memacu
pertumbuhan ekspor produk Indonesia melalui pertumbuhan pasar yang kompetitif.
2.
Meningkatkan
pengembangan UMKM dalam merebut peluang ekspor melalui peningkatan kualitas
produk dan pemasaran.
3.
Mempercepat
alih teknologi dan manajemen perguruan tinggi ke masyarakat industry.
4.
Mengembangkan
proses link and match antara perguruan tinggi, industry, Pemda, dan masyarakat
luas.
Sasaran Program:
Persoalan yang ditangani meliputi seluruh aspek bisnis UMKM
sejak bahan baku sampai ke pemasaran produk, produksi dan manajemen
perusahaan. UMKM Mitra yang dipilih
harus mampu menghasilkan produk atau komoditas yang berpeluang ekspor atau
minimal dijual antar pulau.
Luaran Program:
1.
Meningkatnya
nilai asset UMKM.
2.
Terjalinnya
kerjasama antara perguruan tinggi dan UMKM.
3.
Bertambahnya
jumlah dan mutu produk yang dipasarkan.
4.
Meningkatnya
imbalan jasa bagi semua yang terlibat.
5.
Meningkatnya
jumlah tenaga kerja UMKM.
Pengusul:
1.
Dosen (S2, S3, dan Guru Besar).
2.
Tim
pelaksana maksimal 4 orang.
3.
Tidak
merangkap sebagai Ketua Peneliti/PPM pada program DP2M lainnya pada tahun yang
sama.
4.
Diutamakan
bagi dosen yang ada relevansinya dengan bidang keilmuan dan matakuliah yang
diampu.
5.
Pengusul
harus memahami:
a.
UMKM
Mitra berdiri sejajar dengan perguruan tinggi.
b.
UMKM
Mitra bukan usaha baru tumbuh tetapi yang telah berjalan lancer.
c.
Bermitra
dengan 2 (dua) UMKM dengan usaha yang sama.
d.
Produk
yang dihasilkan juga bukan produk yang sama sekali baru.
e.
UMKM
Mitra membutuhkan bantuan penerapan sains dan teknologi.
Biaya Program:
DIPA DP2M maksimal Rp100juta dan UMKM minimal RP25juta.
Ipteks bagi Inovasi dan Kreativitas Kampus (IbIKK)
Misi:
Menciptakan saince dan technology park di lingkungan perguruan
tinggi dalam kerangka mengembangluaskan budaya knowledge based economy.
Tujuan:
1.
Mempercepat
proses pengembangan budaya kewirausahaan di perguruan tinggi.
2.
Membantu
menciptakan akses bagi terciptanya wirausaha baru.
3.
Menunjang
otonomi kampus melalui perolehan pendapatan mandiri atau mitra.
4.
Memberikan
kesempatan dan pengalaman kerja kepada mahasiswa.
5.
Mendorong
berkembangnya budaya pemanfaatan hasil riset perguruan tinggi bagi masyarakat.
6.
Membina
kerjasama dengan sector swasta termasuk pihak industry dan sector pemasaran.
Sasaran:
1.
Mendorong
perguruan tinggi untuk membangun akses yang menghasilkan produk jasa dan/atau
teknologi hasil ciptaannya sendiri.
2.
Wujudnya
berupa badan usaha atau bermitra dengan industry lainnya dan dapat didirikan
serta dikelola kelompok dosen sesuai dengan kompetensinya di level
laboratorium, plito plant, bengkel, jurusan/departemen, UPT, pusat riset dan
pengembangan atau lembaga lain yang berada dalam perguruan tinggi.
Luaran:
1.
Unit
profit di perguruan tinggi berbasis produk intelektual dosen.
2.
Produk
jasa dan/atau barang komersial yang terjual dan menghasilkan pendapatan bagi
perguruan tinggi.
3.
Paten.
4.
Wirausaha
baru berbasis ipteks.
Pengusul:
1.
Dosen
(S2, S3, dan Guru Besar).
2.
Tim
pelaksana maksimal 4 orang.
3.
Tidak
merangkap sebagai Ketua Peneliti/PPM pada program DP2M lainnya pada tahun yang
sama.
4.
Diutamakan
bagi dosen yang ada relevansinya dengan bidang keilmuan dan matakuliah yang
diampu.
Biaya:
DIPA DP2M maksimal Rp100juta dan perguruan tinggi minimal
RP25juta, flat selama 3 (tiga) tahun.
Contoh Universitas Diponegoro:
Menyediakan pelatihan yang bersertifikasi untuk Dunia Kerja.
Universitas Ma Chung: Testing Center?
Ipteks bagi Wilayah (IbW)
Misi:
Meningkatkan kemandirian, kenyamanan kehidupan, sekaligus
kesejahteraan masyarakat melalui keterlibatan aktif public (inisiatif dan
partisipatif), Pemkot/Pemkab (berbasis Rencana Pembanganunan Jangka Menengah –
RJPM) dan Perguruan Tinggi (Kepakaran).
Tujuan:
1.
Menciptakan
kemandirian, kenyamanan, dan kesejahteraan masrarakat melalui sinergi kepakaran
perguruan tinggi, kemampuan dan kebijakan Pemkot/Pemkab seperti tertuang dalam
RJPM, dan potensi masyarakat.
2.
Menemukan
solusi atas persoalan yang dihadapi Pemkot/Pemkab dan/atau masyarakat secara
langsung atau tidak berpotensi memengaruhi kenyamanan kehidupan masyarakat.
Luaran:
Jasa, metoda, produk/barang, atau paten yang mampu memberi
dampak:
1.
Up-dating
ipteks di masyrakat.
2.
Pertumbuhan
ekonomi wilayah.
3.
Peningkatan
atensi perguruan tinggi terhadap kawasan/
4.
Peningkatan
mutu perencanaan dan pelaksanaan pembangunan daerah.
5.
Peningkatan
kegiatan pengembangan ipteks di perguruan tinggi.
Pengusul:
1.
Dosen
(S2, S3, dan Guru Besar).
2.
Tim
pelaksana maksimal 4 orang.
3.
Tidak
merangkap sebagai Ketua Peneliti/PPM pada program DP2M lainnya pada tahun yang
sama.
4.
Diutamakan
bagi dosen yang ada relevansinya dengan bidang keilmuan dan matakuliah yang
diampu.
Biaya:
DIPA DP2M Dikti dan APBD Pemkot/Pemkab.
Hasil Program Pengabdian Pada Masyarakat
Wajib diseminasikan dalam bentuk artikel dan dipublikasikan
melalui jurnal atau majalah. Untuk IbM
dalam jurnal nasional dan untuk multi tahun (IbK, IbIKK, IbPE, dan IbW) dalam
jurnal internasional.
Kuliah Kerja Nyata
Misi:
Membentuk intelektual muda yang berwawasan kebangsaan.
Tujuan:
1.
Meningkatkan
empati dan kepedulian mahasiswa.
2.
Melaksanakan
terapan ipteks secara teamwork dan interdisipliner.
3.
Menanamkan
nilai kepribadian: (1) nasionalisme dan jiwa Pancasila; (2) keuletan, etos
kerja dan tanggungjawab; dan (3) kemandirian, kepemimpinan, dan kewirausahaan.
4.
Meningkatkan
daya saing nasional.
5.
Menanamkan
jiwa peneliti: (1) eksporatif dan analisis; dan (2) mendorong learning
community dan learning society.
Luaran:
1.
Memperdalam
pengertian, penghayatan, dan pengalaman mahasiswa tentang:
a.
Cara
piker dan bekerja interdisipliner dan lintas sektoral,
b.
Kegunaan
hasil hasil pendidikan dan penelitian bagi pembangunan pada umumnya dan
pembangunan daerah pedesaan pada khususnya,
c.
Kesulitan
yang dihadapi masyarakat dalam pembangunan serta keseluruhan konteks masalah
pembangunan pengembangan daerah.
2.
Mendewasakan
alam pemikiran mahasiswa dalam setiap penelaahan dan pemecahan masalah yang ada
di masyrakat secara prgamatis ilmiah,
3.
Membentuk
sikap dan rasa cinta, kepedulian social, dan tanggung jawab mahasiswa terhadap
kemajuan masyarakat,
4.
Memberikan
ketrampilan kepada mahasiswa untuk melaksanakan program-program pengembangan
dan pembangunan,
5.
Membina
mahasiswa agar menjadi seorang innovator, motivator, dan problem solver,
6.
Memberikan
pengalaman dan ketrampilan kepada mahasiswa sebagai kader pembangunan.
7.
Masyarakat
memperoleh:
a. Bantuan pikiran dan tenaga untuk
merencanakan serta melaksanakan program pembangunan.
b. Meningkatkan kemampuan berfikir,
bersikap, dan bertindak agar sesuai dengan program pembangunan.
c. Memperoleh pembaharuan-pembaharuan
yang diperlukan dalam pembangunan di masyarakat sehingga terjamin kesinambungan
pembagunan.
8.
Perguruan
Tinggi memperoleh:
a.
Lebih
terarah dalam mengembangkan ilmu pengetahuan kepada mahasiswa, dengan adanya
umpan balik sebagai hasil integrasi mahasiswa dengan masyarakat. Dengan demikian, kurikulum perguruan akan
dapat disesuaikan dengan tuntutan pembangunan. Tenaga pengajar memperoleh
berbagai kasus yang dapat digunakan sebagai contoh dalam proses pendidikan.
b.
Perguruan
Tinggi dapat menjalin kerjasama dengan instansi pemerintah dan departemen
lainnya dalam melaksanakan pembangunan dan pengembangan ipteks.
c.
Perguruan
Tinggi dapat mengembangkan ipteks yang lebih bermanfaatk dalam pengelolaan dan
penyelesaian berbagai masalah pembangunan.
1.
Pengelola/Dosen
Pembimbing Lapangan KKN berkualifikasi S2, S3, dan Guru Besar.
2.
Tim
Pelaksana terdiri dari 4 Pelaksana.
3.
Tidak
merangkap sebagai ketua peneliti/PPM pada tahun yang sama.
4.
Institusi
pengusul adalah Perguruan Tinggi penyelenggara program S1 yang menerapkan KKN
sebagai matakuliah wajib.
5.
Mitra
pengusul adalah Pemerintah Daerah.
Biaya:
Maksimal Rp100juta dari DIPA Dikti untuk paket 30 mahasiswa
peserta KKN PPM.
Program Kreativitas
Mahasiswa
Latar Belakang:
1.
Kesenjangan
yang relative besar antara waktu kelulusan dengan waktu perolehan kerja atau
mulai berwirausaha.
2.
Posisi
strategis mahasiswa sebegai generasi penerus pembangunan nasional.
3.
Mahasiswa
sebagai ujung tombak bagi perubahan bangsa ke arah yang lebih baik.
Tujuan:
1.
Mendorong
pengembangan gagasan dan kreativitas mahasiswa sejak awal dalam penelitian,
penerapan teknologi, pengembangan kewirausahaan, pengabdian kepada masyarakat,
dan penulisan ilmiah.
2.
Meningkatkan
kemampuan lulusan untuk meraih kesempatan bekerja atau berwirausaha.
3.
Mengalihkan
mahasiswa yang kontra produktif menjadi kegiatan yang produktif dan
konstruktif.
Kegiatan Utama:
1.
Program
Kreativitas Mahasiswa Penelitian (PKMP)
Pelaksanaan
maksimal 1 tahun, dana Rp7juta, masuk seleksi PIMNAS.
2.
Program
Kreativitas Mahasiswa Pengabdian kepada Masyarakat (PKMM)
Pelaksanaan
maksimal 1 tahun, dana Rp7juta, masuk seleksi PIMNAS.
3.
Program
Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKMK)
Pelaksanaan
maksimal 1 tahun, dana Rp7juta, masuk seleksi PIMNAS.4.
Program
Kreativitas Mahasiswa Teknologi (PKMT)
Pelaksanaan
maksimal 1 tahun, dana Rp7juta, masuk seleksi PIMNAS.
5.
Program
Kreativitas Mahasiswa Karya Cipta (PKMKC)
Pelaksanaan
maksimal 6 bulan, dana Rp10juta, masuk seleksi PIMNAS.
6.
Program
Kreativitas Mahasiswa Karya Tulis (PKMKT)
a.
Program
Kreativitas Mahasiswa Artikel Ilmiah (PKMAI)
Isentif
Rp3juta, publikasi di jurnal mahasiswa.
b.
Program
Kreativitas Mahasiswa Gagasan Tertulis (PKMGT)
Isentif
Rp3juta, seleksi PIMNAS.
Pekan Ilmiah Nasional
1.
Merupakan
kegiatan puncak dari Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang diikuti oleh Tim
PKM (PKMK, PKMM, PKMP, PKMT, PKMGT)
2.
Merupakan
perlombaan bagi tim yang lolos seleksi dari PKM yang didanai.
3.
Kegiatan
yang dilombagakan: (1)Presentasi ilmiah, (2) gelar produk dan poster.
Tujuan:
1.
Menyediakan
ajang komunikasi mahasiswa/wi seluruh Indonesia.
2.
Menjadi
ajang kompetisi ilmiah antar mahasiswa Indonesia.
3.
Meningkatkan
kreativitas mahasiswa dalam pengembangan ipteks.
4.
Mengembangkan
kemampuan ilmiah mahasiswa.
5.
Mengembangkan
wawasan dan meningkatkan kedewasaan akademik mahasiswa.
6.
Meningkatkan
mutu karya ilmiah mahasiswa.
7.
Memantakpan
jati diri intelektual mahasiswa sebagai cerminan masyarakat ilmiah.
8.
Sebagai
umpan balik evaluasi proses belajar mengajar.
9.
Sebagai
ajang latihan bagi generasi muda untuk tampil dalam forum ilmiah.
10.
Mempererat
ikatan tali persaudaraan.
Program Kegiatan Lain
1.
Kontes
Robot Indonesia (KRI)
a.
Tahap
seleksi dibagi menjadi 5 regional.
b.
Pemenang
tingkat nasional akan dikirim pada kejuraaan robot internasional ABU Robocon.
c.
Kompetisi
dan peraturan mengacu pada ABU Robocon.
d.
Mendapat
uang pengembangan Rp5juta.
2.
Kontes
Robot Cerdas Indonesia (KRCI)
a.
Tahap
seleksi dibadi menjadi 5 regional.
b.
Pemenang
tingkat nasional akan dikirim pada kejuaraan robot international Trinity
College.
c.
Mendapat
uang pengembangan Rp5juta.
3.
Kontes
Robot Seni Indonesia (KRSI)
a.
Kompetisi
tingkat nasional.
b.
Uang
pengembangan Rp10juta
4.
Kompetisi
Jembatan Seni Indonesia (KJI)
a.
Kompetisi
Jembatan Baja (4 Kategori)
Pemenang
mendapat uang pembinaan (Rp12,5juta, Rp10juta, Rp7,5juta)
b.
Kompetisi
Jembatan Kayu (4 Kategori)
Pemenang
mendapat uang pembinaan Rp10juta, Rp7,5juta, Rp5juta)
c.
Kompetisi
Jembatan Bentang Panjang (3 Kategori)
Pemenang mendapat uang pembinaan (Rp10juta,
Rp7,5juta, Rp5juta)
5.
Kontes
Bangunan Gedung Indonesia (KBGI)
Pemenang
mendapat uang pembinaan (Rp10juta, Rp8juta, Rp6juta, Rp4juta)
6.
Kompetisi
Roket Indonesia (Korindo)
Subsidi
pembelilan muatan roket Rp3juta per tim. Pemenang mendapat uang pembinaan (Rp10juta,
Rp8juta, Rp6juta, Rp4juta)
7.
Pagelaran
Mahasiswa Nasional Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (Gemnastik)
a.
8
kategori: (1) Smartware Contest, (2) Application contest, (3) Programming
Contest, (4) Data Mining Contest, (5) Network Security Contest, (6) Business
Game Conctest, (7) Game Development Contest, (8) ICT Paper Contest.
b.
Uang
pembinaan (1) Rp10juta, (2) Rp7,5juta, (3) Rp5juta.
8.
Program
Tambahan PKM
a.
Pengembangan
Nano Satelit
Alokasi
dana tahun 2012: Peluncuran Rp6Milyar dan Pengembangan Rp390juta.
b.
Kontes
Mobil Hemat Energi dan Kapal Cepat Tak Berawak
Alokasi
dana tahun 2012: Rp1,925Milyar.
PROGRAM DAN KEGIATAN
PADA SUBDIT HKI DAN PUBLIKASI DITLITABMAS
Landasan Hukum
1.
UU
Nomor 20 tahun 2003.
2.
Renstra
Kemdiknas 2010—2014.
3.
Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2010 Tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementrian Pendidikan Nasional.
Tugas dan Fungsi
Tugas:
Melaksanakan penyusunan bahan perumusan kebijakan, standarisasi teknis, dan
fasilitasi perolehan Hak Kekayaan Intelektual serta Publikasi hasil Penelitian
dan Pengabdian kepada Masyarakat.
Fungsi:
1.
Penyusanan
bahan kebijakan di bidang HKI dan publikasi hasil penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat.
2.
Penyusunan
bahan perumusan norma, standar, prosedur, dan kriteria bidang HKI dan publikasi
hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
3.
Fasilitas
perolehan HKI hasil penelitian.
4.
Publikasi
dan promosi hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
5.
Pelaksanaan
akreditasi berkala ilmiah.
6.
Penyusunan
bahan pemberian penghargaan hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
7.
Evaluasi
pelaksanaan perolehan HKI dan publikasi hasil penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat.
Target Capaian
Indikator
Kinerja Utama
|
Kondisi
awal
|
2010
|
2011
|
2012
|
2013
|
2014
|
Persentase
Publikasi Nasional Dosen
|
4.2%
|
5%
|
5.2%
|
5.4%
|
5.5%
|
5.7%
|
6733
|
8193
|
8742
|
9280
|
9790
|
10310
|
|
Persentase
Publikasi Internasional Dosen
|
0.3%
|
0.4%
|
0.5%
|
0.6%
|
0.7%
|
0.8%
|
484
|
593
|
643
|
693
|
743
|
793
|
|
Jumlah
HKI
|
65
|
75
|
95
|
110
|
130
|
150
|
Untuk mencapai target capaian Indikator Kinerja utama dilakukan
kegiatan:
1.
Jumlah
dosen yang melakukan penelitian.
2.
Jumlah
dosen yang melaksanakan pengabdian kepada masyarakat.
3.
Jumlah
dosen yang melakukan publikasi nasional dan internasional.
4.
Jumlah
HKI yang didaftarkan.
5.
Jumlah
mahasiswa yang melaksanakan PKM.
Program Untuk Mendukung Peningkatan Publikasi Nasional dan
Internasional
Tujuan: Meningkatkan
motivasi dan kemampuan dosen untuk dapat menulis dan memublikasikan hasil-hasil
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk artikel yang
berkualitas baik.
Luaran: Meningkatkan
jumlah artikel berkualitas yang ditulis dan diterbitkan dalam jurnal
terakreditasi baik naisonal maupun internasional.
Bentuk Program dan Kegiatan
1.
Sosialisasi
Intrumen Akreditasi Jurnal
a. Permendiknas
No. 22/2011 tentang Terbitan Berkala ilmiah.
b. Perdirjen Dikti No. 49/Dikti/Kep/2011 tentang Pedoman
Akreditasi Terbitan Berkala Ilmiah
2.
Pelaksanaan
Akreditasi Jurnal
a.
Meningakan
mutu jurnal ilmiah Indonesia.
b.
Dua
peridoa dakam satu tahun.
c.
Batas
waktu usulan 30 Maret dan 31 Agustus 2011.
3.
Penataran
dan Lokakarya Manajemen Jurnal Ilmiah
a.
Meningkatkan
motivasi dan kemampuan pengelola jurnal ilmiah termasuk mekanisma dan segi-segi
penting dalam meningkatkan mutu berkala dan proses akreditasi.
b.
Peserta
adalah jurnal yang sedang mengusulkan akreditasi.
4.
Hibah
Jurnal yang memenuhi Standar Mutu dan Tata Kelola Nasional
a.
Untuk
meningkatkan mutu terbitan Indonesia secara menyeluruh yang ditumpuhkan pada
mutu artikel ilmiah yang diloloskan untuk dimuatnya, sidamping peningkatan mutu
penyuntingan dan pengelolaan penerbitan.
b.
40
jurnal.
c.
Jumlah
hibah Rp50juta
1)
Jurnal
Mapan Terakreditasi dipiliah sebagai jurnal pengembangdan Pembina sebidang.
2)
Jurnal
yang belum berhasil terakreditasi sebagai jurnal bisanaan.
3)
Seleksi
dan penentuan jurnal sebidang yang belum terakreditasi yang perlu dikembangkan
dan dibina.
4)
Menunjuk
anggota tim reviewer akreditasi jurnal sebagai pendamping setiap jurnal
pengembang.
5.
Perintisan
Jurnal Domestik Terakreditasi Menjadi Jurnal Internasional
a.
Mendorong
dan meningkatkan kesiapan sejumlah jurnal terpilih yang berkemampuan untuk
memasuki forum ilmiah internasional.
b.
Menggalakkan
para peneliti Indonesia yang telah menghasilakn penelitian bermutu untuk
memublikasikan hasil penelitiannya pada jurnal ilmiah internasional.
c.
Tersediany
ajurnal ilmiah yang bereputasi internasional di Indonesia yang dapat dijadikan
sebagai sarana publikasi baik oleh peneliti dari dalam maupun luar negeri dan
mampu menjadi acauan dosen dan amahasiswa untuk pemahaman ilmu.
d.
25
jurnal.
e.
Jumlah
bantuan maksimal Rp150juta pertahun,
6.
TOT
Pelatih Penulisan Artikel Ilmiah Hasil Penelitian
Pelatihan
ini bertujuan untuk menggali motivasi dan kemampuan calon pelatih atau nara
sumber untuk dapat berkontribusi sebagai pelatih atau nara sumber Ditlitabmas
Dirjen Dikti. Hasil yang diharapkan
adalah meningkatnya jumlah dosen atau peneliti yang memunyai kompetensi untuk
menjadi pelatih atau nara sumber pelatihan penulisan artikel ilmiah dengan
harapan dapat meningkatkan jumlah karya ilmiah yang bermutu.
7.
Olimpiade
Artikel Ilmiah
Bertujuan
untuk meningkatkan motivasi dan kemampuan penulis atau dosen dalam
memublikasikan hasil-hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat berupa
artikel yang berkualitas baik. Hasil
yang diharapkan adalah meningkatnya jumlah artikel berkualitas yang ditulis
oleh para dosen dan diterbitkan dalam jurnal terakreditasi maupun
internasional. Disampinfg itu juga lebih
mengenalkan dosen atau penulis kepada bahan rujukan yang tersedia melalui
e-journal yang merupakan salah satu syarat penggunaan bahan rujukan.
8.
Bantuan
Stimulus Peningkatan Penulisan Karya Ilmiah
Bertujuan
untuk memberikan motivasi bagi jurnal perguruan tinggi untuk dapat
berkontribusi sebagai penyelenggara kegiatan peningkatan penulisan karya ilmiah. Hasil yang diharapkan adalah meningkatnya
jumlah karya ilmiah yang bermutu.
9.
Hibah
Simposium Ilmiah Organisasi Profesi
a.
2009:
48 organisasi profesi.
b.
2010:
20 organisasi profesi.
c.
2011:
5 organisasi profesi.
d.
2012:
2 organisasi profesi.
e.
Jumlah
hibah maksimal Rp200juta.
f.
Pertemuan
ilmiah dengan tujuan menjaring naskah artikel ilmiah yang layak terbit berkala
nasional dan internasional.
10.
Pelatihan
Penulisan Artikel Ilmiah Nasional
a.
Meningkatkan
motivasi dan kemampuan dosen untuk menulis dan memublikasikan hasil-hasil
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat berupa artikel yang berkualitas
baik.
b.
Peserta
melalui proses seleksi.
c.
Belum
pernah mengikuti kegiatan sejenis.
11.
Pelatihan
Penulisan Artikel Ilmiah Internasional
a.
Berkala
ilmiah bereputasi internasional.
b.
Melaui
proses seleksi.
c.
Artikel
bahasa Inggris.
d.
Belum
pernah mengikuti kegiatan sejenis.
12.
Bantuan
Penulisan/Penerbitan Artikel Ilmiah pada Jurnal Internasional
a.
Mendorong
dan meningkatkan minat para peneliti untuk memuplikasikan hasil penelitiannya
dalam jurnal yang bertaraf internasional.
b.
Artikel
telah diterbitkan dan bukan prosiding dalam tiga tahun terakhir.
c.
75
judul artikel
d.
Jumlah
hibanh Rp30juta perartikel.
13.
Pengembangan
Portal Sebagai Referensi Ilmiah pada Indonesia “GARUDA”
a.
Jurnal
domestic.
b.
Hasil
penelitian.
c.
Skripsi,
thesis, desertasi.
d.
Pengukuhan
guru besar.
14.
Langganan
E-Jurnal
a.
EBSCO,
ProQuest, GALE.
b.
Sasaran
2.996 Perguruan tinggi.
c.
Akses
ID/Passwprd masing-masing perguruan tinggi.
15.
Langganan
Scopus
Tujuand dari pengembangan system
pemantauan publikasi internasional peneliti perguruan tinggi dan jurnal ilmiah
adalah:
a.
Memantau
kinerja riset dari tiap perguruan tinggi yang mendapat pendanaan riset dari
pemetintah.
b.
Melakukan
benchmark output penelitian dalam bentuk publikasi ilmiah internasional dengan perguruan
tinggi di seluruh dunia.
c.
Memudahkan
alokasi pendanaan pada perguruan tinggi dan kelompok peneliti sesuai dengan
produktivitas dan kinerjanya.
d.
Memantau
sitasi, serta impact factor para peneliti di perguruan tinggi.
e.
Memantau
bidang-bidang unggulan di masing-masing perguruan tinggi sehingga memudahkan
dalam pengembangan kebijakan penelitian dan pendanaan.
16.
Pengembangan
Scopus Chapter Indonesia
a.
Terbangunnya
system sitasi nasional yang terintegrasi dengan system sitasi internasional.
b.
Mengurangi
plagiarism.
c.
Memingkatkan
mutu publikasi ilmiah dosen.
d.
Meningkatkan
obyektivitas dan transparansi hasil penelitian.
17.
Akselerasi
Pemanfaatan E-Jurnal
Bertujuan untuk memberikan informasi
lebih intensif, mendorong dan meningkatkan pemanfaatan jurnal elektronik yang dilanggan
oleh DP2M Ditjen Dikti bagi sivitas akademika di Indonesia dengan harapan dapat
membantu dosen atau peneliti dalam penyediaan referensi bagi pengembangan ilmu.
18.
Hibah
Kompetitif Perolehan Paten
a.
Bantuan
pendaftaran paten bagi hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang
telah selesai kegiatannya dan siap diajukan pendaftaran patennya (Rp7,5juta).
b.
Bantuan
percepatan perolehan paten (Rp7,5juta).
c.
Pemanfaatan
hasil penelitian, pengabdian kepada masyarakat dan Program Kreativitas
Mahasiswa yang berpotensi paten pada 5 lokasi.
19.
Hearing
Paten (Workshop Penyempurnaan Hasil Pemeriksaan Diskusi Paten)
Bertujuan
untuk mencapai tersedianya mediasi yang efektif antara inventor dari perguruan
tinggi dengan pemeriksa dari Ditjen HKI untuk perbaikan substansi paten.
20.
Workshop
Manajemen Sentra HKI
Bertujuan
untuk menghimpun pengurus Sentra HKI di perguruan tinggi untuk meyamakan
persepsi dalam memantapkan peran keberadaannya dalam membina ipteks di bidang
masing-masing. Hasil yang diharapkan:
a.
Kesamaan
persepsi mengenai peran Sentra HKI dalam pembinaan ipteks di bidangnya
masing-masing.
b.
Eksistensi
Sentra HKI lebih nyata sebagai pengembang ipteks.
21.
Penanggulangan
Pelanggaran HKI Unit Kerja Preemtif
Bertujuan
untuk menumbuhkembangkan kepedulian perguruan tinggi dalam mengimplementasikan
HKI pada kegiatan Tridharma dan hasil-hasilnya, khususnya peningkatan perolehan
perlindungan HKI dari hasil-hasil penelitiannya.
22.
Penghargaan
Kepada Peneliti/Dosen dan Masyarakat yang Menghasilkan Kekayaan
Intelektual/Penemuan Luar Biasa
a.
Memacu
para ilmuwan, praktisi dan masyrakat untuk berlomba berkreasi dan mencari
inovasi-inovasi terbaru untuk menyelesaikan masalah bangsa.
b.
Tergalinya
potensi kekayaan intelektual Indonesia baik berupa paten, hal cipta, maupun
indikasi geografis lainnya sehingga dapat melepaskan diri dari penemuan asing
yang umumnya sangat mahal di bidang teknologi, pemulihan varietas tanaman, ilmu
pengetahuan, dan industry kreatif.
c.
15
orang (@Rp250Juta)
23.
Hibah
Penulisan Buku Teks Perguruan Tinggi
Program
untuk dosen yang memiliki naskah buku teks pembelajaran yang diturunkan dari
pengalaman penelitiannya dan ditambah hasil penelitian orang lain dalam bidang
ilmu apapun.
a.
Naskah
buku siap terbit.
b.
@Rp22juta.
c.
Pendampingan
oleh pakar sebidang.
24.
Insentif
Penulisan Buku Ajar Perguruan Tinggi
a.
Program
ini terbuka untuk seluruh dosen yang telah memiliki teks pembelajaran yang
diturunkan dari pengalaman penelitiannya dalam bidang apapun yang telah
diterbitkan.
b.
Program
ini tidak membiayai penyiapan atau penerbitan naskah buku, tetapi menyediakan
dana insentif bagi penulis yang telah memiliki atau menerbitkan buku.
c.
Bagi
penerima insentif ini, hak kepengarangannya dan royalty tetap ada pada penulis
atau institusi tempat penulis bekerja.
d.
Insentif
diberikan berkisar Rp17juta perjudul.
e.
Jenis
buku yang dapat diajukan adalah buku ajar, compendium, monograf, pengayaan
pembelajaran, atau modul pembelajaran yang didasarkan pada dara dan informasi
hasil penelitian.
f.
Bukan
hasil penerjemahan atau saduran dan harus bebas dari plagiarism. Buku manual untuk pengoperasian program
computer, petunjuk praktikum, tesis atau desertasi dan laporan penelitian tidak
akan dipertimbangkan.
25.
Hibah
Pengayaan Buku Ajar
Bertujuan
untuk memacu para dosen untuk terus melakukan penelitian dan menulis buku. Kegiatan ini akan meningkatkan publikasi
ilmiah serta memerkaya wawasan ilmiah dalam kegiatan mengajar dan penelitian. Hasil yang diharapkan adalah meningkatnya
jumlah buju berkualitas yang ditulis oleh para dosen yang dapat dijadikan acuan
bagi mahasiswa untuk pemahaman ilmu.
26.
Survey
Dosen Penulisan Buku Teks/Ajar
Bertujuan
untuk mengevaluasi keefektifan kedua program hibah penulisan buku ajar dan
memberikan insentif buku teks.
27.
Expose
Hasil Penelitian, Pengabdian dan Kreativitas Mahasiswa melalui Media Cetak dan
Elektronik
a.
Meningkatkan
kualitas publikasi hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat serta
kreativitas mahasiswa kepada khalayak pengguna dan industry yang
memanfaatkannya.
b.
Mewujudkan
akuntabilitas penelitian dan pengabdian kepada masyarakat serta kreativitas
mahasiswa yang dilaksanakan oleh perguruan tinggi.
c.
Mengidentifikasi
dan memublikasikan hasil-hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
serta kreativitas mahasiswa yang bermanfaat bagi pengembangan pengetahuan dan
teknologi, pengembangan institusi, pemecahan masalah pembangunan, serta
memiliki prospek ekonomis.
d.
Meningkatkan
relevansi hasil-hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat serta
kreativitas mahasiswa dengan perkembangan dan kebutuhan masyrakat pengguna dan
atau dunia usaha dan industry.
28.
Gelar
Produk Hasil-Hasil Penelitian, PPM, PKM, HKI, dan Publikasi Perguruan Tinggi
a.
Pameran
hasil penelitian, karya seni, paten, buku ajar, kreativitas mahasiswa dan lain
sebagainya.
b.
Lokakarya
atau seminar penelitian dan kreativitas mahasiswa.
c.
Talk
show dan tampilan karya-karya perguruan tinggi.
29.
Hibah
Kompetitif untuk Seminar Luar Negeri
a.
Menuju
publikasi internasional.
b.
Jumlah
hibah maksimal RP30juta.
c.
Undangan
sebagai pembicara (keynote speaker).
d.
Bahan
paparan yang sudah disetujui penyelenggara.
e.
Diutamakan
di luar asia (Eropa dan Amerika).
f.
Komponen
yang dibiaayai: transportasi, akomodasi, dan konsumsi.
g.
Pelaksanaan
seminar selambat-lambatnya tanggal 30 november 2012.
PROGRAM DAN KEGIATAN
SUBDIT PROGRAM DAN EVALUASI DITLITABMAS
Program Utama: (1) Monitoring dan evaluasi, (2)
Evaluasi pelaksanaan program kegiatan, (3) Penyusunan Renstra, dan (4)
Penyusunan LAKIP.
Monitoring dan evaluasi.
Monev terhadap pelaksanaan Program Penelitian dan Pengabdian
kepada Masyarakat, Kreativitas Mahasiswa, HKI dan Publikasi.
Jenis-Jenis Monev:
1.
Monev
internal perguruan tinggi.
a.
Dilaksanakan
oleh lembaga penelitian.
b.
Reviewer
dari perguruan tinggi bersangkutan.
c.
Dibiayai
oleh perguruan tinggi bersangkutan.
d.
Untuk
keperluan perguruan tinggi bersangkutan.
2.
Monev
online.
a.
Laporan
perkembangan pelaksanaan penelitian dilakukan setiap peneliti yang mendapatkan
penugasan penelitian melalui system aplikasi.
b.
Peneliti
menuliskan laporan perkembangan penelitian melalui aplikasi yang disediakan.
c.
Menyampaikan
ke lembaga secara berkala.
d.
Lembaga
mengompilasi dan menyampaikan ke Ditlitabmas secara berkala (per dua bulan).
e.
Ditlitabmas
menggabungkan data untuk monev lapangan.
3.
Monev
lapangan dan Monev terpusat.
a.
Dilaksanakan
oleh Ditlitabmas.
b.
Reviewer
dari Ditlitabmas.
c.
Dibiatai
oleh Ditlitabmas.
d.
Untuk
menentukan kelanjutan kegiatan.
1.
Untuk
memastikan pelaksanaan penugasan program penelitian, PPM, PKM, HKI, dan Publikasi
berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2.
Untuk
memastikan tercapainya sasaran kegiatan.
3.
Untuk
megetahui tingkat keberhasilan pelaksanaan program kegiatan.
4.
Untuk
mengumpulkan dan mengelola Data guna Penyusunan rencana kegiatan dan penetapan pagu
dana.
Evaluasi pelaksanaan program kegiatan.
Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan Penelitian, Pengabdian
kepada Masayrakat, Kreativitas Mahasiswa, HKI, dan Publikasi.
Penyusunan Renstra.
1.
Penganggaran
program dan kegiatan tahunan.
2.
Prosedur
pengukuran status kinerja program dan kegiatan Ditlitabmas.
3.
Perancangan
program kegiatan tahunan.
Rencana Strategis 2010—2014
1.
Implementasi
program.
2.
Prosedur
pelaksanaan program dan kegiatan.
3.
Target
program dan kegiatan.
4.
Monitoring
dan evaluasi.
5.
Pengukuran
kinerja.
Skema Target Renstra 2010—2014
Salah satu tujuan pengembangan pendidikan melalui penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat adalah terwujudnya peningkatan hasil publikasi
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berkualitas, berdaya saing
internasional dan relevan dengan kebutuhan bangsa dan Negara.
Rencana Strategik
Visi
|
Menjadi pelopor
dalam meningkatkan mutu pendidikan tinggi melalui pengembangan penelitian,
pengabdian kepada masyarakat, inovasi dan kreativitas dosen dan mahasiswa.
|
Misi
|
Menyediakan SDM yang
berkualitas dan dana yang memadai untuk penelitian, pengabdian kepada
masyarakat, dan kreativitas mahasiswa.
|
Meningkatkan
partisipasi PTN dan PTS dalam pembinaan kegiatan penelitian, pengabdian
kepada masayarakat dan kreativitas mahasiswa.
|
|
Meningkatkan
kapasitas SDM dalam rangka meningkatkan kualitas output penelitian,
pengabdian kepada masyarakat, dan kreativitas mahasiswa.
|
|
Memfasilitasi
penerapan hasil-hasil penelitian melalui kegiatan pengabdian kepada
masyarakat.
|
|
Memfasilitasi
hasil-hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat untuk publikasi dan
HKI.
|
Penyusunan LAKIP.
1.
Capaian
sasaran dan indicator kinerja utama (2012).
2.
Indikator
kinerja kegiatan (2012).
3.
Evaluasi
dan analisis akuntabilitas kinerja dengan capaian target berdasarkan rencana
target tahun 2012.
Indikator Kinerja
Utama
|
Program
atau kegiatan
|
Jumlah dosen yang
melakukan penelitian
|
1.
Penelitian
hibah bersaing.
2.
Penelitian
fundamental.
3.
Penelitian
hibah pekerti.
4.
Penelitian
hibah pascasarjana.
5.
Penelitian
hibah kompetensi.
6.
Penelitian
Unggulan Strategis.
7.
Penelitian
kerjasama luar negeri dan publikasi.
8.
Penelitian
strategi nasional.
9.
Penelitian
desertasi doctor.
10.
Penelitian
antar lembaga dan perguruan tinggi.
11.
Penelitian
riset andalan perguruan tinggi dan industry (RAPID).
12.
Penelitian
pemetaan dan pengembangan mutu.
13.
Pengenalan
wawasan kebaharian/kelautan melalui ekspedisi baruna jaya.
14.
Seleksi
hibah penelitian unggulan strategis, strategis nasional, pascasarjana, dan
disertasi doctor.
15.
Monitoring
dan evaluasi hibah penelitian unggulan strategis, strategis nasional,
pascasarjana, dan disertasi doctor.
16.
Evaluasi,
seminar, sosialisasi program penelitian.
17.
Peningkatan
kemampuan penelitian dosen.
18.
Kegiatan
pendukung lainnya.
|
EKONOMI KREATIF DAN
PERAN PENDIDIKAN TINGGI DALAM PENGEMBANGANNYA
Ekonomi kreatif à industry kreatif digabung dengan Pariwisata merupakan keputusan
politis.
What is Ekraf?
Gelombang ekonomi dunia:
1.
Ekonomi
pertanuan (Sumber daya alam)
2.
Ekonomi
industry (Modal)
3.
Ekonomi
jasa (informasi)
4.
Ekomi
kreatif (SDM) Ã ekonomi kreatif
a.
Proses
produksi masal.
b.
Proses
distribusi.
c.
Proses
konsumsi.
d.
Pemanfaatan
kreativitas dan ketrampilan.
Ekraf berbasis pada seni dan budaya serta teknologi, dengan
sector-sektor:
1.
Periklanan.
2.
Arsitektur.
3.
Pasar
barang seni.
4.
Kerajinan.
5.
Desain.
6.
Fashion.
7.
Video,
film, dan fotografi.
8.
Permainan
interaktif.
9.
Film.
10.
Seni
pertunjukkan.
11.
Penerbitan
dan percetakan.
12.
Layanan
computer dan piranti lunak.
13.
Penelitian
dan pengambangan.
Why is Ekraf?
1.
Kontribusi
ekonomi (PDB, lapangan kerja, ekspor).
2.
Iklim
bisnis (penciptaan lapangan usaha dan pemasaran).
3.
Citra
dan identitas bangsa (turisme, ikon nasional, membangun budaya warisan dan
nilai local).
4.
Sumberdaya
terbarukan (berbasis pengetahuan, kreativitas dan green community).
5.
Inovasi
dan kreativitas (ide dan gagasan serta penciptaan nilai).
6.
Dampak
social (kualitas hidup dan pemerataan kesejahteraan).
Inpres no. 6/2009: Fokus kegiatan dan prioritas bidang Ekraf:
1.
Pengembangan
industry kreatif.
2.
Penguatan
institusi.
3.
Pemasaran
produk dan jasa kreatif.
4.
Penguatan
SDM.
Model Penngembangan:
Triple helix (Intelektual, bisnis, dan pemerintah)
è Industri + teknologi + sumberdaya +
institusional + lembaga pembiayaan.
Peran Perguruan
Tinggi:
1. Penelitian dan pengembangan.
2. Sosialisasi.
3. Pengembangan SDM.
RAPAT KOMISI B: BIDANG
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKT
Desentralisasi Program
Pengabdian Kepada Masyarakat
Kerjasama penelitian dan pengabdian kepada masyarakat:
Laporan penelitian berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan
masyarakat yang dapat kemudian yang dihubungkan ke Pemerintah (departemen),
Pemerintah Daerah, dan CSR perusahaan yang dilanjutkan dengan Pengabdian kepada
Masyarakat yang terukur dan terdokumentasi.
Minat dosen untuk melalukan Pengabdian kepada Masyarakat, bukan
karena dana dank um yang kecil tetapi ketakutan dosen pelaksana untuk “dievaluasi dan dikejar” oleh mitra
(masyarakat).
Pengabdian kepada Masyarakat dilakukan untuk menjawab permasalahan-permasalahan
eksternal kampus (masyarakat).
Desentralisasi perlu pemettaan wilayah dan perlunya universitas
koordinato pada masing-masing wilayah.
2011: 4.464 proposal
untuk 11 wilayah. Jatim (Unesa): 892 proposal (tahun jamak: 368) Ã UMC: 5 proposal.
·
Sedang
dalam pemantapan dan butuh waktu 2—3 tahun mendatang untuk menjadi forum yang
mapan.
·
Ruang
lingkup program: tidak individualis tetapi berbasis mitra, kewilayahan, dan
integrative.
·
Belum
tersedia reviewer yang cukup di setiap wilayah.
·
Jumlah
proposal yang bervariasi dari masing-masing perguruan tinggi.
·
Akan
dibangun system :
1.
Proposal,
review, dam laporan dilakukan secara onlilne.
2.
Pengiriman
melalui perguruan tinggi coordinator.
3.
Reviewer
berbasis masing-maisng wilayah.
4.
Reviewer
pusat hanya melakukan peer review dan pengembangan program-program baru.
5.
Hardcopy
hanya Laporan Kegiatan dan Laporan Keuangan serta log book pada masing-masing
peneliti dan lembaga asal.
Pemetaan Desentralisasi:
·
Menjaring
reviewer dalam jumlah yang cukup untuk setiap wilayah.
·
Setiap
perguruan tinggi diminta untuk menyusun roadmap sekaligus keunggulan
masing-masing universitas.
·
Dilakukan
sosialisasi hibah pengabdian kepada masyarakat, khususnya:
1.
Kelayakan
proposal.
2.
Kelayakan
program (bukan penyuluhan dan pelatihan saja).
3.
Sebisa
mungkin multi tahun.
4.
Lintas
disiplin ilmu.
Jurnal Pengabdian
kepada Masyarakat
Hasil Riset diaplikasikan pada Pengabdian kepada Masyarakat
untuk menjawab masalah dan pemenuhan kebutuhan masyarakat.
Struktur Dasar Artikel:
A.
Pendahuluan
B.
Sumber
Inspirasi
C.
Metoda
D.
Karya
Utama
E.
Ulasan
Karya
F.
Simpulan
G.
Dampak
dan Manfaat
H.
Daftar
pustaka
I.
Penghargaan
Beberapa contoh jurnal pengabdian kepada masyarakat:
1. Legowo (Jawa Timur)
2. Jagadhita (Jogja)
3. Mamiri (Sulawesi Selatan)
4. Olah Bebaya (Kalimantan Timur)
Forum Aplikasi Ipteks pada Masyarakat (FLIPMAS)
Ã
Forum professional
pendidik masyarakat (Prodiknas)
Metoda Pengabdian pada Masyarakat:
1. Pendidikan
2. Konsultasi
3. Difusi Ipteks
4. Pelatihan
5. Mediasi Ipteks
6. Simulasi Ipteks
7. Substitusi Ipteks
8. Tambahan: Teknik pengumpulan data
dan analisis data.
Pameran Produk-Produk
Pengabdian kepada Masyarakat
Pendanaan di luar Dikti seperti dari CSR dan dapat dijurnalkan.
Proses penetapan:
LPM/LPPM à usulan à Ditlitabmas Dirjen Dikti
(x produk) ß daftar produk pelaksana ß (seleksi)
Basis seleksi:
1. Hasil monev tahunan Ditlitabmas.
2. Hasil pemaparan tahunan Ditlitabmas.
Kriteria:
1.
Produk
PPM dari dana Dikti.
2.
KArya
3 tahun terakhir.
3.
Berfungsi
secara kontinyu.
4.
Potensial
untuk dikomersialkan.
5.
Bermanfaat
bagi masyarakat.
6.
Berbahan
baku local.
7.
Kaarya
perguruan tinggi atau dengan mitra.
8.
Skala
penuh, miniatur, atau display.
Catatan Hasil Diskusi:
1.
Kum
Pengabdian kepada Masyarakat kecil, bahkan dalam pengajuan kepangkatan boleh
tidak ada (nol), sehingga tidak ada dukungan dari aturan kepangkatan yang
menjadikan Pengabdian kepada Masyarakat tidak menarik bagi dosen.
2.
Pengabdian
unggulan atau strategis nasional belum terdefinisi dengan jelas seperti
berbasis wilayah, dan kearifan local. Contoh: Masalah perbatasan.
3.
Tidak
ada jurnal nasional maupun internasional. Secara internasional, asal sesuai
dengan Term of Refference (TOR) dapat
diterima. Jurnal internasional tidak
membedakan hasil riset atau pengabdian kepada masyarakat. Format boleh sama tetapi kandungan dan
luarannya memiliki nuansa yang berbeda.
4.
Di
Indonesia, masih menjadi masalah di Indonesia karena masih membedakan antara
riset dan pengabdian kepada masyarakat.
Bisa diciptakan dan diterbitkan sebagai jurnal pengabdian masyarakat
pertama di dunia.
5.
Mekanisma
Keuangan: DP2M à Rektor à LPPM à pengabdi.
6.
Mekanisma
Laporan: Pengabdi (Laporan Pengabdian kepada Masyarakat, Laporan Keuangan, Log
Book) à LPPM à Rektor à DP2M.
Peningkatan Kualitas
Kegiatan Kemahasiswaan
Ada di:
1.
Kurikulum
2.
Standar
Penjaminan Mutu Internal (SPMI)
3.
Kompetensi
mahasiswa
4.
Penyelarasan
(orientasi pendidikan pada outcome bukan output).
Indonesian Qualification Framework
Sembilan (9) kualifikasi SDM Ã berdasar hasil pendidikan dan
pelatihan.
- Qualified person
- Certified person
Kualifikasi Kompetensi Nasional Indonesia (KKNI):
1.
Pendidikan
Jenjang,
akreditasi, kualifikasi ijasah, pertukaran pelajar.
2.
Industri
Sistem
gaji, jenjang karier, Standar karier.
3.
Masyarakat
Recognition
of prior learning.
4.
Pelatihan
Sertifikasi,
uji kompetensi, standar kompetensi.
5.
Internasional
Ijin
kerja, sertifikasi, pengakauan ijasah.
6.
Kepegawaian
Negara
Sistem
gaji, jenjang karier, standar kompetensi.
KKNI diinisiasi pada komunitas Akademi: Sertifikasi dan
kompetensi (umum dan khusus).
Sertifikasi berupa ketrampilan akademik dan otodidak yang dapat
dibuktikna dengan uji sertifikasi.
Kompetensi dengan hardskill dan softskill ditambah pendidikan karakter
(melalui KKN-PPM) Ã mengasah kepemimpinan, tangung jawab, kejujuran, dan
ketangguhan, plus ide kreatif dan problem solver.
Student Mobility
Pertukaran pelajar à mata kuliah nisa tidak sama tetapi sama pada pencapaian
learning outcome.
Learning outcome: kompetensi utama (ijasah dan suplemen) dan
kompetensi khusus seperti kemampuan berbahasa asing, kepemimpinan, dan berbagai
kemampuan lain.
Berjalan secara internasional tetapi tidak berjalan secara
nasional.
PENGEMBANGAN
PENDIDIKAN TEKNIK, SAINS, dan PERTANIAN 2011—2015
Potensi Pertumbuhan Ekonomi
2010: PDB USD700Milyar, perkapita USD3.000.
2025: PDB USD4—4,5Trilyun, perkapita USD14.250—15.500.
2045: Pdb USD15—17,5Triltun, perkapita USD544.000—49.000.
Sumber: Menko
Perekonomian, MP3EI, Modal SDM, dan Skenario Pertumbuhan Ekonomi
Human Development
Index: Pendidikan, Kesehatan, Ekonomi.
Contoh Korea Selatan:
98% usia produktif adalah sarjana.
Mincev: Rate of Return
Pendidikan tinggi (lama sekolah/return)Ã manfaat social ekonomi pendidikan.
Pengembangan
Pendidikan Tinggi
SMA/SMK
|
Akademi
komunitas (community college) Ã D1 dan D2
|
Perguruan
Tinggi Pengajaran
|
Perguruan
Tinggi Riset
Contoh:
John Hopkins University
(1000
mahasiswa dengan 1500 dosen dan outcome riset)
(Jumlah
Doktor banyak, riset banyak, Wakil Rektor Bidang Riset, dan anggaran riset yang
tinggi).
PENGUATAN KELEMBAGAAN
DALAM PENINGKATAN PERGURUAN TINGGI (Direktorat Kelembagaan dan Kerjasama)
Renstra 2010—2014:
Visi à Misi à Tujuan à Tujuan Strategis à Kebijakan à Program dan Kegiatan
SK Baru: Nomenklatur dan gelar kesarjanaan.
Prodi baru lebih fleksibel tetapi
pada learning outcome, dengan kode mengacu pada KKNI.
Kewirausahaan: - Bisa mana kuliah sendiri
-
Bisa
sebagai kandungan mata kuliah.
-
Ada
model yang disusun oleh Direktur Kelembagaan.
-
Di
Indonesia hanya 0,24%, sedangkang angka ideal adalah 2% dari seluruh penduduk
Indonesia.
Kualifikasi Kompetensi Nasional
Indonesia
Kompetensi
|
Pendidikan
|
Kualifikasi
|
Sebutan
|
S3
|
9
|
Ahli
|
|
S2
|
8
|
||
7
|
Teknisi atau Analis
|
||
Problem Solving
|
S1
|
6
|
|
5
|
|||
4
|
Operator
|
||
3
|
|||
2
|
|||
1
|
RUMUSAN SIDANG KOMISI
Rumusan Sidang Komisi
A (Riset, HKI, dan Publikasi)
Desentralisasi:
1.
Antusiasme
dosen tinggi.
2.
Kesadaran
untuk riset tinggi.
3.
Tatakelola
Laporan Pertanggungjawaban secara transparan dan akuntabel.
4.
Dana
internal tinggi.
Follow Up:
1.
Penyempurnaan
Rencana Induk Pengembangan (RIP).
2.
Perumusan
ungggulan perguruan tinggi.
3.
Pengangkatan
reviewer internal.
Perluasan:
1.
Pengumpulan
proposal pada Perguruan Tinggi dan Kopertis.
2.
Seleksi
internal untuk mandiri, utama, dan madya.
3.
Seleksi
proporsal binaan (Dir. Litabmas).
Monev:
1.
Monev
online berkala.
2.
Monev
internal perguruan tinggi.
3.
Monev
lapangan oleh Ditlitabmas.
4.
Monev
terpusat oleh Ditlitabmas.
Pendanaan:
1.
70%
dari Ditlitabmas.
2.
Dana
internal.
3.
Dana
dari mitra.
Alokasi dana:
1.
Mandiri:
100% dari riset unggulan.
2.
Utama:
60% dari riset unggulan + 40% dari multitahun.
3.
Madya:
35% dari riset unggulan + 65% dari multitahun.
4.
Binaan:
25% dari riset unggulan + 75% dari multitahun.
5.
Poltek.
Kompetitif Nasional:
1.
Unggulan
stranas.
2.
Rapid.
3.
Kerjasama
internasional.
4.
Hibah
kompetensi.
5.
Strategi
nasional
a.
Pengumpulan
proposal di Perguruan Tinggi dan Kopertis, Ditlitabmas hanya menerima softcopy.
b.
Seleksi
proposal dan hasil dari Ditlitabmas.
c.
Dana:
30% dari Ditlitabmas.
Biaya Operasional: perlu diatur khusus seperti pemotongan 5%
dari dana yang diperoleh ataukah sepenuhnya dianggarkan oleh perguruan tinggi?
Luaran Penelitian:
1.
Output
dan outcome harus sesaui dengan kewajiban dalam skim penelitian dan menadji
indicator utama.
2.
Perlu
adanya reward untuk peneliti yang berprestasi dan punishment untuk peneliti
yang lalai dari kewajiban.
Komisi B (Pengabdian
kepada Masyrakat)
Desentralisasi Pengabdian kepada Masyarakat
·
Relatif
sulit untuk saat ini karena belum dilakukan clustering.
·
Kinerja
perguruan tinggi berfluktuatif:
-
Tidak
bersifat individual tetapi sangat dipengaruhi oleh kebutuhan mitra.
-
Tidak
lagi bersifat penyuluhan semata tetapi bersifat pendampingan yang
berkelanjutan.
-
Nilai
kum kecil.
-
Kesiapan
dosen untuk dievaluasi oleh mitra rendah.
2011 yang didanai:
Jenis Hibah
|
Jumlah Proposal
|
Hasil
|
IbM
|
354
|
Teknologi tepat guna
|
IbIKK
|
77
|
Income generating
|
IbK
|
34
|
Muara pada PKM
|
IbPE
|
33
|
Membantu ekspor
|
IbW
|
72
|
Kerjasama perguruan
tinggi dan Pemda
|
Usulan 2011 yang akan didanai pada 2012:
Jumlah Proposal yang masuk: 4.464 proposal untuk 11 wilayah.
Proposal dari Jawa Timur: 892 Proposal
Pelaksana: kurang lebih hanya 5% dari total dosen di Indonesia.
Desentralisasi:
1.
PPM
berazaskan kemitraan, integrative, dan kewilayahan.
2.
Perguruan
Tinggi pengusul 5,8% dari perguruan tinggi di Indonesia, jauh dari angka ideal
sebesar 30%.
3.
Rekruitmen
reviewer yang belum memenuhi kepakaran yang diperlukan oleh perguruan tinggi.
Usulan 2012:
1.
Tertib
administrasi untuk 12 wilayah.
2.
TOT
kandidat dan rekruitmen reviewer perwilayah.
3.
Proposal
softfile dan online review.
Usulan:
1.
PPM
unggulan strategis
a.
Wilayah
perbatasan
b.
Wilayah
terpencil
2.
Sosialisasi
PPM pada masing-masing wilayah
3.
Panduan
pertanggungjawaban dana PPM.
Jurnal PPM:
1.
Jurnal
aplikasi Ipteks yang berkarakter PPM.
2.
Isi
jurnal ditata serasi dengan bidang ilmu.
3.
Artikel
dengan paradigma PPM membentuk budaya baru di masyarakat.
4.
Panduan
baku yang berbeda dengan riset.
Pameran dan Workshop: Akan dilakukan dalam waktu dekat (2012)
Keuangan dan perpajakan:
1.
DIPA
PTN dan PTS.
2.
Klausul
kontrak masih sama dengan riset padahal berbeda, sehingga perlu pengaturan
khusus.
3.
Bebas
pajak.
Komisi C (Program
Kreativitas Mahasiswa)
PKM telah berlangsung selama 12 tahun terakhir. Harus ada revisi untuk tahun 2013. Dilaksanakan dengan model desentralisasi
dan diharapkan terkumpul sebanyak
40.000 proposal dari kurang lebih 500 perguruan tinggi.
Desentralisasi:
1.
Dilaksanakan
secepat mungkin pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 sudah menggunakan system
online.
a.
Seleksi
1 oleh perguruan tinggi.
b.
Hasil
seleksi dikirim ke Ditlitabmas dalam bentuk softfile.
c.
Surat
pengantar dan ranking hasil.
d.
Kuota
berdasar rasio hasil dengan track record 3 tahun terakhir.
e.
Seleksi
2 oleh reviewer nasional melalui online review.
f.
Monitoring
lapangan.
g.
Laporan
dalam bentuk softfile.
2.
Kategorisasi:
a.
I
> 100 proposal pertahun.
b.
II
50—100 proposal pertahun.
c.
III
< 50 proposal pertahun.
3.
Panduan
Umum dan SOP.
4.
Dana
diharapkan turun tepat waktu.
5.
Alokasi
dana seleksi dan pembinaan.
6.
Penambahan
jumlah reviewer dan juri untuk bidang social dan humaniora.
Pekan Ilmiah Nasional (PIMNAS)
1.
Kurang
publikasi.
2.
Pedoman
PIMNAS diberi masukan oleh Forum WRIII.
3.
Publikasi
hasil jurnal dan pembimbing masuk.
4.
Hasil
PIMNAS diharapkan dapat setara dengan tugas akhir.
5.
Kasubdit
PKM definitive di Ditlitabmas Dikti.
6.
Pekan
Ilmiah Internasional (Minimal ASEAN) pada 2013.
7.
Gelar
Produk PKM.
8.
Tidak
ada pemotongan dana pada dana PKM.
ARAHAN DAN PENUTUPAN
OLEH DIRJEN DIKTI
1.
Membangun
system riset, Abdimas, dan PKM
Seluruh
karya harus dapat dipublikasikan baik berbentuk publikasi ilmiah maupun
prototype produk, paten (HKI).
Laporan
keuangan harus akuntabel dan mudah diaplikasikan.
2.
Desentralisasi
Bertujuan
untuk memotong rantai administrasi antara pusat (Ditlitabmas) dengan peneliti
dan pengabdi. Perguruan tinggi sebagai
penyelenggara.
1.
Mempertahankan
posisi sebagai perguruan tinggi kelompok Madya bidang Riset.
2.
Mempersiapkan
diri untuk desentralisasi baik di Pengabdian kepada Masyarakat maupun Program
Kreativitas Mahasiswa.
3.
Persiapan
seperti Rencana Induk Pengembangan Abdimas, Tata Kelola Abdimas, peningkatan
atensi Dosen pada Abdimas dan berbagai persiapan lainnya.
4.
Persiapan
memperbanyak atensi mahasiswa untuk mengirim proposal PKM, keterlibatan dosen
sebagai dosen pendamping, dan tata kelola PKM serta persiapan pendukung
lainnya.
5.
Publikasi
berbagai hasil Riset, Abdimas, dan PKM pada jurnal nasional dan internasional.
6.
Pendafataran
hasil karya (Paten dan HKI lainnya).
7.
Gelar
produk Riset, Abdimas, dan PKM pada tingkat perguruan tinggi dengan mengundang
stakeholders (masyarakat, dunia usaha dan industry, serta Pemerintah Daerah).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar