Kamis, 17 April 2014

Pekan Penuh Makna.....


Diawali dengan dua hari bersama Pakde Slamet Hengkus dan Cak Klemin dari Omah Budaya Slamet bersama2 beraktivitas dan berbagi pengalaman dengan kawan2 di Fic Sidoarjo binaan Mas Mohammad Zamroni dan Mbak Ida Nurmala bersama Team Pengabdi Ma Chung bersama Pakde Trianom Suryandharu, Uncle Hari Kristopo, Paklik Taufik Chairudin, dan Paklik Dwika Mahendra plus tamu agung Mas Tri Wahyudi.  Kegiatan berbagai pengalaman untuk membekali generasi muda yang tergabung di Al Falah Islamic Course, sebuah Lembaga Pendidikan nonformal untuk Bahasa Inggris, Komputer dan Bimbingan Belajar di Desa Siwalan Panji, Buduran, Sidoarjo.  Selama hari sabtu sampai minggu, 16--17 April 2014 kemarin, guyuran hujan tak menghalangi para fasilitator untuk terus berbagi dan juga tak menyurutkan semangat para muda FIC dan VIA untuk berdiskusi bersama. Kegiatan yang bertajuk Pelatihan Bersama FIC dan UMC dengan thema Pendidikan Karakterpun berjalan dengan lancar dan bermakna

Diawali dengan hentakan perenungan oleh Pak Slamet Hengkus tentang makna keluarga yang akan membentuk karakter dan sikap setiap orang dalam meniti kehidupan. Kemudian dilanjutkan dengan berbagi pengetahuan oleh Mas Akhol Cmars yang datang ditemani oleh Mas Johan Avie, pengetahuan tentang hakikat datangnya agama ke muka bumi ini. Haripun ditutup dengan penugasan dari Pakde Anom untuk menuliskan setiap yang dirasakan oleh kawan2 pembelajar dalam bentuk berita.  Hari Minggu esoknya, Pakde Anom mengajak para muda untuk melakukan refleksi dan menuliskan dalam bentuk tulisan refleksi.
Di tengah hari yang siang dan terik, suasana kegiatan semakin "ramai" dengan hadirnya rombongan kawan2 dari Yayasan Kasih Bangsa Surabaya (YKBS), Sang Kumendan Rudy Hermawan Cm datang bersama para perwiranya Kolonel Mbah Heru Dadik Kusuma dan Kapitan Agus Gembo.  Sang Kumendan memamerkan sebuah buku yang berisi kumpulan refleksi pada relawan di YKBS, yang akhirnya menjadi inspirasi untuk para pendiri FIC dan VIA membukukan refleksi para muda FIC dan VIA dari proses pelatihan kali ini.  Rangkaian diakhiri oleh hentakan pemikiran kembali oleh Pakde Slamet tentang sukses dalam kehidupan sebelum diakhiri oleh sharing Kumendan Wawan tentang bukunya dan akhirnya ditutup oleh mas Zamroni dengan doa sekaligus membentuk team kompilator refleksi.  Walau semua tak direncanakan, sepertinya ada kuasa yang mengatur semua sehingga kegiatan pendidikan karakter kali ini seperti terangkai indah, bukan hanya proses tetapi sampai wujud kongkrit karyapun sudah terancang tanpa disengaja.

Inspirasi lanjutan terjadi, saat tiba-tiba muncul SMS dari kawan lama Cak Samsul yang sekarang lebih ngetop dengan nama Pak Karjo.  Beliau mengajak bertemu dan ngobrol tentang Sanggar yang baru didirikannya bersama istri tercinta mbak Suli Gazatri di rumahnya, pinggiran Sungai Brantas tepat di seberang FIA UB dan membelakangi Jembatan Soehat dan Smart Hotel.  Spot yang indah dan asri ditengah angkuhnya bangunan2 tinggi UB, Polinema, dan Apartemen plus Hotel di sekitarnya.        Laksana Oase di padang tandus kehidupan.  Akhirnya, Selasa Malam (15/04/2014) terhelatlah pertemuan yang dalam suasana perkawanan yang gayeng dan bermakna.
Komunitas yang beraktivitas produktif berbasis seni dan konservasi lingkungan ternyata menyuguhkan realitas yang lain. Reuni dengan teman2 lama yang memiliki kerinduan hati dan ketertarikan dalam aktivitas yang sama.  Ternyata, dunia ini tidaklah lebar bagi kami.  Malam yang produktif yang menghasilkan kesepatakan2 baru tapi sebenarnya lama.  Mengikat kembali hati, pikiran, dan tangan untuk beraktivitas bersama2 kembali.  Bukan hanya kawan lama yang tersambung kembali, tetapi juga mendapatkan satu lagi sekolah untuk diri sendiri dan tentu saja untuk kawan2 pembelajar di ma chung.

Inspirasi pekan ini tidak berhenti sampai disitu saja, pada hari rabu siang (16/04/2014) bertempat di Warung Jurang Tidar, pertemuan dengan kawan2 dari 3 komunitas menghasilkan kesepakatan2 bermsa yang sanggat hebat.  Di kesempatan pertama, perjumpaan antara Kumendan Rosek Nursahid dari ProFauna Indonesia dan Kumendan A'ak Abdullah Al-Kudus dari RELAWAN LASKAR HIJAU menghasilkan kesepakatan untuk membentuk Ranger Hutan di Gunung Lemongan.  Kesepakatan yang produktif demi terjaga lestarinya hutan dan satwa liar di Gunung Lemomgan.  Kesepakatan2 kerja bersama sebenarnya akan lebih banyak di dapat, tetapi rezim waktu yang memaksa kedua orang hebat ini berhenti berdiskusi dan merubah diri menjadi pemateri di Pendidikan Karakter: Kita dan Alam.

Pada Sesi perkuliahan umum kali ini diramaikan juga oleh hentakan irama musik dari Splindid Dialog yang digawangi oleh Charles Djalu, Endri Wejoe, Ugik Arbanat, Suga, dan kawan2 lain.  Kelompok musik yang mengusung tema2 sosial dan lingkungan ini menjadi penghangat suasana perkuliahan menjadi berbeda dengan biasanya.  Apalagi saat Tembang Laskar Hijau di kumandangkan... sepenggal lirik... Laskar hijau, laskar hijau, lima langkah satu benih... terus bergema walau saat perkuliahan telah berakhir.  Resapan rasa tentang konservasi alam yang diberikan oleh Pak Rosek dan Gus Aak terasa ternanam masuk ke sanubari sebagian peserta, dan semoga tersemai menjadi benih2 kepedulian pada lestarinya alam.
Sesi inspirasi tidak berhenti, karena pada sore harinya, dan kembali di Warung jurang, Splindid Dialog dan Laskar Hijau berkumpul bersama untik sejenak melepas penat sebelum melanjutkan langkah pulang atau beraktivitas lain.  Di kehangatan sruputan kopi, pembicaraan tentang merekam lagu2 Splindid Dialog guna mendukung Laskar Hijau tersepakati, walau dengan langkah yang tertatih, benar2 swadaya dan swadana merangkak dari nol.  Dari album yang diharapkan menjadi materi tutorial pendidikan lingkungan dalam bentuk yang berbeda ini, menyebar menjadi berbagi kiat dan rencana untuk mendukung Laskar Hijau.  Pertemuan yang produktif dan bahkan provokatif, yang berlangsung di sebuah tempat sederhana di tepi jurang kali tidar.

Benar2 runtutan peristiwa yang menginspirasi dan menjadi penyemangat kembali untuk berkarya dan terus berkarya bersama kawan2 yang telah berjuang jauh lebih keras dan berupaya jauh lebih hebat serta tentu saja  telah menghasilkan karya2 besar dan nyata.  Walau hanya berperan kecil menjadi penyambung antar kawan dan komunitas, walau hanya mampu menjadi bagian dari sistem penyanggah atawa supporting system, semoga saja dapat membantu kawan2 dan komunitas2 hebat berkarya lebih hebat lagi dan tentu saja demi lestarinya kehidupan dan menjadikan kehidupan lebih baik..... Hamemayu hayuning Bawana......

Tidak ada komentar: