Selasa, 12 Desember 2017

INTERNATIONAL PEACE DAY (IPD) 2017: WOMEN FOR SOCIAL COHESSION



INTERNATIONAL PEACE DAY (IPD) 2017: WOMEN FOR SOCIAL COHESSION
PONDOK PESANTREN ANNUQOYAH SUMENEP, 07—08 OKTOBER 2017
WAHID FOUNDATION, JAPAN FOUNDATION, & UN WOMEN

PENGANTAR (WAHID FOUNDATION)
Peran perempuan berjuang untuk menjaga perdamaian.  Menjaga perdamaian dengan pendekatan yang lemah lembut dan berdasar kasih sayang.
Wahid Foundation hadir untuk memperkuat peran perempuan sebagai agen perubahan melalui jalan damai dengan belajar bersama.  Mempromosikan nilai-nilai perdamaian melalui usaha ekonomi dengan penguatan manajemen, promosi online, dan penguatan permodalan. 
Program: Kampung Damai – Perempuan Berdaya untuk Perdamaian.
Bila pemberdayaan ekonomi perempuan tinggià ekonomi keluarga meningkat à meningkatkan peran dalam komunitas à dukungan pemerintah lokal meningkat à peran menjaga perdamaian juga akan meningkat.
Sumber dana dari Japan Foundation for Anti Violence yang dikelolakan pada UN Women dan dilaksanakan oleh Wahid Foundation.
Area dampingan (Korwil): Depok, Bogor, Solo Raya, Malang Raya, dan Sumenep.
Focus Group Discussion (FGD) dilakukan perwilayah, dengan tujuan (1) pemahaman mengenai konsep Kampung Damai; (2) persyarakat Kampung Damai; (2) gambaran untuk mewujudkan Kampung Damai; (4) strategi & instrumen pemberdayaan ekonomi untuk mewujudkan Kampung Damai berbais komunitas.
Nilai-Nilai Gus Dur yang diinternalisasi (1) religiusitas; (20 kemanusiaan; (3) keadilan; (4) kesetaraan; (5) pembebasan; (6) kesederhanaan.
Analisis: (1) keluhan atau masalah dan harapan; (2) pohon masalah; (3) aktor dan peran (multi stakeholder dan pemerintah lokal – kebijakan dan anggaran); (4) rencana tindak lanjut; (5) manajemen konflik – pencegahan dengan berperan dalam komunitas, penyelesaian dan advokasi langsung, rehabilitasi dan integrasi sosial.
Prinsip: Akademisi – Birokrat – Community – Donor/Developmentalis – Enterprise
Wahid Foundation berusaha untuk membangun perdamaian dengan pendekatan pemberdayaan ekonomi berbasis komunitas dalam bentuk Kampung Damai

Focus Group Discussion
Ciri-Ciri Kampung Damai: aman, tidak ada kekerasan, tidak ada diskriminasi, tidak ada saling sengketa, tidak ada kemiskinan dan pengangguran, tidak ada kekerasan dalam rumah tangga.
Faktor-Faktor Kampung Damai: pilkades/pilkada, perselingkuhan, pendidikan rendah, aparat yang tidak amanah, utang.
Aktor-Aktor: lembaga adat, toga & tomas, pendidikan perdamaian, peran perempuan.
Aksi untuk Kampung Damai: (1) mencegah konflik berbasis keluarga dan komunitas; (2) peran pemerintah lokal; (3) Kebijakan pemerintah lokal untuk pendidikan perdamaian serta politik anggaran desa; (4) pemberdayaan ekonomi untuk mengurangi kemiskinan; (5) kepemimpinan yang kuat dan cerdas; (6) pemenuhan hak-hak rakyat.

PEMBUKAAN PERINGATAN
Pimpinan Ponpes Annuqoyah
Hubul Waton diciptakan pada tahun 1914.  Dengan sengaja diciptakan dalam Bahasa Arab untuk membinggungkan Penjajah Belanda.  Sudah ada kata “Indonesia” dalam lagu tersebut.
PP Annuqoyah saat ini mengasuh kurang lebih 8.000 santri.  Presiden Jokowi adalah Presiden kedua yang ke PP Annuqoyah setelah Gus Dur.  PP Annuqoyah menerapkan Pesantren sebagai pusat perubahan.  Bukan hanya belajar tetapi juga melakukan advokasi di Pesisir Utara Madura yang terancam land grabbing.
Direktur Wahid Foundation (Yenny Wahid)
Wanita sebagai sumber perubahan.  Tetap bekerja dan merawat anak tetapi memiliki aktivitas produktif untuk membantu ekonomi keluarga.

Direktur UN Women
Banyak tokoh perempuan Indonesia yang menjadi penggerak perdamaian.  Baru saja Menteri Luar Negeri Indonesia mendapat penghargaan untuk usaha perdamaian di Myanmar.  Seperti juga halnya Wahid Foundation bekerja sama dengan komunitas dengan pendekatan usaha bersama untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga dan menjadi agen perubahan.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Indonesia negara besar dengan 34 Provinsi, 516 Kabupaten & Kota, 714 Suku Bangsa, kurang lebih 1.100 bahasa lokal.  Memiliki keberagaman dan kekayaan yang bisa menjadi potensi tetapi juga bisa menjadi sumber perpecahan.
Afganistan hanya terdiri dari 7 suku bangsa, sudah terlibat perang saudara lebih dari 25 tahun.  Sulit untuk dipersatukan lagi.  Meminta peran Indonesia untuk aktif berperan menjaga perdamaian dunia.
Perempuan adalah salah satu agen penjaga perdamaian.  Melalu keluarga sebagai komunitas terkecil, di masyarakat, dan negara yang akan juga berpengaruh pada perdamaian dunia.

SARASEHAN
Konjen Jepang
Wahid Foundation menginisiasi women for social cohession project yang didanai oleh Japan Foundation melalui UN Women.  Merupakan apresiasi terhadap gerakan multi kulturalisme guna menjaga perdamaian.
Isu terorisme dan hak asasi manusia menjadi perhatian,  dengan menggunakan pendekatan pembangunan komunitas dibangunlah perdamaian.  Promosi perdamaian di Indonesia akan berpengaruh ke Jepang karena Indonesia adalah episentrum (pusat) dari ASEAN.

Yenny Wahid (Wahid Foundation)
Perempuan Indonesia punya banyak kemudahan dibanding perempuan di beberapa negara (mulim) lain.

Ponpes Annuqoyah
Perempuan Madura adalah perempuan yang selalu mendukung suami dan anak.  Perempuan Madura mendidik anak-anaknya tanpa kekerasan.  Perempuan Madura adalah penjaga keharmonisan keluarga dan komunitas.

Ulfah (Muslimat MU)
Ibu adalah episentrum keluarga muslimat.  Muslimat adalah organisasi untuk perempuan NU yang telah menikah atau berumur lebih dari 30 tahun.  Bertujuan untuk menjunjung akhlak dan mengajarkannya pada perempuan.  Saat ini memiliki anggota kurang lebih dari 30 juta jiwa.  Jumlah besar perempuan-perempuan yang menjadi agen penjaga perdamaian.

Tidak ada komentar: