Latar Belakang
Prof. Indra
Bastian Ketua Panitia), Prof. Anggito Abimanyu (Direktur Penelitian dan
Pelatihan Ekonomika dan Bisnis UGM), Dr. Eko Suwardi (Wakil Dekan Bidang
Administrasi dan Keuangan)
Adposi IFRS
merupakan permasalahan bersama baik para praktisi maupun pendidikan tinggi
akuntansi. Bukan hanya teknis penyusunan
Laporan Keuangan tetapi juga peristilahan yang relative baru sehingga perlu
disusun Kamus Akuntansi Berbahasa Indonesia.
Eratnya
hubungan antara ekonomi makro dan pencatatan kinerja keuangan entitas
menjadikan IFRS bukan hanya standar pelaporan keuangan entittas tetapi juga
standarisasi internasional untuk integrasi keuangan internasional. Perusahaan tidak hanya diperlakukan sebagai
entitas tunggal tetapi berinterkorelasi satu dengan yan lain serta ekonomi
secara global. Sebagai contoh adalah
interkorelasi antara perpajakan nasional dan internasional, khususnya
penerimaan Pajak Penghasilan (PPh) Badan di Indonesia dan perusahaan
multinasional.
Mengantisipasi
adopsi IFRS pada tahun 2012 yang akan merubah paradigm pengajaran akuntansi
keuangan dan praktik akuntansi di Indonesia.
Catatan:
Penelitian dan Pelatihan Ekonomika dan Bisnis (P2EB) UGM merupakan merger
antara Pusat Pengembangan Ekonomi (PPE) dengan Pusat Pengembangan Manajemen (PPM)
dengan Pusat Pengembangan Akuntansi (PPA).
Waktu, Tempat, dan Penyelenggara
Waktu: 17—22 Januari 2011
Tempat: Penelitian
dan Pelatihan Ekonomika dan Bisnis Universitas Gajah Mada – Jogjakarta
Penyelenggara: Penelitian dan Pelatihan Ekonomika dan Bisnis
Universitas Gajah Mada – Jogjakarta
Rincian Kegiatan
Hari ke 1 (17
Januari 2011)
1. Pembukaan.
2. Sejarah IFRS dan Implementasinya di
Indonesia.
3. IFRS, IAS, dan PSAK: Principle vs Rules Base
4. Teori untuk Memahami IFRS
Hari ke 2 (18
Januari 2011)
1. IAS 1, 2, 7, 8, 10.
2. IAS 27, 28, 31 dan IFRS 3.
3. Latihan 1
Hari ke 3 (19
Januari 2011)
1. IAS 16, 17, 18, 36, 38.
2. Latihan 2
3. IAS 32, 39, IFRS 7, 9
4. Latihan 3
Hari ke 4 (20
Januari 2011)
1. Presentasi Akuntansi Keuangan Menengah 1
2. Presentasi Akuntansi Keuangan Menengah 2
3. Presentasi Akuntansi Keuangan Lanjutan 1
4. Presentasi Akuntansi Keuangan Lanjutan 2
5. Presentasi Teori Akuntansi
Hari ke 5 (21
Januari 2011)
1. Teknik Adopsi Peristilahan dalam PUPI
2. Latihan 4
3. Teknik Penyusunan Kamus Akuntansi Indonesia
untuk IFRS
4. Latihan 5
Hari ke 6 (22
Januari 2011)
1. Presentasi Adopsi Peristilahan di IFRS
2. Evaluasi dan Penutup
Ringkasan Materi
Sejarah
International Financial Reporting Standar (IFRS) (Oleh: Dr. Setiyono Miharjo –
Anggota Dewan Standar Akuntansi Keuangan IAI)
Berbasis dari buku “Financial Reporting and
Global Capital Market – A History of Internasional Accounting Standard
Committee, 1973—2000)
International Accounting Standard (IAS)
issued by International Accounting Standard Board (IASB) and its predecessor
International Accounting Standard Committee (IASC) with a London Based.
IASC (1973—2000) à IASB (2000—present) as Globally Accepted Set of Accounting Standard.
IFRS Key characteristic:
-
Principle based;
-
Emphasis on interpretation and
application principles;
-
Not rules governed approach,
like United State General Accepted Accounting Principles (USGAAP);
-
Less detailed application
guidance with limited industry specific guidance;
Example:
Standar Akuntansi Perkebunan atau Standar Akuntansi Migas dan Tambang.
-
Substance of transactions;
-
Evaluation of whether the
accounting presentation reflects the economic reality;
-
Renewed focus on the need for professional
judgment in arriving at accounting conclusions;
-
Greater use fair value as a
measurement basis placing obtaining reliable measurements. Replacing historical cost with fair value.
Dewan Standar Akuntansi Keuangan –
Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK – IAI) tidak mengeluarkan lagi standar akuntansi
khusus untuk industri-industri tertentu dan yang adapun akan segera
dicabut.
Histroy and Development
1966: proposal to establish
International Study group by ICAEW (UK), AICPA (USA), and CICA (Canada).
1967: Accounting International Study
Groups established.
1973: IASC existence and released the
International Accounting Standard (IAS 1—41).
May 17th 2000: International Organization of Securities
Commissions (IOSCO) endorses IAS for use connection with cross border listings.
April 2001: IASC replaced by IASB and preparing
IFRS.
June 2003: IFRS 1 released.
Note:
Intermediate Financial Accounting – an
IFRS Perspective
1. William Lam and Peter Lau (2010)
2. Kieso, Kimmel, and Weygandt (2010)
Perkembangan Standar Akuntansi Indonesia
1973—1984: Komite Prinsip Akuntansi Indonesi menerbitkan
Prinsip-Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI).
1984—1994: Revisi PAI dengan
mengadopsi USGAAP.
Akhir 1994: 35 Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) telah
diterbitkan.
1995: Perubahan kiblat dari USGAAP ke IAS. Dilanjutkan dengan revisi pada 1 Oktober
1995, 1 Juni 1999, 1 April 2002, 1 Oktober 2004, 1 Juni 2006, 1 September 2007,
dan 1 Juli 2009.
Perbedaan antara “adopsi” dan “konvergensi”.
Adopsi: langsung menggunakan IFRS secara penuh dan menggunakan
bahasa asli (inggris).
Contoh: Filipina dan India
Konvergensi: adopsi secara bertahap dan disesuaikan dengan kondisi
setempat.
Indonesia: 2008—2012 melakukan konvergensi.
Alasan tidak melakukan adopsi penuh:
-
Kekurangan sumber daya manusia.
-
Dewan Standar Akuntansi
Keuangan tidak bekerja penuh waktu.
-
IFRS berganti dengan cepat.
-
Kendala bahasa dan
penerjemahan.
-
Seluruh peraturan di Indonesia
harus berbahasa Indonesia.
-
Struktur profesi akuntan yang
belum siap.
-
Banyaknya metoda akuntansi baru
dalam IFRS.
-
Ketidak siapan akuntan
pendidik.
Konvergensi IFRS yang dilakukan di
Indonesia adalah IFRS per Juli 2009, padahal telah banyak standar-standar yang
baru diterbitkan.
Latar belakang atau dasar
dilakukannya konvergensi
-
IAI menjadi anggota International Federation of Accountants
(IFAC) sejak tahun 1986.
-
Statements of membership obligation (SMO).
Use their
best endeavors to meet the obligations (SMO 7) relation to IASB.
-
Kesepakatan pemerintah
Indonesia dalam forum G20.
o Strenghtening transparency and accountability.
o Enhancing sound regulation.
o Promoting integrity financial markets.
o Reinforcing international cooperation.
o Reforming international financial institutions.
o Achieve a single set of high quality global accounting standards.
IFRS Today
-
Used in over 100 countries in
2010.
-
2011 adopted by all major
countries.
-
China and Japan will be
converge.
-
USA public companies will
likely.
PSAK vs IFRS GAAP:
-
31 Desember 2008: PSAK still
has gap with IFRS.
-
31 Maret 2010: 19%
non-comparable PSAK untuk industry-industri khusus dan koperasi.
Sasaran Konvergensi IFRS
2012
-
2010—2012: SAK Umum
-
Setelah 2012: SAK untuk Entitas
Tanpa Akuntabilitas Publik (ETAP), dan SAk Syariah.
Road Map
2008—2010 (tahap adopsi): IFRS ke PSAK,
infrastruktur, dan evaluasi akhir.
2011 (tahap persiapan akhir):
Infrastruktur dan penerapan bertahap.
2012 (implementasi): Penerapan SAK
berbasis IFRS dan evaluasi dampak penerapan.
Under discussion
IFRS 1:
First time adoption,
Agriculture, contoh: kelapa sawit. Perlakuan yang berbeda karena sifat dan
siklus produksinya berbeda.
Manfaat Konvergensi:
-
Meningkatkan kualitas Laporan
Keuangan.
-
Memudahkan pemahaman dan
analisis Laporan Keuangan (enhance comparability).
-
Meningkatkan arus investasi
glibal melalui transparansi.
-
Mengurangi earning management.
Catatan: Dukungan Hasil Riset (Barth,
Landsman, dan Lang)
-
Develop internationally
acceptable set of high quality Financial Reporting Standards.
-
Less earning management, more
timely loss recognition, and more valuable.
Dampak IFRS pada Sistem Akuntansi
Akuntansi dan Pelaporan
-
Perubahan istilah Laporan
Keuangan dan Akun-Akun yang menyertainya.
-
Tidak diatur tentang format
laporan.
-
Prudence versus conservatism.
-
Diperbolehkannya revaluation
method.
-
Pengukuran menggunakan fair value,
sehingga perlu sumberdaya yang kompeten dan jasa konsultan untuk interpetasi
dan analisis.
-
Pengungkapan dengan persyaratan
yang lebih banyak dan terinci.
-
Penguasaan valuation theory dan
membuat judgement.
Dampak pada pendidikan
akuntansi
-
Pembentukan IFRS task force,
untuk mengkritisi dan memberi masukan pada DSAK tentang konvergensi PSAK.
-
Kajian dan riset tentang IFRS.
-
Pengajaran pada principle based
bukan pada ruled based.
-
Text book berbasis IFRS.
-
Pengetahuan mengenai
pengungkapan berdasar IFRS.
-
Matakuliah terdampak: Akuntansi
Keuangan Menengah, Akuntansi Keuangan Lan jutan, Teori Akuntansi, Akuntansi
Internasional, dan masih banyak lainnya.
Principle Based versus
Ruled Based
Principle based
Berbasis pada rerangka konseptual yang “fairly presented”.
Report the substance or business
purposes not just obey the rules.
Ruled based
Berbasis pada aturan yang mendetauk yang
“in according with GAAP”.
Encourage creativity and not good kind
in financial reporting.
Show the rules where it.
IAS 1: Presentation of Financial
Statements
(19) Bila mengikuti IFRS malah
“misleading” sehingga boleh menyusun Laporan Keuangan yang tidak berbasis pada
IFRS.
(20) Harus diungkapkan, akuntan diminta
untuk mengikuti esensi Laporan Keuangan ketimbang aturan-aturan dan prinsip-prinsip
akuntansi.
Contoh 1: Lease Accounting
US GAAP: 20 statements dan 9 FASB
Opinions
Menghindari financial lease dan memilih
menggunakan operating lease.
IAS: hanya 9 Statements
Menganjurkan penggunaan financial lease.
Contoh 2: Kasus Enron
Draw Books to a Principle
Based
·
Lack of precise guidelines.
·
Create inconsistencies in the
application of standards across organizations.
Example: companies are requires to recognized liabilities and earnings.
·
Accountants prefer to rules
based standards. Bright-lines rules and
lee litigation risk.
Contoh:
PLN membeli listrik dari perusahaan swasta
(APP), seluruh listrik hanya dibeli oleh PLN.
Siapa yang mengakui asset pembangkit tersebut?
Rules based: Diakui oleh APP saja
sebagai yang berinvestasi dan PLN sebagai pembeli.
Principles based: APP mengakui asset
investasi dan PLN mengakui sebagai asset barang (financial lease).
Teori
Akuntansi Dalam Konteks IFRS (Oleh Prof. Dr. Suwardjono - UGM)
Strategi pengembangan pelaporan keuangan
bagi negara berkembang (Belkaoui, 2004:150)
1. Evaluation approach.
2. Transfer of technology.
3. The adoption of international
standards.
4. Structurionist, adaptasi pelaporan
keuangan secara maju dengan penyesuaian factor lingkungan.
Fakta
1. IAI memutuskan mengadopsi Standar Pelaporan Keuangan
Internasional (SPKI) untuk mencapai konvergensi.
2. Kesiapan prodi atau
jurusan akuntansi?
Isu Pendidikan pada Prodi
Akuntansi
1. Apa tujuan pendidikan
akuntansi?
2. Apa fungsi akademisi dalam
pengembangan ilmu akuntansi?
3. Seperti apa kurikulum
prodi akuntansi.
4. Apakah fungsi akuntansi
masih diperlukan kalau proses penalaran telah diambil alih oleh badan
internasional?
5. Kalau masih diperlukan,
seperti apa racikan materi yang cocok?
Keterusikan:
1. Mengapa dunia akademik
tampak bergeming?
2. Mengapa dunia akademik
tidak seantusian profesi akuntansi?
Taksonomi Ilmu Akuntansi
Seni? Sains? Teknologi?
Penempatan seperangkat pengetahuan
akuntansi dalam salah satu kategori menentukan karakteristik akuntansi!
Taksonomi |
Sains |
Teknologi |
Pengertian ilmu akuntansi |
Ilmu social: mempelajari gejala |
Perekayasaan system pelaporan |
Pengertian Teori Akuntansi |
Penjelasan ilmiah dengan metoda ilmiah
induktif (empiris) |
Penalaran logis dengtan pertimbangan
nilai dan lingkungan |
Hasil |
Teori atau penjelasan ilmiah sebagai
generalisasi |
Rerangka konseptual sebagai justifikasi
dan kebijakan |
Definisi Operasional
1.
Sebagai seperangkat pengetahuan:
Mempelajari
perekayasaan penyediaan jasa berupa informasi dalam suatu lingkungan ekonomik.
2.
Sebagai proses:
Proses
penyediaan dan pelaporan informasi.
(1)
pengidentifikasian, (2) Pengesahan, (3) pengukuran, (4) pengakuan, (5)
Pengklasifikasian, (6) peringkasan, (7) penyajian data keuangan dengan cara
tertentu.
Pengertian teori (Suwardjono, 2005:4)
-
Sesuatu yang abstrak,
-
Sesuatu yang ideal
(peraturan/standar/norma),
-
Lawan/pasangan sesuatu yang
nyata/praktis,
-
Penjelasan ilmiah dan penalaran
yang logis.
Pengertian teori akuntansi
Sains: bersifat positif
Konsep, definisi, dan proposisi
(pernyataan) yang saling berkaitan secara sistematis.
Teknologi: bersifat normative
Justifikasi kelayakan praktik
akuntansi. Didokumentasi dalam rerangka
konseptual.
Manfaat penalaran logis dalam membentuk
rerangka konseptual
Evaluasi dan membenarkan serta
memengaruhi dan mengembangkan praktik.
-
Acuan evaluasi praktik
akuntansi berjalan,
-
Haluan pengembangan praktik
baru,
-
Basis penurunan standar
akuntansi,
-
Basis perbaikan praktik
berjalan,
-
Pedoman pemecahan masalah
potensial.
Pengembangan Praktik
Akuntansi
Positif |
Normatif |
Perlu penjelasan dan bukti empiris |
Perlu penalaran logis |
Apakah informasi aliran kas memunyai
kandungan informasi? |
Kapan sewa guna usaha harus
dikapitalisasi? |
Faktor apa yang memengaruhi tingkat
pengungkapan sukarela? |
Bagaimana perubahan harga
diperhitungkan dan disajikan dalam laporan keuangan? |
Mengapa perusahaan besar cenderung
memilih metoda sediaan LIFO? |
Tepatkah istilah beban untuk expense
dan biaya untuk cost? |
Verifikasi teori
Semantik |
Bukti empiris dan penalaran logis |
Sintaktik |
Penalaran logis |
Positif |
Empiris dan daya prediksi |
Normatif |
Penalaran logis dan pertimbangan nilai |
Deduktif |
Penalaran logis |
Induktif |
Empiris, daya prediksi, dan metoda
ilmiah |
Perekayasaan Pelaporan
Keuangan
Proses pemikiranlogis dan obyektif untuk
membangun suatu struktur dan mekanisma pelaporan keuangan dalam suatu Negara
untuk menunjang pencapaian tujuan Negara.
Melibatkan pemilihan dan pertimbangan
ideology, teori, konsep dasar, dan teknologi secara praktis, serta factor
lingkungan Negara.
Proses perekayasaan
1.
Tujuan ekonomi dan social Negara,
2.
Tujuan pelaporan keuangan,
3.
Proses pertimbangan,
4.
Rerangka konseptual (dianalogi fungsinya dengan konstitusi),
5.
Media pelaporan (Laporan Keuangan),
6.
Informasi akuntansi.
SPKI (IFRS) sebagai Prinsip
Akuntansi Berterima Umum (PABU)
-
Rerangka konseptual harus dijabarkan
dalam bentuk standar akuntansi sebagai pedoman operasional pelaporan di tingkat
perusahaan.
-
Diperlukan rerangka pedoman
lebih dari sekedar standar akuntansi untuk menentukan kewajaran laporan
keuangan.
-
PABU merupakan rerangka pedoman
(a framework of guidelines) yang membatasi sumber-sumber prinsip akuntansi yang
layak dianut berdasarkan keautoritatifannya.
Prinsip-Prinsip Akuntansi Ketentuan
praktik yang tidak diatur dalam
(Konsep, ketentuan, prosedur, metoda, standar
akuntansi
Teknik yang tersedia secara teoritis
atau (Peraturan
Pemerintah atau badan lain,
Dipilih untuk penyusun standar Dipilih
oleh penyaji Laporan Keuangan
Standar akuntansi Praktik-praktik
yang sehat
PABU,
terutama standar akuntansi
Manfaat Struktur Teori
Akuntansi
-
Menjadi acuan dalam
pengembangan rearangka konseptual dan standar akuntansi sebagai penjabarannya.
-
Menjadi basis transfer
teknologi.
-
Menjadi salah satu alternative
dalam rangka shopping for technology.
-
Membedakan transfer teknologi
dan transfer produk.
Catatan-catatan:
Konservatisma akuntansi berguna untuk
menghadapi ketidakpastian serta pengambilan keputusan berdasar munculan (outcome) yang tidak menguntungkan. Bila kondisinya pasti tidak perlu menggunakan
konservatisma, malah harus menggunakan optimisma.
Going
concern (keberlangsungan atau kontinuitas usaha), tidak
ada perusahaan yang didirikan untuk sementara waktu dan untuk mati tetapi untuk
berkembang terus menerus. Historical cost menjadi dasar untuk menghitung nilai
perusahaan untuk kemarin, sekarang, dan masa depan.
Fair value: nilai wajar = nilai jual
perusahaan saat ini.
Bertentangan dengan going concern
concept.
Kepentingan investor dan kreditor, seni
dan pengetahuan tersendiri yang tidak harus dipaksa dipenuhi oleh profesi
akuntansi. Kepentingan investor global
untuk masuk ke pasar modal Negara-negara berkembang untuk mencari keuntungan.
Teori Akuntansi à
konsekuensi ekonomi
Terpapar kepentingan-kepentingan
tertentu, tetapi harus berpihak pada kepentingan umum.
GAAP: [Convention + sound of practices
(segala sesuatu yang berlaku umum dalam praktik bisnis dan usaha yang dipilih
oleh penyaji laporan keuangan] ditambah dengan [principles] ditambah dengan
[standards (prinsip-prinsip yang dipilih untuk tujuan tertentu yang disajikan
peraturan yang ditetapkan oleh badan penyusun standar)]
Selected
IFRS Topics (Johan – PwC)
Sejarah PSAK:
Before 1973: Early Dutch Accounting (Dutch Based legislation and
accounting requirements).
1973—1984: Early US GAAP (USGAAP existed since 1965).
1984—1994: Updated US GAAP ( Revised to expand their coverage and
reflect developments in USGAAP).
1994 to date: IAS (September 1994, IAI has worked to harmonize PSAKs
with IAS).
Note: Perusahaan masuk ke US tanpa
rekonsiliasi tetapi tidak ada perubahan sama sekali (konsisten sampai ke tanda
baca)
PSAK melakukan adopsi IFRS
per 01/01/2009
Perusahaan Indonesia yang masuk bursa
internasional (contoh: PT Telkom dan Indosat) harus menggunakan IFRS per
31/12/2010 secara penuh.
Kelemahan dari konvergensi adalah
menemukan revisi dan penyesuaian dengan IFRS secara terus menerus. IFRS selalu melakukan annual improvements,
bagaimana dengan PSAKs?
IASB Work Plans (12/10/2010)
Leasing, hanya menggunakan financial
lease tanpa operating lease.
Revenue recognitions, hanya hasil kontra
dari assets dan liabilities.
Menjadikan IFRS sebagai standar
akuntansi di USA.
Frame Work IFRS
Hampir sama dengan USGAAP, kecuali:
Parent Model à
Single Entity Model
Tidak ada minority yang dianggap sebagai
pihak eksternal tetapi hanya non-controlling interest.
IASC à SAC
(Advisory Board) + IASB (Standards Board) + IFRIC (Interpetation)
-
Preparation and issues IFRS.
-
Preparation exposure drafts.
-
Issuing conclusions.
Due Process
Identification and review of issues.
Hierarchy
-
IFRS (including any appendices
part of standard)
-
Interpretation
-
Appendices to
-
Implementation guidance by
IASB.
Catatan: bila belum diatur dalam IFRS,
manajemen dapat menggunakan pertimbangan professional atau menggunakan GAAP
yang lain.
Scope of Application
-
Commercial, non-profit, and
public organizations.
-
To all general purpose
financial statements (satisfying common information needs).
-
From the date specific in
standard and not retrospectively unless indicated.
Note: IFRS berperspektif investor (providers of capital).
Financial Reports:
-
Statement of Financial Position
(Balance sheet).
-
Statement of comprehensive
income (income statement).
-
Statement of Change in Equity.
-
Statement of Cash Flow.
-
Note of Financial Statements.
-
Not included:
o Report of directors.
o Statements by Chairman.
o Discussion and analysis by Management or other narrative reporting.
IAS 1: Penyajian Laporan
Keuangan
1. Statement of Financial Position.
2. Statement of Comprehensive Income.
3. Statement of Changes in Equity.
4. Statement of Cash Flow.
5. Significant Accounting Policies.
6. Notes to the Financial Statement.
7.
Voluntary Disclosure:
a.
Financial Review by Management.
b.
Environmental Report.
c.
Value Added Statement.
Bentuk Laporan Keuangan tidak diatur
tetapi hanya elemen-elemennya saja yang ditentukan.
Bisa menggunakan model USGAAP atau
UKGAAP atau GAAP yang lain.
Comprehensive Income
-
No extra ordinary income or
loss.
-
Gains on revaluation of land and
building.
Entitas Tanpa Akuntabilitas
Publik (ETAP).
Mengadopsi draft dari Small and Medium
Enterprise Standads dari USGAAP.
Berbeda dengan SME versi IFRS.
IAS
2: Inventories
Tidak ada perbedaan signifikan dengan
USGAAP.
Kecuali untuk Qualifying Assets: Inventories yang pembuatannya minimal 12
bulan sampai dapat dijual. Contoh:
Pesawat terbang, kapal laut, dan sejenisnya, dapat dikapitalisasi.
Metode Sediaan yang diperkenankan hanya
LOCOM atau COMWIL dan tidak ada lagi LIFO, FIFO, atau Average.
Note: Tools untuk disclosure
Disclosure check list untuk menguji atau
menilai disclosure dari sebuah Laporan Keuangan yang diminta atau disyaratkan
oleh IFRS.
IAS
8: Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Error.
Tidak berbeda signifikan dengan USGAAP,
kecuali untuk “True and Fair Overwrite”
Bila disajikan dengan IFRS dan terjadi
misleading dapat menggunakan standar lain dengan penjelasan.
Changes in Accounting Policies selalu
disajikan secara retrospective (restatement) dengan:
-
Explained the condition.
-
Describe how and when change
effected.
Accounting Estimate and Change disajikan
prospective. Adjustment to the carrying
of assets and liabilities.
IAS
10: Events After Reporting Period
Tidak berbeda kecuali perlakuan untuk
dividen.
Dividen yang diumumkan setelah tanggal
neraca, dimasukkan dalam Laporan Keuangan tahun pengumuman dan tidak perlu
dilakukan penyesuaian untuk Laporan Keuangan laba yang dibagikan dividennya.
Adjusting:
-
Discovery of fraud.
-
Sale of inventory at less than cost.
Not Adjusting:
-
Exchange rate fluctuations.
-
Nationalization or
privatization by government.
-
Eartquake.
-
Announcing a plan to
discounting operation of one of fifteen factories.
Note:
International standards of Auditing
(ISA) versus Standad Profesional Akuntan Publik (SPAP)
Tidak banyak perbedaan yang mendasar.
Business
Combinations (IFRS Version)
Pembedaan asset acquisition and business
acquisition dikarenakan perbedaan perlakuan akuntansi.
Membeli entitas belum tentu membeli
bisnisnya, bisa saja pembelian dilakukan untuk mendapatkan assetnya saja.
Goodwill positif masuk ke asset
(intangible asset) dan impairment setalah dilakukan assessment.
Goodwill negative masuk ke Laba/Rugi.
Intagabile assets (Contigent liability,
brand name, etc) perusahaan yang dibeli tidak akan muncul (karena penjualan
hanya menggunakan book value) tetapi muncul di perusahaan pembeli (menggunakan
fair value).
Metode hanya menggunakan metode “by
purchase” dan tidak ada lagi metode “pooling of interest”.
Contoh Kasus: Reverse Acquisition
PT A Tbk (kosong) membeli oleh PT B
(bagus).
Secara hokum A membeli B, tetapi secara
akuntansi B membeli A.
PT X (kosong) perusahaan yang baru
didirikan merupakan gabungan dari PT A tbk (kosong) dan PT B (sehat).
Saat Akuisisi, jurnal PT A
Investment in subsidiary xxx
Cash xxx
Laporan Konsolidasi berubah:
Net Asset xxx
Goodwill xxx
Cash xxx
Pengeluaran kas adalah pembeli (acquirer) walaupun secara struktur pada
posisi yang lebi kecil ketimbang perusahaan yang dibeli (acquire).
Akuisisi Aktiva
Asset xxx
Cash xxx
Membeli perusahaan kosong dan hanya
memperoleh asset perusahaan tanpa goodwill.
Accounting acquisition tidak selalu
mengikuti legal acquisition, karena substansi perusahaan kendali setelah
akuisisi menjadi pertimbangan utama (substance over form).
Membeli perusahaan termasuk pemilik
dalam 1 (satu) paket pembelian.
Pemilik yang berubah status menjadi
pekerja bagi pemilik baru, beban gaji dalam paket pembelian tersebut harus
dikeluarkan dari harga beli. Goodwill
perusahaan terbeli turun.
Negative goodwill
Terjadi karena contigent consideration
(by contract) dan dengan penilaian fair value.
Fixed to fixed à
equity; fixed to variable à liabilities.
Previously held interest (PHI)
Konsep lama: beli dulu 40%, kemudian
beli 60%, goodwill juga piece by piece.
Konsep baru: beli dulu 40% dan kemudian beli 60% sisanya,
seakan akan yang 40% dijual dulu dan kemudian dibeli seluruhnya sebanyak
100%. Goodwill langsung 100%, termasuk
goodwill yang 40% sebelumnya (mengakui gain or loss transaksi sebelumnya).
Non-Controlling
Interest (USGAAP: Minority Interest)
Input à
output à ability to produce output à output.
Ability to produce output: belum
beroperasi tetapi memiliki kemampuan untuk menghasilkan output.
Contoh: peneliti yang menemukan formula
(formasi).
-
Dapat memunculkan goodwill.
-
Indikasi adanya bisnis.
Dalam USGAAP disebut dengan “minority
interest” dengan pendekatan parent
model.
Dalam IFRS menggunakan pendekatan
“associated” dan “investor” karena menggunakan pendekatan “economic entity
model”.
Selama pengendalian tidak berubah, jual
beli NCI masuk ke transaksi modal dan tidak ada lagi gain or loss yang masuk
dalam Laba Rugi ataupun goodwill,
dianggap sebagai transaksi antar pemegang saham (economic entity model).
IFRS tidak mengenal push down accounting
seperti yang ada di USGAAP.
Pooling of interest di IFRS adalah
pengecualian untuk penggabungan usaha
dari 2 (dua) entitas yang dimiliki oleh entitas sepengendali.
Transaksi lain hanya menggunakan
purchase method (acquirer – acquiree).
IFRS
3: Acquisition Related Cost
Legal fees, finder’s fee, general and
administration cost, etc., must be expensed.
Contingent consideration à fair value
IFRS:
Laporan Konsolidasi
Seluruh kendali pada entitas lain, walau
berbeda jauh segmen bisnisnya harus disusun Laporan Keuangan Konsolidasinya.
Laporan Keuangan Konsolidasi bisa tidak
disusun (dikecualikan) dalam kondisi-kondisi tertentu. Berbeda dengan SAK dan USGAAP yang mengharuskan
Laporan Keuangan Konsolidasian dalam keadaan apapun.
IAS
28: Investment in Assoiciates
Tidak banyak perbedaan dengan USGAAP.
Metoda:
-
Up Stream (investee menjual
pada investor)
-
Down Stream (investor menjual
pada investee).
Profit transaksi antar associates harus
dieleminasi, gain yang diakui hanya untuk pihak eksternal saja.
IAS
31: Joint Venture
Kontrol tidak ada yang mutlak dominan
dan keputusan selalu diambil bersama.
Shareholdership tidak menentukan tetapi
kendali yang penting sesuai dengan kontrak kerja bersama yang disepakati. Tidak
ada minority interest.
Metoda:
-
Jointly control asset (asset
dibentuk dan dikendalikan bersama)
-
Jointly control operation
(asset ditempat masing-masing tetapi kendali bersama).
-
Jointly control equity :
o Equity method of accounting.
o Proportionate consolidation.
IFRS
32: Financial Instruments –
Presentations
Penyajian instrument-instrumen keuangan
di Laporan Keuangan
Substansi kontrak dan bukan bentuk
hokum.
-
Menyajikan komponen instrument
majemuk (compound instrument) seperti obligasi konversi.
-
Menyajikan bunga, dividen,
kerugian dan keuntungan dari instrument keuangan.
Offset dari finansial liabilities dan
financial assets
IAS 32 (Recognizing and Measuring) à IAS 39 (Recognition and Measurement) à IFRS
7 (Disclosure).
Financial Instrument à Financial Asset; Equity Instrument; dan Financial Liability.
Substance of the Contract
Contoh: Saham preferen
Equity instrument tetapi harus dicatat
sebagai financial liability
Cash xxx
Liabilities
from Preference xxx
Interest
xxx
IFRS
39: Financial Instrument – Recognition
and Measurement
Klasifikasi:
-
Financial assets at fair value
through profit or less (FUTPL).
-
Loan and Receivable (L &
R). Kategori tambahan yang membedakan
dengan USGAAP.
-
Hold to maturity instrument
(HTM).
-
Available for sale financial
assets.
Ada pembatasan-pembatasan untuk mencegah
perpindahan dari suatu klasifikasi ke klasifikasi lainnya.
Off balance sheet harus dicatat dalam
neraca.
Fair Value (IFRS) ada 4 hirarki:
1. Berdasar nilai pasar (quoted market
prices in active market).
2.
…
3.
…
4.
…
Provitioning (penyisihan aktif
produktif)
Contoh: Penyisihan kerugian piutang
Dari yang terestimasi diubah menjadi
yang benar-benar terjadi.
Revaluasi à Fair
Value
Harus dilakukan berkala agar nilai wajar
akan tidak berbeda signifikan.
Masih menjadi perdebatan antara
akuntansi dan pajak.
Masalah penyelarasan IFRS dengan tax
rules.
Sebelum IFRS, Goodwill di amortisasi
dengan dampaknya terhadap Laporan Keuangan perusahaan sangat signifikan.
Derivative
-
Nilai berubah-ubah sesuai
dengan underlying.
-
Tidak ada investasi awal.
-
Akan diselesaikan pada suatu
tanggal di masa datang.
Contoh:
-
Kontrak Forward
Kewajiban
membeli atau menjual asset pada harga tertentu di masa mendatang yang
ditetapkan pada tanggal kontraknya.
-
Forward Rate Agreements
Mematok bunga
pada tingkat bunga yang mengambang.
-
Future Contract
Kewajiban
membeli atau menjual pada kuantitas
tertentu di masa mendatang untuk komoditas.
-
Swaps
Mempertukarkan
arus kas.
-
Option
Pada umumnya FUTPL tetapi dapat pula
dipergunakan sebagai hedging.
Embedded Derivatives
Derivatif yang mengikuti kontrak-kontrak
tertentu. Harus dipisahkan dan dinilai
dengan nilai pasarnya.
Sources:
Hedging
A risk management technigue that
involves using one or more derivatives or other hedging instruments to offset
changes in fair value or cash flow of one or more assets, liabilities, or
future transactions.
Hedging relationship:
-
A hedging instrument
o All derivative contracts with an external counter party.
o Non derivatives financial asset or liabillty.
-
A hedged item
o Assets, liabilities, firm commitments
Accounting treatments
-
Changes in fair value of hedged
item.
-
Changes in fair value the
hedging instrument.
Different as
a separate component of equity.
Note:
Laba atau rugi hedging tidak mengalir ke
Laporan Laba/Rugi tetapi masuk ke equity.
Profit and loss dari equity masuk ke
income statement pada saat asset/liability/arus kas tersebut di transaksikan.
To Quality Hedge Accounting:
-
Formally designated dan document.
-
Expected to be highly effective
in achieving offsetting changes in fair value.
-
For cash flow hedge of forecast
transactions.
Discontinuation of hedge accounting:
-
If sold, terminated, or
exercised.
-
No longer effective.
-
For cash flow hedge if the
transaction is no longer expected.
-
Revoke the hedge designation.
IFRS
7: Financial Instruments – Disclosures
Klasifikasi terpisah dari masing-masing
financial instruments dan nilainya serta risiko yang menyertainya.
Main disclosure:
-
Carrying amount of each category
of FA/L.
-
Allowance for credit leases.
-
Fair value.
-
Items of income, expenses,
gains and losses.
-
Accounting policies.
-
Risk associated with F/S
o Credit risk
o Liquidity risk
o Market risk
IFRS:
Financial Instrument
F/S are initially measured at fair value
plus.
-
Debt instrument
Measured at
amortized.
o Business model test
o Cash flow characteristic test
-
Equity instrument
Measured as
fair value in balance sheet, the value changes recognized in profit and loss.
IFRS
16: Property, Plant, and Equipment
Aset berwujud untukproduksi dan
administrasi yang dipergunakan lebih dari 1 (satu) periode. Dinilai dengan “cost”.
-
Depresiasi untuk masing-masing
item PPE.
-
Revaluasi berkala sehingga
nilainya mendekati nilai wajarnya.
Revaluasi surplus
R/E atau dalam ekuitas dengan nama item
“Revaluation Surplus”
Tidak melalui Laporan Laba/Rugi.
Contoh:
Kewajiban perusahaan tambang di akhir
masa pertambangan harus melakukan revaluasi.
Biaya normalisasi di-present value-kan
dan ditambahkan ke harga perolehan asset tersebut.
Selanjutnya di depresiasi sebagai asset
total.
Tidak termasuk sebagai beban yang
dialokasikan melalui CSR.
Revaluasi vs UU Pajak
Revaluasi dilakukan pada seluruh
kelompok asset yang dimiliki oleh perusahaan.
Dikenai pajak sesuai UU Pajak sebesar
10% final.
Masalah ini masih dalam pembicaraan
antara IAI dan BUMN vs Dirjen Pajak.
Depresiasi
Tetap menggunakan masa manfaat (usefull
time).
Perubahan masa manfaat diperlakukan
secara prospektif, menggunakan catatan atas Laporan Keuangan “Perubahan
Estimasi Akuntansi”.
Metode depresiasi harus di review setiap
tahun. Perubahan metoda dilakukan bila
terjadi perubahan pada pola konsumsi.
Perubahan metoda harus retrospektif sampai tahun pembanding
(comparability).
Derecognition
Dijual atau bila tidak bernilai ekonomis
lagi.
Gain or loss masuk ke income statement.
IAS
17: Leases
Accounting treatments for operating (any
lease other than finance lease) and finance lease (lease which transfer
substantially all risk and reward) for lessor (assets owner) and lessee (right
to use an asset for specified period of time in return of payments).
Tingkat diskonto leasing
Fair value + any initial direct costs =
agregat PV of minimum lease payment + unguaranteed residual value.
Conditions of finance
lease:
-
Transfer ownership of assets,
-
Major part of the economic life
of asset.
-
Option to purchase the asset at
price which expected to be sufficiently lower than fair value.
-
Can use without major
modifications being made.
-
Minimum lease payments amount
to all asset substianally aal of the fair value of the lease asset.
-
Gain or losses from
fluctuations in the fair value of the residual fall to lessee.
-
The lesse has the ability to
continue to lease for a secondary period at a rent that is substianally lower
than market rent.
-
If the lessee is entitled to
cancel the lease, the lessor’s losses associatied with the cancellation are
borne by the lessee.
Land and Buildings
-
Minimum lease payments are
allocated between the elements in propotion to their relative fair value.
-
The land element normally
classified as an operating lease unless tittle passed to the lease at the end
of the lease term.
Standar dalam perubahan dengan menghapus
operating lease dan hanya menggunaka finance lease saja. Asset leasing menjadi on balance sheet dan tidak
ada off balance sheet lagi.
IAS
18: Revenue
Recognize the revenue and method that
should used to measure the revenue.
In flow of economic benefits arising in
the course of ordinary activities, resulting in increase in equity.
Measeured in fair value of consideration
received (minus discounts and rebates) if deferred it should be measured at its
PV.
IFRS
38: Intangible Assets
Requires an enterprise to recognize an
intangible asset if met with certain criteria.
An identifrbale monetary asset without
physical substance.
-
Identifiability,
-
Contol (power to obtain
benfits),
-
Future economic benefits.
IFRS
1: First Time Adoption
Stage in transaction
-
Accounting policies: select
consistent with IFRS.
-
Opening IFRS statement of
financial statement.
Retrospective, except:
-
Property Plan and Equipment,
-
Business combination,
-
Cumulative translation.
FASB
(USGAAP) vs IASB (IFRS)
Conceptual Framework
SFAC (conceptual framework) dan SFAS(
Standards) vs IASC (IAS) dan IASB (IFRS)
IFRS = IFRS dari IASB + IAS dari IASC
yang belum dicabut.
Tujuan Laporan Keuangan
-
Statemen Posisi Keuangan
(Statement of financial position) pengganti Neraca (Balance sheet).
-
Statemen Laba Komprehensif
(Staement of comprehensive income) penggati Laporan Laba Rugi (Income
Statement).
Melaporkan
semua incomes dan expenses, termasuk yang tidak diakui dalam profit and
loss. Memasukkan juga recognize income
(potensi pendapatan), surplus revaluasi, dan securities available for sale.
-
Offsetting (Saling hapus)
Tidak
diperbolehkan kecuali oleh kondisi-kondisi tertentu.
Contoh:
Nasabah bank antara akun tabungan vs pinjaman (over drafting).
-
Statement Arus Kas dan Statemen
Perubahan Ekuitas Full Disclosure.
Metode yang
dipergunakan hanya operating activities saja.
IAS
7: Statement of Cash Flow
Laporan pajak dilaporakan terpisah dan
disajikan dengan metoda langsung.
Laba sebelum Pajak dikurangi Utang
Pajak.
Pendapatan Bunga masuk ke pendapatan
operasi.
Disclosure
Kas dan setara kas (informasu
komparatif)
Laporan Keuangan berisi minimal 2 tahun terakhir.
Reserve terdiri dari other income dan
recognized income.
Property, Plant and
Equipment
USGAAP: Model biaya
IFRS: Model
revaluasi (depresiasi, impairment, repair and maintenance).
Model
biasa (regular major inspection).
Usefull life (IFRS): masa manfaat yang
direncanakan akan dipakai.
Depreciable amount (jumlah yang bisa
didepresiasi) tidak sama dengan depreciable cost (harga perolehan dikurangi
nilai residu = alokasi cost dari aktiva tetap yang dimanfaatkan).
Jujur tidak sama dengan full disclosure:
Informasi yang ditambahkan untuk
mencegah pembaca mengalami misleading.
IAS
39: Investasi Jangka Panjang
Debit: No plan to sell (fair value) dan
mortised cost.
Equity: No plant o sell (amortized cost)
dan plan to sell (fair value).
IAS
32, IFRS 7 dan 9
Ada klasifikasi untuk instrument
keuangan.
Merger
dan Akuisisi
Negative goodwill
FASB (USGAAP) à
pengurang asset yng dibeli.
IASB (IFRS) à
Diakui sebagai keuntungan dalam Laporan Laba-Rugi.
-
Fair Value: Nilai sahamnya
dibeli oleh parent dianggap lebih tinggi dari nilai rakyat.
-
NCI: Proportional à Nilai saham yang diperoleh nilainya sema dengan pembeli (parent).
Instrumen |
USGAAP |
IFRS |
Konsolidasi |
Sama (lihat Beams 10 edition) |
|
Teori |
Parent company theory |
Economic entity theory |
Laba atau rugi saham minoritas |
Laba atau rugi induk |
Laba atau rugi entitas |
Istilah |
Majority and minority interest |
Controlling and non controlling
interest |
Goodwill |
Hak induk |
Ekuitas dan Amortisasi |
Metode pembelian |
Pooling of interest dan by purchase |
By purchase |
Akuisisi |
|
Sekaligus (diakui seluruhnya) Bertahap (diakui bertahap dan diakui
total saat pengambilan total) |
Laba Antar Perusahaan
Asosiasi (Sediaan, Aset Tetap, dan Obligasi)
Perusahaan asosiasi adalah perusahaan
yang tidak mengendalikan tetapi memiliki pengaruh yang signifikan.
Pengakuan laba transaksi sediaan, aktiva
tetap, dan obligasi perusahaan asosiasi tidak ada perbedaan antara IFRS dan
USGAAP, karena IAS dan IFRS belum ada aturannya sehingga menggunakan USGAAP.
Tidak ada perbedaan prinsip karena IAS
dan IFRS belum mengatur.
Laba atau rugi pada kedua perusahaan
harus dieleminasi saat dijual pada pihak luar baik untuk down stream maupun up
stream.
Joint Venture (PSAK 12 dan
IAS 31)
Mengendalikan secara bersama operasi
atau asset atau entitas.
-
Join operasi (jointly control
operation): memproduksi barang bersama dan menjualnya pada pihak lain,
contohnya ada PT DI dan perusahaan korea yang memproduksi pesawat tempur.
-
Join asset (jointly control
asset): membangun asset bersama dan memanfaatkannya bersama-sama, contohnya
adalah pipa minyak dan BTS perusahaan seluler.
-
Join entitas (jointly control
entities): membentuk entitas baru.
Metoda pengukuran: metoda ekuitas dan
metoda konsolidasi proporsional.
-
Equity method: aktivitas
investasi (one line consolidation).
-
Proportionate method:
konsolidasi (diperlakukan seperti parent dan anak perusahaan).
Translasi
(FAS 52 dan IAS 21)
Perbedaan pada istilah saja tetapi
konsepnya sama.
CONCEPTUAL
FRAMEWORK
Kepentingan sama untuk semua orang,
sebagai investor.
|
USGAAP |
IFRS |
Contezt |
American context economy |
Tanpa context economy suatu Negara
tetapi mengacu pada ekonomi pasar (liberalistic market). |
Laporan Posisi Keuangan |
Urut dari yang paling likuid ke yang
tidak likuid (Klasifikasi berdasar likuiditas) |
Tidak berurutan (Berbasis pada kebutuhan informasi
bagi pengguna) |
Laporan Arus Kas |
Operasi, investasi, pendanaan. Metoda direct dan indirect |
Kemampuan menghasilakn kas dan setara
kas dan penggunaannya. -
Operasi (direct dan indirect) -
Invetasi dan pendanaan
(direct) Diarahkan nantinya hanya akan
menggunakan metoda direct sehingga hasilnya akan sama dengan Laporan Laba
Komprehensif. |
Akuntansi
Untuk Perubahan Harga dan Inflasi (FAS 1 dan 32)
Mengatasi kelemahan historical cost
karena factor inflasi karena tidak menggambarkan pengaruh waktu terhadap uang. Bila dijumlah untuk beberapa asset yang beda
waktu perolehannya, berbeda daya beli uangnya, maka nilai penjumlahannya akan
menyesatkan (misleading).
PENYUSUNAN KAMUS AKUNTANSI INDONESIA
(Prof. Suwardjono, Ph.D.)
Economy = ekonomi = perekonomian = kata
keadaan.
Economical = ekonomis = hemat = kata
sifat.
Economics = ekonomika = ilmu ekonomi.
Konvergensi
IFRS adalah momentum, banyak istilah
baru sehingga kesempatan untuk membangun kamus istilah akuntansi. Kamus merupakan alat bantu untuk memahami
standar terbaru.
Kamus adalah daftar kata-kata dengan
arti kata sebagaimana umumnya dipakai.
Tesaurus: daftar kata-kata dengan makna
kata-kata tertentu dan spesifik (berdasar pada garis pitores yang menciptakan
leksikon, istilah-istilah selingkung).
Epistimologi: kebenaran ilmiah
dibuktikan dengan kebenaran nalar dan bukan karena berdasar kekuasaan.
Masalah bahasa profesi dan sikap
terhadap Bahasa Indonesia:
-
Adopsi SPKI (IFRS).
-
UU No, 24 tahun 2009.
-
Kerancuan istilah (Sterling,
1979).
-
Pedoman umum alih bahasa dan
pembentukan istilah.
-
Keintektualan bahasa untuk
keperluan profesi dan akademik.
-
Globalisasi = keinggrisan?,
bahasa Indonesia seharusnya bersaing dengan bahasa inggris (reasoning fallacy).
-
Buku ajar berbahasa inggris
bersifat disfungsional.
-
Refleksi keterjajahan.
Pembentukan istilah:
-
Berkaidah Pedoman Umum
Pembentukan Istilah (PUPI).
-
Bernalar (dapat dijabarkan
strukturnya).
-
Perekayasaan atau swadaya
bahasa.
-
Memengaruhi selera public,
membiasakan yang benar dan bukan membenarkan yang biasa.
-
Pengayaan perangkat kata
peristilahan (tata istilah).
Sumber:
-
Roget’s Thesaurus (Davidson,
2004).
-
The Visual Dictionary with
Definition (Corbell and Archambaut, 200..)
-
Tesaurus Bahasa Indonesia
(Endarmoko, 2007).
-
Kamus Istilah Serapan
(Martinus, 2001).
-
PUPI dan KBBI dan EYD.
Kaidah-Kaidah Penting:
-
Diterangkan-menerangkan.
-
Penyerapan istilah asing.
-
Asas bunyi dan asas eja.
-
Bentuk gerund
-
Past participate sebagai
pewatas.
-
DM kecuali untuk proleksem
(istilah tertentu).
Penyerapan istilah asing:
Untuk kemudahan alih bahasa dan
kepentingan masa depan.
Mengutamakan ejaan tanpa mengabaikan
lafal (fonatik).
-
Konteks dan ikatan kalimat.
-
Kemudahan belajar bahasa.
-
Kepraktisan.
-
Pemakai yang dituju
Language intellectuality (keintelektualan
basaha)
Alasan perubahan istilah:
-
Salah nalar dan stratagem
menghambat pengembangan bahasa.
-
Nama membawa perilaku (mis-use
dan ab-use)
-
Kepedulian terhadap generasi
mendatang.
-
Kesalahkaprahan tidak dapat
dipertahankan atas alas an egoism atau hegemoni kelompok.
-
Tugas pendidik dan pendidikan
tinggi.
Inggris: Menerangkan (modified) –
diterangkan (modifier)
Indonesia: Diterangkan
(modifier)-Menerangkan (modified)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar