Latar Belakang
Dalam
rangka Peningkatan Kualitas Mahasiswa khususnya Soft Skillnya dan salah satunya
upaya bagaimana memperoleh Dana Program Kreatif Mahasiswa (PKM) Tahun 2010 dan
penulisan proposal Program Kreatif Mahasiswa (PKM) agar sesuai dan lebih baik
dibanding tahun 2009. Berdasarkan hal tersebut diatas, perlu diadakan pelatihan
penyusunan Pro posal PKM bagi Dosen Pendamping.
Waktu, Tempat, dan Penyelenggara
Hari :
Selasa, 13 Juli 2010
Tempat :
Gedung Amartha – Kopertis Wilayah VII Jawa Timur
Penyelenggara : Kopertis Wilayah VII Jawa Timur
Rincian Kegiatan
Pembukaan oleh Panitia (Kopertis Wilayah
VII Jawa Timur)
Sesi 1: Memunculkan Ide Kreatif (Drs. Psi. Suroso MS. – Wakil Dekan
Fakultas Psikologi Universitas Tujuh Belas Agustus – Surabaya)
Sesi 2: Teknik Penyusunan Proposal Program Kreativitas Mahasiswa
(Prof. Dr. drh. Wurlina Meles, MS. – Fakultas Kedokteran Hewan Universitas
Airlangga – Surabaya)
Sesi 3 : Hak Kekayaan Intelektual Terhadap Karya Program Kreativitas
Mahasiswa (Prof. Dr. Suprapto, DEA – Jurusan Teknik Kimia Intitut Teknologi
Sepuluh November – Surabaya; Ketua Tim Pakar Pengembangan HKI Perguruan Tinggi,
DP2M, Ditjen Dikti, Depdiknas)
Sesi 4: Berbagai Pengalaman Mengelola Program Kreativitas Mahasiswa
(drs. Joko Widodo, M.Si – Pembantu Rektor III Universitas Muhammadiyah Malang)
Ringkasan Materi
Pembukaan
Universitas Muhammidayah Malang merupakan
Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang terbanyak dalam memperoleh Hibah PKM selama
6 (enam) tahun terakhir secara nasional.
Kopertis telah memberikan penghargaan
berupa “Kampus Unggulan” dalam 7 (tujuh) tahun terakhir ini. Kampus unggulan dinilai dengan indicator
(KPI): 1. Pembinaan Dosen, 2. Pembinaan Kemahasiswaan, dan 3. Pembinaan
Kelembagaan.
KPI untuk “Pembinaan Kemahasiswaan”
merupakan KPI yang nilai capaiannya selalu yang terendah (paling lemah dan
kurang diperhatikan). Perlu perhatian
lebih khusus dan lebih serius lagi dari para pimpinan Universitas dan
Dosen-Dosen Pendamping.
Sesi
1: Memunculkan Ide Kreatif (Drs. Psi. Suroso MS. – Wakil Dekan Fakultas
Psikologi Universitas Tujuh Belas Agustus – Surabaya)
Kreatif: Fleksibel dan luwes dalam mencari
alternative. Selalu berubah untuk mengantisipasi perubahan jaman dan bukan
sekedar mengikuti perubahan jaman. Thinking out of the box.
Ancaman (Threats): Inkonsistensi dan
ketidakdisiplinan mahasiswa dan dosen pembimbing. PKM tidak terjadwal dan bersifat incidental.
Proses Kreatif: Setiap berhadapan atau
bertemu dengan sesuatu haruslah:
1.
Dapat menjelaskan dengan jelas
pada orang lain.
2.
Mampu mendiskripsikan sampai
pada ciri-ciri khas.
3.
Mampu memprediksi “sesuatu”
berdasar ciri-ciri yang diketahui.
4.
Mampu menyiapkan respon
selanjutnya (antisipatif).
Jadi, semakin banyak diskripsi dari fungsi
dan kegunaan sesuatu akan mempercepat proses kreatif.
Setiap manusia unik dan berbeda satu dengan
yang lain, seharusnya mampu berfikir dan bertindak yang berbeda. Setiap manusia adalah independen tetapi
sekaligus interdependen, sehingga memiliki kelebihan dan kekurangan
masing-masing yang berguna untuk saling mengisi dan menguatkan. Manusia yang
berhasil adalah manusia yang mampu memanfaatkan setiap kesempatan yang datang
dengan kompetensi yang dimilikinya.
Dilema pendidik:
1.
Murid pandai tetapi tidak
kreatif.
Hanya mengetahui (1) satu
jalan saja, sehingga perlu diajak untuk
mencari dunia atau alternative lain guna menumbuhkan kreativitasnya.
Dosen pembimbing harus
mampu mengikuti dinamika mahasiswa dan mampu memberi soluis dan alternative.
2.
Murid kreatif tetapi tidak
pandai.
Terbiasa untuk keluar dari
kebiasaan (pakem). Diarahkan untuk
berjalan dalam real atau koridor yang seharusnya.
3.
Murid pandai dan kreatif tetapi
berada di tempat yang salah.
Diajak belajar untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungan.
3 (tiga) kemampuan intelektual:
1.
Sistesis, hubungan yang tidak
lazim (kognitif atau to think)
2.
Analitis, penilaian kritis
untuk menghasilkan ide-ide yang lebih baik (afektif atau to feel)
3.
Praktis, mengubah ide menjadi
tindakan dan kenyataan (psikomotorik atau to
act).
Membuka Kreativitas mahasiswa:
1.
Plan – Do – Check – Action
(PDCA).
2.
Learning and acting.
3.
Finding the opportunities and
become problem solver.
4.
Multi-perspectives.
5.
Find multiple alternatives.
6.
Dare to breaking the rules.
7.
Think and aware.
8.
Come out and play (crazy idea)
Bagaimana caranya membuka kreativitas
mahasiswa:
1.
Be a role model (belajar dari
lingkungan).
2.
Build self-efficacy (terlibat
pada kepercayaan yang diyakini).
3.
Questions assumptions
(identifikasi posisi).
Hasil Diskusi:
1.
Kreativitas versus lingkungan
Rutinitas menutrup proses
kreatif, sehingga harus berani berbeda dan keluar dari zona nyaman.
2.
Membongkar keterkungkungan
pikiran (keseragaman dan keteraturan) yang sejak kecil tertanam melalui proses
pendidikan di Indonesia.
Membuka wawasan dan
menuangkan konsep dalam bentuk tulisan.
1)
Kurangnya peran dosen
pembimbing kemahasiswaan yang menjadi contoh (role model).
2)
Berproses dan berani gagal (trial and error).
3.
Membangkitkan ide kreatif dari
mahasiswa sendiri.
1)
Melibatkan mahasiswa dalam
proses, mulai dari menelurkan ide, penulisan
sampai dengan pencetakan, dan pengiriman proposal.
2)
Memilih dan membina mahasiswa
khusus untuk menjadi penggerak kawan-kawannya untuk menjadi kreatif.
Sesi
2: Teknik Penyusunan Proposal Program Kreativitas Mahasiswa (Prof. Dr. drh.
Wurlina Meles, MS. – Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga –
Surabaya)
Menjadi contoh (hibah dan prestasi) yang
telah diperoleh, serta memotivasi mahasiswa untuk penelitian dan pengabdian
masyarakat dalam bungkus kewirausahaan.
PKM 2010 akan diluncurkan pada bulan
Agustus 2010 dengan batas akhir pernyerahan proposal pada September 2010.
1 (satu) proposal dapat memperoleh banyak
sumber pendanaan baik dari DIKTI, lembaga-lembaga terkatit dan sumber-sumber
lainnya. Hal terpenting yang harus diperhatikan adalah “konsistensi
masalah dan obyek penelitian, serta memiliki kontribusi nyata pada masyarakat”.
Kunci sukses proposal ada pada: luaran (outcome) yang jelas, terdokumentasi, dan
terpublikasi dengan baik.
Hasil Diskusi:
Judul Proposal PKM:
Harus jelas, spesifik, dan langsung merujuk
pada thema dan obyek (sasaran). Mampu
menggambarkan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan, dan luaran
yang diinginkan pada sasaran (mitra).
Sesi
3 : Hak Kekayaan Intelektual Terhadap Karya Program Kreativitas Mahasiswa
(Prof. Dr. Suprapto, DEA – Jurusan Teknik Kimia Intitut Teknologi Sepuluh
November – Surabaya; Ketua Tim Pakar Pengembangan HKI Perguruan Tinggi, DP2M,
Ditjen Dikti, Depdiknas)
Produk-produk unggulan PKM yang bahkan
sampai dieksebisikan dalam PIMNAS tidak banyak yang dilindungi oleh paten atau
hak cipta.
Padahal PKM seharusnya menghasilkan Hak
Cipta dan bahkan PATEN (HKI).
Paradigma DIKTI telah mengarah pada HKI
(Hak Cipta dan Paten), item pada nilai kum dosen dan institusi diperberat
bobotnya pada perolehan HKI (Hak Cipta dan Paten). Khususnya pada penilaian Sertifikasi Dosen
dan Akreditasi.
Patent
first, paper later!!!
Hasil Diskusi
Karya tulis (hasil penelitian dan buku
ajar) dilindungi oleh Hak Cipta (HKI).
Pendaftaran Hak Cipta:
1.
Judul Ciptaan,
2.
Dilampirkan bukunya,
3.
Lembar pendafataran dapat
diunduh pada www.dgip.go.id
Paten bukan mililk atau melindungi si penemu
(pendaftar) tetapi pada produk yang diciptakannya.
Sesi
4: Berbagai Pengalaman Mengelola Program Kreativitas Mahasiswa (drs. Joko
Widodo, M.Si – Pembantu Rektor III Universitas Muhammadiyah Malang)
Universitas Muhammadiyah Malang (UMM)
selama 4 (empat) tahun terakhir selalu masuk dalam 10 besar Perguruan Tinggi
dengan jumlah PKM dan PIMNAS terbanyak.
Kecilnya animo mahasiswa dalam melakukan
aktivitas penalaran (PKM) menjadi permasalahan tersendiri. Segala upaya dikerahkan untuk memperoleh
mahasiswa yang kreatif, inovatif, produkitf, dan kompetitif.
Contoh Kasus: Perolehan Hibah PKM UMM
Seleksi 1 (pengumpulan proposal PKM dari
mahasiswa) :
22.000 proposal
Seleski 2 (kelengkapan dan kesesuaian
administrative) : 6.000
proposal
Seleksi 3 (Kelayakan untuk dikirim ke PKM) : 4.094
proposal
Lolos Hibah PKM :
343 proposal
Menerima hibah pendanaan :
111 proposal
Lolos PIMNAS : 11 Team
Kiat-Kiat meningkatkan perhatian mahasiswa pada PKM
1.
Keseriusan dan keberanian untuk
memulai dan bertindak.
2.
Penalaran menjadi tradisi
universitas (kebutuhan dan harga diri).
3.
Menjadikan naskah Praktik Kerja
Lapangan sebagai proposal PKM
4.
Pembiasaan menulis dan
peningkatan ketrampilan bahasa (listening
à
speaking à
reading à
writing).
5.
Mewajibkan penerima bea siswa
untuk menulis dan mengirimkan proposal PKM (struktur proposal sesuai dengan
format PKM).
6.
Melakukan kompetisi internal
sebagai Bank Proposal.
7.
Perhatian dan penghargaan pada
penerima PKM dan peserta PIMNAS (mahasiswa dan Dosen Pembimbing).
8.
Kaderisasi yang intensif (UKM
Diskusi dan Penalaran).
9.
Pembiasaan (membentuk tradisi)
1)
Keseriusan dan kesungguhan
dalam pelaksanaan,
2)
Penyatuan pandang dan daya
dukung,
3)
Kompetisi regular dan
tersistem.
10.
Evaluasi diri terus menerus
1)
Kurang percaya diri,
2)
Input bukan yang terbaik,
3)
Tidak berani bersaing,
4)
Lingkungan yang tidak kondusif,
5)
Dana yang terbatas,
6)
Daya juang kurang,
7)
Koordinasi lemah,
8)
Non penalaran lebih menarik.
11.
Membentuk tradisi
1)
Membuka jalan kekompakan dan
kepaduan,
2)
Gali potensi-potensi unggul,
3)
Membentuk kebiasaan untuk menciptakan
tradisi,
4)
Evaluasi diri dan pengembangan
karakteristik institusi.
Keuntungan-keuntungan lain dengan terlibat
aktif pada PKM:
1.
Mampu menilai kemampuan diri
sendiri.
2.
Pengakuan terhadap prestasi
yang dicapai.
3.
Soft skill menulis baik di media masa dan
publikasi dalam bentuk lain.
Meningkatkan kemampuan
menulis, presesntasi, dan publikasi mahasiswa.
Kuliah cepat dan meudah memperoleh pekerjaan atau mengembangkan usaha.
Catatan:
Universitas Ma Chung Malang mendapat
apresiasi sebagai Universitas baru yang agresif dan progresif untuk
mengembangkan penalaran sebagai basis prestasi dan kompetensi.
Hasil Diskusi:
1.
Gagasan tulis dapat diperoleh dengan mengirim
publikasi sebanyak-banyaknya di media masa.
2.
Menyempurnakan teknologi tepat
guna yang telah ada di masyarakat sebagai gagasan.
3.
Kualitas program diatas
kuantitas program, hanya mengirimkan yang layak dan berpotensi.
4.
Pembinaan dilakukan oleh
mahasiswa sendiri melalui UKM Forum Diskusi dan Penalaran Ilmiah.
Kesimpulan
Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) merupakan
kebutuhan mutlak bagi setiap Pergutuan Tinggi sebagai salah satu sarana
pendidikan bagi mahasiswa untuk membentuk lulusan yang kreatif, inovatif,
kompetitif, dan problem solver.
Pembiasaan diri untuk menuangkan ide dalam
tulisan dan berkompetisi akan membentuk perilaku (habit) dan bila terus menerus terjaga akan menjadi suatu karakter,
karakter kreatif, inovatif, kompetitif, dan problem
solver.
Keseriusan Dosen Pembimbing dan dukungan
dari Pimpinan Unviersitas, utamanya dengan menjadi contoh (role model) serta adanya penghargaan bagi peraih prestasi mutlak
diperlukan untuk mendorong tumbuh kembangnya PKM di kalangan mahasiswa.
Perlunya dibentuk Unit Kegiatan Mahasiswa
(UKM) Diskusi dan Penalaran sebagai ajang berlatih dan sarana pembiasaan mahasiswa
untuk melakukan aktivitas penuangan ide, menulis proposal, melakukan aktivitas
penelitian dan pengabdian masyarakat, dan berbagai kegiatan kreatif lainnya.
Perlu adanya perhatian khusus dalam bentuk
penghargaan (rewards) untuk setiap
keberhasilan dalam PKM, PIMNAS, dan berbagai kompetisi dan hibah yang diperoleh
baik bagi mahasiswa pelaksana dan Dosen Pembimbing.
Program-program internal yang mendukung
proses pembiasaan diri untuk menggali potensi mahasiswa dan pengumpulan
proposal sebanyak mungkin seperti program hibah dan kompetisi internal,
mewajibkan penerima bea siswa untuk menyusun proposal PKM, dan berbagai kiat
lainnya.
Pembinaan khusus bagi mahasiswa kreatif dan
Dosen Pembimbing PKM sebagai satu gugus tugas tersendiri sehingga mendapatkan perhatian
dan dukungan lebih dari Unviersitas.
Target untuk memperoleh Hak Kekayaan
Intelektual (Hak Cipta dan Paten) hendaknya menjadi puncak pencapaian PKM, yang
akan menjadi pengangkat citra perguruan tinggi dan pribadi-pribadi yang
memperolehnya.
Belajar
bersama, bekerja bersama, dan berkarya bersama untuk menggapai prestasi
tertinggi.
Malang,
19 Juli 2010
Salam
prestasi,
Daniel S. Stephanus
20070029
Tidak ada komentar:
Posting Komentar