GAMBARAN UMUM
Tuntutan kualitas pendidikan akuntansi menjadi semakin besar
seiring keanggotaan IAI dalam International
Federation of Accountants (IFAC).
Sehingga, IAI wajib melakukan peningkatan kapasitas anggotanya dan pada
pendidikan akuntansi. Salah satunya
melalui perancangan arsitektut pendidikan akuntansi.
Beberapa isu sentral yang menjadi perhatian IAI adalah (1)
terbitnya Undang-Undang Akuntan Publik dan Rancangan Undang-Undang Pelaporan
Keuangan; (2) Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) yang menyatakan perlunya
perombakan pendidikan karena perubahan techno
culture & techno science. Diperkuat
pula dengan Peraturan Presiden 8/2012 tentang Keranngka Kualifikasi Nasional
Indonesia (KKNI). (3) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang intensif
menerapkan Pendidikan Karakter dalam semua jenjang pendidikan. Setiap institusi pendidikan wajib berperan
aktif dalam pembentukan karakter bangsa berdasar Pancasila.
Konferensi Nasional Pendidikan Akuntansi (KNPA) merupakan
program kerja IAI KAPd periode 2010—2012 dengan agenda mengembangkan arsitektur
pendidikan nasional berbasis Pancasila guna membangun karakter bangsa. Serta sumbangsih Jurusan Akuntansi, Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya untuk pendidikan akuntansi berwawasan
kebangsaan. Bentuk kegiatan yang
diadakan dalam konferensi ini adalah (1) semiar; (2) call for paper; dan (3)
spesial session.
PEMBUKAAN
Ketua Panitia
Arsitektur Pendidikan Akuntansi menyesuaikan dengan
IFAC. Setiap keanggotaan individu harus
mendapat pengawasan (monitoring). Selain itu, pendidikan akuntansi Indonesia
harus mengacu pada KKNI sebagai dasar kompetensi lulusan dengan kurikulum yang
tidak berulang dan optimal. Pendidikan
akuntansi berkelanjutan dengan mengedepankankan optimalisasi profit tetapi
harus memperhatikan kelestarian lingkungan.
Ikatan Akuntan
Indonesia (IAI)
Hasil survey pendidikan akuntansi, dari 300 kuisioner yang
dikirimkan, kembali 35 dan yang valid 31.
Dikirimkan ke perusahaan lokal, multinasional, cabang multinasional, dan
Instansi Pemerintah. Responden terdri
dari Akuntansi Manajemen, Financial Control, General manager, Internal Audit,
Partner, Pejabat Pemerintah, Staf Ahli, dan Staf HRD. Tanggapannya adalah sebagai berikut, Akuntansi
manajemen: tidak mengerti pekerjaan; HRD: optimal dengan kompetensi teknis dan
non teknis yang memadai; Staf Ahli: pengetahuan terkini (IFRS) rendah.
Aspek yang harus dimiliki oleh lulusan adalah (1) pemikiran
analitis; (2) berpikir strategis; (3) kemampuan interpersonal; (4) pengambilan
keputusan; (5) pemecahan masalah; (6) etika; (7) kepemmpinan; (8) berfikir di
luar kotak.
Kompetensi lulusan akuntansi harus memiliki kemampuan (1)
komunikasi; (2) manajerial; (3) penguasaan teknis; (4) wawasan kerja; (5)
bahasa asing; (7) kewirausahaan.
Aspek yang harus ditingkatkan oleh program studi adalah (1)
variasi kurikulum; (2) variasi konsentrasi; (3) hubungan baik; (4) aktivitas
atau kegiatan.
Konsentrasi akuntansi yang bisa dikembangkan adalah (1)
akuntansi bisnis; (2) akuntansi UKM; (3) akuntansi perbankan; (4) akuntansi
sektor publik; (5) akuntansi syariah; (6) akuntansi forensik.
Akreditasi yang harus diperoleh minimal nasional dan sebisa
mungkin internasional.
Pancasila sangat dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan nalar
dan moral guna mencegah korupsi.
Pancasila memberikan nilai-nilai (1) spiritualitas; (2) etoskerja yang
tinggi; (3) bekerja keras; (4) cerdas; (5) kritis; (6) kreatif; (7) nasionalis.
KEYNOTES SPEECH:
KARAKTER PANCASILA DALAM PENDIDIKAN INDONESIA (Prof. Ainun Naim – Sekretaris
Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan)
Alokasi APBN untuk pendidikan mencapai 20,3%. 2011 mencapai 268,94 trilun dan pada tahun
2012 sebesar 289,5 triyun. 64,3% atau
sebesar 186,4 triltun ditransfer ke daerah.
Transfer ke daerah dipergunakan untuk Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar 10
trilyun, Bantuan Operasional Sekolah (BOS ) sebesar 12,66% atau sebesar 23,6
trilyun, dan 73,19% atau sebesar 136,4 trilyun untuk gaji dan lainnya.
Pemanfaatan untuk bea siswa (pro poor
policy) dan afirmasi pendidikan daerah tertinggal.
Pendidikan adalah proses kebudayaan. Pendidikan menciptakan bangsa yang cerdas
berdasar pengetahuan dan budaya.
Kecerdasan yang ditingkatkan (1) intelektualitas; (2) spriritual; (3)
emosional dan sosial; (4) kinestetis.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (Depdikbud) bertujuan
untuk menciptakan insan Indonesia yang beradab, berpengetahuan, dan berbudaya
berdasar sumber-sumber kebudayaan. Fokus
pendidikan untuk tahun 2010—2014 adalah (1) peningkatan akses dan mutu PAUD;
(2) penuntasan pendidikan dasar 9 tahun; (3) pentuntasan kualitas dan
kesejahteraan pendidik dan tenaga pendidikan; (4) peningktan akses pendidikan.
Pendidikan Pancasila dan Kewarga Negaraan (PPKN) nyaris
selalau ada di dalam kurikulum pendidikan di berbagai negara, termasuk juga
negara-negara maju. Contoh, citizenship Education, Civic Educations,
Social Studies, Civics and Moral Education.
Bagaimana dengan pendidikan Akuntansi di Indonesia?
Sistem pendidikan di Indonesia kurang mendukung. Panjangnya keputusan keuangan negara
berpengaruh positif pada perilaku tidak etis.
Dirjen + Mendikbud à
Dirjen + Menkeu à
Bappenas à
DPR à
Komisi à
Pleno
SEMINAR I: AKSELERASI
PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN TINGGI INDONESIA DAN PEMBANGUNAN KARAKTER
BANGSA (Prof. Kamanto Sunarto Ph.D – Kepada Badan Akreditasi Nasional dan Prof.
Dr. Sri Edi Swasono – Ketua Umum Majelis Luhur Persatuan Taman Siswa)
Prof. Dr. Sri Edi
Swasono: Membangun Karater Bangsa
Internasionalisasi pendidikan, seharusnya membangun
universitas-universitas dengan kekhususan terntentu. Contoh, Hutan Hujan di
Mulawarman; Laut Dalam di Pattimura, Obat-Obatan tropical, dan lain-lainnya.
Globalisasi telah melenceng dari cita-cita Noble Globalism. Globalisasi telah menjadi (1) perusakan
kesadaran diri dan tingkat keberadaban; (2) globalisasi = amerikanisasi.
Sebagai catatan, Taman Siswa merupakan lembaga pendidikan
yang berdasarkan kebangsaan dan kerakyatan.
Kemencengan di dunia pendidikan terjadi karena (1)
Penjajahan akademik, menyusun kurikulum berbasis asing. Mahasiswa Havard Univsersity menolak saat
kurikulum tentang neoliberalisme kapitalistik akan diajarkan (New York Times,
18 April 2012). Modernisasi bukan
westernisasi, yang saaat ini malah ditolak di negara asalnya sendiri (mahasiswa
Havard University) tetapi malah diharuskan di Indonesia. Dasar penyusunan Kurikulum dan Silabus adalah
perang pendidikan. (2) Pemiskinan akademik, tidak melakukan kritik terhadap
buku dan materi-materi pengajaran.
Pancasila sebagai dasar pendidikan di Perguruan Tinggi di
Indonesia yang terdiri dari 520 suku bangsa.
Harus disatukan dengan persamaan tertentu. ½ + 1/3 = 3/6 + 2/6.
Hessinger (1998) menyatakan bahwa globalisasi sam dengan
amerikanisasi. Sedangkan Petrar dan
Veltmeyer (2001) menyatakan bahwa globalisasi adalah imperialisme baru. Krugman (2001) menyatakan bahwa globalisasi
adalah perang dagang global. Swasono
(2010) menyatakan bahwa globalisasi adalah perang mata uang global. Stiglitz (2007, 2010) menyatakan bahwa
globalisasi harus dipikir ulang, karena telah terjun bebas dan menjadi made in amerika yang dapat mengakibatkan
tenggelamnya pasar bebas dan ekonomi dunia.
Mencerdaskan kehidupan bangsa? Fakultas Ekonomi dan Bisnis
se-Indonesia hanya mengajarkan ekonomi yang ortodoks dan kuno. Pendidikan ekonomi dan bisnis harus bergeser
ke ekonomi kontemporer.
Prof. Kananto Sukamto
– Akselerasi Pendidikan Indonesia
Sistem penjaminan mutu pendidikan di Indonesia (1) internal
oleh Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI); dan (20 eksternal oleh lembaga
akreditasi (BANPT).
Tugas dan fungsi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi
(BANPT) adalah sebagai operator pelaksanan kebijakan Kemendikbud. Akreditasi dilakukan setiap 5 tahun untuk
masing-masing perguruan tinggi. Bisa
dilakukan pengajuan oleh Perguruan Tinggi untuk meningkatkan status akreditasi
yang disertai dengan bukti-bukti peningkatan.
BANPT dapat memberi, menaikkan, dan menurunkan status akreditasi. BANPT membawahi 12 Kopertis (1); (2); (3)
DKI; (4) Jawa Barat; (5); (6) Jawa Tengah; (7) Jawa Timur; (8; (9); (10); (11);
(12).
Pembangunan karakter bangsa salah satunya dilakukan dengan
Akreditasi Perguruan Tinggi. Mematuhi
kode etik saat proses akreditasi adalah contohnya. Perilaku etis perguruan tinggi harus
dijaga, Demikian pula dengan Asesor,
harus melakukan (1) peer review dengan
baik; (2) no conflict of interest; (3)
profesional; (4) bekerja sesuai dengan undang-undang (do or not do).
Pada tahun 2012 telah dilakukan (1) akreditasi terhadap
2.200 program studi dan 30 perguruan tinggi dan pengawasan (surveilance) pada 50 program studi dan 5
perguruan tinggi. (2) Rekruitmen dan peningkatan kapasitas asesor. (3)
Pengembangan instrumen akreditasi (ujicoba dan sosialisasi).
Kebijakan pemerintah yang berdampak terhadap akreditasi (1)
performasi birokrasi di Kemendikbud sesuai dengan Renstra kemendikbud
2010—2014. Renstra Dirjen Dikti
2010—2014. Standar Nasional Pendidikan
di bidang Pendidikan Tinggi. Rencana
pendirian lembaga akreditasi mandiri. (2) Perpres 8/2012 tenang KKNI serta PP
19/2005 yang menegaskan bahwa Program Studi yang belum terakreditasi tidak
dapat menerbikan Ijasah. Lembaga
Akreditasi Mandiri yang bersifat non profit, dapat ijin dari Kemendikbud,
menggali dana dari masyarakat, dan dapat bekerjasama dengan asosiasi profesi.
Ekonomi Indonesia bukan Jalan Tengah seperti kata SBY dan
Boediono, tetapi jalan sendiri. Jalan
Ekonomi Ketiga adalah UUD 1945 Pasal 33.
Anthony Gilden (2000) telah merumuskan Ekonomi Jalan Ketiga, tertinggal
55 tahun dari UUD 1945 buah pemikiran Prof. M. Hatta.
SEMINAR II:
ARSITEKTUR PENDIDIKAN AKUNTANSI BERBASIS PANCASILA (Prof. Unti Ludigdo – UB;
Eddy R. Rosyid – Universitas Andalas; Komsiah - )
Prof. Unti Ludidgdo - Arsitektur Pendidikan Akuntansi Berbasis
Pancasila
UUD 1945 dan Pancasila harus menjadi dasar nilai dari International Education Standards dari
IFAC yang akan diterapkan pada sistem pendidikan akuntansi di Indonesia.
Pendidikan akuntansi di Indonesia harus (1) berketuhanan;
(2) berkemanusiaan; (30 berkeadilan yang juga memiliki nilai (1) universal; (2)
lokal; (3) individual.
Pendidikan akuntansi di Indonesia harus pula menghasilkan
kecerdasan yang integral dan utuh (holistik) baik (1) fisik; (2) intelektual;
(3) mental; (4) spiritual yang terkatualisasi dalam kehidupan profesi dan
keseharian peserta didik.
Pancasila harus menjadi dasar sistem dan proses pendidikan
akuntansi di Indonesia baik (1) berbasis keilmuan dan pengetahuan; (2) berbasis
kehalian dan kompetensi; (3) etika.
Prof. Eddy R. Rasyid
– Blue Print Pendidikan Akuntansi
Pendidikan tinggi akuntansi telah berjalan kurang lebih 60
tahun. Sudah saatnya memiliki rerangka
konseptual pengembangan pendidikan akuntansi yang Indonesia.
Masalah yang harus dihadapi adalah (1) variasi sumber daya
baik secara kuantitas & kualitas.
Kecukupan dan kelayakan sarana dan prasarana. Kualitas masukan, kurikulum dan proses
pendidikan, akses dan jejaring. (2) kurangnya academic interest yang fokus. (3) Minimnya perhatian pada islamic finance, smal & medium
enterprise, sektor publik & pemerintah.
Cetak biru (1) pengembangan infrastruktur; (2) sumbedaya
dosen. (3) isu-isu stratejik seperti IFRS, lack
of resources, legal framework, lack of institutional framework. Harus dihadapi dengan systematic, sustainable, and committed
project yang compliance with
standards pendidikan akuntansi internasional dan KKNI.
Fase-fase yang harus dilalui (1) system of managing resources; (2) educational process; (3) external
relationship.
Akuntan profesional di Indonesia harus (1) berketuhanan; (2)
berkemanusiaan; (3) kerkeindonesiaan; (4) berkebersamaan; (5) berkeadilan
sosial.
Komsiah – Standar
Pendidikan Akuntansi Indonesia (SPAI)
SPAI merupakan pedoman nasional pendidikan dan pengembangan
akuntan profesional yang dikeluarkan oleh IAI. Pedoman yang mengacu pada International Education Standards (IECs)
dari IFAC. Merupakan statement membership obligations (SMOs)
dari anggota IFAC. Belaku efektif sejak 01 Januari 2005.
SMOs 2 mengatur tentang kewajiban anggoa IFAC terkait dengan
Standar Pendidikan Internasional bagi profesi akuntan sesuai dengan International Education Standards Board (IESB)
IFAC. Pernyataan IFAC (1) International
Education Standards (IESs); (2) Discussion
Papers and Studies, International Education Guidelines (IEGs); (3) International Educations Papers (IEPs).
IESs ditujukan untuk (1) memajukan profesi
akuntansi dengan menetapkan tolok ukur (bechmark)
sebagai persyaratan minimal untuk memperolej kualifikasi sebagai akuntan
profesional yang mencakup pendidikan, pengalaman praktik, dan pengembangan
profesional berkelanjutan; (2) membangun elemen utama (materi, metode, dan
teknik) program pendidikan dan pengembangan yang diaplikasikan secara
internasional; (3) IEGs untuk menginterpertasikan, mengilustrasikan, dan
memperluas materi yang terkait dengan IESs; (4) IEPs untuk pengembangan dan
diskusi mengenai isu-isu terkini atau menjelaskan situasi yang berhubungan
dengan pendidikan dan pengembangan profesi akuntansi.
IESs berisi materi, metoda, dan teknik pendidikan akuntan
profesional. Persyaratan minimal untuk
kualifikasi akuntan profesional. Akuntan
profesional adalah akuntan yang telah memperoleh pendidikan ditambah dengan
pengalaman praktik kerja dilengkapi dengan pendidikan etika dan nilai-nilai Pancasila. IESs diterbitkan oleh IFAC untuk membangun
tolok ukur global pendidikan dan pengembangan akuntansi profesional. Didisain untuk menjadi panduan utama anggota
IFAC dan dasar pengembangan pendidikan profesi akuntan pada masing-masing
negara. Memberikan rerangka dasar untuk
mendidik akuntan profesional yang berkualitas dan berkinerja tinggi. Juga untuk meningkatkan konvergensi dalam
aplikasi standar teknis dan praktik internasional serta mendorong mobilitas
global akuntan profesional yang kompeten.
Pada akhirnya akan memberikan pengakuan bersama (mutual recognition) dan kerjasama antar asosiasi profesi akuntan
secara global.
SPAI memberikan pedoman pada (1) kualifikasi calon
mahasiswa; (2) pendidikan tinggi akuntansi; (3) keahliah profesional dan
pendidikan umum; (4) nilai, etika, dan sikap; (5) persyaratan pengalaman
praktik; (6) pendidikan kompetensi.
Draft pertama disusun pada tahun 2008 oleh IAI dibantu oleh IAI KAPd)
dan Komite Evalasi dan Rekomendasi Pendidikan Profesi Akuntan IAI (KERPPA
IAI). Diperbarui pada tahun 2012 oleh
Dewan Pengurus IAI dengan membentuk Tim Penyusun SPAI.
SPAI ditujukan untuk memajukan profesi akuntans dengan
menetapkan tolok ukur persyaratan minimal untuk memperoleh kualifikasi sebagai
akuntan profesional yang mencakup pendidikan, pengalaman praktik, dan
pengembangan profesional berkelanjutan.
Akuntan Profesional adalah satu-satunya orang yang bertanggungjawab
untuk mengambil keputusan yang siginifikan dalam bidang yang terkait dengan
pelaporan keuangan, termasuk di dalamnya akuntan pendidik, akuntan manajemen,
akuntan sektor publik, akuntan publik, akuntan syariah, yang telah menjadi
anggota organisasi profesi akuntan (IAI).
Pernyataan Standar Pendidikan Akuntan Indonesia (SPAI): (1)
Persyratan calon mahasiswa; (2) Isi pendidkan Tinggi Akuntansi; (3) Kehalian
profesional dan pendidikan umum; (4) Nilai, etika, dan sikap; (5) Persyaratan
pengalaman praktik; (6) Penilaian kemampuan dan kompetensi; (7) Pendidikan
profesional berkelanjutan; (8) Syarat kompetensi untuk auditor.
Isi (content)
pengetahuan utamanya (SPAI2) adalah (1) accounting,
finance, & related knowledge; (2) organizational
& business knowledge; (3) IT
knowledge & competences.
SEMINAR III:
KUALIFIKASI PROFESIONAL DAN SINERGI DALAM MEMBANGUN KARAKTER BANGSA MELALUI
PENDIDIKAN TINGGI AKUNTANSI (Langgeng Subur, MBA., Ak. – Kepala PPAJB &
Prof. Indra Wijaya Kusuma, Ph.D. Ak. – KERPPA)
Langgeng Subur
(Kepala PPAJP): Arah Pendidikan Profesi Akuntansi
Sebagai dasar adalah Undang-Undang 5/2011 tentang Akuntan
Publik pada Pasal 6 menjelaskan tentang PPAP oleh Perguruan Tinggi dan pada
Pasal 44 menjelaskan tentang USAP oleh IAI.
Jalur Profesi Akuntan Publik: (1) PPAK; (2) Pendidikan S1
Akuntansi dan S2 dengan kekhususan Akuntan Publik (Maksi); (3) Pendidikan
Berkelanjutan bagu Akuntan Beregister Negara.
Proses pendidikan sesuai dengan IES 2: (1) accounting, finance and related knowledge; (2)
organizational and business knowledge;
(3) information technology knowledge and
comptences.
PPAK: (1) CPA (Akuntan Publik); (2) CPMA (Akuntan
Manajemen); (3) Gelar Profesi lain dengan Register Negara.
S1 Akuntansi (160 SKS) à
PPAP atau PPAM atau Magister Akuntansi (Maksi - AP) à CPA or CPMA Exam à Register negara
akuntan.
S1 Non Akuntansi à
Matrikulasi à PPAP
atau PPAM atau Magister Akuntansi (Maksi - AP) à
CPA or CPMA Exam à
Register negara akuntan.
Bagi lulusan luar negeri bisa mengikuti Ujian Profesi
Akuntansi Publik jika (1) program undergraduate
akuntansi + PPAK atau S2 Maksi; (2) program underdraduate akuntansi + graduate
akuntansi.
Indra Wijaya Kusuma
(UGM) – Memutuskan Transformasi Profesi Akuntansi
Tujuan Pendirian IAI (Pasal 3 Akta Pendirian IAI): (1)
membimbing perkembangan akuntansi serta mempertinggi mutu pendidikan akuntan;
(2) mempertinggi mutu pendidikan akuntan.
Usaha-usaha untuk mencapai tujuan dari Pasal 3 (Pasal 4): (1)
memperhatikan dan bilamana mungkin turut serta secara aktif dalam pendidikan
dan penyelenggaraan ujian akuntan dengan tidak mengurangi peraturan-peraturan
yang diberi oleh yang berwajib; (2) menyelenggarakan perpustakaan dan
peneribitan-penerbitan; (3) menyelenggarakan hari dan kongres akuntan; (4)
menetapkan aturan-aturan untuk melakukan pekerjaan akuntan eksternal dan
internal yang ditentukan dalam peraturan tersendiri yang selanjutnya disebut
“Peraturan Pekerjaan Akuntan”; (5) menyelenggarakan Pengadilan Akuntan dan
memungkinkan peradilan mengenai perselisihan-perselisihan menurut
ketenutan-ketentuan yang akan ditetapkan dalam peraturan tersendiri yang
selanjutnya disebut “Peraturan Disiplin Anggota” (6) usaha-usaha lain yang
tidak bertentangan dengan hukum.
Memenuhi cita-cita pendiri IA dan SMO dari IFAC dengan
mengadopsi IES dari IFAC, khususnya standar 1—6 dari 8 standar IFAC. Juga memenuhi amanat Undang-Undang 5/2011
serta sejalan dengan ROSC Accounting & Auditing, guna memperbaiki mutu
pendidikan akuntansi dan auditing plus pendidikan berkelanjutan.
Milestone perkembangan
Profesi Akuntansi:
Inception (1957—1970)
à Learning Period (1970—1980): NPA & PAI à Institutional Building (1980—2000): Standar bertaraf internasional;
USAP;PPL; penguatan manajemen à
Strenghtening Integrity (2002—2011): enforcing quality, ethics, & standards à International Best Practices (2011—... ) compliance to SMO & guidelines IFAC.
Statement of
Membership Obligation (SMO): (1) quality
assurance; (2) international
education standrads for professional accountants and other EDCOM guidance;
(3) international standards, related
practice statements, and other paper issued by the IASB; (4) IFAC code of ethics for professional
accountants; (5) international public
sector accounting; (6) investigation
and dicipline; (7) international
financial reporting standards (IFRS).
Regulatory Structures
and Professional Standards, consist of: (1) An accountant act which recognizes the professional bidy as the legal
entity representing the profession. The
act may provide the body with powers to register and regulate its members, as
well as spesific responsibilities; (2) A
constitution and bu laws for professional body; (3) admission requirements to the professional body and a register of
members; (4) Rules of professional
conduct and ethics which go beyond the legal framework. Theses should be based on the code of ethics
for professional accountant developed by the international standards board for
accountants (IESBA) under the
audpices of IFAC.
Examinations and
Practical Experience. These should follow the International Education Standards
(IES) issued be the International
Accounting Education Standards Board (IAESB) under the auspices of IFAC. The IES cover (1) Entry requirements to a program of professional accounting education; (2)
content of professional education
programs; (3) professional skills; (4)
professional values, ethics, and
attitudes; (5) practical experience
requirements; (6) assessment of
professional capabilities and competence; (7) continuing professional development; (8) competence requirements for audit professionals.
ASEAN 2015, KAP Internasional dapat membuka kantor di
Indonesia. Sesegera mungkin menyiapkan
akuntan (publik) profesional yang memiliki daya saing.
Undang-Undang 5/3011 tentang Akuntan Publik: (1) Asosiasi
profesi akuntan publik adalah organisasi profesi akuntan publik yang bersifat
nasional; (2) Asosiasi profesi akuntan adalah profesi akuntan yang bersifat
nasional.
Konsep pendidikan akuntan beregister: (1) Jalur Pendidikan
Profesi Akuntan (S1 Akuntansi) à
Pendidikan Profesi Akuntansi à
Pengalaman praktik keprofesionalan Akuntan à
Akuntan Profesional Beregister; (2) Jalur Ujian Profesi Akuntansi (S1 Non
Akuntansi dan D4 Akuntansi) à
Ujian Profesi Akuntansi à
Pengalaman praktik keprofesionalan Akuntan à
Akuntan Profesional Beregister.
Akuntan Beregister: (1) akuntan profesional yang mendapat
sertifikat dari IAI; (2) kuallifikasi akuntan profesional sesuai dengan panduan
internasional IFAC; (3) menempuh Pendidikan Profesional Lanjutan (PPL); (3)
mematuhi kode etik akuntan; (4) melaporkan persyaratan PPL; (5) akuntan
profesional adalah satu-satunya profesi yang dapat diberikan tanggung jawab
untuk mengambil keputusan yang signifikan dalam bidang-bidang yang terkait
dengan pelaporan keuangan untuk kepentingan publik.
Untuk mendapatkan Register Negara Akuntan: (1) mengajukan
permohonan tertulis pada Sekretaris Jenderal u.p. Kepala Pusat Pembinaan
Akuntan dan Jasa Penilai Kementerian Keuangan; (2) melampirkan ijasah
Pendidikan Profesi Akuntansi atau Sertifikat tanda Lulus Ujian Profesi Akuntan;
(3) surat keterangan atau kartu Anggota IAI; (4) surat pengakuan pengalam
praktek keprofesian akuntansi dari IAI.
Kewajiban Akuntan Beregister dan Akuntan Profesional: (1)
menjadi anggota IAI; (2) mengikuti Pendidikan Profesional Berkelanjutan (PPL)
yang diselenggarakan atau diakui oleh IAI (3) jumlah satuan kredit PPL (SKP)
yang wajib diikuti sebesar 30 SKP setiap tahun; (4) menyampaikan laporan
realisasi PPL dengan lengkap kepada IAI paling lama pada akhir bulan Januari
tahun berikutnya.
Kewajiban Anggota IAI: (1) menjunjung tinggi nama, citra,
dan kehormatan organisasi; (2) menaati dan melaksanakan AD dan ART, Kode Etik,
Standar Profesi, serta semua peraturan dan keputusan organisasi yang berlaku;
(3) bekerjasama dengan sesama anggota lain; (4) melaksanakan tugas yang
dipercayakan organisasi; (5) memelihara dan meningkatkan kompetensi; (6)
membayar iuran dan kewajiban keuangan lainnya sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
Mata Kuliah PPA: (1) Mata kuliah inti: lingkungan bisnis,
pelaporan keuangan, etika bisnis dan profesi, perpajakan; (2) mata kuliah
konsentrasi: akuntansi manajemen, akuntansi sektor publik, akuntansi forensik,
akuntansi pajak, akuntansi syariah, audit internal, audit eksternal, penilai
untuk pelaporan keuangan.
Kompetensi Akuntan (KKNI Level 7): (1) Manajemen pekerjaan (POAC);
(2) mempertimbangkan kondisi eksternal perusahaan; (3) analisis komprehensif
suatu permasalahan akuntansi; (4) penguasaan teknis akuntansi yang kompleks;
(5) pertimbangan etis dalam setiap tindakan; (6) penguasaan IPTEKs untuk
penyelesaian pekerjaan; (7) mencari data dan informasi untuk problem solving.
SEMINAR IV: PENGUATAN
JATI DIRI BANGSA DALAM INTERNASIONALISASI PENDIDIKAN AKUNTANSI (Gugus Irianto,
Ph.D. Ak. – UB; Supriyadi, Ph.D. – UGM; Dr. Dwi Martani, Ak. – UI)
Gugus Irianto (UB) –
Pancasila sebagai Jati Diri Bangsa Untuk Internasionalisasi Pendidikan
Akuntansi
Karakter = Nilai Etika + Potensi Dasar (fitrah)
Bung Karno menyatakan bahwa pembangunan karakter bangsa
untuk membentuk bangsa yang bermartabat dan tidak menjadi bangsa kuli. Ki Hajar Dewantara menyatakan dalam 3 prinsip
(ing ngarsa sung tulada, in madya mangun
karsa, tut wuri handayani). Sedangkan Luca Pacioli menyatakan: lawful +
fair enough profit + sustainability + in the name of God. Jadi. karakter = pemikiran + sikap +
perilaku.
Internasionalisasi pendidikan: (1) international student;
(2) international staff; (3) student mobility; (4) internationalizing the
curriculum; (5) twinning programes; (6) courses overseas.
Pendidikan akuntansi di Indonesia: (1) mengikuti arus utama
di barat (IFRS 01/01/2012 dan IESs dari IFAC 01/01/2005); (2) Buku ajar dari
luar negeri. Belum mampu menyusun buku
teks sendiri; (3) berbasis nilai-nilai barat.
Internasionalisasi bukan westernisasi.
Masalah: (1) hegemoni barat; (2) kolonialisasi
pendidikan. Contoh: Malang Kota Apel,
padahal apel ditanam dan dihasilkan di Batu.
Values/belief à menjadi teori/konsep/regulasi à
praktik akuntansi.
Multitracks untuk
internasionalisai (1) membongkar nilai-nilai dasar pengembangan
teori/konsep/regulasi dan praktik akuntansi; (2) merumuskan kembali
(dekonstruksi); (3) mencangkokkan dalam kurikulum; (4) mengembangkan keunikan;
(5) sinergi denngan pendidikan lain.
Pendidikan karakter akuntansi adalah substansi dan proses
yang terhubung dengan semua aspek pembelajaran.
Dwi Martani (UI) –
Penguatan Jati Diri Bangsa dalam Internasionalisasi Pendidikan Akuntansi
Bangsa adalah sebuah identitas superior yang mengendap dari
kesamaan nasib dan cita-cita sekelompok orang, beserta visi masa depan yang
dicanangkan bersama (Ernest Renan). Arus
globalisasi mengharuskan negara memiliki jatidiri datau identitas diri yang
kuat untuk membedakannya dari negara lain.
Orang Indonesia menurut Umar Kayam adalah manusia dengan
tulang animisme, berbalut daing hindu, berjubah arab, dan berparfum Eropa. Jatidiri sebuah bangsa adalah sebuah proses
menjadi yang terus menerus secara sadar dan bersama-sama oleh seluruh anggota
bangsa. Jati diri adalah pembeda di era
globalisasi. Merupakan proses kreaatif
bangsa untuk mempertahankan diri sebagai sebuah bangsa dalam pertarungan dan
penaklukan budaya dunia.
Upaya untuk meneguhkan jatidiri bangsa dapat dilakukan
dengan membangun pendidikan yang mengembangkan kapasitas dan kepemimpinan
peserta didik sebagai warga negara.
Pengembangan kepribadian (watak) bukan pelengkap (supplementary) tetapi merupakan bagian integral pendidikan (complementary). Sekolah dan kampus perlu mendisain ulang kurikulum
menjadi tidak padat akademik saja.
Basis identita nasional Indonesia adalah Pancasila.
Pancasila adalah ideologi, falsafah bersama, dan dasar hidup bangsa Indonesia.
Sejalan juga dengan KKNI, maka pendidikan di Indonesia harus memenuhi (1)
bertakwa kepada Tuhan; (2) memiliki moral, etika, dan kepribadian yang baik;
(3) berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air serta
mendukung perdamaian dunia; (4) mampu bekerjasama dan memiliki kepekaan sosial
dan kepedulian yang tinggi terhadap masyarakat dan lingkungan; (5) menghargai
keanekaragaman budaya, pandangan, kepercayaan, dan agama serta pendapat atau
temuan orisinal orang lain; (6) menjunjung tinggi penegakan hukum serta
memiliki semangat untuk mendahulukan kepentingan bangsa serta masyarakat luas.
Pendidikan akuntansi di Indonesia sudah mengadopsi IFRS,
IESs, dan KKNI, bukankah sudah internasional dan mengglobal? Tetapi keunikan Akuntansi ala Indonesia belum
tampak. Pendidikan Akuntansi Indonesia
harus dapat menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Memberikan pendidikan akuntansi yang tidak
ada di negara lain tetapi dengan kualifikasi internasional.
Akuntansi adalah bahasa bisnis global. Ada bahasa internasional yang generik, tetapi
seharusnya tetap ada bahasa lokal.
Internasionalisasi pendidikan akuntansi adalah (1) menjadikan pendidikan
akuntansi berkualitas internasional sehingga lulusan dapat bersaing di pasar
global; (2) membuat program dan kelas internasional.
Internasionalisasi (1) bersaing secara global sehingga IFRS
wajib dikuasai. Contoh Prodi Akuntansi
UI yang pragmatis dengan mengikuti arus utama internasional dengan melakukan international exposure, kolaborasi
dengan universitas luar neger, dosen tamu dari universitas luar negeri, sandwich program, text book global; (2)
keunikan pendidikan akuntansi akan menarik mahasiswa global sehingga tercipta
kelas internasional. Mata kuliah generik
tetapi ditambah dengan keunikan lokal, contoh Akuntansi SMEs berbasis kearifan
lokal dan kualifikasi global.
Strategi pendidikan akuntansi berkualitas internasional (1)
mata ajar berstandar internasional – buku ajar mutakhir sesuai dengan
perkembangan pengetahuan dan praktik bisnis terkini; (2) penggunaan bahasa
inggri yang baku dalam setiap pengajaran mata ajar; (3) pertukaran pelajar; (4)
kolaborasi dengan universitas luar negeri; (5) dosen tamu dari luar negeri; (6)
sandwich program. Perlu didukung oleh
(1) penyiapan infrastruktur dan fasilitas yang memadai; (2) kurikulum setara
dengan universitas luar negeri; (3) international
exposure & student exchange: (4) jejaring dengan universitas mitra; (5)
aktif dalam pertemuan internasional.
Prof. Dr. Supriyadi
(UGM) – Internationalization of
Accounting Education
Beed & Shoosthari (1998) menyatakan bahwa
internasionalisasi akuntansi tertinggal dari ilmu keuangan, pemasaran, dan
manajemen.
Apa internasionalisasi: (1) lecturing in english; (2) opening
the program for international student; (3) exchange student; (4) quality
benchmarking.
Mengapa internasionalisasi: (1) quality; (2 ) building images
& status; (3) worldclass program;
(4) regulations; (5) IFAC – ISE’s;
(6) market demand.
Bagaimana internasionalisasi: (1) clear mission à
promotes global experiences; (2) clear measurable à learning goals, learning objective, curriculum align with LG/LO;
(3) international cooperaion à double degree, joint teaching, joint research; (4) international accreditation; (5) state of the art facilities.
Keuntungan internasionalisasi: (1) practical (real waorld) experience; (2) unforgetable experience à
cultures, language, ideas, traditions; (3) language acquisition, abillity to speak in international language;
(4) academic credit.
A good international
program, the program should : (1) have
clear missions (prootes global
experiences by engagaing student and faculty in study, internship and
voulenteer programs that will expose them to other countriesm cultures,
languages, and people); (2) state clear and measurable learning goals
and/or objectives that reflect the missions (knowledge/skills, communications skilss, ethical/moral reasoning,
cultural differences or diversity); (3) the
curriculum should be in aligment with LG/LO: core courses and elevtive courses;
(4) develope international
cooperation with respected institutions (exchange programs, dual or double degrees program, joint teaching,
joint research, visiting scholars); (5) earning
accredation from international respected institutions; (6) offer state of the art school of business
facilities (classrooms, library,
environment, student housing, cafetaria, IT facilities, international services.
Diskusi
Akuntansi yang Indonesia yang menginternasional : (1) creating uniqueness, local wisdom to attracting overseas student
& lectures; (2) international
accreditation; (3) B to B partnertship. Double degree, exchange student &
lectures, joint research; (4) facilitating
& promoting international publication; (5) developing international program.
HASIL SIDANG KOMISI S1
- Learing Outcomes untuk Program Studi S1
Dr. Dyah (UM) –
Konstruksi Arsitektur Pendidikan Akuntansi Berbasis Pancasila Untuk Penguatan
Jati Diri Bangsa
Rumusan Visi dan Misi (1) Visi: mendidik akuntan yang
berkesadaran pancasila melalui proses pembelajaran yang intensif; (2) Misi:
menyelenggarakan pendidikan akuntansi dengan peningkatan pemahaman akuntansi
serta perilaku yang spiritual dan etis melalui internalisasi Pancasila dalam
proses pembelajaran yang kontinyu.
UM = Akuntansi Murni (SE) + Pendidikan Akuntansi (S.Pd.)
Total 144 SKS = 120 SKS Akuntansi Murni + 24 SKS
Kependidikan.
A.Fachrudin (UIN
Maliki)
S1 berada pada level 6 KKNI.
Rumusan Visi dan Misi....
Syarat minimal pendidikan Akuntansi 160 SKS dari Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan. Untuk UIN
plus 40 SKS yang disyaratkan oleh Departemen Agama.
Dr. Wiwik (Univ.
Mercu Buana)
Learning Outcomes setiap
mata kuliah (1) perilaku – sikap (afektif) – Pancasila; (2) pengetahuan: skill & knowledge of accounting; (3)
kompetensi – ketrampilan kerja (KKNI).
Keilmuan + 5 Kesadaran
Latar belakang (1) tekanan global dari G20, WTO, ASEAN; (2)
Profesi dari IAI, IFAC, IESs; (3) KKNI & Akreditasi Internasional..
Kompetensi lulusan: sikap + pengetahuan + ketrampilan
Kurikulum berbasis kompetensi: (1) umum (MKDU); (2) utama
(Keahlian); (3) Khusus (ciri masing-masing universitas dan program studi).
MKDU: (1) Agama; (2) PKN; (3) Bahasa Indonesia; (4) Bahasa
Inggris dan bahasa asing lainnya; (5) matematikan, statistika, dan logika.
Kandungan wajib: (1) kepribadian dan kebudayaan yang
membangun karakter bangsa; (2) jati diri dan kepribadian sesuai dengan potensi,
bakat, minat, kebutuhan, dan kondisi diri; (3) integrasi mata kuliah dalam
ekstra atau intra kurikuler.
Beban S1 adalah 144 SKS: MKDU 10 SKS; Keahlian 134—144 SKS;
Tugas Akhir 6—8 SKS. Masa studi 8—14
Semester.
Yuskan (Univ.
Andalas)
KKNI dan Manajemen kurikulum: (1) disusun oleh program
studi; (2) terkait dengan visi dan misi perguruan tinggi; (3) penjaminan mutu
kurikulum (SPMI dan BANPT). Kualifikasi
lulusan sesuai dengan deskripsinya pada masing-masing level.
IES 2: Kompetensi KKNI Level 6
IES 3: soft skils
IES 4: Value &
ethics dengan metoda student center
learning.
Kurikulum inti (MKDU & Keahlian = 10 sks + 90 sks) + 6—8
SKS untuk Tugas Akhir. 48 SKS lain untuk
kurikulum penciri program studi dan Universitas serta penunjang sertifikasi.
Diskusi
Arsitektur Pendidikan Akuntansi Indonesia – BNSP + IESs
(IFAC) + KKNI + Pancasila (jatidiri bangsa) + Kurikulum berbasis kompetensi + soft skill.
Diwujudkan dalam bentuk visi dan misi prodi + kompetensi lulusan +
kurikulum + learning outcomes permata
kuliah.
S1 = Level 6 KKNI à
Learning outcomes: (1)
mengaplikasikan bidang keahliannya dan memanfaatkan IPTEKs dalam penyelesaian
masalah dan beradaptasi dengan situasinya; (1) menguasai konsep teoretis bidang
akuntansi secara umum dan konsep teoretis akuntansi dan mampu memformulasikan
penyelesaian masalah secara prosedural; (3) mampu mengambil keputusan yang
tepat berdasar analisis informasi dan data dan mampu memberikan petunjuk; (4)
......
PENYAMPAIAN HASIL
RUMUSAN CETAK BIRU & ROADMAP ARSITEKTUR
PENDIDIKAN AKUNTANSI
Vokasi
Diploma (D1, D2, D3, D4) + Magister Terapan + Doktor Terapan
D1 (Ahli Pratama): KKNI level 3 sebagai teknisi akuntansi
dan operator.
D2 (Ahli Muda): KKNI level 4 sebagai teknisi pelaksana.
D3 (Ahli Madya): KKNI level 5 sebagai Teknisi akuntansi
penyelia.
D4 (Sarjana Sain Terapan – SST) KKNI level 6 sebagai Analis
dengan kelebihan pada Motorik.
S2 Terapan (Magistes Akuntani): Interkoneksi dengan profesi
dan akademik – (1) solusi praktis; (2) pemecahan masalah; (3) action research.
S3 Terapan (Doctor in
Business Administration – DBA)
S1 Akuntansi
Learning outcomes:
(1) generik (bisnis dan lingkungan, manajerial dan kompetensi teknis,
nilai-nilai etis) & (2) spesifik (rincian level 7) yang akan dirumuskan
oleh KERPPA (Tim 8) untuk setiap konsentrasi.
Sesuai dengan KKNI level 7untuk seluru 8 konsentrasi (24 SKS – 4 mata
kuliah wajib dan 4 mata kuliah pilihan) + muatan praktik dan magang.
Visi dan misi program studi tergantung pada visi dan misi
universitas masing-masing. Harus
berdasarkan nilai-nilai dan filosofi Pancasila.
Profil lulusan yang Pancasilais.
Learning outcomes untuk
masing-masing mata kuliah tergantung pada karakteristik masing-masing prodi dan
institusi. LO generik + LO spesifik.
Magister (S2)
Magister Sains (basic
research): replikasi dan pengembangan riset terdahulu.
Magister Terapan (by
course & minor or applied research): pemecahan masalah akuntansi dalam
perspektif ekonomi dan bisnis.
Learning Outcomes dari
KKNI Level 7 ditambah dengan 8 kode etik akuntan.
Doktor (S3)
Interkoneksi dengan profesi dan akademik – (1) menciptakan
atau menemukan IPTEKS baru dengan pendekatan multiparadigma; (2) mampu
mengembangkan IPTEKS akuntansi baru yang teruji, kreatif, dan orisinal; (3)
mampu memecahkan IPTEKS akuntnasi yang interdisipliner, multidisipliner, dan
transdisipliner.
Peta S3 (Program Doktoral Akuntansi): (1) UGM: Pendidik; (2)
Unpad: Birokrat; (3) UI: Pendidik & birokrat; (4) UB: Pendidik
Sains: berkontribusi pada pengetahuan
Terapan (applied):
berkontribusi pada permasalahan praktis.
Profesi
Pendidikan Profesi Akuntansi (PPaK)
Kompetensi Akuntan
Profesional
1.
Perilaku berkesadaran
2.
Kompetensi berbasis pengetahuan.
3.
Kompetensi berbasis keahlian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar