Rabu, 08 Maret 2023

INTERNATIONAL TRAINING OF TRAINERS INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARD (IFRS) DAN PENYUSUNAN KAMUS AKUNTANSI INDONESIA

 

Latar Belakang

Prof. Indra Bastian Ketua Panitia), Prof. Anggito Abimanyu (Direktur Penelitian dan Pelatihan Ekonomika dan Bisnis UGM), Dr. Eko Suwardi (Wakil Dekan Bidang Administrasi dan Keuangan)

Adposi IFRS merupakan permasalahan bersama baik para praktisi maupun pendidikan tinggi akuntansi.  Bukan hanya teknis penyusunan Laporan Keuangan tetapi juga peristilahan yang relative baru sehingga perlu disusun Kamus Akuntansi Berbahasa Indonesia.

Eratnya hubungan antara ekonomi makro dan pencatatan kinerja keuangan entitas menjadikan IFRS bukan hanya standar pelaporan keuangan entittas tetapi juga standarisasi internasional untuk integrasi keuangan internasional.  Perusahaan tidak hanya diperlakukan sebagai entitas tunggal tetapi berinterkorelasi satu dengan yan lain serta ekonomi secara global.  Sebagai contoh adalah interkorelasi antara perpajakan nasional dan internasional, khususnya penerimaan Pajak Penghasilan (PPh) Badan di Indonesia dan perusahaan multinasional.

Mengantisipasi adopsi IFRS pada tahun 2012 yang akan merubah paradigm pengajaran akuntansi keuangan dan praktik akuntansi di Indonesia.

Catatan: Penelitian dan Pelatihan Ekonomika dan Bisnis (P2EB) UGM merupakan merger antara Pusat Pengembangan Ekonomi (PPE) dengan Pusat Pengembangan Manajemen (PPM) dengan Pusat Pengembangan Akuntansi (PPA).

 


 

Waktu, Tempat, dan  Penyelenggara

Waktu:                 17—22 Januari 2011

Tempat:               Penelitian dan Pelatihan Ekonomika dan Bisnis Universitas Gajah Mada – Jogjakarta

Penyelenggara:                Penelitian dan Pelatihan Ekonomika dan Bisnis Universitas Gajah Mada – Jogjakarta

 

Rincian Kegiatan

Hari ke 1 (17 Januari 2011)

1.  Pembukaan.

2.  Sejarah IFRS dan Implementasinya di Indonesia.

3.  IFRS, IAS, dan PSAK: Principle vs Rules Base

4.  Teori untuk Memahami IFRS

 

Hari ke 2 (18 Januari 2011)

1.  IAS 1, 2, 7, 8, 10.

2.  IAS 27, 28, 31 dan IFRS 3.

3.  Latihan 1

 

Hari ke 3 (19 Januari 2011)

1.  IAS 16, 17, 18, 36, 38.

2.  Latihan 2 

3.  IAS 32, 39, IFRS 7, 9

4.  Latihan 3

 

Hari ke 4 (20 Januari 2011)

1.  Presentasi Akuntansi Keuangan Menengah 1

2.  Presentasi Akuntansi Keuangan Menengah 2

3.  Presentasi Akuntansi Keuangan Lanjutan 1

4.  Presentasi Akuntansi Keuangan Lanjutan 2

5.  Presentasi Teori Akuntansi

 

Hari ke 5 (21 Januari 2011)

1.  Teknik Adopsi Peristilahan dalam PUPI

2.  Latihan 4

3.  Teknik Penyusunan Kamus Akuntansi Indonesia untuk IFRS

4.  Latihan 5

 

Hari ke 6 (22 Januari 2011)

1.  Presentasi Adopsi Peristilahan di IFRS

2.  Evaluasi dan Penutup                             


 

Ringkasan Materi

Sejarah International Financial Reporting Standar (IFRS) (Oleh: Dr. Setiyono Miharjo – Anggota Dewan Standar Akuntansi Keuangan IAI)

Berbasis dari buku “Financial Reporting and Global Capital Market – A History of Internasional Accounting Standard Committee, 1973—2000)

International Accounting Standard (IAS) issued by International Accounting Standard Board (IASB) and its predecessor International Accounting Standard Committee (IASC) with a London Based.

IASC (1973—2000) à IASB (2000—present) as Globally Accepted Set of Accounting Standard.

 

IFRS Key characteristic:

-          Principle based;

-          Emphasis on interpretation and application principles;

-          Not rules governed approach, like United State General Accepted Accounting Principles (USGAAP);

-          Less detailed application guidance with limited industry specific guidance;

Example: Standar Akuntansi Perkebunan atau Standar Akuntansi Migas dan Tambang.

-          Substance of transactions;

-          Evaluation of whether the accounting presentation reflects the economic reality;

-          Renewed focus on the need for professional judgment in arriving at accounting conclusions;

-          Greater use fair value as a measurement basis placing obtaining reliable measurements.  Replacing historical cost with fair value.

 

Dewan Standar Akuntansi Keuangan – Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK – IAI) tidak mengeluarkan lagi standar akuntansi khusus untuk industri-industri tertentu dan yang adapun akan segera dicabut. 

 

Histroy and Development

1966: proposal to establish International Study group by ICAEW (UK), AICPA (USA), and CICA (Canada).

1967: Accounting International Study Groups established.

1973: IASC existence and released the International Accounting Standard (IAS 1—41).

May 17th 2000: International Organization of Securities Commissions (IOSCO) endorses IAS for use connection with cross border listings.

April 2001: IASC replaced by IASB and preparing IFRS.

June 2003: IFRS 1 released.

 

Note:

Intermediate Financial Accounting – an IFRS Perspective

1. William Lam and Peter Lau (2010)

2. Kieso, Kimmel, and Weygandt (2010)

 

Perkembangan Standar Akuntansi Indonesia

1973—1984: Komite Prinsip Akuntansi Indonesi menerbitkan Prinsip-Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI).

1984—1994:  Revisi PAI dengan mengadopsi USGAAP.

Akhir 1994: 35 Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) telah diterbitkan.

1995: Perubahan kiblat dari USGAAP ke IAS.  Dilanjutkan dengan revisi pada 1 Oktober 1995, 1 Juni 1999, 1 April 2002, 1 Oktober 2004, 1 Juni 2006, 1 September 2007, dan 1 Juli 2009.

 

Perbedaan antara “adopsi” dan “konvergensi”.

Adopsi: langsung menggunakan IFRS secara penuh dan menggunakan bahasa asli (inggris).

Contoh: Filipina dan India

 

Konvergensi: adopsi secara bertahap dan disesuaikan dengan kondisi setempat.

Indonesia: 2008—2012 melakukan konvergensi.

Alasan tidak melakukan adopsi penuh:

-          Kekurangan sumber daya manusia.

-          Dewan Standar Akuntansi Keuangan tidak bekerja penuh waktu.

-          IFRS berganti dengan cepat.

-          Kendala bahasa dan penerjemahan.

-          Seluruh peraturan di Indonesia harus berbahasa Indonesia.

-          Struktur profesi akuntan yang belum siap.

-          Banyaknya metoda akuntansi baru dalam IFRS.

-          Ketidak siapan akuntan pendidik.

Konvergensi IFRS yang dilakukan di Indonesia adalah IFRS per Juli 2009, padahal telah banyak standar-standar yang baru diterbitkan.

 

Latar belakang atau dasar dilakukannya konvergensi

-          IAI menjadi anggota International Federation of Accountants (IFAC) sejak tahun 1986.

-          Statements of membership obligation (SMO).

Use their best endeavors to meet the obligations (SMO 7) relation to IASB.

-          Kesepakatan pemerintah Indonesia dalam forum G20.

o   Strenghtening transparency and accountability.

o   Enhancing sound regulation.

o   Promoting integrity financial markets.

o   Reinforcing international cooperation.

o   Reforming international financial institutions.

o   Achieve a single set of high quality global accounting standards.

 

IFRS Today

-          Used in over 100 countries in 2010.

-          2011 adopted by all major countries.

-          China and Japan will be converge.

-          USA public companies will likely.

 

PSAK vs IFRS GAAP:

-          31 Desember 2008: PSAK still has gap with IFRS.

-          31 Maret 2010: 19% non-comparable PSAK untuk industry-industri khusus dan koperasi.

 

Sasaran Konvergensi IFRS 2012

-          2010—2012: SAK Umum

-          Setelah 2012: SAK untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (ETAP), dan SAk Syariah.

 


 

Road Map

2008—2010 (tahap adopsi): IFRS ke PSAK, infrastruktur, dan evaluasi akhir.

2011 (tahap persiapan akhir): Infrastruktur dan penerapan bertahap.

2012 (implementasi): Penerapan SAK berbasis IFRS dan evaluasi dampak penerapan.

 

Under discussion

IFRS 1:  First time adoption,

Agriculture, contoh: kelapa sawit.  Perlakuan yang berbeda karena sifat dan siklus produksinya berbeda.

 

Manfaat Konvergensi:

-          Meningkatkan kualitas Laporan Keuangan.

-          Memudahkan pemahaman dan analisis Laporan Keuangan (enhance comparability).

-          Meningkatkan arus investasi glibal melalui transparansi.

-          Mengurangi earning management.

 

Catatan: Dukungan Hasil Riset (Barth, Landsman, dan Lang)

-          Develop internationally acceptable set of high quality Financial Reporting Standards.

-          Less earning management, more timely loss recognition, and more valuable.

 

Dampak IFRS pada Sistem Akuntansi Akuntansi dan Pelaporan

-          Perubahan istilah Laporan Keuangan dan Akun-Akun yang menyertainya.

-          Tidak diatur tentang format laporan.

-          Prudence versus conservatism.

-          Diperbolehkannya revaluation method.

-          Pengukuran menggunakan fair value, sehingga perlu sumberdaya yang kompeten dan jasa konsultan untuk interpetasi dan analisis.

-          Pengungkapan dengan persyaratan yang lebih banyak dan terinci.

-          Penguasaan valuation theory dan membuat judgement.

 

Dampak pada pendidikan akuntansi

-          Pembentukan IFRS task force, untuk mengkritisi dan memberi masukan pada DSAK tentang konvergensi PSAK.

-          Kajian dan riset tentang IFRS.

-          Pengajaran pada principle based bukan pada ruled based.

-          Text book berbasis IFRS.

-          Pengetahuan mengenai pengungkapan berdasar IFRS.

-          Matakuliah terdampak: Akuntansi Keuangan Menengah, Akuntansi Keuangan Lan jutan, Teori Akuntansi, Akuntansi Internasional, dan masih banyak lainnya.

 

Principle Based versus Ruled Based

Principle based

Berbasis pada rerangka konseptual yang “fairly presented”.

Report the substance or business purposes not just obey the rules.

 

Ruled based

Berbasis pada aturan yang mendetauk yang “in according with GAAP”.

Encourage creativity and not good kind in financial reporting.

Show the rules where it.

IAS 1: Presentation of Financial Statements

(19) Bila mengikuti IFRS malah “misleading” sehingga boleh menyusun Laporan Keuangan yang tidak berbasis pada IFRS.

(20) Harus diungkapkan, akuntan diminta untuk mengikuti esensi Laporan Keuangan ketimbang aturan-aturan dan prinsip-prinsip akuntansi.  

 

Contoh 1: Lease Accounting

US GAAP: 20 statements dan 9 FASB Opinions

Menghindari financial lease dan memilih menggunakan operating lease.

 

IAS: hanya 9 Statements

Menganjurkan penggunaan financial lease.

 

Contoh 2: Kasus Enron

 

                                Gain                                                       Kas                                                                         Kas

 


Reinvestasi                                         Enron                                    Special Purpose Entity (SPE)

 


                                Kas                                         Menjual piutang                                               Anjak piutang

                                Piutang                                                                                                                 Dijaminkan pada Bank

 

 

Draw Books to a Principle Based

·         Lack of precise guidelines.

·         Create inconsistencies in the application of standards across organizations.  Example: companies are requires to recognized liabilities and earnings.

·         Accountants prefer to rules based standards.  Bright-lines rules and lee litigation risk.

 

Contoh:

PLN membeli listrik dari perusahaan swasta (APP), seluruh listrik hanya dibeli oleh PLN.  Siapa yang mengakui asset pembangkit tersebut?

Rules based: Diakui oleh APP saja sebagai yang berinvestasi dan PLN sebagai pembeli.

Principles based: APP mengakui asset investasi dan PLN mengakui sebagai asset barang (financial lease).

 


 

Teori Akuntansi Dalam Konteks IFRS (Oleh Prof. Dr. Suwardjono - UGM)

Strategi pengembangan pelaporan keuangan bagi negara berkembang (Belkaoui, 2004:150)

1. Evaluation approach.

2. Transfer of technology.

3. The adoption of international standards.

4. Structurionist, adaptasi pelaporan keuangan secara maju dengan penyesuaian factor lingkungan.

 

Fakta

1. IAI memutuskan mengadopsi Standar Pelaporan Keuangan Internasional (SPKI) untuk mencapai konvergensi.

2.  Kesiapan prodi atau jurusan akuntansi?

 

Isu Pendidikan pada Prodi Akuntansi

1.  Apa tujuan pendidikan akuntansi?

2.  Apa fungsi akademisi dalam pengembangan ilmu akuntansi?

3.  Seperti apa kurikulum prodi akuntansi.

4.  Apakah fungsi akuntansi masih diperlukan kalau proses penalaran telah diambil alih oleh badan internasional?

5.  Kalau masih diperlukan, seperti apa racikan materi yang cocok?

 

Keterusikan:

1.  Mengapa dunia akademik tampak bergeming?

2.  Mengapa dunia akademik tidak seantusian profesi akuntansi?

 

Taksonomi Ilmu Akuntansi

Seni? Sains? Teknologi?

 

Penempatan seperangkat pengetahuan akuntansi dalam salah satu kategori menentukan karakteristik akuntansi!

 

Taksonomi

Sains

Teknologi

Pengertian ilmu akuntansi

Ilmu social: mempelajari gejala

Perekayasaan system pelaporan

Pengertian Teori Akuntansi

Penjelasan ilmiah dengan metoda ilmiah induktif (empiris)

Penalaran logis dengtan pertimbangan nilai dan lingkungan

Hasil

Teori atau penjelasan ilmiah sebagai generalisasi

Rerangka konseptual sebagai justifikasi dan kebijakan

 

Definisi Operasional

1.  Sebagai seperangkat pengetahuan:

Mempelajari perekayasaan penyediaan jasa berupa informasi dalam suatu lingkungan ekonomik.

 

2.  Sebagai proses:

Proses penyediaan dan pelaporan informasi.

(1) pengidentifikasian, (2) Pengesahan, (3) pengukuran, (4) pengakuan, (5) Pengklasifikasian, (6) peringkasan, (7) penyajian data keuangan dengan cara tertentu.

 

 

Pengertian teori (Suwardjono, 2005:4)

-          Sesuatu yang abstrak,

-          Sesuatu yang ideal (peraturan/standar/norma),

-          Lawan/pasangan sesuatu yang nyata/praktis,

-          Penjelasan ilmiah dan penalaran yang logis.

 

Pengertian teori akuntansi

Sains: bersifat positif

Konsep, definisi, dan proposisi (pernyataan) yang saling berkaitan secara sistematis.

 

Teknologi: bersifat normative

Justifikasi kelayakan praktik akuntansi.  Didokumentasi dalam rerangka konseptual.

 

Manfaat penalaran logis dalam membentuk rerangka konseptual

Evaluasi dan membenarkan serta memengaruhi dan mengembangkan praktik.

-          Acuan evaluasi praktik akuntansi berjalan,

-          Haluan pengembangan praktik baru,

-          Basis penurunan standar akuntansi,

-          Basis perbaikan praktik berjalan,

-          Pedoman pemecahan masalah potensial.

 

Pengembangan Praktik Akuntansi

Positif

Normatif

Perlu penjelasan dan bukti empiris

Perlu penalaran logis

Apakah informasi aliran kas memunyai kandungan informasi?

Kapan sewa guna usaha harus dikapitalisasi?

Faktor apa yang memengaruhi tingkat pengungkapan sukarela?

Bagaimana perubahan harga diperhitungkan dan disajikan dalam laporan keuangan?

Mengapa perusahaan besar cenderung memilih metoda sediaan LIFO?

Tepatkah istilah beban untuk expense dan biaya untuk cost?

 

Verifikasi teori

Semantik

Bukti empiris dan penalaran logis

Sintaktik

Penalaran logis

Positif

Empiris dan daya prediksi

Normatif

Penalaran logis dan pertimbangan nilai

Deduktif

Penalaran logis

Induktif

Empiris, daya prediksi, dan metoda ilmiah

 

Perekayasaan Pelaporan Keuangan

Proses pemikiranlogis dan obyektif untuk membangun suatu struktur dan mekanisma pelaporan keuangan dalam suatu Negara untuk menunjang pencapaian tujuan Negara.

Melibatkan pemilihan dan pertimbangan ideology, teori, konsep dasar, dan teknologi secara praktis, serta factor lingkungan Negara.

 

 


Proses perekayasaan

1.  Tujuan ekonomi dan social Negara,

2.  Tujuan pelaporan keuangan,

3.  Proses pertimbangan,

4.  Rerangka konseptual (dianalogi fungsinya dengan konstitusi),

5.  Media pelaporan (Laporan Keuangan),

6.  Informasi akuntansi.

 

SPKI (IFRS) sebagai Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU)

-          Rerangka konseptual harus dijabarkan dalam bentuk standar akuntansi sebagai pedoman operasional pelaporan di tingkat perusahaan.

-          Diperlukan rerangka pedoman lebih dari sekedar standar akuntansi untuk menentukan kewajaran laporan keuangan.

-          PABU merupakan rerangka pedoman (a framework of guidelines) yang membatasi sumber-sumber prinsip akuntansi yang layak dianut berdasarkan keautoritatifannya.

 

Prinsip-Prinsip Akuntansi                                                              Ketentuan praktik yang tidak diatur dalam

(Konsep, ketentuan, prosedur, metoda,                                               standar akuntansi

Teknik yang tersedia secara teoritis atau                                               (Peraturan Pemerintah atau badan lain,

Praktis)                                                                                                 kebiasaan dan konvensi)

 


Dipilih untuk penyusun standar                                                 Dipilih oleh penyaji Laporan Keuangan

 


Standar akuntansi                                                                            Praktik-praktik yang sehat

                                                                                                                (best practices)

 


                                                PABU, terutama standar akuntansi

 

Manfaat Struktur Teori Akuntansi

-          Menjadi acuan dalam pengembangan rearangka konseptual dan standar akuntansi sebagai penjabarannya.

-          Menjadi basis transfer teknologi.

-          Menjadi salah satu alternative dalam rangka shopping for technology.

-          Membedakan transfer teknologi dan transfer produk.

 

Catatan-catatan:

Konservatisma akuntansi berguna untuk menghadapi ketidakpastian serta pengambilan keputusan berdasar munculan (outcome) yang tidak menguntungkan.  Bila kondisinya pasti tidak perlu menggunakan konservatisma, malah harus menggunakan optimisma.

 

Going concern (keberlangsungan atau kontinuitas usaha), tidak ada perusahaan yang didirikan untuk sementara waktu dan untuk mati tetapi untuk berkembang terus menerus. Historical cost menjadi dasar untuk menghitung nilai perusahaan untuk kemarin, sekarang, dan masa depan.

 

Fair value: nilai wajar = nilai jual perusahaan saat ini.

Bertentangan dengan going concern concept.

Kepentingan investor dan kreditor, seni dan pengetahuan tersendiri yang tidak harus dipaksa dipenuhi oleh profesi akuntansi.  Kepentingan investor global untuk masuk ke pasar modal Negara-negara berkembang untuk mencari keuntungan.  

 

Teori Akuntansi à konsekuensi ekonomi

Terpapar kepentingan-kepentingan tertentu, tetapi harus berpihak pada kepentingan umum.

 

GAAP: [Convention + sound of practices (segala sesuatu yang berlaku umum dalam praktik bisnis dan usaha yang dipilih oleh penyaji laporan keuangan] ditambah dengan [principles] ditambah dengan [standards (prinsip-prinsip yang dipilih untuk tujuan tertentu yang disajikan peraturan yang ditetapkan oleh badan penyusun standar)]

 

 

Selected IFRS Topics (Johan – PwC)

Sejarah PSAK:

Before 1973: Early Dutch Accounting (Dutch Based legislation and accounting requirements).

1973—1984: Early US GAAP (USGAAP existed since 1965).

1984—1994: Updated US GAAP ( Revised to expand their coverage and reflect developments in USGAAP).

1994 to date: IAS (September 1994, IAI has worked to harmonize PSAKs with IAS).

 

Note: Perusahaan masuk ke US tanpa rekonsiliasi tetapi tidak ada perubahan sama sekali (konsisten sampai ke tanda baca)

 

PSAK melakukan adopsi IFRS per 01/01/2009

Perusahaan Indonesia yang masuk bursa internasional (contoh: PT Telkom dan Indosat) harus menggunakan IFRS per 31/12/2010 secara penuh.

Kelemahan dari konvergensi adalah menemukan revisi dan penyesuaian dengan IFRS secara terus menerus.  IFRS selalu melakukan annual improvements, bagaimana dengan PSAKs?

 

IASB Work Plans (12/10/2010)

Leasing, hanya menggunakan financial lease tanpa operating lease.

Revenue recognitions, hanya hasil kontra dari assets dan liabilities.

Menjadikan IFRS sebagai standar akuntansi di USA.

 

Frame Work IFRS

Hampir sama dengan USGAAP, kecuali:

 

Parent Model à Single Entity Model

Tidak ada minority yang dianggap sebagai pihak eksternal tetapi hanya non-controlling interest.

 

IASC à SAC (Advisory Board) + IASB (Standards Board) + IFRIC (Interpetation)

-          Preparation and issues IFRS.

-          Preparation exposure drafts.

-          Issuing conclusions.

 


 

Due Process

Identification and review of issues.

 

Hierarchy

-          IFRS (including any appendices part of standard)

-          Interpretation

-          Appendices to

-          Implementation guidance by IASB.

 

Catatan: bila belum diatur dalam IFRS, manajemen dapat menggunakan pertimbangan professional atau menggunakan GAAP yang lain.

 

Scope of Application

-          Commercial, non-profit, and public organizations.

-          To all general purpose financial statements (satisfying common information needs).

-          From the date specific in standard and not retrospectively unless indicated.

 

Note: IFRS berperspektif investor (providers of capital).

Financial Reports:

-          Statement of Financial Position (Balance sheet).

-          Statement of comprehensive income (income statement).

-          Statement of Change in Equity.

-          Statement of Cash Flow.

-          Note of Financial Statements.

-          Not included:

o   Report of directors.

o   Statements by Chairman.

o   Discussion and analysis by Management or other narrative reporting.

 

IAS 1: Penyajian Laporan Keuangan

1. Statement of Financial Position.

2. Statement of Comprehensive Income.

3. Statement of Changes in Equity.

4. Statement of Cash Flow.

5. Significant Accounting Policies.

6. Notes to the Financial Statement.

7.  Voluntary Disclosure:

                a. Financial Review by Management.

                b. Environmental Report.

                c. Value Added Statement.

 

Bentuk Laporan Keuangan tidak diatur tetapi hanya elemen-elemennya saja yang ditentukan.

Bisa menggunakan model USGAAP atau UKGAAP atau GAAP yang lain.

 

Comprehensive Income

-          No extra ordinary income or loss.

-          Gains on revaluation of land and building.

 

Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (ETAP).

Mengadopsi draft dari Small and Medium Enterprise Standads dari USGAAP.

Berbeda dengan SME versi IFRS.

 

 

IAS 2: Inventories

Tidak ada perbedaan signifikan dengan USGAAP.

Kecuali untuk Qualifying Assets:  Inventories yang pembuatannya minimal 12 bulan sampai dapat dijual.  Contoh: Pesawat terbang, kapal laut, dan sejenisnya, dapat dikapitalisasi.

 

Metode Sediaan yang diperkenankan hanya LOCOM atau COMWIL dan tidak ada lagi LIFO, FIFO, atau Average.

 

Note: Tools untuk disclosure

Disclosure check list untuk menguji atau menilai disclosure dari sebuah Laporan Keuangan yang diminta atau disyaratkan oleh IFRS.

 

 

IAS 8: Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Error.

Tidak berbeda signifikan dengan USGAAP, kecuali untuk “True and Fair Overwrite”

Bila disajikan dengan IFRS dan terjadi misleading dapat menggunakan standar lain dengan penjelasan.

 

Changes in Accounting Policies selalu disajikan secara retrospective (restatement) dengan:

-          Explained the condition.

-          Describe how and when change effected.

 

Accounting Estimate and Change disajikan prospective.  Adjustment to the carrying of assets and liabilities.

 

 

IAS 10: Events After Reporting Period

Tidak berbeda kecuali perlakuan untuk dividen.

Dividen yang diumumkan setelah tanggal neraca, dimasukkan dalam Laporan Keuangan tahun pengumuman dan tidak perlu dilakukan penyesuaian untuk Laporan Keuangan laba yang dibagikan dividennya.

 

Adjusting:

-          Discovery of fraud.

-          Sale of inventory at less than cost.

 

Not Adjusting:

-          Exchange rate fluctuations.

-          Nationalization or privatization by government.

-          Eartquake.

-          Announcing a plan to discounting operation of one of fifteen factories.

 


 

Note:

International standards of Auditing (ISA) versus Standad Profesional Akuntan Publik (SPAP)

Tidak banyak perbedaan yang mendasar.

 

 

Business Combinations (IFRS Version)

Pembedaan asset acquisition and business acquisition dikarenakan perbedaan perlakuan akuntansi.

Membeli entitas belum tentu membeli bisnisnya, bisa saja pembelian dilakukan untuk mendapatkan assetnya saja.

 

Goodwill positif masuk ke asset (intangible asset) dan impairment setalah dilakukan assessment.

Goodwill negative masuk ke Laba/Rugi.

 

Intagabile assets (Contigent liability, brand name, etc) perusahaan yang dibeli tidak akan muncul (karena penjualan hanya menggunakan book value) tetapi muncul di perusahaan pembeli (menggunakan fair value).

 

Metode hanya menggunakan metode “by purchase” dan tidak ada lagi metode “pooling of interest”.

 

Contoh Kasus: Reverse Acquisition

PT A Tbk (kosong) membeli oleh PT B (bagus).

Secara hokum A membeli B, tetapi secara akuntansi B membeli A.

 

PT X (kosong) perusahaan yang baru didirikan merupakan gabungan dari PT A tbk (kosong) dan PT B (sehat).

 

Saat Akuisisi, jurnal PT A

Investment in subsidiary              xxx

                Cash                                                      xxx

 

Laporan Konsolidasi berubah:

Net Asset                                            xxx

Goodwill                                              xxx

                Cash                                                      xxx

 

Pengeluaran kas adalah pembeli (acquirer) walaupun secara struktur pada posisi yang lebi kecil ketimbang perusahaan yang dibeli (acquire).

 

Akuisisi Aktiva

Asset                                                     xxx

                Cash                                                      xxx

 

Membeli perusahaan kosong dan hanya memperoleh asset perusahaan tanpa goodwill.

Accounting acquisition tidak selalu mengikuti legal acquisition, karena substansi perusahaan kendali setelah akuisisi menjadi pertimbangan utama (substance over form).

 


 

Membeli perusahaan termasuk pemilik dalam 1 (satu) paket pembelian.

Pemilik yang berubah status menjadi pekerja bagi pemilik baru, beban gaji dalam paket pembelian tersebut harus dikeluarkan dari harga beli.  Goodwill perusahaan terbeli turun.

 

Negative goodwill

Terjadi karena contigent consideration (by contract) dan dengan penilaian fair value.

Fixed to fixed à equity; fixed to variable à liabilities.

 

Previously held interest (PHI)

Konsep lama: beli dulu 40%, kemudian beli  60%, goodwill juga piece by piece.

Konsep baru:  beli dulu 40% dan kemudian beli 60% sisanya, seakan akan yang 40% dijual dulu dan kemudian dibeli seluruhnya sebanyak 100%.  Goodwill langsung 100%, termasuk goodwill yang 40% sebelumnya (mengakui gain or loss transaksi sebelumnya).

 

 

Non-Controlling Interest (USGAAP: Minority Interest)

Input à output à ability to produce output à output.

 

Ability to produce output: belum beroperasi tetapi memiliki kemampuan untuk menghasilkan output.

Contoh: peneliti yang menemukan formula (formasi).

-          Dapat memunculkan  goodwill.

-          Indikasi adanya bisnis.

 

Dalam USGAAP disebut dengan “minority interest”  dengan pendekatan parent model.

Dalam IFRS menggunakan pendekatan “associated” dan “investor” karena menggunakan pendekatan “economic entity model”.

Selama pengendalian tidak berubah, jual beli NCI masuk ke transaksi modal dan tidak ada lagi gain or loss yang masuk dalam Laba Rugi ataupun goodwill,  dianggap sebagai transaksi antar pemegang saham (economic entity model).

 

IFRS tidak mengenal push down accounting seperti yang ada di USGAAP.

Pooling of interest di IFRS adalah pengecualian untuk penggabungan  usaha dari 2 (dua) entitas yang dimiliki oleh entitas sepengendali.

Transaksi lain hanya menggunakan purchase method (acquirer – acquiree).

 

 

IFRS 3: Acquisition Related Cost

Legal fees, finder’s fee, general and administration cost, etc., must be expensed.

Contingent consideration à fair value 

 

 

IFRS: Laporan Konsolidasi

Seluruh kendali pada entitas lain, walau berbeda jauh segmen bisnisnya harus disusun Laporan Keuangan Konsolidasinya.

Laporan Keuangan Konsolidasi bisa tidak disusun (dikecualikan) dalam kondisi-kondisi tertentu.  Berbeda dengan SAK dan USGAAP yang mengharuskan Laporan Keuangan Konsolidasian dalam keadaan apapun.


 

IAS 28: Investment in Assoiciates

Tidak banyak perbedaan dengan USGAAP.

Metoda:

-          Up Stream (investee menjual pada investor)

-          Down Stream (investor menjual pada investee).

Profit transaksi antar associates harus dieleminasi, gain yang diakui hanya untuk pihak eksternal saja.

 

 

IAS 31: Joint Venture

Kontrol tidak ada yang mutlak dominan dan keputusan selalu diambil bersama.

Shareholdership tidak menentukan tetapi kendali yang penting sesuai dengan kontrak kerja bersama yang disepakati. Tidak ada minority interest.

 

Metoda:

-          Jointly control asset (asset dibentuk dan dikendalikan bersama)

-          Jointly control operation (asset ditempat masing-masing tetapi kendali bersama).

-          Jointly control equity :

o   Equity method of accounting.

o   Proportionate consolidation.

 

 

 

IFRS 32:  Financial Instruments – Presentations

Penyajian instrument-instrumen keuangan di Laporan Keuangan

Substansi kontrak dan bukan bentuk hokum.

-          Menyajikan komponen instrument majemuk (compound instrument) seperti obligasi konversi.

-          Menyajikan bunga, dividen, kerugian dan keuntungan dari instrument keuangan.

 

Offset dari finansial liabilities dan financial assets

IAS 32 (Recognizing and Measuring) à IAS 39 (Recognition and Measurement) à IFRS 7 (Disclosure).

Financial Instrument à Financial Asset; Equity Instrument; dan Financial Liability.

 

Substance of the Contract

Contoh: Saham preferen

Equity instrument tetapi harus dicatat sebagai financial liability

Cash                                                                                      xxx

                Liabilities from Preference                                           xxx

                Interest                                                                                xxx

 

 

IFRS 39:  Financial Instrument – Recognition and Measurement

Klasifikasi:

-          Financial assets at fair value through profit or less (FUTPL).

-          Loan and Receivable (L & R).  Kategori tambahan yang membedakan dengan USGAAP.

-          Hold to maturity instrument (HTM).

-          Available for sale financial assets.

Ada pembatasan-pembatasan untuk mencegah perpindahan dari suatu klasifikasi ke klasifikasi lainnya.

Off balance sheet harus dicatat dalam neraca.

Fair Value (IFRS) ada 4 hirarki:

1. Berdasar nilai pasar (quoted market prices in active market).

2. 

3. 

4. 

 

Provitioning (penyisihan aktif produktif)

Contoh: Penyisihan kerugian piutang

Dari yang terestimasi diubah menjadi yang benar-benar terjadi.

 

Revaluasi à Fair Value

Harus dilakukan berkala agar nilai wajar akan tidak berbeda signifikan.

Masih menjadi perdebatan antara akuntansi dan pajak.

Masalah penyelarasan IFRS dengan tax rules.

 

Sebelum IFRS, Goodwill di amortisasi dengan dampaknya terhadap Laporan Keuangan perusahaan sangat signifikan.

 

Derivative

-          Nilai berubah-ubah sesuai dengan underlying.

-          Tidak ada investasi awal.

-          Akan diselesaikan pada suatu tanggal di masa datang.

 

Contoh:

-          Kontrak Forward

Kewajiban membeli atau menjual asset pada harga tertentu di masa mendatang yang ditetapkan pada tanggal kontraknya.

-          Forward Rate Agreements

Mematok bunga pada tingkat bunga yang mengambang.

-          Future Contract

Kewajiban membeli atau menjual pada kuantitas  tertentu di masa mendatang untuk komoditas.

-          Swaps

Mempertukarkan arus kas.

-          Option

 

Pada umumnya FUTPL tetapi dapat pula dipergunakan sebagai hedging.

 

Embedded Derivatives

Derivatif yang mengikuti kontrak-kontrak tertentu.  Harus dipisahkan dan dinilai dengan nilai pasarnya.

 

Sources:

-          www.iasb.org

-          www.pwc.com

-          www.iasplus.com

-          www.ifac.com

-          www.delloite.com

 


 

Hedging

A risk management technigue that involves using one or more derivatives or other hedging instruments to offset changes in fair value or cash flow of one or more assets, liabilities, or future transactions.

Hedging relationship:

-          A hedging instrument

o   All derivative contracts with an external counter party.

o   Non derivatives financial asset or liabillty.

-          A hedged item

o   Assets, liabilities, firm commitments

 

Accounting treatments

-          Changes in fair value of hedged item.

-          Changes in fair value the hedging instrument.

Different as a separate component of equity.

 

Note:

Laba atau rugi hedging tidak mengalir ke Laporan Laba/Rugi tetapi masuk ke equity.

Profit and loss dari equity masuk ke income statement pada saat asset/liability/arus kas tersebut di transaksikan.

 

To Quality Hedge Accounting:

-          Formally designated dan document.

-          Expected to be highly effective in achieving offsetting changes in fair value.

-          For cash flow hedge of forecast transactions.

 

Discontinuation of hedge accounting:

-          If sold, terminated, or exercised.

-          No longer effective.

-          For cash flow hedge if the transaction is no longer expected.

-          Revoke the hedge designation.

 

 

IFRS 7: Financial Instruments – Disclosures

Klasifikasi terpisah dari masing-masing financial instruments dan nilainya serta risiko yang menyertainya.

Main disclosure:

-          Carrying amount of each category of FA/L.

-          Allowance for credit leases.

-          Fair value.

-          Items of income, expenses, gains and losses.

-          Accounting policies.

-          Risk associated with F/S

o   Credit risk

o   Liquidity risk

o   Market risk

 

 


 

IFRS: Financial Instrument

F/S are initially measured at fair value plus.

-          Debt instrument

Measured at amortized.

o   Business model test

o   Cash flow characteristic test

-          Equity instrument  

Measured as fair value in balance sheet, the value changes recognized in profit and loss.

 

 

 

IFRS 16: Property, Plant, and Equipment

Aset berwujud untukproduksi dan administrasi yang dipergunakan lebih dari 1 (satu) periode.  Dinilai dengan “cost”.

-          Depresiasi untuk masing-masing item PPE.

-          Revaluasi berkala sehingga nilainya mendekati nilai wajarnya.

 

Revaluasi surplus

R/E atau dalam ekuitas dengan nama item “Revaluation Surplus”

Tidak melalui Laporan Laba/Rugi.

Contoh:

Kewajiban perusahaan tambang di akhir masa pertambangan harus melakukan revaluasi.

Biaya normalisasi di-present value-kan dan ditambahkan ke harga perolehan asset tersebut.

Selanjutnya di depresiasi sebagai asset total.

Tidak termasuk sebagai beban yang dialokasikan melalui CSR.

 

Revaluasi vs UU Pajak

Revaluasi dilakukan pada seluruh kelompok asset yang dimiliki oleh perusahaan.

Dikenai pajak sesuai UU Pajak sebesar 10% final.

Masalah ini masih dalam pembicaraan antara IAI dan BUMN vs Dirjen Pajak.

 

Depresiasi

Tetap menggunakan masa manfaat (usefull time).

Perubahan masa manfaat diperlakukan secara prospektif, menggunakan catatan atas Laporan Keuangan “Perubahan Estimasi Akuntansi”.

Metode depresiasi harus di review setiap tahun.  Perubahan metoda dilakukan bila terjadi perubahan pada pola konsumsi.  Perubahan metoda harus retrospektif sampai tahun pembanding (comparability).

 

Derecognition

Dijual atau bila tidak bernilai ekonomis lagi.

Gain or loss masuk ke income statement.

 

 

 


 

IAS 17: Leases

Accounting treatments for operating (any lease other than finance lease) and finance lease (lease which transfer substantially all risk and reward) for lessor (assets owner) and lessee (right to use an asset for specified period of time in return of payments).

 

Tingkat diskonto leasing

Fair value + any initial direct costs = agregat PV of minimum lease payment + unguaranteed residual value.

 

Conditions of finance lease:

-          Transfer ownership of assets,

-          Major part of the economic life of asset.

-          Option to purchase the asset at price which expected to be sufficiently lower than fair value.

-          Can use without major modifications being made.

-          Minimum lease payments amount to all asset substianally aal of the fair value of the lease asset.

-          Gain or losses from fluctuations in the fair value of the residual fall to lessee.

-          The lesse has the ability to continue to lease for a secondary period at a rent that is substianally lower than market rent.

-          If the lessee is entitled to cancel the lease, the lessor’s losses associatied with the cancellation are borne by the lessee.

 

Land and Buildings

-          Minimum lease payments are allocated between the elements in propotion to their relative fair value.

-          The land element normally classified as an operating lease unless tittle passed to the lease at the end of the lease term.

Standar dalam perubahan dengan menghapus operating lease dan hanya menggunaka finance lease saja.  Asset leasing menjadi on balance sheet dan tidak ada off balance sheet lagi.

 

 

IAS 18: Revenue

Recognize the revenue and method that should used to measure the revenue.

In flow of economic benefits arising in the course of ordinary activities, resulting in increase in equity.

Measeured in fair value of consideration received (minus discounts and rebates) if deferred it should be measured at its PV.

 

 

IFRS 38: Intangible Assets

Requires an enterprise to recognize an intangible asset if met with certain criteria.

An identifrbale monetary asset without physical substance.

-          Identifiability,

-          Contol (power to obtain benfits),

-          Future economic benefits.

 

 


 

IFRS 1: First Time Adoption

Stage in transaction

-          Accounting policies: select consistent with IFRS.

-          Opening IFRS statement of financial statement.

 

Retrospective, except:

-          Property Plan and Equipment,

-          Business combination,

-          Cumulative translation.

 

 

FASB (USGAAP) vs IASB (IFRS)

Conceptual Framework

SFAC (conceptual framework) dan SFAS( Standards) vs IASC (IAS) dan IASB (IFRS)

IFRS = IFRS dari IASB + IAS dari IASC yang belum dicabut.

 

Tujuan Laporan Keuangan

-          Statemen Posisi Keuangan (Statement of financial position) pengganti Neraca (Balance sheet).

-          Statemen Laba Komprehensif (Staement of comprehensive income) penggati Laporan Laba Rugi (Income Statement).

Melaporkan semua incomes dan expenses, termasuk yang tidak diakui dalam profit and loss.  Memasukkan juga recognize income (potensi pendapatan), surplus revaluasi, dan securities available for sale.

-          Offsetting (Saling hapus)

Tidak diperbolehkan kecuali oleh kondisi-kondisi tertentu.

Contoh: Nasabah bank antara akun tabungan vs pinjaman (over drafting).

-          Statement Arus Kas dan Statemen Perubahan Ekuitas Full Disclosure.

Metode yang dipergunakan hanya operating activities saja.

 

 

IAS 7: Statement of Cash Flow

Laporan pajak dilaporakan terpisah dan disajikan dengan metoda langsung.

Laba sebelum Pajak dikurangi Utang Pajak.

Pendapatan Bunga masuk ke pendapatan operasi.

 

Disclosure

Kas dan setara kas (informasu komparatif)

Laporan Keuangan berisi minimal 2 tahun terakhir.

Reserve terdiri dari other income dan recognized income.

 

Property, Plant and Equipment

USGAAP: Model biaya

IFRS:      Model revaluasi (depresiasi, impairment, repair and maintenance).

                Model biasa (regular major inspection).

 

Usefull life (IFRS): masa manfaat yang direncanakan akan dipakai.

 

Depreciable amount (jumlah yang bisa didepresiasi) tidak sama dengan depreciable cost (harga perolehan dikurangi nilai residu = alokasi cost dari aktiva tetap yang dimanfaatkan).

 

Jujur tidak sama dengan full disclosure:

Informasi yang ditambahkan untuk mencegah pembaca mengalami misleading.

 

 

 

IAS 39: Investasi Jangka Panjang

Debit: No plan to sell (fair value) dan mortised cost.

Equity: No plant o sell (amortized cost) dan plan to sell (fair value).

 

 

IAS 32, IFRS 7 dan 9

Ada klasifikasi untuk instrument keuangan.

 

 

Merger dan Akuisisi

Negative goodwill

FASB (USGAAP) à pengurang asset yng dibeli.

IASB (IFRS) à Diakui sebagai keuntungan dalam Laporan Laba-Rugi.

-          Fair Value: Nilai sahamnya dibeli oleh parent dianggap lebih tinggi dari nilai rakyat.

-          NCI: Proportional à Nilai saham yang diperoleh nilainya sema dengan pembeli (parent).

Instrumen

USGAAP

IFRS

Konsolidasi

Sama (lihat Beams 10 edition)

 

Teori

Parent company theory

Economic entity theory

Laba atau rugi saham minoritas

Laba atau rugi induk

Laba atau rugi entitas

Istilah

Majority and minority interest

Controlling and non controlling interest

Goodwill

Hak induk

Ekuitas dan Amortisasi

Metode pembelian

Pooling of interest dan by purchase

By purchase

Akuisisi

 

Sekaligus (diakui seluruhnya)

Bertahap (diakui bertahap dan diakui total saat pengambilan total)

 

Laba Antar Perusahaan Asosiasi (Sediaan, Aset Tetap, dan Obligasi)

Perusahaan asosiasi adalah perusahaan yang tidak mengendalikan tetapi memiliki pengaruh yang signifikan.

Pengakuan laba transaksi sediaan, aktiva tetap, dan obligasi perusahaan asosiasi tidak ada perbedaan antara IFRS dan USGAAP, karena IAS dan IFRS belum ada aturannya sehingga menggunakan USGAAP.

Tidak ada perbedaan prinsip karena IAS dan IFRS belum mengatur.

Laba atau rugi pada kedua perusahaan harus dieleminasi saat dijual pada pihak luar baik untuk down stream maupun up stream.

 


 

Joint Venture (PSAK 12 dan IAS 31)

Mengendalikan secara bersama operasi atau asset atau entitas.

-          Join operasi (jointly control operation): memproduksi barang bersama dan menjualnya pada pihak lain, contohnya ada PT DI dan perusahaan korea yang memproduksi pesawat tempur.

-          Join asset (jointly control asset): membangun asset bersama dan memanfaatkannya bersama-sama, contohnya adalah pipa minyak dan BTS perusahaan seluler.

-          Join entitas (jointly control entities): membentuk entitas baru.

 

Metoda pengukuran: metoda ekuitas dan metoda konsolidasi proporsional.

-          Equity method: aktivitas investasi (one line consolidation).

-          Proportionate method: konsolidasi (diperlakukan seperti parent dan anak perusahaan).

 

 

Translasi (FAS 52 dan IAS 21)

Perbedaan pada istilah saja tetapi konsepnya sama.

 

 

CONCEPTUAL FRAMEWORK

Kepentingan sama untuk semua orang, sebagai investor.

 

USGAAP

IFRS

Contezt

American context economy

Tanpa context economy suatu Negara tetapi mengacu pada ekonomi pasar (liberalistic market).

Laporan Posisi Keuangan

Urut dari yang paling likuid ke yang tidak likuid

(Klasifikasi berdasar likuiditas)

Tidak berurutan

(Berbasis pada kebutuhan informasi bagi pengguna)

Laporan Arus Kas

Operasi, investasi, pendanaan.

Metoda direct dan indirect

Kemampuan menghasilakn kas dan setara kas dan penggunaannya.

-          Operasi (direct dan indirect)

-          Invetasi dan pendanaan (direct)

Diarahkan nantinya hanya akan menggunakan metoda direct sehingga hasilnya akan sama dengan Laporan Laba Komprehensif.

 

 

 

Akuntansi Untuk Perubahan Harga dan Inflasi (FAS 1 dan 32)

Mengatasi kelemahan historical cost karena factor inflasi karena tidak menggambarkan pengaruh waktu terhadap uang.  Bila dijumlah untuk beberapa asset yang beda waktu perolehannya, berbeda daya beli uangnya, maka nilai penjumlahannya akan menyesatkan (misleading).
PENYUSUNAN KAMUS AKUNTANSI INDONESIA (Prof. Suwardjono, Ph.D.)

Economy = ekonomi = perekonomian = kata keadaan.

Economical = ekonomis = hemat = kata sifat.

Economics = ekonomika = ilmu ekonomi.

 

Konvergensi

IFRS adalah momentum, banyak istilah baru sehingga kesempatan untuk membangun kamus istilah akuntansi.  Kamus merupakan alat bantu untuk memahami standar terbaru.

Kamus adalah daftar kata-kata dengan arti kata sebagaimana umumnya dipakai.

Tesaurus: daftar kata-kata dengan makna kata-kata tertentu dan spesifik (berdasar pada garis pitores yang menciptakan leksikon, istilah-istilah selingkung).

 

Epistimologi: kebenaran ilmiah dibuktikan dengan kebenaran nalar dan bukan karena berdasar kekuasaan.

 

Masalah bahasa profesi dan sikap terhadap Bahasa Indonesia:

-          Adopsi SPKI (IFRS).

-          UU No, 24 tahun 2009.

-          Kerancuan istilah (Sterling, 1979).

-          Pedoman umum alih bahasa dan pembentukan istilah.

-          Keintektualan bahasa untuk keperluan profesi dan akademik.

-          Globalisasi = keinggrisan?, bahasa Indonesia seharusnya bersaing dengan bahasa inggris (reasoning fallacy).

-          Buku ajar berbahasa inggris bersifat disfungsional.

-          Refleksi keterjajahan.

 

Pembentukan istilah:

-          Berkaidah Pedoman Umum Pembentukan Istilah (PUPI).

-          Bernalar (dapat dijabarkan strukturnya).

-          Perekayasaan atau swadaya bahasa.

-          Memengaruhi selera public, membiasakan yang benar dan bukan membenarkan yang biasa.

-          Pengayaan perangkat kata peristilahan (tata istilah).

 

Sumber:

-          Roget’s Thesaurus (Davidson, 2004).

-          The Visual Dictionary with Definition (Corbell and Archambaut, 200..)

-          Tesaurus Bahasa Indonesia (Endarmoko, 2007).

-          Kamus Istilah Serapan (Martinus, 2001).

-          PUPI dan KBBI dan EYD.

 

Kaidah-Kaidah Penting:

-          Diterangkan-menerangkan.

-          Penyerapan istilah asing.

-          Asas bunyi dan asas eja.

-          Bentuk gerund

-          Past participate sebagai pewatas.

-          DM kecuali untuk proleksem (istilah tertentu).

 

Penyerapan istilah asing:

Untuk kemudahan alih bahasa dan kepentingan masa depan.

Mengutamakan ejaan tanpa mengabaikan lafal (fonatik).

-          Konteks dan ikatan kalimat.

-          Kemudahan belajar bahasa.

-          Kepraktisan.

-          Pemakai yang dituju

 

Language intellectuality (keintelektualan basaha)

Alasan perubahan istilah:

-          Salah nalar dan stratagem menghambat pengembangan bahasa.

-          Nama membawa perilaku (mis-use dan ab-use)

-          Kepedulian terhadap generasi mendatang.

-          Kesalahkaprahan tidak dapat dipertahankan atas alas an egoism atau hegemoni kelompok.

-          Tugas pendidik dan pendidikan tinggi.

 

Inggris: Menerangkan (modified) – diterangkan (modifier)

Indonesia: Diterangkan (modifier)-Menerangkan (modified)

Tidak ada komentar: