Jumat, 20 Januari 2023

PENILAIAN ATAS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, PENETAPAN RISIKO DAN CAKUPAN AUDIT SERTA PENYUSUNAN PERENCANAAN DAN PROSEDUR ANALITIS PADA ACCOUNTING LEAGUE PERIODA 2012/2013

ALBERTINA WIDIANA S., FANNY RASTITI., VINCENTIUS RENO B., & DANIEL SUGAMA STEPHANUS

MAKALAH PENGAUDITAN                  

PROGRAM STUDI AKUNTANSI - FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MA CHUNG – KABUPATEN MALANG

2014

ABSTRAK

Proposal ini membahas tentang audit terhadap kegiatan HMP Akuntansi Ma Chung yaitu Accounting League perioda 2012/2013. Audit merupakan suatu proses sistematik yang digunakan untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi, dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan-pernyataan tersebut dengan kriteria yang ditetapkan. Proses audit terdiri dari empat bagian yaitu penerimaan perikatan audit, perencanaan audit, pelaksanaan pengujian audit, dan pelaporan audit. Dalam melakukan perencanaan audit, terlebih dahulu auditor melakukan survei terhadap entitas yang akan diaudit. Setelah dilakukannya survei, auditor akan melakukan sesi wawancara terhadap salah satu pihak terkait yang berada di entitas tersebut dan memberikan kuesioner mengenai sistem pengendalian internal entitas tersebut. Auditor juga akan menentukan tingkat materialitas dan risiko terhadap entitas tersebut. Terdapat empat jenis risiko yaitu risiko bawaan (inherent risk), risiko pengendalian (control risk), risiko deteksi (detection risk), dan risiko audit. Risiko bawaan merupakan kerentanan suatu saldo akun atau golongan transaksi terhadap suatu salah saji material. Risiko pengendalian adalah risiko terjadinya salah saji material dalam suatu asersi yang tidak dapat dicegah atau dideteksi secara tepat waktu oleh pengendalian internal entitas. Risiko deteksi adalah risiko sebagai akibat auditor tidak dapat mendeteksi salah saji material yang terdapat dalam suatu asersi. Risiko audit adalah ukuran kesediaan auditor untuk menerima bahwa laporan keuangan mungkin mengandung salah saji yang material setelah audit selesai, dan pendapat wajar tanpa pengecualian telah dikeluarkan. Risiko bawaan mempunyai hubungan berbanding lurus dengan risiko pengendalian. Sedangkan risiko bawaan dan risiko pengendalian mempunyai hubungan yang berbanding terbalik dengan risiko deteksi. Semakin rendah risiko bawaan dan risiko pengendalian yang dimiliki entitas maka semakin tinggi risiko deteksi yang dimiliki.

Auditor melakukan proses audit terhadap laporan pertanggungjawaban atas kegiatan Accounting League perioda 2012/2013. Materialitas yang ditetapkan oleh auditor terhadap laporan pertanggungjawaban Accounting League perioda 2012/2013 sebesar 0% serta risiko bawaan dan risiko pengendalian yang dimiliki sedang.

Kata-kata kunci: perencanaan audit, materialitas, risiko

 

1. PENDAHULUAN

1.1         Latar Belakang

Lembaga kemahasiswaan yang ada di Universitas Ma Chung seperti BEMU, UKM, dan HMP banyak mengadakan kegiatan yang ditujukan untuk para mahasiswa. Kegiatan- kegiatan tersebut dibuat dengan tujuan sebagai tempat untuk mengasah dan menyalurkan bakat dan minat yang dimiliki para mahasiswa. Namun, dari kegiatan- kegiatan yang diadakan oleh lembaga kemahasiswaan tersebut, kebanyakan lebih fokus pada kegiatan yang mengasah intelektual pesertanya. Sedangkan kegiatan- kegiatan yang lebih mengasah kemampuan di bidang olahraga masih jarang diadakan. Padahal bakat dan minat yang dimiliki di bidang olahraga juga sama pentingnya dengan memiliki kemampuan di bidang intelektual.

Oleh karena masih minimnya kegiatan untuk mahasiswa di bidang olahraga, HMP Akuntansi Universitas Ma Chung mengadakan acara Accounting League sebagai salah satu program kerja mereka.  Accounting League merupakan salah satu program kerja Himpunan Program Studi Akuntansi Universitas Ma Chung khususnya divisi student welfare. Kegiatan accounting league ini merupakan salah satu kegiatan rutin dari divisi student welfare HMP Akuntansi yang diadakan setiap tahun.

Kegiatan accounting league terdiri dari beberapa pertandingan cabang olahraga. Seperti pertandingan- pertandingan olahraga yang ada, pertandingan dalam accounting league juga diawasi oleh wasit. Pertandingan ini wajib diikuti oleh perwakilan mahasiswa akuntansi dari angkatan 2011 hingga angkatan 2013. Setiap angkatan akan bertanding satu sama lain dalam setiap cabang olahraga untuk memperebutkan juara I- III. Cabang olahraga yang ada di accounting league periode tahun 2012 ini terdiri dari basket, futsal, dan bulu tangkis.

Accounting league diharapkan dapat menjadi salah satu wadah bagi mahasiswa khususnya mahasiswa akuntansi untuk menyalurkan bakat dan minatnya terhadap bidang olahraga. Selain itu, karena diikuti oleh perwakilan angkatan 2009 hingga 2012 mahasiwa akuntansi, kegiatan ini juga dapat mengakrabkan hubungan antar mahasiswa se-akuntansi.

1.2         Struktur Organisasi HMP Akuntansi Perioda 2012-2013

Gambar 1. Struktur Organisasi HMP Akuntansi Perioda 2012/2013

1.3         Struktur Kepanitiaan Accounting League Perioda 2012/2013

Gambar 2. Struktur Kepanitiaan Accounting League Tahun Perioda 2012/2013

1.4     Tujuan Kegiatan

Adapun tujuan-tujuan dari penyelenggaraan kegiatan kompetisi olahraga ini adalah:

a.              Mengembangkan kemampuan mahasiswa di bidang olahraga khususnya basket, futsal, dan badminton.

b.             Mempererat relasi antar angkatan mahasiswa program studi Akuntansi.

c.              Mempererat relasi mahasiswa program studi Akuntansi dengan dosen Akuntansi.

d.             Menjunjung tinggi rasa solidaritas antar angkatan mahasiswa Akuntansi.

1.5         Manfaat Kegiatan

          Adapun manfaat dari penyelenggaraan kegiatan kompetisi olahraga ini adalah:

a.              Bagi Universitas

Meningkatkan keakraban dan kebersamaan dalam prodi Akuntansi sebagai bagian dari 12 karakter Universitas Ma Chung.

b.             Bagi Mahasiswa

Dapat mempererat hubungan antar mahasiswa prodi Akuntansi setiap angkatan.

1.6         Jadwal Kegiatan

No.

Nama Kegiatan

Waktu

Tempat

1.

Pertandingan Bulutangkis

 

1 Desember 2012

8  Desember 2012

 

Balai Pertiwi

Universitas Ma

Chung Malang

2.

Pertandingan Basket

 

1 Desember 2012

8  Desember 2012

 

Balai Pertiwi

Universitas Ma

Chung Malang

3.

Pertandingan Futsal

4 Desember 2012

6 Desember 2012

Lapangan Futsal

Champion Tidar Bawah

 

1.7         Evaluasi Kegiatan

Setelah susunan kepanitiaan dibentuk, ketua Edbert S. Poniman mengadakan rapat perdana senagai perkenalan awal antar panitia agar dapat bekerjasama dengan baik kedepannya. Rapat ini berisi penjelasan job description masing-masing sie dan BPH, sosialisasi peraturan rapat, dan perencanaan konsep acara mengenai waktu pelaksanaan kegiatan serta kegiatan yang akan dilakukan.

 

 

Setelah mengetahui tugas dan fungsinya masing-masing, kami mulai mempersiapkan segala yang dibutuhkan. Selama kurang lebih satu setengah bulan kami bekerja mulai dari pembentukan panitia sampai acara terbentuk dan hambatan yang kami temui pun terbilang cukup banyak, mulai dari acara hingga publikasi dikarenakan persiapan yang terbatas. Seperti dalam menentukan waktu acara, karena beberapa kendala seperti waktu yang berdekatan dengan Ujian Akhir Semester (UAS) pada bulan Desember. Lalu sempat terjadi pergantian ketua Edbert S. Poniman, digantikan oleh Nico Agustinus yang sebelumnya menjabat sebagai steering committee. Pergantian ketua terjadi karena ketua Edbert S. Poniman dirasa kurang mampu dalam memimpin panitia Accounting League sehingga sering terjadi kesalahpahaman dalam komunikasi antar panitia dan akhirnya kinerja panitia menjadi tidak maksimal. Setelah pergantian ketua menjadi ketua Nico Agustinus, kami melanjutkan persiapan untuk acara dengan lebih cepat untuk mengejar waktu yang telah terbuang. Kemudian kendala dari dana, yaitu dana yang digunakan hanya bergantung pada dana dari IKAMA dan dana kontribusi peserta. Karena dana IKAMA yang diperkirakan dapat turun jauh sebelum hari pelaksanaan ternyata baru dapat turun saat beberapa hari saja menjelang hari pelaksanaan, maka kami pun memutuskan untuk mengumpulkan dana dari setiap anggota panitia dengan iuran sebesar Rp 20.000 per orang.

Secara keseluruhan, perencanaan dan persiapan kegiatan telah dilaksanakan semaksimal mungkin, walaupun terdapat banyak hambatan yang terjadi. Pada akhirnya acara Accounting League 2012 dapat berlangsung dengan lancar dan sukses.

1.8         Kegiatan Accounting Camp

1.8.1   Latar Belakang

 

 

Selain Accounting League, HMP Akuntansi khususnya divisi Student Welfare juga memiliki kegiatan rutin lainnya yang diadakan setiap tahun, yaitu Accounting Camp. Kegiatan belajar mengajar yang begitu padat di Universitas Ma Chung seringkali membuat kurangnya komunikasi antar mahasiswa termasuk komunikasi antara mahasiswa dengan para dosen. Selain itu, seringkali terjadi kesenjangan sosial di mana mahasiswa hanya bergaul dengan angkatannya saja dan tidak mengenal mahasiswa lain di angkatan yang berbeda.

Oleh karena itu, dibutuhkan suatu kegiatan yang dapat menjadi sarana untuk mahasiswa dapat mengenal lebih baik mahasiswa antar angkatan dan dosen di Program Studi Akuntansi. Pada tahun 2012, Accounting Camp dilaksanakan dalam bentuk live in dengan mengambil tema “Down to Earth”.  Kegiatan ini juga diadakan untuk dapat membentuk kepribadian mahasiswa agar dapat menyeimbangkan antara ilmu pengetahuan dan pergaulan dengan sesama, serta dapat melestarikan lingkungan dan alam agar dapat mengurangi polusi. Pada acara ini juga akan diadakan open forum, di mana mahasiswa dapat berinteraksi dengan dosen dengan cara mengungkapkan pikiran dan saran kepada dosen terkait dengan proses pembelajaran ataupun tentang universitas.

1.8.2        Tujuan Kegiatan

Adapun tujuan diadakannya kegiatan Accounting Camp tahun 2012 dalam bentuk live in  adalah sebagai berikut:

1.             Menciptakan rasa keakraban dan kebersamaan antar masing-masing individu dalam Program Studi Akuntansi.

2.             Sebagai sarana untuk saling berinteraksi dan berkomunikasi antar angkatan dan merekatkan hubungan antar individu yang berada dalam Program Studi Akuntansi termasuk dosen dengan mahasiswanya.

3.            

 

Melestarikan dan menjaga alam yang masih hijau.

4.            

 

Mengenal kehidupan alam bebas.

5.             Sarana bagi mahasiswa memebrikan umpan balik terhadap proses belajar mengajar dan kepekaan terhadap lingkungan sosial, serta hal-hal yang berkaitan dengan Program Studi Akuntansi.

1.8.3   Jadwal Kegiatan

Kegiatan Accounting Camp 2012 dalam bentuk live in dengan tema “Down to Earth” telah diselenggarakan pada:

Hari/ Tanggal  : Jumat, 23 November 2012- Minggu, 25 November 2012

Waktu             : Pukul 17.00 WIB- selesai (Jumat, 23 November 2012)

                          Pukul 06.00 WIB- selesai (Sabtu, 24 November 2012)

                          Pukul 06.00 WIB- selsesai (Minggu, 25 November 2012)

Tempat            : Desa Beru, Bumiaji, Batu

1.8.4  Evaluasi Kegiatan

Sebelum kegiatan Accounting Camp 2012 dilaksanakan, panitia telah melaksanakan rapat sebanyak 9 kali. Acara Accounting Camp 2012 dimulai pada hari Jumat 23 November 2012 pukul 19.00 WIB dan berakhir pada hari Minggu, 25 November 2012 pukul 13.00 WIB.

 

 

Kegiatan Accounting Camp 2012 secara keseluruhan telah dilaksanakan dengan baik dan lancar. Keadaan selama acara sudah baik, walaupun terdapat beberapa keributan, tetapi sie keamanan telah melaksanakan tugasanya dengan baik. Masalah kendaraan dan akomodasi, sie akpertrans sedikit kurang komunikasi dengan pihak angkot, sehingga ada beberapa angkot yang tersesat dan membuat acara menjadi mundur dari jadwal yang telah ditetapkan. Pada saat kegiatan outbond berlangsung, cuaca sedang hujan, tetapi sie acara dapat mengatur jadwal acara dengan baik dan memperhatikan kondisi peserta sehingga tidak membuat peserta jatuh sakit. Konsumsi selama di Desa Beru juga telah baik dengan bantuan panitia sie konsumsi bersama Ibu Slamet.

2.  SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL

 

2.1     Sistem Pengendalian Internal

2.1.1 Pengertian Sistem Pengendalian Internal

Sistem Pengendalian Intern merupakan istilah yang telah umum dan banyak digunakan berbagai kepentingan. Istilah Pengendalian intern diambil dari terjemahan istilah “Internal Control” meskipun demikian penulis menterjemahkan sebagai pengawasan intern, untuk istilah tersebut hal ini tidaklah menjadi masalah karena tidak mengurangi pengertian Sistem Pengendalian Intern secara umum.

Sebagaimana diketahui bahwa definisi Pengendalian Intern yang dikemukakan commite on Auditing Procedur American Institute of Carified Public Accountant (ICPA) adalah sebagai berikut:

James (1997:155) menyatakan bahwa,

Sistem Pengendalian Intern merupakan istilah yang telah umum dan banyak digunakan berbagai kepentingan. Istilah Pengendalian intern diambil dari terjemahan istilah “Internal Control” meskipun demikian penulis menterjemahkan sebagai pengawasan intern, untuk istilah tersebut hal ini tidaklah menjadi masalah karena tidak mengurangi pengertian Sistem Pengendalian Intern secara umum. Definisi Pengendalian Intern yang dikemukakan Commite on Auditing Procedur American Institute of Carified Public Accountant (ICPA) adalah rencana organisasi dan semua metode serta tindakan yang telah digunakan dalam perusahaan untuk mengamankan aktivanya, mengecek kecermatan dan keandalan dari data akuntansinya, memajukan efisiensi operasi, dan mendorong ketaatan pada kebijaksanaan-kebijaksanaan yang telah ditetapkan pimpinan.”

 

Menurut Baridwan (1998: 97) mengatakan,

“Pengendalian Intern adalah rencana organisasi dan metode serta kebijaksanaan yang terkoordinir dalam suatu perusahaan untuk mengamankan harta kekayaan, menguji ketepatan dan sampai berapa jauh data akuntansi dapat dipercayai, menggalakkan efisiensi usaha dan dapat mendorong ditaatinya kebijaksanaan pimpinan yang telah digaris bawahi.”

 

Dalam Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (1998 : 23) menjelaskan,

“Pengendalian Intern mendefinisikan Sistem Pengendalian Intern meliputi organisasi serta semua metode dan ketentuan yang terkoordinasi yang dianut dalam suatu perusahaan untuk melindungi harta miliknya, mencek kecermatan dan keandalan data akuntansi, meningkatkan efisiensi usaha, dan mendorong di taatinya kebijakan manajemen yang telah digariskan. Pengendalian Intern sebagai Manajemen Control (Arti Luas). Selanjutnya apabila unsur-unsur yang terdapat pada Sistem Pengendalian Intern yang telah sesuai dengan definisi di kelompokkan dua sub sistem, maka kedua sub sistem tersebut terdiri dari sub sistem “Pengendalian Administrasi (Administrative Control) dan “Pengendalian Akuntansi” (Accounting Control). Pembagian dalam sub sistem ini secara langsung dan lengkap dalam buku Norma Pemeriksaan Akuntansi, jadi dalam arti yang luas, Sistem Pengendalian Intern mencakup pengendalian yang dibedakan atas pengendalian Intern yang bersifat accounting dan administrasi.”

 

Pengendalian internal mencakup rencana organisasi dan semua metode serta tindakan yang telah digunakan dalam perusahaan untuk mengamankan aktivanya, mengecek kecermatan dan keandalan dari data akuntansinya, memajukan efisiensi operasi, dan mendorong ketaatan pada kebijaksanaan-kebijaksanaan yang telah ditetapkan pimpinan (Arens dan Loebbecke, 2003)

2.1.2   Tujuan Sistem Pengendalian Internal

 

Menurut Baridwan (1998), Pengendalian Internal yang diciptakan dalam suatu perusahaan harus mempunyai beberapa tujuan. Sesuai dengan definisi yang dikemukakan AICPA tersebut di atas, maka dapatlah dirumuskan tujuan dari Pengendalian Internal yaitu menjaga keamanan harta milik perusahaan, memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi, memajukan efisiensi operasi perusahaan dan membantu menjaga kebijaksanaan manajemen yang telah ditetapkan lebih dahulu untuk dipatuhi.

2.1.3 Prinsip-prinsip Pengendalian Internal

Dalam buku Akuntansi Keuangan (Baridwan, 1998) bahwa penerapan unsur-unsur sistem pengendalian intern dalam suatu perusahaan tertentu harus mempertimangkan biaya dan manfaatnya. Suatu Sistem Pengendalian Intern yang baik haruslah bersifat cepat, murah dan aman, sehingga perusahaan dapat menjalankan operasinya dengan lancar, terjamin keamanannya dan biaya pengawasan yang dibutuhkan relatif tidak mahal.

Prinsip-prinsip umum Sistem Pengendalian Internal hanya berlaku sebagai pedoman, bukan merupakan suatu keharusan yang ditetapkan secara baku. Meskipun demikian, AICPA mengemukakan bahwa suatu Sistem Pengendalian Intern yang memuaskan akan bergantung sekurang-kurangnya empat unsur Pengendalian Internal. Pertama, suatu struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tepat. Kedua, suatu sistem wewenang dan prosedur pembukuan yang baik berguna untuk melakukan pengawasan akuntansi yang cukup terhadap harta milik, hutang-hutang, pendapatan-pendapatan dan biaya-biaya. Ketiga, praktek-praktek yang sehat haruslah dijalankan didalam melakukan tugas-tugas dan fungsi-fungsi setiap bagian dalam organisasi. Keempat, suatu tingkat kecakapan pegawai yang sesuai dengan tanggung jawab.

2.1.4 Unsur-unsur Pengendalian Internal

Menurut Mulyadi (2006), unsur-unsur tersebut di atas adalah sangat penting dan harus diterapkan secara bersama-sama dalam suatu perusahaan, agar terdapat adanya Sistem Pengendalian Intern yang baik, sebab kelemahan yang serius dalam salah satu diantaranya, pada umumnya akan merintangi sistem itu bekerja dengan lancar dan sukses. Selanjutnya akan dibahas satu persatu unsur-unsur Pengendalian Internal tersebut.

2.1.4.1 Struktur Organisasi

Struktur Organisasi merupakan salah satu alat bagi manajemen atau pimpinan perusahaan untuk mengendalikan kegiatannya. Proses pembentukannya dimulai dengan menetapkan kegiatan-kegiatan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan.

Setiap kegiatan akan dibagi kedalam unit-unit kegiatan yang lebih kecil, dengan disertai perincian tugas dari masing-masing karyawan yang menjalankan tugasnya. Selanjutnya tugas tersebut dibagi-bagi dan ditentukan bagian-bagian mana yang akan mengerjakan suatu tugas atau kelompok tugas tertentu. Apabila diperlukan didalam suatu bagian masih bisa dibentuk sub bagian yang lebih kecil sesuai dengan bentuk bagian yang diperlukan dalam organisasi.

Tahap terakhir adalah menentukan hubungan antara tugas yang satu dengan tugas yang lain. Penentuan ini agar tercipta kerjasama yang baik dan terarah diantara bagian-bagian tersebut, untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Hasilnya adalah merupakan struktur organisasi, yaitu kerangka dari organisasi yang menunjukkan tugas-tugas, tanggung jawab dan tata hubungan yang terdapat diantara bagian yang satu dengan lainnya. Struktur organisasi perusahaan haruslah memungkinkan adanya koordinasi usaha diantara semua satuan dan jenjang untuk mengambil tindakan-tindakan yang dapat mencapai suatu tujuan umum. Setiap tujuan organisasi harus di mengerti sehingga tanggung jawab, serta apakah hubungan dan wewenang satuan kerja yang berhubungan dengan satuan kerja lain dapat diselenggarakan dengan baik.

Suatu dasar yang berguna dalam menyusun struktur organisasi perusahaan adalah pertimbangan bahwa organisasi itu harus fleksibel dalam arti memungkinkan adanya penyesuaian-penyesuaian tanpa harus mengadakan perubahan total. Selain itu organisasi yang disusun harus dapat menunjukkan garis-garis wewenag dan tanggung jawab yang jelas, dalam arti jangan sampai terjadi adanya overlap fungsi masing-masing bagian. Untuk dapat memenuhi syarat bagi adanya suatu pengawasan yang baik, hendaknya struktur organisasi dapat memisahkan fungsi-fungsi operasional, penyimpanan dan pencatatan. Pemisahan fungsi-fungsi ini dapat diharapkan dapat mencegah timbulnya kecurangan-kecurangan dalam perusahaan.

2.1.4.2 Sistem Wewenang dan Prosedur Pembukuan

Sistem wewenang dan prosedur pembukuan dalam suatu perusahaan merupakan alat bagi manajemen untuk mengadakan pengawasan terhadap operasi dan transaksi-transaksi yang terjadi dan juga untuk mengklasifikasikan data akuntansi dengan tepat. Klasifikasi data akuntansi ini dapat dilakukan dalam rekening-rekening buku besar yang biasanya diberi nomor kode dengan cara tertentu dan dibuatkan buku pedoman mengenai penggunaan debit dan kredit masing-masing rekening.

 

Pada Sistem Penerimaan dan Pengeluaran Kas, sistem ini dapat memberikan jaminan bahwa setiap penerimaan dan pengeluaran yang dilakukan benar-benar terjadi dan juga merupakan penerimaan dan pengeluaran yang berkaitan dengan aktivitas perusahaan dan prosedur yang dapat dirumuskan sebagai tata cara yang harus diikuti dan ditaati dalam melaksanakan sesuatu aktivitas. Pengawasan terhadap operasi dan transaksi-transaksi dapat dilakukan melalui prosedur-prosedur yang ditetapkan lebih dahulu dan prosedur-prosedur yang akan disusun untuk seluruh kegiatan yang ada dalam perusahaan.

Prosedur yang baik adalah prosedur yang mencapai tujuannya dengan cara yang sederhana, membagi pekerjaan secara logis dan mudah dipahami sehingga bakat karyawan apat dimanfaatkan sebaik mungkin. Sedangkan prosedur yang efektif adalah prosedur yang dapat memaksakan kepatuhan.

Kalau prosedur dirumuskan sebagai tata cara mengerjakan sesuatu, maka prosedur pembukuan dapat dirumuskan sebagai tata cara pencatatan, pelaporan atas operasi-operasi yang ada dalam perusahaan.

Dengan demikian sistem wewenang dan prosedur pembukuan merupakan suatu tata cara pencatatan, pelaporan, serta pengesahan operasi-operasi dan transaksi-transaksi perusahaan yang sedemikian rupa sehingga adanya tercipta ke absahan dan ketelitian pencatatan harta, hutang, modal, penghasilan dan biaya-biaya perusahaan.

Dalam pelaksanaan sistem wewenang dan prosedur pembukuan diperlukan adanya alat-alat untuk pengawasan akuntansi terhadap operasi-operasi dan transaksi-transaksi yang ada dalam perusahaan serta alat untuk mengklasifikasikan data dalam struktur rekening yang formal.

 

Alat-alat yang digunakan untuk pengawasan akuntansi terhadap operasi-operasi dan transaksi-transaksi, diciptakan melalui perancangan catatan-catatan dan formulir-formulir yang tepat, serta melalui perencanaan arus prosedur yang logis dalam melakukan pencatatan dan prosedur otorisasi di antara departemen-departemen dan seksi-seksi dalam departemen..

Alat yang digunakan untuk melaksanakan data disebut dengan nama daftar susunan rekening (Chart of Account) yaitu suatu daftar susunan keterangan bagaimana rekening yang telah tersusun dengan baik akan lebih banyak memberikan kegunaan masing-masing rekening. (Baridwan, 1998). Rekening-rekening yang telah dipilih beserta urutannya minimal harus membantu mempermudah penyusunan laporan-laporan keuangan dan laporan-laporan lainnya dengan ekonomis, meliputi rekening-rekening yang diperlukan untuk menggambarkan dengan baik dan teliti harta-harta milik, hutang-hutang, pendapatan-pendapatan, harga pokok dan biaya-biaya yang harus diperinci sehingga memuaskan dan berguna bagi manajemen di dalam melakukan pengawasan operasi perusahaan. Menguraikan dengan teliti dan singkat apa yang harus dimuat di dalam setiap rekening. Memberikan batas sejelas-jelasnya antara pos-pos aktiva, modal, persediaan-persediaan dan biaya-biaya. Dan membuat rekening-rekening kontrol apabila diperlukan.

2.1.4.3  Praktek-praktek Yang Sehat

Setelah struktur organisasi dan sistem wewenang serta prosedur pembukuan disusun dengan baik, maka diperlukan adanya praktek-praktek yang sehat untuk menjalankannya. Praktek-praktek yang sehat tersebut akan di bahas lebih lanjut dalam sub bagian tersendiri.

2.1.4.4  Pegawai Yang Cukup Cakap

Penulis baca dalam buku Internal Auditing (Sawyer’s, 2001; 67) yang dimaksud dengan pegawai yang cukup cakap adalah pegawai yang mampu melaksanakan tugas, tanggung jawab, dan wewenang yang dibebankan kepadanya, sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai dengan efisien. Pegawai dengan cukup cakap untuk suatu pekerjaan bukan berarti pegawai yang tingkat pendidikananya tinggi, sehingga gajinya juga besar tetapi mungkin dengan pendidikan menengah sudah cukup, yang penting adalah latar belakang pendidikannya cukup memadai untuk pekerjaan-pekerjaan yang dilakukannya. Hal ini perlu dipertimbangkan agar dapat diperoleh pegawai yang cukup cakap tetapi juga ekonomis.

Untuk memperoleh pegawai yang cukup cakap sesuai dengan kebutuhan perusahaan, diperlukan adanya usaha-usaha yang tepat. Secara umum usaha ini akan mencakup tiga proses.

Dimulai semenjak penerimaan pegawai dilanjutkan dengan peningkatan keterampilan melalui program pendidikan dan latihan yang berkesinambungan dan diakhiri dengan penilaian atas pelaksanaan pekerjaan dari pegawai. Ketiga proses ini berlangsung terus menerus, mengingat usaha mendapatkan pegawai yang cukup cakap merupakan usaha yang selalu berkesinambungan.

 

Proses penerimaan tenaga kerja merupakan proses yang sangat penting serta menuntut penelitian yang mendalam dan teliti terutama mengenai kemampuan dari semua calon pegawai. Dari sini akan diperoleh bibit-bibit yang baik untuk menempati jabatan didalam perusahaan dan sebaliknya dari kesalahan penerimaan tenaga kerja akan membawa kegagalan bagi perusahaan. Dengan perencanaan yang memadai, akan memudahkan perusahaan mengetahui beberapa orang karyawan, dan dimana posisinya serta persyaratan apa yang dibutuhkan perusahaan.

Proses peningkatan keterampilan melalui program pendidikan dan latihan yang berkesinambungan merupakan tahap yang sangat penting dalam setiap usaha mendapatkan pegawai yang cukup cakap.

Manfaat yang diperoleh dari program pendidikan dan latihan bagi pegawai antara lain  Mengenai kedudukannya di dalam orgaisasi dan siapa pimpinannya. Mengetahui tugas-tugas yang harus dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya. Mengetahui sampai dimana tanggung jawab dan kekuasaan mengenai tugasnya serta batas-batas pengambil alihan tugas oleh petugas yang lain. Mengetahui bagaimana sumbangan kerjanya terhadap perusahaan secara keseluruhan.

Proses yang terakhir adalah penilaian pekerjaan ini harus selalu dilakukan untuk mendorong para pegawai bekerja dengan sungguh-sungguh. Penilaian atas pelaksanaan pekerjaan dari para pegawai akan menghasilkan informasi-informasi berikut ini. Tingkat kecakapan yang dicapai oleh masing-masing pegawai. Kebutuhan pegawai yang bersangkutan akan pendidikan khusus guna mengembangkan lebih lanjut atas kecakapan yang telah dicapainya. Potensi pegawai serta arah kariernya diatas tujuan manajemen untuk mendapatkan pegawai yang cukup cakap akan dapat dicapai.

2.2          AD/ART Organisasi

1.      Anggaran Rumah Tangga adalah suatu acuan program dalam garis besar 
sebagai pernyataan kehendak pimpinan dan anggota suatu organisasi yang pada intinya berisi Kerangka Umum Program Kerja yang ditetapkan oleh Rapat Pimpinan dan Anggota Suatu Organisasi. 

2.      Kerangka Umum Program Kerja tersebut merupakan rangkaian program program Kerja yang menyeluruh, terarah dan terpadu yang berlangsung secara berkesinambungan. 

3.      Rangkaian program-program kerja yang terus-menerus tersebut dimaksudkan tujuan organisasi seperti termaksud di dalam Anggaran Dasar organisasi. 

4.      Anggaran Rumah Tangga juga merupakan Program Utama Badan Pengurus Organisasi yang memberikan arah dalam mewujudkan Rencana Kerja Operasional yang lebih terperinci, setiap tahunnya. 

 

Berikut ini merupakan AD/RT yang dimiliki oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi Akuntansi.

Anggaran Dasar

dan Anggaran Rumah Tangga

1.         Bahwa untuk mencapai tujuan Pembangunan Nasional Indonesia dalam mencerdaskan kehidupan bangsa untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur yang berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, diperlukan masyarakat Indonesia yang beriman, berbudaya, dan berpengetahuan dengan menjunjung tinggi nilai kebenaran.

2.         Bahwa untuk menunjang pembentukan lulusan akuntansi yang seutuhnya antara lain dibutuhkan pembinaan dan pengembangan dalam bidang pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat sebagaimana tertuang dalam Tri Dharma Perguruan tinggi.

3.         Dalam usaha untuk mencapai tujuan tersebut, prodi Akuntansi membutuhkan perangkat- perangkat penunjang untuk mewadahi setiap kegiatan prodi akuntansi yang dilakukan oleh mahasiswa prodi akuntansi sehingga dapat mendukung tercapainya tujuan prodi akuntansi secara terarah dan sistematis sesuai dengan visi dan misi prodi akuntansi itu sendiri dengan tetap berpegang pada visi dan misi universitas.

4          Menyadari akan kedudukan dan tanggung jawab mahasiswa akuntansi terhadap prodi akuntansi itu sendiri, maka dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, mahasiswa prodi akuntansi bertekad memngembangkan profesionalisme mahasiswa prodi Akuntansi dalam organisasi Himpunan Mahasiswa Program Studi Akuntansi (HMP Akuntansi) yang didirikan di Malang pada tanggal 21 Juli 2011 dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga sebagai berikut

 

 

 

Tabel 1. AD/RT HMP Akuntansi


 

 

2.3          Survey

Survey ini dilakukan dengan memberikan pertanyaan kepada panitia Accounting League perioda 2012/2013 untuk melihat berbagai kondisi yang terjadi dalam kegiatan Accounting League perioda tahun 2012/2013. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan adalah sebagai berikut.

Tabel 2. Survey

LINGKUNGAN PENGENDALIAN

 

Pertanyaan

Ada

Tidak

Keterangan

1

Apakah kegiatan ini memiliki:

a.    Profil kegiatan Accounting League

b.    Struktur organisasi dan job description Panitia Accounting League

 

 

   √

 

 

 

Tercantum dalam proposal dan laporan pertanggunggjawaban kegiatan Accounting League perioda 2012/2013

2

Apakah terdapat batasan tanggung jawab yang jelas pada setiap sie dalam kepanitiaan Accounting League ?

 

 

 

 

Batasan tanggung jawab setiap sie sesuai yang ditentukan dalam job description pada laporan pertanggungjawaban kegiatan Accounting League perioda 2012/2013

3

Apakah ketua panitia terlibat dalam perencanaan dan pengesahan dalam kegiatan?

 

 

 

 

 

Ketua panitia bertanggungjawab dalam proses perencanaan dan pengesahan dari kegiatan tiap sie.

4

Apakah pengendalian dipantau secara memadai?

 

 

 

 

Pengendalian dipantau secara memadai oleh ketua panitia sebagai pihak internal dan oleh Steering Committee sebagai pihak eksternal.

5

Apakah terdapat tindak lanjut terhadap penyimpangan dari unsur pengendalian yang berlaku?

 

 

 

 

 

Apabila terjadi penyimpangan maka sebagai konsekuensinya harus dilaporkan dalam laporan dan dilakukan pembenaran apabila terdapat koreksi.

6

Apakah kegiatan memiliki sistem penyusunan anggaran?

 

 

 

 

 

 

Setiap sie dalam kegiatan diharuskan membuat anggaran sebelum pelaksanaan kegiatan dan bendahara bertugas untuk mengumpulkan setiap anggaran lalu membuat activity budgeting kegiatan tersebut yang kemudian dilaporkan dalam laporan keuangan dalam proposal.

7

Apakah laporan pelaksanaan anggaran dibuat pada waktu yang seharusnya?

 

 

 

Laporan pelaksanaan anggaran dibuat 3 bulan sebelum kegiatan berlangsung.

8

Apakah terdapat tindak lanjut terhadap penyimpangan dari anggaran?

 

 

 

 

Penyimpangan dari anggaran tidak ditindaklanjuti lebih lanjut.

9

Apakah kebijakan yang bersangkutan dengan anggota panitia dijamin dengan memadai?

(penerimaan, pengawasan, maupun penilaian)

 

 

 

 

 

Ada prosedur untuk melakukan penerimaan anggota berdasarkan penilaian Direktorat Pengembangan Sumber Daya Manusia terhadap keseharian, karakter, dan kinerja para anggota panitia

10

Apakah terdapat petunjuk bahwa ketua panitia:

a.    Menginginkan laporan keuangan yang wajar?

b.    Jujur dalam menanggapi pertanyaan-pertanyaan dari auditor?

c.    Memiliki integritas?

d.   Memiliki kesadaran pengendalian yang kuat?

 

 

 

 

 

 

 


 

 

 

 

 

Ketua panitia menginginkan laporan keuangan disajikan secara jujur dan wajar. Ketua panitia dapat bekerja sama dalam menanggapi setiap pertanyaan yang diajukan oleh auditor sesuai dengan fakta yang terjadi. Ketua telah memiliki intregritas dan pengendalian yang kuat dengan pengawasan dan otorisasi dalam kegiatan setiap sie.

11

Apakah laporan keuangan kegiatan sudah diaudit oleh auditor eksternal?

 

 

 

 

Laporan Keuangan hanya diverifikasi oleh Direktorat Keuangan.

 

PENGAWASAN

1

Apakah terdapat pengawasan atau monitoring terhadap kegiatan?

 

 

 

Pengawasan dan monitoring terhadap kegiatan dilakukan oleh Steering Committee.

2

Apakah terdapat laporan dari masing-masing sie yang harus diserahkan setiap perioda waktu tertentu?

 

 

 

 

Masing-masing sie wajib menyerahkan LPJ kepada sekretaris.

3

Apakah sudah dilakukan pemantauan yang dilaksanakan oleh personel yang semestinya melakukan pekerjaan tersebut?

 

 

 

 

Pemantauan terhadap kegiatan dilakukan oleh Steering Committee.

4

Apakah proses pemantauan sudah dilakukan pada waktu yang tepat?

 

 

 

Pemantauan tersebut dilakukan setiap rapat koordinasi dan dalam pelaksanaan kegiatan.

PENGENDALIAN INTERNAL

1

Apakah kepanitiaan memiliki pengendalian pengelolaan informasi dalam hal pengendalian aplikasi berupa:

a.    Apakah data transaksi lengkap dan teliti?

b.    Apakah pengelolaan data transaksi benar dan sesuai dengan keadaan?

c.    Apakah hasil pengolahan data dimanfaatkan untuk tujuan yang telah dapat ditetapkan?

d.   Apakah aplikasi yang ada dapat terus-menerus berfungsi?

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Data transaksi kurang lengkap dan kurang teliti dalam mencamtumkan perincian nominal serta bukti transaksi kurang jelas, pengelolaan data transaksi telah sesuai dengan keadaan, hasil pengolahan data berupa laporan digunakan sebagai pertanggungjawaban pada Prodi dan Universitas, dan aplikasi yang ada dapat terus-menerus berfungsi.

2

Apakah kepanitiaan memiliki prosedur otorisasi (pengambilan keputusan) yang memadai:

a.    Apakah terdapat otorisasi pada ketua atau bendahara untuk pengeluaran kas?

b.    Apakah terdapat otorisasi pada ketua atau bendahara untuk penerimaan kas?

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Otorisasi dilakukan oleh ketua apabila bendahara menjadi PIC, apabila PIC selain bendahara otorisasi dilakukan oleh bendahara sendiri baik untuk pengeluaran dan penerimaan kas.

3

Apakah kepanitiaan memiliki perancangan dan penggunaan dokumen dan catatan yang cukup:

a.     Apakah perancangan dokumen bernomor urut cetak?

b.     Apakah pencatatan transaksi sudah dilakukan pada saat transaksi terjadi?

c.     Apakah perancangan dokumen dan catatan sudah dilakukan cukup sederhana sehingga menjamin kemudahan dalam pemahaman?

d.    Apakah perancangan dokumen yang dilakukan sedapat mungkin mampu memenuhi berbagai keperluan?

e.     Apakah perancangan dokumen dan catatan mampu mendorong pengisian data yang benar?

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Bukti-bukti transaksi diurutkan sesuai dengan tanggal terjadinya. Pencatatan transaksi dilakukan pada saat pembuatan LPK. LPK dan LPJ telah dibuat sederhana dan  mudah dipahami bagi pihak-pihak yang bersangkutan sehingga memenuhi berbagai keperluan dan mendorong pengisian data yang benar.

4

Apakah kepanitiaan memiliki suatu cara atau sistem pemisahan fungsi yang memadai:

a.    Pemisahan fungsi penyimpanan kas dari fungsi akuntansi?

b.    Pemisahan fungsi otorisasi dari fungsi akuntansi?

 

 

 

 

 

 

 

 


 

 

 

 

 

 

 

 

Tidak ada pemisahan fungsi penyimpanan kas dan fungsi akuntansi serta tidak ada pemisahan fungsi otorisasi dari fungsi akuntansi. Bendahara juga berhak mengotorisasi transaksi.

5

Apakah kepanitiaan memiliki pengendalian fisik atas:

a.    Kekayaan (kas)?

b.    Catatan atau dokumen?

 

 

 

 

 

Kas dan dokumen trasaksi disimpan oleh bendahara. Catatan dan dokumen lain disimpan oleh sekretaris.

6

Apakah kepanitian sudah melakukan review atas kinerja yang mencakup:

a.    Kinerja sesungguhnya dibandingkan dengan jumlah menurut anggaran, perkiraan, atau jumlah tahun lalu?

b.    Hubungan antara serangkaian data, seperti data keuangan dengan data non keuangan?

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Panitia tidak melakukan review atas kinerja sesungguhnya dengan jumlah menurut anggaran, perkiraan, atau jumlah tahun lalu, serta panitia tidak melakukan review atas hubungan antara data keuangan dan data non keuangan.

7

Apakah terdapat ketentuan-ketentuan untuk pengendalian akses panitia pada data-data yang tersedia dalam kepanitiaan ini?

 

 

 

 

Tidak ada ketentuan-ketentuan khusus dalam pengendalian akses panitia, namun kebanyakan panitia bersikap acuh terhadap data-data yang ada khususnya data keuangan.

8

Apakah kepanitian membuat laporan keuangan sesuai dengan SOP dan memiliki metoda tertentu dalam pencatatannya?

 

 

 

 

Panitia telah membuat laporan keuangan sesuai dengan SOP dan sesuai metoda penyusunan laporan.

Sumber: data diolah, 2014

3.  RISIKO DAN CAKUPAN AUDIT

3.1     Gambaran Umum Risiko Audit

Risiko audit adalah risiko dimana auditor mungkin tanpa sengaja telah gagal untuk memodifikasi pendapat secara tepat mengenai laporan keuangan yang mengandung salah saji material. Ada tiga komponen dalam risiko audit yaitu.

1.             Inherent Risk.

Inherent Risk adalah ketentuan saat asersi terhadap salah saji material, dnegan mengasumsikan tidak terdapat pengendalian. Risiko ini muncul secara independen dari laporan keuangan. Dalam hal ini Auditor perlu memahami dan mengerti siklus bisnis kliennya.

2.             Control Risk.

Control Risk adalah salah saji material yang dapat terjadi dalam suatu asersi tidak akan dapat dicegah atau dideteksi dengan tepat waktu oleh pengendalian intern entitas. Semakin rendah pengendalian internnya semakin tinggi Control Risk, tetapi Control Risk tidak pernah 0, di dalam Control Risk auditor juga tidak dapat mengubah tingkat aktual Control Risk. Tetapi auditor dapat membuat variasi Control Risk dengan memodifikasi prosedur yang digunakan untuk memahami pengendalian internal perusahaan.

3.      Detection Risk.

Detection Risk adalah risiko bahwa auditor tidak akan mendeteksi salah saji material yang ada di dalam suatu asersi, tidak seperti Inherent Risk dan Control Risk sebelumnya, actual level Detection Risk dapat diubah sesuai dengan keadaan, waktu, Extensiveness of substantive test performed on assertion. Semakin efektif audit prosedur maka Detection Risk akan lebih rendah.

Tabel 3. Penilaian Risiko

PENILAIAN RISIKO

Apakah pernah terdapat perubahan konsep kegiatan dari mulai perencanaan hingga kegiatan?

 

 

Konsep telah dibuat oleh Steering Committee dan panitia tidak berhak mengubahnya, kecuali apabila tiba-tiba ada perubahan acara, misalnya karena cuaca.

Apakah terdapat orang atau panitia baru yang terlibat atau memiliki peran cukup penting bagi kegiatan?

 

 

Tidak diperkenankan menerima panitia baru setelah panitia yang ada terbentuk karena itu memang sudah peraturan yang telah ditetapkan.

Apakah terdapat sistem informasi akuntansi secara tertulis pada kepanitiaan?

 

 

Sistem informasi akuntansi tertera dalam SOP yang disusun oleh BPM yang berfungsi sebagai acuan .

Apakah kepanitiaan ini up to date terhadap sistem terkomputerisasi?

 

 

Penyusunan laporan kegiatan telah disusun secara terkomputerisasi (Microsoft Office 2010).

Sumber: data diolah, 2014

3.2     Materialitas

Proses audit atas laporan keuangan yang dilaksanakan oleh auditor melalui empat tahap utama yaitu: perencanaan, pemahaman, pengujian struktur pengendalian intern serta penerbitan laporan audit (Mulyadi, 2002). Menurut Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) SA seksi 312, materialitas merupakan besarnya informasi akuntansi yang apabila terjadipenghilangan atau salah saji, dilihat dari keadaan yang melingkupinya, dapat mengubah atau mempengaruhi pertimbangan orang yang meletakkan kepercayaan terhadap informasi tersebut. FASB (Financial Accounting Standard Board) menjelaskan konsep materialitas sebagai penghilangan atau salah saji suatu item dalam laporan keuangan adalah material jika dalam keadaan tertentu besarnya item tersebut mungkin menyebabkan pertimbangan orang yang reasonable berdasarkan laporan keuangan tersebut akan berubah atau terpengaruh oleh adanya pencatuman atau peniadaan informasi akuntansi tersebut.

Financial Accounting Standard Board (FASB, ....) menjelaskan konsep materialitas sebagai penghilangan atau salah saji suatu item dalam laporan keuangan adalah material jika dalam keadaan tertentu besarnya item tersebut mungkin menyebabkan pertimbangan orang yang reasonable berdasarkan laporan keuangan tersebut akan berubah atau terpengaruh oleh adanya pencatuman atau peniadaan informasi akuntansi tersebut.

Materialitas adalah besarnya nilai yang dihilangkan atau salah saji informasi akuntansi, dilihat dari keadaan yang melingkupinya, yang mungkin dapat mengakibatkan perubahan pengaruh terhadap pertimbangan orang yang meletakkan kepercayaan atas informasi tersebut karena adanya penghilangan atau salah saji tersebut (Sukrisno, 1996) dalam Suryanita, et a.,(2007). Dari definisi diatas konsep materialitas dapat digunakan 3 tingkatan dalam mempertimbangkan jenis laporan yang harus dibuat antara lain :

1.             Jumlah yang tidak material, jika terdapat salah saji dalam laporan keuangan tetapi cenderung tidak mempengaruhi keputusan pemakai laporan,

2.             Jumlahnya material, tetapi tidak mengganggu laporan keuangan secara keseluruhan,

3.             Jumlah sangat material atau pengaruhnya sangat meluas sehingga kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan diragukan

Standar yang tinggi dalam praktik akuntansi akan memecahkan masalah yang berkaitan dengan konsep materialitas. Pedoman materialitas yang beralasan, yang diyakini oleh sebagian besar anggota profesi akuntan adalah standar yang berkaitan dengan informasi laporan keuangan bagi para pemakai, akuntan harus menentukan berdasarkan pertimbangannya tentang besarnya sesuatu/informasi yang dikatakan material. Dalam penetapan materialitas ada lima langkah yang harus dilakukan antara lain (Mulyadi, 2001) :

1.             Menetapkan pertimbangan materialitas awal.

2.             Mengalokasikan pertimbangan materialitas awal kesetiap bagian pengauditan.

3.             Mengestimasikan salah saji total disetiap bagian pengauditan.

4.             Mengestimasikan salah saji gabungan adalah membandingkan estimasi salah saji gabungan dengan materialitas dalam penilaian awal atau penilaian yang direvisi.

3.3     Cakupan Audit

Cakupan audit yang dilakukan oleh auditor berdasarkan pertimbangan atas risiko yang ada adalah secara menyeluruh. Cakupan audit dilakukan pada laporan pertanggungjawaban kegiatan yang dilakukan oleh Accounting League perioda 2012/2013. Dari laporan pertanggungjawaban yang tersedia, auditor memiliki perhatian khusus terutama sumber dana dan penggunaan dana.  Sumber dana dan penggunaan dana menjadi perhatian paling khusus dikarenakan sumber dana dalam bentuk kas dan kas itu bersifat likuid sehingga dalam penggunaan dana panitia lebih cepat dan mudah namun karena kas sangat likuid maka bisa terjadi banyak penyimpangan atau fraud dalam penggunaan dana.

4.  PROGRAM AUDIT

4.1     Perencanaan Audit

Setelah tahap perikatan audit telah diterima oleh auditor, maka langkah selanjutnya adalah perencanaan audit. Menurut Mulyadi (2008), keberhasilan penyelesaian dari perikatan audit ditentukan oleh kualitas dari perencanaan audit yang dibuat oleh auditor. Dalam membuat menurut yaitu menurut Mulyadi (2008) terdapat tujuh tahap dalam membuat perencanaan audit, yaitu :

a.              Memahami bisnis dan industri klien

b.             Melaksanakan prosedur analitik

c.              Mempertimbangkan tingkat materialitas awal

d.             Mempertimbangkan risiko bawaan

e.              Mempertimbangkan berbagai faktor yang berpengaruh terhadap saldo awal, jika perikatan dengan klien berupa audit tahun pertama

f.              Mengembangkan strategi audit awal terhadap asersi signifikan

g.             Memahami pengendalian intern klien

4.2     Prosedur Analitis

SA Seksi 329 Prosedur Analitik memberikan panduan bagi auditor dalam menggunakan prosedur analitik pada tahap perencanaan audit, pada tahap pengujian dan pada tahap review menyeluruh terhadap hasil audit. Adapun prosedur analitik meliputi perbandingan jumlah-jumlah yang tercatat atau ration yang dihitung dari jumlah–jumlah yang tercatat, dibandingkan dengan harapan  yang dikembangkan oleh auditor yang bertujuan untuk membantu perencanaan sifat, saat dan luas prosedur audit yang akan digunakan untuk memperoleh bukti tentang saldo akun atau jenis transaksi tertentu.

Dalam pelaksanaan audit yang akan dilakukan pada Accounting League perioda Perioda 2012/2013 adapun prosedur analitik yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut.

1.             Mengidentifikasi perhitungan/perbandingan yang harus dibuat

2.             Mengembangkan harapan

3.             Melaksanakan perhitungan/perbandingan

4.             Menganalisis data dan mengidentifikasi perbedaan signifikan

5.             Menyelidiki perbedaan signifikan yang tidak terduga dan mengevaluasi perbedaan tersebut

6.             Menentukan dampak hasil prosedur analitik terhadap perencanaan audit

4.3         Program Audit

Tujuan utama dari kegiatan audit adalah untuk membuktikan bahwa Laporan Keuangan dari kegiatan tersebut sedah sesuai dengan prinsip – prinsip yang ada dan bebas dari kecurangan. Program audit yang akan dilakukan antara lain :

1.             Menentukan jumlah personel yang diperlukan dalam pelaksanaan program audit, diantaranya: Albertina Widiana S sebagai auditor I, Fanny Rastiti sebagai auditor II, dan Vincentius Reno sebagai auditor III.

2.             Negosiasi untuk menentukan kegiatan organisasi yang akan diaudit.

3.             Memahami jenis kegiatan yang dilaksanakan oleh Accounting League.

4.             Menganalisis setiap transaksi dari kegiatan baik sumber dana maupun pengunaan dana.

5.             Menentukan jenis risiko yang dimiliki organisasi seperti risiko inheren, risiko bawaan, dan risiko deteksi.

6.             Menentukan besarnya materialitas berdasarkan hubungan materialitas dengan risiko audit (risiko pengendalian).

7.             Menentukan cakupan audit.

8.             Menyususn laporan audit berdasarkan dengan temuan – temuan audit.

Saldo kas meliputi kas yang ada di tangan dan kas yang ada di bank. Dalam rangka memeroleh pembuktian terhadap saldo kas, terlebih dahulu auditor harus merumuskan tujuan audit yang antara lain adalah sebagai berikut.

1.             Eksistensi dan Okurensi: catatan saldo kas pada tanggal neraca harus benar-benar ada.

2.             Kesempurnaan: pencatatan saldo rekening kas meliputi semua transaksi kas beserta pengaruhnya terhadap peristiwa yang membentuknya.

3.             Hak-hak dan Kewajiban: semua saldo rekening kas yang disajikan oleh klien pada tanggal neraca merupakan hak yang secara hukum sah.

4.             Penilaian atau Alokasi: pencatatan saldo rekening kas direalisasi oleh jumlah-jumlah  yang dinyatakan dalam neraca dan telah cocok dengan daftar pendukungnya.

5.             Penyajian dan Pengungkapan: saldo rekening kas telah diidentifikasi dan disajikan dalam neraca dengan layak, pembatas terhadap penggunaan saldo kas yang disajikan dalam neraca telah disajikan dan diungkapkan dengan selayaknya, saldo-saldo rekening kompensasi, lines of credit, dan utang kontinjensi dengan bank telah diungkapkan dengan layak. .

4.4  Hasil Survei

Profil Klien

Nama Organisasi: Accounting League perioda 2012/2013

Staf Organisasi perioda 2012/2013:

1.             Ketua Panitia                             : Nico Agustinus (121110039)

2.             Sekretaris                                   : Monica Febianni (121110037)

3.             Bendahara                                 : Shyen Riesca P (121210046)

4.             Sie Acara                                   : Jessica Novia K ( Koordinator )(121210029)

                                                  Rosalina Marteka (121210043)

                                                  Kevin (121210033)

                                                  Clariska Henny Tanisiwa (121110013)        

5.             Sie Perlengkapan                       : Ozi Hogiyanto ( Koordinator )(121010023)

                                                  Servian Lazuardi (121110052)

                                                  Ricky Adiputra (121210042)

                                                  Ali Attibrizi (121010006)                

6.             Sie Pubdekdok                          : Irawati Puspo ( Koordinator ) (121210027)

                                                  Skolastika Kirby Lovelyn (121210047)

7.             Sie Kesehatan dan keamanan    : Ika Caesarina E (Koordinator)(121210024)

                                                  Ibnu Ma’Ruf Nugroho (121210023)

Accounting League perioda 2012/2013 merupakan suatu program kerja HMP Akuntansi di Universitas Ma Chung yang mengadakan acara accounting league untuk mengakrabkan dan mengembangkan potensi non akademik mahasiswa/I akuntansi.

Untuk mendapatkan kepastian mengenai laporan yang telah disusun oleh panitia Accounting League  Tahun 2012, tim melakukan wawancara kepada ketua dan bendahara Accounting League  Tahun 2012. Berikut ini hasil wawancara yang telah dilakukan.

Tabel 4. Hasil Wawancara

No.

Pertanyaan

Ada

Tidak

Keterangan

LINGKUNGAN PENGENDALIAN

1

Apakah Accounting League  Tahun 2012 memiliki:

c.    Profil kegiatan

d.   Struktur organisasi

e.    AD/RT

f.      job description

g.    SOP

 

 

 

 

 

Job description berada di dalam AD/RT. Memiliki hanya 1 SOP yaitu

mengenai pemilihan ketua himpunan yang baru

2

Apakah terdapat batasan

tanggung jawab yang jelas pada setiap bidang yang terdapat pada Accounting League

Tahun 2012?

 

 

 

 

Batasan tanggung jawab pada Accounting League

tercantum dalam AD/RT di bagian job description

 

3

Apakah Ketua Panitia terlibat dalam perencanaan dan

pengesahan dalam setiap

kegiatan yang dilakukan oleh

Accounting League Tahun

2012?

 

 

 

 

 

 

Ketua Panitia ikut terlibat dalam pengesahan dan

perencanaan dalam setiap kegiatan Panitia terbukti

dari dalam setiap kegiatan, ketua terlibat dalam

penandatanganan proposal maupun laporan

pertanggungjawaban kegiatan. Proses

perencanaan dilakukan

saat diadakan diklat

pengurus Panitia.

4

Apakah pengendalian dipantau secara memadai?

 

 

 

Ketua Panitia ikut

memantau proses kegiatan dari awal hingga akhir

yang disusun oleh setiap masing-masing divisi

Panitia Accounting League  perioda 2012/2013.

5

Apakah setiap kegiatan

memiliki sistem penyusunan

anggaran?

 

 

Tiap divisi Accounting

League perioda 2012/2013 wajib menyusun anggaran untuk tiap program kerja yang akan dijalankan.

6

Apakah laporan

pertanggungjawaban keuangan kegiatan yang telah dilakukan  sudah diaudit oleh auditor

eksternal?

 

 

 

 

Laporan pertanggungjawaban keuangan hanya diperiksa oleh auditor internal

universitas yaitu oleh

Direktorat Keuangan di

mana pemeriksaan itu

hanyalah proses vouching

yang merupakan salah satu bagian dari proses audit.

 

 

PENILAIAN RISIKO

1

Apakah terdapat orang atau

panitia baru yang membantu dalam program kerja setiap

bidang?

 

 

Dalam setiap program kerja yang akan dilaksanakan, Panitia akan membuka bursa kepanitiaan bagi mahasiswa program studi Akuntansi untuk  dapat mengembangkan soft skill

 

2

Apakah terdapat sistem

informasi akuntansi secara

tertulis pada kepanitiaan?

 

 

Sampai saat ini,  Accounting League perioda 2012/2013 belum memiliki sistem informasi akuntansi secara tertulis dalam kepanitiaan.

INFORMASI DAN KOMUNIKASI

1

Apakah semua transaksi yang dimasukkan dalam laporan

keuangan tersebut sesuai

dengan kaidah yang ada (sah)?

 

 

Semua transaksi yang terjadi telah dimasukkan dalam laporan

pertanggungjawaban keuangan sesuai dengan

standar yang telah

ditetapkan oleh Direktorat

Kemahasiswaan dan

Alumni.

2

Apakah semua transaksi telah dicatat?

 

Semua transaski telah tercatat dalam laporan pertaggungjawaban keuangan dalam setiap

kegiatan dan pada akhir

perioda akan digabungkan

dalam laporan

pertanggungjawaban tahunan.

3

Apakah terdapat komunikasi berupa penyampaian informasi

kepada semua pengurus

Accounting League  tahun

 2012?

 

 

 

Ketua Accounting League  perioda 2012/2013 yang

mendapatkan informasi

dari pihak atasan dan akan disampaikan kepada

pengurus lain dalam rapat rutin Accounting League.

4

Apakah dokumen sumber

transaksi disimpan?

 

Setiap adanya transaksi

baik pemasukan dan

pengeluaran dana, semua

bukti transaksi akan

disimpan oleh bendahara

Panitia untuk kemudian

digunakan sebagai bukti

dalam penyusunan laporan

pertanggungjawaban keuangan.

PENGAWASAN

1

Apakah sudah dilakukan

pemantauan yang dilaksanakan oleh ketua panitia?

 

 

 

 

 

Pemantauan dilaksanakan oleh ketua Accounting

 League kepada setiap

 kepala divisi berkaitan

dengan program kerja

yang dijalankan. Kepala

 divisi bertindak sebagai

 SC dalam kepantiaan

 untuk melakukan

 pengawasan terhadap

 panitia.

2

Apakah sudah dilakukan

pemantauan berkaitan dengan otorisasi pengeluaran dan

pemasukan dana?

 

 

 

Setiap adanya pemasukan dan pengeluaran harus

disertai dengan nota atau

kuitansi, serta penggunaan

materai untuk nominal di atas 1 juta. Pada nota atau

kuitansi juga harus

dilengkapi dengan tanda

tangan bendahara dan

pihak terkait yang

melakukan pengeluaran

 dana.

PENGENDALIAN INTERNAL

1

Apakah setiap kegiatan

terdapat sistem pengolahan

informasi dalam hal standar

prosedur yang digunakan?

 

 

 

 

 

Prosedur berdasarkan

dengan acuan AD/RT

yang telah disusun oleh  Accounting League

perioda 2012/2013. Prosedur

keseluruhan yang

diterapkan masih dalam

bentuk lisan dan belum

tertuang dalam SOP.

2

Apakah setiap kegiatan yang dilakukan oleh Accounting

League tahun 2012 sesuai

dengan bidang masing-masing kegiatan?

 

 

 

Setiap kegiatan yang

dilaksanakan oleh

Accounting League

perioda 2012/2013 telah disusun

oleh masing-masing divisi

berdasarkan dari

karakteristik divisi.

3

Apakah setiap bagian memiliki prosedur otorisasi (pengambilan keputusan)?

 

 

Setiap kepala divisi berhak untuk mengambil

keputusan tetapi keputusan tertinggi dalam organisasi

berada pada ketua

Accounting League

perioda 2012/2013. Keputusan

tertinggi dalam program studi dipegang oleh kepala program studi.

Sumber: data diolah, 2014

5.  PENUTUP

5.1     Simpulan

Accounting league merupakan salah satu program acara yang diadakan setiap tahunnya oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMP) Akuntansi  Universitas Ma Chung.. Penulis tertarik untuk melakukan audit pada acara accounting league karena accounting legaue merupakan program acara yang diadakan setiap tahun oleh HMP Akuntansi dan penulis juga merupakan mahasiswa program studi akuntansi, sehingga penulis tertarik untuk melihat kelayakan dan kewajaran dari laporan keuangan accounting league. Perencanaan audit dimulai dengan cara melakukan survei pada accounting league, wawancara dengan para panitia accounting league untuk mengumpulkan dokumen-dokumen yang diperlukan untuk perencanaan audit yaitu SOP dan laporan pertanggungjawaban kegiatan accounting league. Panitia accounting league beranggotakan 15 termasuk BPH organisasi.

Program acara accounting league memilki tujuan yaitu untuk mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam bidang olahraga, mempererat relasi antar angkatan mahasiswa akuntansi, mempererat relasi mahasiswa akuntansi dengan para dosen akuntansi, dan menjunjung tinggi rasa solidaritas antar angkatan mahasiswa akuntansi.

Dari sistem pengendalian internal yang diidentifikasi dalam acara accounting league ini, dapat ditinjau dari AD/ART HMP Akuntansi dan SOP nya. Namun dalam beberapa komponen sistem pengendalian internal, masih belum memiliki sistem informasi akuntansi yang jelas dan tertulis seperti dalam bentuk flowchart atau Data Flow Diagram.

Berdasarkan hasil survei wawancara yang dilakukan ditemukan risiko-risiko audit yang terdapat di dalam laporan pertanggungjawaban kegiatan accounting league yaitu risiko bawaan, risiko pengendalian, risiko deteksi. Risiko yang akan ditemukan kemungkinan berkaitan dengan kesalahan penginputan data ke dalam sistem, kesalahan dalam memosting, serta belum adanya kebijakan yang jelas mengenai tindak lanjut yang akan dilakukan apabila terjadi penyimpangan yang dilakukan anggota dan berbagai kesalahan human error lainnya yang mungkin akan terjadi di dalam organisasi accounting league.

Cakupan audit yang dilakukan oleh auditor berdasarkan pertimbangan atas risiko yang ada adalah secara menyeluruh. Dari laporan pertanggungjawaban yang tersedia, auditor memiliki perhatian khusus terutama sumber dana dan penggunaan dana.  Sumber dana dan penggunaan dana menjadi perhatian paling khusus dikarenakan sumber dana dalam bentuk kas, dan kas itu bersifat likuid sehingga dalam penggunaan dana panitia lebih cepat dan mudah namun karena kas sangat likuid maka bisa terjadi banyak penyimpangan atau fraud dalam penggunaan dana.

 

 


DAFTAR PUSTAKA

Mulyadi. 2008. Auditing. Jakarta : Salemba Empat

 

LAMPIRAN

Lampiran 1. Notulen Rapat

a)   Rapat Koordinasi 1

Hari, tanggal    : Kamis, 4 Oktober 2012

Pukul               : 15.00 16.00 WIB

Tempat            : Chlorobium Limicola

Agenda rapat   :

-          Pembukaan.

-          Job description oleh Steering Commitee (SC) untuk badan pengurus harian (BPH) dan tiap-tiap sie.

-          Penjelasan Tata Tertib Rapat Accounting League 2012.

-          Membahas anggaran dan pemasukan untuk pelaksanaan acara.

-          BPH membahas isi proposal kegiatan Acoounting League 2012.

Hasil rapat       :

-          Untuk pemasukan, panitia sepakat mengeluarkan biaya kontribusi sebesar Rp 20.000 per panitia. Untuk pemasukan selanjutnya, dari dana IKAMA dan dana kontribusi peserta.

-          Mengubah isi proposal kegiatan bagian anggaran. Untuk biaya pendaftaran futsal, yang asalnya dikenakan biaya pendaftaran sebesar Rp 10.000,00 menjadi Rp 15.000,00. Untuk pendaftaran bulutangkis, yang asalnya dikenakan biaya sebesar Rp 5.000,00 menjadi Rp 7.000,00

b)   Rapat Koordinasi 2

Hari, tanggal    : Kamis, 11 Oktober 2012

Pukul               : 15.00-16.15 WIB

Tempat            : Chlorobium Limicola

Agenda rapat   :

-          Penjelasan peraturan untuk tiap pertandingan dalam Accounting League 2012.

-          Activity Budgeting.

-          Konsep acara.

-         

 

Masalah koordinasi dari masing-masing panitia.

Hasil rapat       :

-          Penetapan peraturan untuk pertandingan basket, futsal, dan bulutangkis oleh sie acara.

-          Penetapan biaya kontribusi untuk peserta. Untuk pendaftaran futsal, biaya kontribusi sebesar Rp 15.000,00. Pendaftaran basket dikenakan biaya sebesar Rp 5.000,00. Dan untuk bulutangkis, dikenakan biaya kontribusi sebesar Rp 7.000,00.

-          Konsep acara berupa pertandingan antar angkatan Prodi Akuntansi.

-          Koordinasi dari masing-masing panitia terkendala karena kurangnya komunikasi antar panitia.

c)    Rapat Koordinasi 3

Hari, tanggal    : Kamis, 18 Oktober 2012

Pukul               : 15.00-16.00 WIB

Tempat            : Chlorobium Limicola

Agenda rapat   :

-          Penentuan waktu pertandingan.

Hasil rapat       :

-          Waktu pertandingan diundur dari waktu yang telah ditetapkan karena masalah peminjaman Balai Pertiwi.

-          Waktu pertandingan diundur menjadi tanggal 1 Desember 2012.

-          Sie acara akan membuat susunan acara yang baru.

 

d) Rapat Pleno 4

     Hari, tanggal   : 23 Oktober 2012

     Pukul               : 16.00-18.40 WIB

     Tempat            : Chlorobium Limicola

     Agenda rapat  :

-          Perkembangan dari masing-masing sie.

 

Hasil rapat       :

-          Sie acara: belum menyelesaikan susunan acara yang baru, membahas tentang hadiah untuk para pemenang, anggaran pembelian hadiah.

-          Sie pubdekdok: pembuatan rancangan poster kegiatan.

-          Sie kesehatan: pembuatan anggaran untuk obat.

-          Sie perlengkapan: mengurus peminjaman gedung Balai Pertiwi, survei ke Lapangan Futsal Champion.

 

e) Rapat Koordinasi 5

Hari, tanggal      : Kamis, 25 Oktober 2012

Pukul                 : 13.00-15.30 WIB

Tempat               : Chlorobium Limicola

Agenda rapat     :

-          Membahas hadiah untuk para pemenang.

-          Merinci kembali anggaran pengeluaran.

-          Perubahan ketua menjadi presidium.

-          Menetapkan deadline masing-masing sie.

-          Pemilihan wasit untuk basket, fursal, dan badminton

Hasil rapat         :

-          Hadiah untuk pemenang berupa poin, sertifikat, dan bingkisan.

-          Anggaran pengeluaran dikurangi.

-          Ketua secara resmi diganti menjadi presidium.

-          Wasit futsal: Rico Kristianto, wasit bulutangkis: Vicky Julianto, Wasit Basket: Mario dan Bisma.

f) Rapat Pleno 6

Hari, tanggal      : Kamis, 1 November 2012

Pukul                 : 15.00-17.00 WIB

Tempat               : Chlorobium Limicola

Agenda rapat     :

-          Membahas masalah dana.

-          Perencanaan promosi acara.

-         

 

Memastikan jumlah peserta yang ikut kegiatan.

-          Surat ijin peminjaman Balai Pertiwi dan perlengkapan untuk kepentingan acara

-          Surat undangan untuk dosen dan staf Program Studi Akuntansi.

Hasil rapat         :

-          Dana Ikama belum turun, jadi pemasukan diarahkan ke dana iuran panitia dan dana pendaftaran peserta.

-          Promosi acara melalui poster dan hotmail.

-          Jumlah peserta dari tiap angkatan belum lengkap.

-          Perlengkapan yang akan dipinjam untuk acara adalah bis (untuk menjemput peserta), galon dua buah, peminjaman Balai Pertiwi beserta net, bola basket, dan sound system.

g) Rapat Pleno 7

Hari, tanggal      : Kamis, 8 November 2012

Pukul                 : 13.30-16.20 WIB

Tempat               : Chlorobium Limicola

Agenda rapat     :

-          Peserta dan kontribusi

-          Piala dan hadiah

-          Survei obat dari Sie Kesehatan

-          Pemesanan Lapangan Futsal Champion Tidar

-          Peraturan-peraturan yang akan digunakan

Hasil rapat         :

-          Peserta sudah lengkap untuk setiap angkatan. Tetapi, masih ada kekurangan peserta pada tim basket putri dan futsal putri untuk angkatan 2009, 2010, 2011.

-          Uang muka untuk piala sebesar Rp 150.000 akan diberikan hari itu juga, Kamis, 8 November 2012

-          Survei untuk hadiah pemenang akan dilakukan pada 10 November 2012 oleh Sie Acara.

-          Sie Kesehatan sudah melakukan survei obat.

-         

 

Sie Perlengkapan sudah memesan lapangan futsal. Pembayaran dilakukan saat hari H.

-          Peraturan-peraturan yang akan digunakan sudah ditetapkan oleh Sie Acara dan akan di cetak untuk rapat selanjutnya.

 

h) Rapat Pleno 8

Hari, tanggal      : Selasa, 20 November 2012

Pukul                 : 15.00-16.15 WIB

Tempat               : Chlorobium Limicola

Agenda rapat     :

-          Pembelian hadiah untuk pemenang, serta budgetnya.

-          Technical Meeting untuk peserta.

-          Penyewaan lapangan futsal.

-          Tanda resmi untuk pemenang

Hasil rapat         :

-          Technical meeting untuk para peserta diadakan pada tanggal 27 November pk. 16.00 di kelas Malus Domestica

-          Untuk lapangan futsal, sie perlengkapan sudah melakukan pembayaran uang muka.

-          Sie pubdekdok akan membuat desain tanda resmi untuk pemenang.

 

i) Rapat Pleno 9

 Hari, tanggal       : Kamis, 29 November 2012

 Pukul                   : 16.00 – 18.00 WIB

 Tempat                : Chlorobium Limicola

 Agenda               :

-          Rundown acara yang baru.

-          Persiapan perlengkapan untuk acara.

-          Pembelian obat.

 

Hasil rapat            :

-          Rundown acara yang baru belum siap. Rundown acara yang baru dibuat ulang karena menyesuaikan dengan jadwal dosen dan alumni angkatan 2008.

-          Peminjaman perlengkapan untuk acara, seperti galon, net, bola basket, sound system sudah dilakukan. Balai Pertiwi sudah dipinjam untuk hari H dan cock untuk badminton sudah dibeli.

-          Sie kesehatan membeli obat “Dewi Bulan” untuk berjaga-jaga bila ada peserta yang mengalami cedera saat bertanding.

 


 

 

Lampiran 2. Surat Keterangan Audit Direktorat Keuangan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


 

 

Lampiran 3. Surat Penugasan Audit

Kantor Akuntan Publik

Vincentius Reno dan Rekan

Jalan Belitung No.6, Malang

 

26 November 2014

 

Kepada Ketua

Accounting League Tahun 2012

Universitas Ma Chung Malang

 

Perihal: Surat Penugasan

 

Dengan Hormat,

Surat ini mengonfirmasikan mengenai pengaturan untuk Accounting League untuk laporan pertanggungjawaban keuangan tahun Tahun 2012.

Tujuan penugasan ini adalah untuk memeriksa laporan pertanggungjawaban keuangan Accounting League untuk tahun 2012 dan mengevaluasi kewajaran penyajian laporan keuangan tersebut sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku umum.

Kami melakukan audit sesuai dengan auditing yang berlaku umum, yang mencakup penelaahan struktur pengendalian internal dan pengujian atas pengendalian seluas yang kami pandang perlu. Pihak manajemen memiliki tanggung jawab untuk pencatatan transaksi yang pantas dalam pembukuan, melindungi aset, dan akurasi laporan keuangan. Laporan keuangan tersebut merupakan tanggung jawab manajemen.

 

Saat pelaksanaan dan penyelesaian dijadwalkan sebagai berikut:

 

Keterangan

Mulai

Selesai

Survey

18 November 2013

26 November 2013

Wawancara

24 November 2013

24 November 2013

Pemeriksaan Internal

 

 

Komentar atas struktur pengendalian internal

 

 

Tutup buku dan pemeriksaan akhir tahun

 

 

Pengiriman laporan

 

 

 

Selama pelaksanaan dan penyelesaian akan didukung oleh panitia Accounting League Tahun 2012. Kelengkapan bukti dan dokumen akan menunjang kelancaran dari proses pengerjaan auditing ini. Apabila terjadi suatu hal yang dianggap material atau risiko maka, kami selaku auditor akan memberitahukan kepada pihak panitia Accounting League Tahun 2012. Dengan surat ini, maka diharapkan terjadi suatu kerjasama yang baik antara pihak auditor dan panitia Accounting League Tahun 2012. Atas perhatian Anda kami mengucapkan terimakasih.

 

 

 


 


Lembar Pengesahan

 

 

 

Hormat Kami,

 

 Auditor I                                   Auditor II                                 Auditor III          

 

 

 

 

Vincentius Reno                       Fanny Rastiti                         Albertina  Widiana S.

NIM. 121210060                    NIM. 121210012                          NIM.121210002

 

 

 

 

Menyetujui

Ketua Accounting League Tahun 2012

 

 

 

 

 

Nico Agustinus.

NIM. 121110039

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


 

 

Lampiran 4. Surat Perikatan

 

 

Kepada

Ketua Accounting League Tahun 2012

 

Saudara telah meminta kami untuk mengaudit laporan pertanggungjawaban keuangan Accounting League Tahun 2012 tanggal 10 April 2013 untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Surat ini menegaskan penerimaan kami dan pemahaman kami atas perikatan ini. Audit kami akan kami laksanakan dengan tujuan untuk menyatakan pendapat kami atas laporan keuangan tersebut.

 

Kami akan melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar memperoleh keyakinan bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga akan meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian atas penyajian laporan keuangan secara keseluruhan sesuai dengan ketentuan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Pendapat kami atas laporan keuangan tersebut adalah tergantung dari hasil penerapan prosedur-prosedur audit yang akan kami laksanakan, oleh karena itu, kami tidak memberikan jaminan bahwa kami dapat memberikan pendapat wajar tanpa pengecualian atas laporan keuangan tersebut di atas.

 

Sebagai bagian dari proses audit, kami akan melakukan permintaan keterangan dari manajemen tentang pernyataan manajemen yang disajikan dalam laporan keuangan. Kami juga akan meminta pernyataan tertulis dari manajemen yang menjelaskan bahwa penyajian laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen dan penegasan tertulis lainnya untuk mengkonfirmasi beberapa pernyataan yang dibuat oleh manajemen kepada kami selama proses audit kami. Tanggapan manajemen atas permintaan keterangan kami dan perolehan pernyataan tertulis dari manajemen diwajibkan oleh standar auditing sebagai bagian dari bukti audit yang akan kami andalkan sebagai dasar dalam memberikan pendapat atas laporan keuangan. Karena pentingnya surat pernyataan manajemen tersebut, entitas setuju untuk membebaskan dan mengganti rugi kepada Kantor Akuntan Publik Vincentius Reno dan Rekan dan stafnya atas segala tuntutan, kewajiban, dan biaya-biaya yang akan dikeluarkan sebagai akibat dari kesalahan pernyataan manajemen berkaitan dengan jasa audit yang kami berikan sesuai dengan perikatan ini.

 

 


Audit kami mengandung risiko bawaan bahwa bila terdapat kekeliruan dan ketidakberesan material, termasuk kecurangan atau pemalsuan, mungkin tidak akan terdeteksi. Namun, bila kami menemukan adanya hal-hal tersebut dalam audit kami, informasi tersebut akan kami sampaikan kepada saudara.

 

Sebagai tambahan laporan audit kami atas laporan keuangan, kami akan menyampaikan surat terpisah tentang kelemahan signifikan pengendalian intern yang kami temukan dalam audit yang kami lakukan.

 

Kami mengingatkan Saudara bahwa tanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan, termasuk pengungkapan memadai merupakan tanggung jawab manajemen entitas. Tanggung jawab ini mencakup pula penyelenggaraan catatan akuntansi dan pengendalian intern memadai, pemilihan dan penerapan kebijakan akuntansi, dan penjagaan keamanan aktiva perusahaan. Sebagai bagian dari proses audit, kami akan meminta penegasan tertulis dari Saudara tentang representasi yang Saudara buat untuk kami dalam rangka audit yang kami laksanakan.

 

Kami mengharapkan kerja sama penuh dari staf Saudara dan kami yakin bahwa mereka akan menyediakan catatan, dokumentasi, dan informasi lain yang kami perlukan dalam rangka audit kami. Berdasarkan diskusi tentang operasi perusahaan dan perencanaan audit kami, fee audit kami perkirakan sebesar Rp................ ditambah direct out of pocket expenses dan Pajak Pertambahan Nilai. Fee tersebut kami hitung berdasarkan waktu yang diperlukan oleh staf yang kami tugasi untuk melaksanakan audit ini dan tarif per jam staf yang kami tugasi, yang bervariasi sesuai dengan tingkat tanggung jawab yang dipikul dan pengalaman serta keahlian yang diperlukan. Jumlah tersebut akan kami tagih sesuai dengan kemajuan pekerjaan kami.

 

Surat perikatan audit ini akan efektif berlaku untuk tahun-tahun yang akan datang kecuali jika dihentikan, diubah, atau diganti. Silahkan menandatangai dan mengembalikan copy surat perikatan audit terlampir yang menunjukkan kesepakatan Saudara atas pengaturan tentang audit atas laporan keuangan tersebut di atas.

 

Terima kasih atas kesempatan yang Saudara berikan kepada kami untuk menyediakan jasa audit bagi Saudara.

 

 

 

 

 

 

 

 

Ketua Accounting League Tahun 2012                          Kantor Akuntan Publik

Vincentius Reno danRekan

 

                         

 

 

 

 

 

 

Nico Agustinus                                                         Vincentius Reno

 

 

Lampiran 5Surat Pernyataan Organisasi

 

SURAT PERNYATAAN ORGANISASI

TENTANG

TANGGUNG JAWAB LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA

10 APRIL 2013

ACCOUNTING LEAGUE TAHUN 2012

 

 

Kami yang bertanda-tangan dibawah ini:

 

1.    Nama:                                             Nico Agustinus

Nomor Induk Mahasiswa:              121110039

Alamat Organisasi:                         Villa Puncak Tidar N-01,

Malang, Jawa Timur

Alamat domisili/sesuai KTP:          -

Telepon:                                          -

Jabatan:                                          Ketua Panitia Accounting League perioda 2012/2013

 

2.    Nama:                                             Shyen Riesca P.

Nomor Induk Mahasiswa:              121210046

Alamat Organisasi:                         Villa Puncak Tidar N-01,

Malang, Jawa Timur

Alamat domisili/sesuai KTP:          Perum Banjararum Selatan 8A

Malang, Jawa Timur

Telepon:                                          087859883988

Jabatan:                                          Bendahara Accounting League perioda

2012/2013

 

Menyatakan bahwa:

1.    Bertanggung-jawab atas penyusunan dan penyajian laporan pertanggungjawaban keuangan Accounting League Tahun 2012 untuk Tahun yang berakhir 10 April 2013 ;

2.   

 

Laporan pertanggungjawaban keuangan Accounting League Tahun 2012 telah disusun dan disajikan dengan peraturan yang berlaku umum untuk organisasi yang berada di Universitas Ma Chung, Malang;

a.    Semua informasi dalam laporan pertanggungjawaban keuangan Accounting League Tahun 2012 telah disusun secara lengkap dan benar;    

b.    Laporan pertanggungjawaban Accounting League Tahun 2012 tidak mengandung informasi atau fakta material yang tidak benar, dan tidak menghilangkan informasi atau fakta material;

3.    Bertanggung-jawab atas sistem pengendalian intern dalam HMP Accounting League Tahun 2012

 

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

 

Malang, 26 November 2014

 

 

 

 

 

 

      Nico Agustinus                                                                 Shyen Riesca P.

     Ketua Accounting                                                           Bendahara Accounting

    League Tahun 2012                                                            League Tahun 2012

 

 

 

 

  

Tidak ada komentar: